Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

RESES II 2017

FRAKSI

PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

Dalam Rapat Paripurna

DPRD Provinsi Jawa Tengah

Tanggal 27 Februari 2017

1
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES III

FRAKSI

PARTAI DEMOKRASI INDONESI PERJUANGAN

Dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa tengah

Tanggal 27 Februari 2017

Dibacakan Oleh

.................................................

Assalamuallaikum, Wr,Wb,

Salam Sejahtera bagi kita semua,

Merdeka !!!

 Saudara Ketua DPRD dan Pimpinan Rapat yang Kami Hormati,


 Saudara Gubernur Jawa Tengah yang Kami Hormati,
 Para Wakil Ketua, dan Segenap Anggota DPRD yang Kami Hormati,
 Seluruh Jajaran SKPD, Rekan-Rekan Wartawan, LSM, dan segenap
Tamu Undangan yang Berbahagia,

2
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur pada Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan limpahan nikmat dan karunia-Nya, dapat hadir dalam Rapat
Paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah hari ini dengan agenda Laporan Hasil
Pelaksanaan Reses Masa Persidangan II Tahun 2017

I. PENDAHULUAN

A. Dasar

Reses DPRD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 didasarkan pada :

1. Peraturan Pemerintah RI No.16 Tahun 2010 Tentang Pedoman


Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 31 Tahun 2016 tentang Pedoman


Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun Anggaran 2017;

3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 10 Tahun 2016 tentang


APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017;

4. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 64 Tahun 2015 tentang Penjabaran


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi jawa Tengah Tahun
Anggaran 2016.

5. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 45 tahun 2016 tentang


Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan
Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.

6. Peraturan DPRD Provinsi Jawa Tengah No 2 Tahun 2014 tentang Tata


Tertib DPRD Provinsi Jawa Tengah Hasil Rapat Badan Musyawarah
DPRD Provinsi Jawa Tengah;

3
7. Hasil Rapat Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Tengah 17 April 2017

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan masa reses II tahun 2017 antara lain :

1. Memantau dari dekat kegiatan Pemerintahan, Pembangunan,


Perekonomian, dan kemasyarakatan di seluruh Daerah Pemilihan yang
ada di Jawa Tengah.

2. Menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat serta kepentingan


Kabupaten/Kota ke dalam RAPBD Provinsi Jawa Tengah yang
disesuaiakan dengan program prioritas dan Kemampuan Keuangan
Daerah Provinsi Jawa Tengah serta memonitor pelayanan publik
yang dilakukan pemerintah,

C.Waktu

1. Pelaksanaan masa Reses II Tahun 2017 mulai tanggal 15 sampai dengan 20


Mei 2017;

2.Tempat pertemuan tersebar di 10 Daerah Pemilihan meliputi berbagai instansi


Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, di Sekretariat DPC Partai Politik, serta
berbagai tempat lainnya termasuk dalam jajaran pemerintah terbawah.

II. PELAKSANAAN RESES

Pelaksanaan Reses II Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017


dilakukan dengan cara :

a. Pertemuan dengan Pejabat Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pertemuan dengan pejabat Pemerintah Kabupaten/Kota dihadiri oleh


Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota, Organisasi Pemerintah
Daerah dan Unit Pelaksana Tehnis atau Lembaga Teknis Daerah.

4
b. Pertemuan dengan pemimpin dan tokoh masyarakat.

Dilakukan oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah di Daerah Pemilihan


masing-masing yang dihadiri oleh pimpinan Organisasi Politik,
Kemasyarakatan Keagamaan serta Kepemudaan dan kader-kader partai politik.

c. Peninjauan lapangaan

Tinjauan lapangan dimaksudkan untuk mengadakan pertemuan dengan


pengurus dan kader partai politik di Daerah Pemilihan masing-masing anggota
DPRD.

