Anda di halaman 1dari 11

MAKNA SURAH AR-RAHMAN

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : I’jaz Al-Qur’an

Dosen Pengampu : H. Saiful Mujab, M.S.I

Disusun Oleh :

1. Syafinatul Ilma (1830110041)


2. Muslimah (1830110052)
3. Solikatul Akhmadiyah (1830110062)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah
Surah ar-Rahman merupakan surah yang ke55 diturunkan di Mekkah. Surah
ar-Rahman mempunyai keistimewaan karena 31 kali satu susunan kata ayat diulang-
ulang, namun tiap diulang terasa lebih mendalam pengaruhnya ke dalam jiwa kita bila
membacanya: Nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?.
Ayat ini adalah berupa pertanyaan kepada manusia dan jin. Kepada kedua
makhluk itu mendapat seruan dari Tuhan supaya sadar akan hubungannya dengan
Allah sebagai Khaliknya. Maka di dalam surah ar-Rahman ini disadarkan kepada
manusia dan jin tentang kedudukan kedua makhluk itu di dalam wujud alam ini.
Dalam makalah ini akan membahas makna surah ar-Rahman.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asbabun nuzul surah ar-Rahman?
2. Bagaimana makna pengulangan ayat pada surah ar-Rahman?
3. Bagaimana keutamaan surah ar-Rahman?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asbabun Nuzul Surah ar-Rahman


Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Waqid Abu Muslim as-Sa'di, dari al-Walid
bin Muslim, dari Zuhairini Muhammad, dari Muhammad bin al-Munkadir, dari Abu
Isa al-Tirmidzi, dari Jabir ian berkata: Rasulullah saw pernah keluar menemui para
sahabatnya, lalu beliau membacakan kepada mereka surah al-Rahman dari awal
hingga akhir, maka mereka diam, kemudian beliau bersabda:

Sesungguhnya aku telah membacakannya kepada jin pada malam hari, dan
mereka lebih baik sambutannyya dari pada kalian. Setiap kali aki sampai pada
bacaan, maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan? Maka mereka
mengatakan: "tidak ada sesuatupun dari nkmatMu yang kami dutakan, Wahai Rabb
kami dan segala puji bagiMu. (HR. Al-Tirmidzi)1

Menurut Imam Tirmidzi hadits tersebut adalah gharib, karena diketahui kecuali
hanya dari al-Walid bin Muslim dan dari Zubair bin Muhammad. Ayat ini diturunkan
ketika orang-orang kafir bertanya siapakah ar-Rahman itu? yang terdapat dalam surah
al-Furqan ayat 60.

ِ ِ ِ ِ
ً ‫اس ُج ُدوا للرَّمْح َٰ ِن قَالُوا َو َما الرَّمْح َٰ ُن أَنَ ْس ُج ُد ل َما تَأْ ُم ُرنَا َو َز َاد ُه ْم نُ ُف‬
‫ورا‬ ْ ‫يل هَلُ ُم‬
َ ‫َوإ َذا ق‬

Dan apabila dikatakan kepada mereka: sujudlah kamu sekalian kepada Yang
Maha Penyayang, mereka menjawab: siapakah Yang Maha Penyayang itu?. Apakah
kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kepada kami (bersujud
kepada-Nya? Dan apakah (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).
(QS.Al-Furqan:60)

Para mufassir umumnya memiliki pandangan bahwa surah ar-rahman ini


termasuk kedalam surat Makiyah, meskipun menurut beberapa pendapat yang telah
dikutip oleh Abdullah bin Abbas, Ikrimah, dan Qatadah. Mereka mengungkapkan
bahwa surat ini diturunkan di Madinah. Dilihat dari aspek materi pelajaran yang
terkandung didalamnya, memiliki kemiripan dekat dengan surat Makiyah daripada
dengan Madaniyah, pada awal periode Mekkah. Akan tetapi beberapa pendapat yang
1
Muhammad bin Isa al-Tirmidzi, sunan al-Tirmidzi, (Lebanon: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2008), hal.757-758
lebih otentik yang bersaksi bahwa itu telah terungkap di Mekkah sejak bertahun-tahun
sebelum hijriah.

