DISUSUN OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
Medan 2017”.
gelar profesi Ners pada Program Profesi Ners di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sumatera Utara.
arahan serta bantuan moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karenanya
8. Ibu Fadillah, S.Kep, Ners, yang telah memberikan izin kepada penulis
9. Kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan dorongan bagi penulis
10. Kepada suami dan anak-anak tercinta yang senantiasa memberikan dukungan
11. Seluruh teman mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
12. Seluruh teman sejawat di RSUD Pidi Jaya, yang telah memberikan dukungan
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dalam penulisan dan penyusunan PBLK ini. Semoga
Allah SWT, memberikan rahmat dan kebahagiaan bagi kita semua. Amin.
beberapa Negara dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian
gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada
35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari
sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang
secara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan
bersifat asimptomatik. Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh
namun gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan
kita Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah
40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
Berdasarkan data dari profil dinas kesehatan nasional pada tahun 2010
inap dan posisi ke 6 rawat jalan di rumah sakit. Rata-rata pasien yang datang ke
paling sering terjadi. Sekitar 10% orang yang datang ke unit gawat darurat pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya nyeri tekan di daerah epigastrium. Hal ini
endoscopi
Penyakit gastritis yang terjadi di Negara maju sebagian besar mengenai usia
tua. Hal ini berbeda dengan di negara berkembang yang banyak mengenai usia
dini. Menurut Zhaoshen L dkk (2010), kasus gastritis umumnya terjadi pada
Tipe gastritis kronis sering tidak memperlihatkan tanda atau gejala. Namun,
gastritis kronis merupakan faktor risiko ulkus peptikum, polip lambung, serta
kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada
dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung. Menurut data
terbanyak kedua setelah kanker paru yaitu mencapai lebih dari 1 juta kematian
pertahun. Selain itu, gastritis juga memberikan merupakan penyakit yang sangat
mengganggu aktivitas dan bila tidak ditangani dengan baik dapat juga berakibat
fatal.
Secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas zat internal yaitu
adanya kondisi yang memicu pengeluaran asam lambung yang berlebihan, dan zat
eksternal yang menyebabkan iritasi dan infeksi. Beberapa faktor risiko gastritis
adalah menggunakan obat aspirin atau antiradang non steroid, infeksi kuman
kebiasaan merokok, sering mengalami stres, kebiasaan makan yang tidak teratur,
tingkat usia maupun jenis kelamin tetapi dari beberapa survey menunjukkan
bahwa gastritis paling sering menyerang usia produktif. Pada usia produktif
masyarakat rentan terserang gejala gastritis, dari tingkat kesibukan serta gaya
hidup yang kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang mudah terjadi akibat
gastritis. Meskipun itu tidak jarang masyarakat masih beranggapan bahwa gastritis
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medis Rumah Sakit Umum
Pusat H Adam Malik Medan pada tanggal 8 juni 2017 sampai 01 Agustus 2017.
termasuk 10 penyakit terbesar yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam
judul Manajemen Kasus Pada sistem pencernaan dengan Gastritis Di Rumah Sakit
Tujuan Khusus
khusus untuk:
Manfaat PBLK ini bagi Mahasiswa/i adalah sebagai wadah latihan dan
Manfaat PBLK ini bagi Ruang Inap RA II Rumah Sakit Umum Pusat H
Adam Malik Medan yaitu sebagai bahan referensi bagi tenaga kerja
2.1 Gastritis
dengan kerusakan-kerusakan erosi. Dan erosi itu sendiri adalah kerusakan yang
2008).
biopsi mukosa lambung. Dan ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjar
disertai dengan kehilangan chief cell. Akibat produksi asam klorida pepsin dan
faktor intrinsik menurun, dinding lambung menjadi tipis sehingga fungsi sebagai
2.1.2 Etiologi
mefenamat, aspilet dalam jumlah besar. Obat antiinflamasi non steroid dapat
mukosa lambung karena terjadinya difusi balik ion hidrogen ke epitel lambung.
Selain itu jenis obat ini dapat mengakibatkan kerusakan langsung pada epitel
mukosa karena dapat bersifat iritatif dan siftnya yang asam dapat menambah
Bahan etanol merupakan salah satu bahan yang dapat merusak sawar pada
lambung.
c. Faktor makanan
makanan dan minuman seperti cuka, cabe, asam, kopi, alkohol,porsi makan terlalu
banyak dan sering terlambat makan.karena tidak ada makanan yang masuk
d. Rokok
produksi mukus yang salah satu fungsinya untuk melindungi lambung dari iritasi.