III.HASIL TEMUAN RESES

Saudara Pimpinan Rapat, Saudara Gubernur, Rekan-Rekan Anggota


DPRD dan Tamu Undangan yang kami hormati,

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pemberian otonomi yang


seluas-luasnya dilaksanakan berdasarkan prinsip negara kesatuan atau
kedaulatan hanya pada pemerintahan nasional. Untuk daerah, yang dikenal
adalah urusan pemerintahan konkuren terdiri dari urusan pemerintahan wajib
dan urusan pemerintahan pilihan yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Daerah
provinsi, dan Daerah kabupaten/kota. Selain itu untuk efektivitas dan efisiensi
pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan, maka
Presiden melimpahkan kewenangannya kepada Gubernur untuk bertindak atas
nama Pemerintah Pusat untuk melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
Daerah kabupaten/kota agar melaksanakan otonominya dalam koridor Norma,
Strandar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

Dari gambaran singkat tersebut menjadi jelas bahwa Gubernur sebagai


wakil pusat di daerah juga memiliki kewenangan untuk menggerakkan instansi
vertikal di daerah berdasarkan pembagian urusan pemerintahan konkuren
termasuk dalam mengembangkan komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi agar
5
penanganan permasalahan dan kinerja pembangunan lebih optimal. Terjadinya
erosi di Sungai Kalibagor dan Kedung Kembar, walaupun berada di bawah
kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak sebagai instansi vertikal
namun bisa lebih didayagunakan untuk meningkatkan keselarasan urusan
antara Balai Besar dengan Dinas Provinsi. Optimalisasi peran instansi vertikal
dan otonom sesungguhnya merupakan pemaknaan secara konkrit tentang
Otonomi dan Desentralisasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
juga bisa digunakan untuk menyoroti pembangunan Jalan Tol Pantura Jawa
yang segera tersambung untuk seluruh ruas di Jawa Tengah. Bagaimana
konektivitas dan harmonisasi kepentingan dan manfaat secara konkrit antara
pembangunan Jalan Tol dengan Provinsi Jawa Tengah serta dan
Kabupaten/Kota yang dilewati perlu mendapat prioritas perhatian dalam
pembangunan Jawa Tengah.

Dari pertemuan di lapangan diketahui bahwa masih ada kesulitan


kalangan petani dalam memanfaatkan Kartu Tani. Sebagian petani belum
familier dengan prosedur perbankan yaitu harus memiliki rekening. Untuk itu
perlu dipertimbangkan lagi bagaimana cara agar kebijakan kartu tani lebih
mudah diterapkan di lapangann. Bantuan Keuangan Desa selain dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat juga diharapkan lebih fariatif dan terus
dikembangkan serta alokasi pagu anggarannya ditingkatkan.

Seiring berjalannya waktu arus mudik lebaran segera terjadi. Berbagai


upaya untuk meningkatkan perlengkapan dan kondisi jalan nasional, jalan
provinsi, maupun jalan kabupaten/kota terus dilakukan dalam rangka
kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pengguna jalan. Langkah
ini patut diapresiasi namun juga harus diingat bahwa Undang-Undang No 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah telah memerintahkan
adanya Dana Preservasi Jalan sebagaimana tertuang dalam Pasal 29. Dari
pengamatan di lapangan diketahui bahwa masih ada jalan provinsi yang perlu

6
mendapat perhatian yaitu di sebagian ruas, lampu penerangan jalan masih
kurang atau ada yang mati.

Perubahan kewenangan dari Kabupaten/Kota ke Provinsi terhadap


pengelolaan Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan serta Pendidikan
khusus menjadi layak dipertimbangkan bahwa tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan mempunyai identitas Provinsi misalnya berupa seragam batik
Provinsi Jawa Tengah.

Saudara Pimpinan, rekan-rekan anggota DPRD, saudara-saudara dari


Eksekutif dan para tamu undanganyang kami hormati,
Demikianlah laporan hasil reses II Tahun 2017 Fraksi PDI Perjuangan
kali ini. Adapun dekumen laporan reses tiap-tiap Dapil dilaporkan tersendiri.
Semoga yang kami sampaikan pada kesempatan ini bermanfaat untuk
kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Sekian,
terimakasih.

Wassallamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera bagi Kita Semua,
Merdeka !!!.

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN


DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

Ketua, Sekretaris

Ir. MG. Nuniek Sriyuningsih,MS. Bambang Hariyanto B

7
8

Anda mungkin juga menyukai