Pada ayat satu dan dua yang turun sebagai bantahan bagi penduduk Mekkah
yang mengatakan: "sesungguhnya al-Quran itu diajarkan oleh seorang manusia
kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa yang mereka tuduhkan (Muhammad) itu
belajar kepadanya bahasa azam, sedang al-Quran adalah dalam bahasa Arab yang
terang.

Karena beberapa nikmat yang telah diungkapkan pada ayat ini atas hamba-Nya,
maka surat ini dimulai dengan menyebut nikmat yang paling besar faedahnya dan
paling banyak manfaatnya bagi hamba-Nya yaitu nikmat mengajar al-Quran.
Kebahagiaan dunia dan akhirat akan didapatkan manusia apabila mengikuti ajaran al-
Quran dan tercapailah tujuannya apabila seseorang senantiasa berpegang terguh pada
petunjuk-petunjuknya.

Dalam ayat ini Allah menyebutkan nikmat kejadian manusia yang menjadi dasar

semua persoalan dan pokok segala sesuatu. Sesudah Allah menyatakan: ‫خلَ َقاإْلِ نسا َن‬
ََ
ayat tersebut merupakan bantahan bagi kaum kafir yang mengungkapkan mereka
tidak mengenal seseorang yang bernama Rahman kecuali Rahman dari Yamamah.
Maka ayat ini menegaskan bahwa Al-Rahman yang dimaksud bukanlah dia, tetapi
“Allah Yang Maha Rahman” (Maha Penyayang), yang telah mengajarkan al-Qur’an,
dan telah menciptakan manusia.2
B. Pengulangan Ayat dalam Srah ar-Rahman
Menurut Ibnu Manzhur pengulangan kata atau kalimat lebih dari sekali
bertujuan memebrikan makna yang beragam. Bisa untuk menekankan sesuatu,
menamampakkan kedahsyatan, menunjukkan keagungan dan sebagainya.
Berikut beberapa pengulangan ayat dalam surah ar-rahman :
a. ْ َ‫ْال ِميْز‬
pengulangan Kata ‫ان‬
Dalam surat al-Rahman ini terdapat kata al-Mizan yang di ulang sebanyak
tiga kali dalam ayat yang berurutan, masing-masing ayat 7, 8 dan 9.

Firman Allah:

2
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi. Terje,ah: Bahrun Abu Bakar dan Hery Noer Ali. Juz. XXVII,
(Semarang: Karya Toha Putra, 1989), hal.185
‫يموا الْ َو ْز َن بِالْ ِق ْس ِط َواَل خُتْ ِس ُروا‬ِ ِ ِ ِ َ ‫السماء ر َفعها وو‬
ُ ‫ َوأَق‬، ‫ أَاَّل تَطْغَ ْوا يِف الْمْيَزان‬، ‫ض َع الْمْيَزا ْن‬ َ َ َ َ َ َ َ َّ ‫َو‬
‫الْ ِمْيَزان‬.

Nampak dalam tiga surat yang berurutan diatas terdapat kata al-mizan
disebut dengan sharih. Mengapa kata al-Mizan pada ayat ke-2 dan 3 disebut secara
sharih bukan di dlomir kan? Menurut al-Karmani ketiga kata tersebut berdiri sendiri,
satu sama lain tidak saling berkaitan. Masing-masing mempunyai makna yang
terkandung yang berbeda dan tidak dimiliki kata yang lainnya. Lebih lanjut Al-Karmani
menyebut, yang dimaksud dengan al-mizan yang pertama adalah timbangan atau
takaran dunia (mizan ad-dunya) , kedua timbangan akhirat (mizan al-akhirat) dan yang
terakhir timbangan akal (mizan al-aql). 3

Sedang menurut al-Khatib al-Iskafi, kata al-mizan disebut tiga kali tanpa di
dlomirkan karena ketiga ayat itu tidak turun secara bersamaan, ketiganya turun secara
terpisah, karenanya haruslah menampakkan ketiga kata al-mizan.

b. Pengulangan redaksi tentang penciptaan manusia.