Selain itu CO yang dihasilkan oleh rokok lebih mudah di ikat oleh Hb daripada
gastritis pada perokok juga dapat di picu oleh pengaruh asam nikotinatyang
asam lambung dapat langsung mencerna mukosa lambung bukan makanan karena
abnormal, perusakan ini ternyata dapat juga mengenai sel inang pada tubuh
f. Stres
rangsang oleh mediator kimia yang dikeluarkan oleh neuron simpatik seperti
epinefrin.
g. Infeksi sistemik
lapisan lambung.
i. Trauma mekanik
kecelakaan yang cukup kuat juga dapat menjadi penyebab ganggguan keutuhan
jaringan lambung. Kadang kerusakan tidak sebatas mukosa, tetapi juga jaringan
otot dan pembukuh darah lambung sehingga pasien dapat mengalami perdarahan
yang hebat. Trauma juga bisa disebabkan tertelanyabenda asing yang keras dan
sulit dicerna.
j. Infeksi mikroorganisme
a. Gastritis Akut
samar pada tinja dan secara fisis akan di jumpai tanda-tanda anemia
yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga tanda dan gejala gangguan
gangguan kesadaran.
b. Gastritis Kronis
1. Gejalanya bervariasi antara satu orang dengan yang lain dan kadang tidak
jelas.
menurun karena sebagian besar telah diisi mukus dan cairan hasil sekresi.
4 Cepat kenyang
dan hangat. Kurangi makanan yang berbumbu pedas, bergas seperti kol,
sakit lambung adalah antasid, karena antasid dirancang untuk membantu melawan
pengaruh merusak yang begitu kuat dari asam hidroklorida yang diproduksi di
magnesium. Dengan pemberian antasid tadi maka suasana asam dalam lambung
dapat dikurangi. Obat-obat ini dapat menghasilkan efek samping seperti diare atau
makan. Adapun tujuan obat tersebut di minum 2 jam sebelum makan adalah untuk
menetralisir asam lambung karena pada saat tersebut penumpukan asam di dalam
lambung sudah cukup banyak dan pada orang yang menderita maag di dalam
lambungnya telah terjadi luka-luka kecil di dinding lambung yang apabila terkena
asam dalam jumlah yang cukup banyak akan menimbulkan keluhan perih
sedangkan obat yang diminum 2 jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi
dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Selama 2 jam sesudah makan
asam yang ada di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan shingga
ternetralisir dan tidak melukai dinding lambung namun setelah 2 jam lambung
akan segera kembali memproduksi asam padahal makanan yang telah di cerna
a. Biasakan makan secara teratur dan sesuai jadwal, makanlah dengan tenang
dan tidak terburu-buru, jangan makan makanan yang terlalu panas atau
kosong terlalu lama dan jangan makan berlebihan, kurangi makanan yang
b. Hindari Rokok
Ada banyak sekali metode yang biasa dipakai untuk mendorong perokok
untuk mengetahui berapa banyak uang yang anda habiskan untuk membeli
e. Kendalikan stress dam emosi dengan baik. Stres dan ketegangan kini
menjadi suatu bagian integral dari kehidupan agar dapat mengatasi secara
efektif, harus mahami ambisi, rasa takut dan kecemasan. Suatu kesadaran
pribadi akan membuat anda mempunyai bekal yang jauh lebih untuk
f. Pola tidur yang teratur dan usahakan dapat beristirahat yang cukup, pada
malam hari usahakan dapat tidur minimal 8 jam dan siang hari dapat
menaikan Ph, sehingga untuk sementara gejala sakit akan hiang. Namun
yang berlebihan, susu juga banyak mengandung protein dan kalsium yang
Diet penyakit gastritis adalah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung
menerimanya.
c. Lemak rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan
d. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara
perorangan).
g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan
i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam
penyesuaian, frekuensi makan dan minum susu yang sering pada pasien tertentu dapat
merangsang pengeluaran asam lambung secara berlebihan. Perilaku makan tertentu dapat
bervariasi
b. Histopatologi.
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ( peradangan pada
mukosa lambung )
2.8 Perencanaan
NOC NIC
1. Jam tidur labih cepat. 1. Instruksikan pasien untuk tidur pada
2. Kebiasan tidur kembali seperti waktunya
semula. 2. Monitor waktu tidur pasien
3. Kualitas tidur 7 – 8 jam. 3. Identifikasi penyebab kekurangan
4. Tidur nyenyak. tidur pasien.
5. Tidak gelisah 4. Menambah waktu tidur pasien.
6. Tidur teratur setiap malam secara 5. Diskusi dengan pasien dan keluarga
konsisten. pasien untuk meningkatkan tekhnik
tidur.
6. Menentukan pola tidur pasien
Biodata pasien
Nama : Tn.M
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : laki- laki
Alamat : Desa batu Karang Kab. Karo
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Kristen
Pekerjaan : Petani
No.RM : 71.59.75
Ruangan : RA II RSUP H Adam Malik
Tgl masuk : 05 Agustus 2017
Tgl pengkajian : 05 Agustus 2017
Dx medis : Gastritis
Penanggung jawab
Nama : Ny.N
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa batu Karang Kab. Karo
Pekerjaan : IRT
Agama : Kristen
Hubungan dengan klien : Istri
a) Provocative/palliative
b) Quality
c) Region
d) eferity
e) Time
Pasien mengatakan bahwa setiap pagi hari setelah bangun tidur pasien
sering merasa nyeri pada perut bagian sebelah kirinya. Rasa nyerinya
gastritis
Tidak spesifik
c. Pernah dirawat
d. Lamanya di rawat
4 Hari
e. Alergi
f. Imunisasi
Tidak Jelas
3.2.5 Genogram
Keterangan :
= Laki-laki = Pasien
= Perempuan = Serumah
= Meninggal
c. Konsep diri
1. Body image :
dextra
2. Ideal diri :
3. Harga diri :
penyakitnya
4. Peran :
5. Personal identity :
d. Keadaan emosi
i. Kegemaran
j. Daya adaptasi
A. Keadaan umum
B. Tanda-tanda vital
83x/i ; RR : 24x/i
a. Kepala
Kebersihan : bersih
b. Rambut
: Oval
2. Mata
a. Bentuk : simetris
b. Palpebra : menutup
d. Konjungtiva : kemerahan
f. Visus : Ada
3. Hidung
kelainan
4. Telinga
kurang bersih
c. Mulut : Normal
6. Leher
D. Pemeriksaan integumen
1. Kebersihan : bersih
2. Kehangatan : hangat
4. Turgor :<1”
5. Kelembaban : lembab
b. Pernafasan
Frekuensi : 24x/i
Irama : reguler
2. Pemeriksaan paru
b. Perkusi : sonor
c. Auskultasi : vesikuler
3. Pemeriksaan jantung
c. Perkusi : sonor
4. Auskultasi
Frekuensi : 83x/i
F. Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Palpasi
4. Perkusi
G. Pemeriksaan genitalia
1. Genitalia
2. Anus perineum
Perineum : normal
a. Pola tidur
4. Hal-hal yang
5. Hal-hal yang
b. Pola eliminasi
1. BAB
2. BAK
c. Pola makan
Diit : MB
BB sebelum MRS : 62 kg
BB setelah MRS : 50 kg
lauk pauk
muntah
porsi kecil
d. Pola minum
gigi 2x/.hari
petani
No
Nama Obat Dosis Indikasi
.