Dalam surat Ar-Rahman ini terdapat dua kali redaksi yang membicarakan
tentang penciptaan manusia dengan sangat singkat. Kedua redaksi tersebut masing-
masing mempunyai kedudukan tersendiri dalam surat.

Redaksi pertama, terdapat pada ayat ke - 3. ‫ق ااْل ِ ْن َسان‬


َ َ‫خَ ل‬. Dia (Allah) menciptakan
manusia. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa surat Ar-Rahman ini banyak
membicarakan tentang nikmat-nikmat Allah yang dilimpahkan kepada manusia dan
jin. Pada redaksi ini menyebut salah satu nikmat Allah yang dianugerahkan kepada
manusia. Penyebutan nikmat Allah mengenai penciptaan manusia datang setelah
nikmat pengajaran Al-Qur’an. Pada redaksi pertama ini tidak disebutkan salah satu
fase penciptaan manusia, baik penciptaan Adam (produksi manusia) maupun anak
cucu Adam (reproduksi manusia). Oleh karenanya penyebutan redaksi di sini
sangatlah singkat kerena hanya memaparkan salah satu nikmat yang dianugrahkan
kepada manusia.

Redaksi kedua, terletak pada ayat ke-14. ْ‫صا ٍل كا َ ْالفَ َّخار‬


َ ‫ص ْل‬
َ ‫ق ااْل ِ ْن َسان ِم ْن‬
َ َ‫ َخل‬.
3
Lihat al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, juz 27,hlm.153
(Dia (Allah) menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.)

Redaksi kedua ini juga membahas tentang penciptaan manusia pertama


(Adam) secara singkat. Sebagaimana di jelaskan pada pembahasan di atas tentang
penciptaan Adam, di sana terdapat fase-fase yang dilalui dan diproses sebelum
manusia menjadi bentuknya yang rupawan. Pada fase yang terdapat dalam redaksi
surat Ar-Rahman ini merupakan fase ke-4 dalam penciptaan manusia (produksi
manusia). Karena proses sebelum manusia pertama diciptakan menjadi tanah kering
(salsal), terlebih dahulu manusia diciptakan dari bahan debu (turab), lumpur atau
tanah liat (tin), lumpur hitam yang diberi bentuk (hama’ masnun).4

c. Pengulangan redaksi :

‫( فَبِأَي أال ء ربكما تكذبان‬Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?)

Salah satu fenomena yang menarik dalam al-Qur’an adalah pola repitisi ayat
di atas yang terdapat dalam surat Ar-Rahman. Pola repitisi semacam ini merupakan
pola repitisi baru yang hanya terdapat dalam surat Ar-Rahman dan al-Mursalat.
Dalam al-Qur’an ayat di atas terulang sebanyak 31 kali kesemuanya terdapat dalam
surat Ar-Rahman, masing-masing terdapat dalam ayat-ayat: 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28,
30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75
dan 77. 7

Jika diamati secara detail nampak bahwa keseluruhan ayat yang berulang
tersebut, jelas terlihat bahwa redaksinya sama persis, tak sedikit pun mengalami
perubahan. Melihat fenomena ini, mayoritas ulama’ tidak mempersoalkan mengapa
harus di ulang 31 kali? akan tetapi kebanyakan dari ulama’ mempermasalahkan
keberadaan masing-masing ayat tersebut.

Kalau diperhatikan, secara umum surat Ar-Rahman ini menggambarkan


nikmat Allah kepada hamba-hamba-Nya. Namun timbul pertanyaan, apakah dapat
dianggap suatu nikmat pernyataan Allah di dalam ayat ke-35:

ِ َ‫يرسل علَي ُكما ُشوا ٌظ ِمن نَّا ٍر وحُن اس فَاَل َتْنت‬..


‫صَر ِان‬ ٌ ََ ْ َ َ ْ َ ُ َ ُْ

4
M.Ali al-Sabuni, Safwat Tafasir, Juz 3 (Beirut: Dar al-Qur’an al-Karim, 1981) hlm.292
"Kepada kamu, (Jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga
maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri".