Menetralkan asam
5 Antasida 3x500mg
lambung
DO:
10)
(epigastrium)
DS : Inflamasi mukosa Pemenuhan
DO : tubuh
Composmentis
Mual/muntah
adekuat
DS: Inflamasi mukosa Kekurangan
muntah
DO: hemoragik
lambung
NOC NIC
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN ( NURSING ( NURSING
(NANDA) OUTCOME INTERVENTION
CLASIFICATION) CLASIFICATION )
Manajemen Cairan :
Pertahankan catatan
intake dan output yang
akurat
- Memantau TTV
Senin 07 Agustus II 11.00 WIB 1. Timbang berat badan sesuai indikasi
2017 11.10 WIB 2. Aukultasi bising usus S : Pasien mengatakan masih belum
11.30 WIB 3.Berikan makanan dalam jumlah kecil nafsu makan
dan dalam waktu yang sering dan O : keadaan cukup
teratur Makan / minum : 1/4 porsi /5-6
11.40 WIB 4.Tentukan makanan yang gelas
Tidak membentuk gas. A : masalah teratasi sebagian
11.50 WIB 5.Berikan perawatan oral teratur, sering P : intervensi dilanjutkan
Tanggal
Rabu 09 I 09.30 WIB 1. Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif S: Pasien mengatakan nyeri
09.30 WIB 3. Menganjurkan pasien untuk melakukan teknik Td: 120/80 mmhg
distraksi Hr : 83 x/i
09.30 WIB 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian A: Masalah sebagian teratasi
analgesik
P: Intervensi Dilanjutkan
- Memantau TTV
Rabu 09 II 10.05 WIB 1. Timbang berat badan sesuai indikasi S : Pasien mengatakan
Agustus 2017 10.15 WIB 2.Aukultasi bising usus mengatakan sudah nafsu makan
11.35 WIB 3.Berikan makanan dalam jumlah kecil dan dalam O : keadaan cukup
waktu yang sering dan teratur Makan / minum : 1/2 porsi /5-7
Rabu 09 III 13.00 WIB 1. Pertahankan catatan intake dan output yang
N : 80x/menit
S : 36,7 C
A : masalah teratasi
Pada tahap pendahuluan telah diuraikan mengenai tujuan teoritis dan tujuan
kasus, dari hasil tinjauan teoritis yang dikaitkan secara langsung di Ruang inap
Pengkajian dilakukan dengan cara anamnese, mulai dari identitas klien, keluhan
muncul.
dikarenakan sikap keluarga pasien yang kooperatif dan adanya kerjasama antara
mukosa lambung )
lambung
diharapkan dari klien, atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi
2009). Perencanaan keperawatan yag dibuat oleh penulis sesuai dengan masalah
keperawatan yang timbul pada pasien, dimana penulis juga menambah jangka
waktu, pencapaian tujuan dan rasional dari rencana tindakan keperawatan yang
dilakukan.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi
kerja sama perawat diruangan dengan dokter dalam pemberian terapi sesuai
perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil
perencanaan. Dimana hasil evaluasi yang didapat pada kasus gastritis a/n Tn…..
selamat 3x24 jam masalah keperawatan yang teratasi yaitu gangguan pemenuhan
lainnya yaitu nyeri masih teratasi sebagian dimana pasien masih mengalami nyeri
5.1. Kesimpulan
lambung
5.2. Saran
Dapat bermanfaat bagi pihak rumah sakit Sebagai bahan informasi dan
Manajemen Kasus I
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Tn. M
Umur : 56 tahun
Agama : Kristen
No RM : 71.59.75
1 Pertama - - √ P 8 thn - - √
2 Kedua - - √ L 6 thn √ - -
C. Alasan dirawat
a. Keluhan utama
kepala mulai 7 hari yang lalu, nafsu makan mulai berkurang mulai 4 hari
yang lalu, muntah mulai 4 hari yang lalu frekuensi 3-6 kali sehari, timbul rasa
nyeri diperut kanan ata mulai 4 hari yang lalu, kulit/mukosa mulai
b. Riwayat penyakit
yang diderita klien, kedua orang tua klien masih hidup dank lien mempunyai
2 orang bersaudara, penyakit ini pertama muncul saat klien sering muntah
kekuningan pada kulit yang dialami klien dalam waktu kurang lebih satu
mingggu ini, kemudian klien dibawa ke RSUP Haji Adam Malik dan setelah
Sebelum masuk rumah sakit klien BAB 1-2 kali sehari dengan warna
biasa, setelah masuk rumah sakit klien BAB dengan frekuensi 1-2 dengan
warna kuning kecoklatan, dirumah klien BAK sebanyak 3-4 kali dalam sehari
warna kuning jernih, setelah masuk runmah sakit BAK sebanyak 3-4 kali
d. Tidur
Kebiasaan klien tidur siang pukul 11:00 s/d 13:00 dan tidur malam
pukul 19:30 klien dapat tidur nyenyak tidak ada gangguan tidur, setelah
masuk rumah sakit klien mengalami sulit tidur dikarenkan klien sering
e. Kebersihan diri
kebiasaan dirumah klien mampu mandi dan gosok gigi sendiri dang anti
pakaian 1 kali sehari, keadaan sekarang klien madi ditolong sepenuhnya oleh
orang tua, mulut cukup bersih, kulit cukup bersih, kuku pendek, pakaian
Hubungan anak dengan ayah erat sekali, dengan ibu juga erat sekali,
dengan saudaranya rukun, tingkah laku anak dirumah sukar diatur, punya
g. Imunisasi
Klien belum pernah masuk rumah sakit dan tidak pernah dirawat dirumah
sakit
D. Analisa data
E Diagnosa keperawatan
No Dx Noc Nic
Skala :
analgetik ketidaknyamanan
timbul pada tn. m berdasarkan prioritas masalah actual dan potensial adalah
sebagai berikut :
2. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri pada perut bagian
kanan
Evaluasi
No
Tanggal Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi
Dx
2 agustus 12.00 1. memberikan S:
1
2017 makanan terpilih - Klien
12.10 2. mengkaji kemampuan mengatakan
klien untuk nyeri telan
mendapatkan nutrisi - Klien tidak
12.15 yang dibutuhkan nafsu makan
3. memberikan makanan - Klien
12.20 sedikit tapi sering mengatakan
4. memberikan makanan lemas
selagi hangat O:
- Klien Lemas
- Klien tidak
menghabiskan
makanan
- BB : 47 Kg
TD : 100/70 i
2 agustus 13.00
2.
2017 - Mengkaji tingkat
13.05 nyeri S:
(nyeri skala 3) - Klien
- Kolaborasi
13.30 mengatakan
pemberian analgetik
masih nyeri
dan antibiotic
pada
- Memberikan teknik
tenggorokkan
relaksasi (nafas
- Klien kelihatan
Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
Tahun 2017 68
dalam) gelisah
O:
- K/U lemah
- RR : 25x/i
- HR : 84 x/menit
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
- mmhg
- HR : 84x /i
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
- mmhg
- HR : 84x /i
A: Masalah tidak
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
4 agustus TD : 100/70 i
2. 2017 - Mengkaji tingkat
13.00 nyeri
(nyeri skala 3)
S:
- Kolaborasi
13.07 pemberian analgetik - Klien
dan antibiotic mengatakan
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
- mmhg
- HR : 84x /i
A: Masalah tidak
teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
A. Pengkajian
Gol. Darah : -
Nama : Ny M
Umur : 65 tahun
Pekerjaan : Petani
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular dan penyakit
Verbal : 4
Motorik : 6
penglihatan baik.
3. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa merah, fungsi
pembesaran KGB.
bising
8. Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada lessi, hepar tidak teraba.
9. Ektremitas :
b. Ideal diri
sembuh
nyaman
e. Perasaan
a. Hubungan Sosial
suaminya
c. Aspek Spiritual
1. Nilai keyakinan
2. Kegiatan ibadah
Leukosit : 10,300/mdl
Trombosit : 38,6000/ml
Limfosit : 32 %
Haemotokrit : 28,3
BD : I,036
pH : 6,0
Keton : 1 mg
Albumin : +
Reduksi : -
d. metronidazol 3x1
Iritasi usus
DO:
¯
- Konsistensi feces cair
- Konsistensi Kulit jelek Paristaltik usus meningkat
- Mata cekung ¯
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diare
Rencana Tindakan
NIC
NOC
DX.
No ( NURSING
( NURSING OUTCOME
INTERVENTION
CLASIFICATION)
CLASIFICATION )
K. Pelaksanaan
CATATAN PERAWATAN
Hari/Tangga Jam
Dx Implementasi Evaluasi
l
12.55 wib
A:Masalah
belum
teratasi
P:lanjutkan
intervensi
dilanjutkan
12.55 wib
P:Intervensi
dihentikan
P: Lanjutkan
intervensi
A:Masalah
teratasi
P:Intervensi
dihentikan
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet
VI. PENGORGANISASIAN
1 Pembukaan
d.Menyetujui kontrak
2 Inti
3 Penutup
a. Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi a. Menjawab 10
b. Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam b. Menjawab menit
salam
Kerangka Konsep
Etiologi Cara
pencegahan
gastritis
MATERI
Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
Tahun 2017 89
Defenisi Gastritis
Etiologi
mefenamat, aspilet dalam jumlah besar. Obat antiinflamasi non steroid dapat
mukosa lambung karena terjadinya difusi balik ion hidrogen ke epitel lambung.
Selain itu jenis obat ini dapat mengakibatkan kerusakan langsung pada epitel
mukosa karena dapat bersifat iritatif dan siftnya yang asam dapat menambah
Bahan etanol merupakan salah satu bahan yang dapat merusak sawar pada
lambung.
makanan dan minuman seperti cuka, cabe, asam, kopi, alkohol,porsi makan terlalu
banyak dan sering terlambat makan.karena tidak ada makanan yang masuk
d. Rokok
produksi mukus yang salah satu fungsinya untuk melindungi lambung dari iritasi.