Ayat di atas juga serupa dengan penegasan ayat ke-43-44:

‫ يَطُْو ُف ْو َن َبْيَن َها َو َبنْي َ مَحِ ْي ٍم ءاَ ٍن‬.‫ب هِبَا الْ ُم ْج ِر ُم ْو َن‬ ِِ
ُ ‫َّم الَّىِت يُ َك ِّذ‬
ُ ‫هذه َج َهن‬.
َ

"Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang berdosa.(43) Mereka


berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang memuncak panasnya. (44)."

ketiga ayat tersebut memang secara eksplisit tidak membicarakan nikmat Allah,
akan tetapi memberikan peringatan kepada umat manusia agar mereka tidak terjerumus
ke dalam lubang neraka yang amat menyeramkan itu. Bukankah peringatan keras
semacam itu merupakan anugerah Allah yang terbesar yang tak ternilai harganya, karena
dengan mengindahkan peringatan tersebut mereka akan terhindar dari siksaan dan akan
mendatangkan pahala? Oleh karenanya, redaksi ayat

‫فَبِأَي أال ء ربكما تكذبان‬

Juga relevan disandingkan dengan kata jahannam dan adzab, kerena terhindar
dari keduanya juga merupakan nikmat.5

Perbedaan antara Ar-Rahman dengan surat-surat lain yang memuat di


dalamnya ayat-ayat tentang nikmat Allah adalah bahwa dalam surat Ar-Rahman
semua ayatnya mulai dari pertama sampai akhir membicarakan nikmat-nikmat Allah
yang dilimpahkan bukan saja kepada manusia, akan tetapi juga dilimpahkan pada jin.
Sedangkan surat lain yang memuat nikmat Allah di dalamnya, pemuatan itu hanya
sebatas pada sub pembahasan dalam suatu surat saja. Oleh karena semua ayatnya
memuat nikmat-nikmat maka pola seperti ini sebagaimana pola yang diterapkan
dalam syi’ir orang terdapat suatu pemisah yang diulang.

C. Keutamaan Surat Al-Rahman


Al-Rahman adalah salah satu nama Allah Swt. Sebagian besar isi surat ini
menerangkan kemurahan Allah Swt kepada hambaNya yaitu dengan memberikan
berbagai kenikmaan yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat.
5
M.Ali al-Sabuni, Safwat Tafasir…..hlm.303
Dalam surah ini dijelaskan bahwa Allah Swt lah yang mengajari manusia
sehingga pandai bicara, perpohonan dan tumbuhan tunduk kepadaNya, semua
makhluk akan hancur, Dia selalu berada dalam kesibukan, semua alam merupakan
nikmatNya bagi umat manusia, manusia diciptakan dari tanah dan jin dari api.
Dalam surah ini juga dipaparkan kewajiban mengukur, menukar dan
mrnimbang dengan adil. Surah ini menjelaskan bahwa manusia tidak bisa lepas dari
kekuasaan Allah dan banyak dari manusia yang tidak mensyukuri nikmatNya. Surah
al-Rahman mendorong manusia untuk memuji Allah Swt.6

Tujuan surah ini adalah menggugah hati manusia dan jin agar mensyukuri
nikmat Allah dan berushan meraih aneka nikmaNya yang tercurah. Salah satu aspek
terpokok surah al-Rahman adalah anjuran untuk bersyukur atas segala kenikmatan
yang telah diterima.

Pokok kandungan surat Ar-Rahman yaitu: 7

1. Dari segi keimanan, surat Ar-Rahman mencatat beberapa aspek, di antaranya;


pertama, dalam surat Ar-Rahman Allah mengajar manusia supaya pandai berbicara
(ayat 3). Kedua, Allah juga mengisyaratkan kepada manusia dan jin bahwa semua
jenis pohon-pohonan dan tumbuh-tumbuhan tunduk kepada hukum Allah (ayat 5-
7). Ketiga, semua makhluk akan hancur kecuali Allah (ayat 26-27); Keempat,
Allah selalu dalam kesibukan (ayat 29); Kelima, manusia diciptakan dari tanah dan
jin dari api (ayat 14-15).