Selain itu CO yang dihasilkan oleh rokok lebih mudah di ikat oleh Hb daripada
gastritis pada perokok juga dapat di picu oleh pengaruh asam nikotinatyang
menurunkan rangsangan pada pusat makan, perokok menjadi tahan lapar sehingga
asam lambung dapat langsung mencerna mukosa lambung bukan makanan karena
abnormal, perusakan ini ternyata dapat juga mengenai sel inang pada tubuh
rangsang oleh mediator kimia yang dikeluarkan oleh neuron simpatik seperti
epinefrin.
g. Infeksi sistemik
lapisan lambung.
i. Trauma mekanik
kecelakaan yang cukup kuat juga dapat menjadi penyebab ganggguan keutuhan
jaringan lambung. Kadang kerusakan tidak sebatas mukosa, tetapi juga jaringan
otot dan pembukuh darah lambung sehingga pasien dapat mengalami perdarahan
sulit dicerna.
j. Infeksi mikroorganisme
Manifestasi klinik
a. Gastritis Akut
samar pada tinja dan secara fisis akan di jumpai tanda-tanda anemia
yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga tanda dan gejala gangguan
gangguan kesadaran.
b. Gastritis Kronis
1. Gejalanya bervariasi antara satu orang dengan yang lain dan kadang tidak
jelas.
Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
Tahun 2017 93
2. Perasaan penuh, anoreksia.
menurun karena sebagian besar telah diisi mukus dan cairan hasil sekresi.
Distres epigastrik yang tidak nyata sering berkaitan dengan perasaan gaster
4 Cepat kenyang
dan hangat. Kurangi makanan yang berbumbu pedas, bergas seperti kol,
a. Biasakan makan secara teratur dan sesuai jadwal, makanlah dengan tenang
dan tidak terburu-buru, jangan makan makanan yang terlalu panas atau
kosong terlalu lama dan jangan makan berlebihan, kurangi makanan yang
pedas dan asam seperti acar, kari lada, kafein dan makanan yang dapat
b. Hindari Rokok
Ada banyak sekali metode yang biasa dipakai untuk mendorong perokok
untuk mengetahui berapa banyak uang yang anda habiskan untuk membeli
e. Kendalikan stress dam emosi dengan baik. Stres dan ketegangan kini
menjadi suatu bagian integral dari kehidupan agar dapat mengatasi secara
pribadi akan membuat anda mempunyai bekal yang jauh lebih untuk
f. Pola tidur yang teratur dan usahakan dapat beristirahat yang cukup, pada
malam hari usahakan dapat tidur minimal 8 jam dan siang hari dapat
menaikan Ph, sehingga untuk sementara gejala sakit akan hiang. Namun
yang berlebihan, susu juga banyak mengandung protein dan kalsium yang
Diet penyakit gastritis adalah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung
menerimanya.
d. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara
perorangan).
g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak dianjurkan
i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam
penyesuaian, frekuensi makan dan minum susu yang sering pada pasien tertentu dapat
merangsang pengeluaran asam lambung secara berlebihan. Perilaku makan tertentu dapat
menimbulkan gastritis misalnya porsi makan terlalu besar, makan terlalu cepat atau
A. Kesimpulan
menyadari akan kelakuan / gaya hidup mereka tiap hari yang akan membahayakan
diri mereka sendiri tetapi juga persoalan budaya atau perilaku masyarakat.
B. Saran
Dengan adanya SAP ini maka disarankan kepada pembaca agar memahami
lebih banyak lagi tentang pentingnya kelakuan hidup tiap hari/ gaya hidup tiap
SEKIAN
Cara Pencegahan TERIMA KASIH
Penyakit Medis
Gastritis.
a. Biasakan
makan secara
teratur dan
sesuai jadwal,
b. Hindari Rokok
c. Hindarilah
minum
minuman yang
berakohol,
kopi, teh
kental.
d. Berolah Raga
teratur.
e. Kendalikan
stress dam
emosi dengan
baik.
f. Pola tidur yang
g.
Mengkonsums
i obat sakit
maag yang
biasanya
Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
Tahun 2017 100
LEMBAR KONSULTASI PBLK