2. Dari segi hukum, dalam surat Ar-Rahman Allah mewajibkan kepada manusia
untuk berlaku adil dalam mengukur, menakar dan menimbang (ayat 9).

3. Dalam surat Ar-Rahman ini Allah juga menyatakan bahwa manusia dan jin tidak
dapat melepaskan diri dari kekuasaan Allah swt (ayat 31).

6
Ibrahim Ali as Sayyid Ali, Keutamaan surah-surah al-Qur’an, terjmh. Abdul Hakim (Jakarta: PT Sahara
2001),hlm.340
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Madinah: Percetakan Raja Fahd, tth), hlm. 884.
Berikut beberapa keutamaan dan manfaat membaca surah al-Rahman :

a. Membantu kita mengingat nikmat yang telah Allah berikan


Dalam surah al-rahman mengandung pembahasan tentang berbagai macam
nikmat yang Allah berikan kepada setiap makhlukNya. Kenikmatan yang Allah
berikan tak hanya untuk manusia melainkan juga untuk golongan jin. Kenikmatan
dari Allah bukan hanya pada kenikmaan dunia melainkan juga kenikmatan surga.
b. Allah ridha aas nikmat yang ia berikan
Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang membaca surah al-Rahman Allah
akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikmat yang dikaruniakan
padanya” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn).
c. Matinya orang yang membaca ar-Rahman seperti syahid
Dalam Tsawabul A’mal dijelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda
“barangsiapa membaca ar-Rahman dan kika membaca kalimat fabiayyi aala’i
Robbikuma tukadzibaan maka jika membacanya di malam hari kemudian mai,
maka mainya seperti mati syahid, jika membacanya di siang hari kemudian ia
mati maka matinya seperti mati syahid.” (diriwayatkan oleh Imam Ja’far).
d. Mendapat syafaat di hari kiamat
Jika seseorang yang selalu membaca surat al-Rahman ketika bangun malam
ataupun setelah shalat Allah akan membuatmu berjumpa dengannya di hari kiama
dengan wujud manusia yang paling indah dan baunya paling harum.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Surah ar-Rahman merupakan surah yang ke55 diturunkan di Mekkah. Surah


ar-Rahman mempunyai keistimewaan karena 31 kali satu susunan kata ayat diulang-
ulang, namun tiap diulang terasa lebih mendalam pengaruhnya ke dalam jiwa kita bila
membacanya: Nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?.

Menurut Imam Tirmidzi hadits tersebut adalah gharib, karena diketahui kecuali
hanya dari al-Walid bin Muslim dan dari Zubair bin Muhammad. Ayat ini diturunkan
ketika orang-orang kafir bertanya siapakah ar-Rahman itu? yang terdapat dalam surah
al-Furqan ayat 60.

Menurut Ibnu Manzhur pengulangan kata atau kalimat lebih dari sekali
bertujuan memebrikan makna yang beragam. Bisa untuk menekankan sesuatu,
menamampakkan kedahsyatan, menunjukkan keagungan dan sebagainya.
Tujuan surah ini adalah menggugah hati manusia dan jin agar mensyukuri
nikmat Allah dan berushan meraih aneka nikmaNya yang tercurah. Salah satu aspek
terpokok surah al-Rahman adalah anjuran untuk bersyukur atas segala kenikmatan
yang telah diterima.
Daftar Pustaka

Al-Tirmidzi ,Muhammad bin Isa. 2008. sunan al-Tirmidzi. (Lebanon: Dar Al-Kotob
Al-Ilmiyah)

Al-Maraghi ,Ahmad Mustafa. 1989. Tafsir al-Maraghi. Terje,ah: Bahrun Abu Bakar
dan Hery Noer Ali. Juz. XXVII. (Semarang: Karya Toha Putra )

Al-Sabuni M.Ali.1981. Safwat Tafasir, Juz 3. (Beirut: Dar al-Qur’an al-Karim)

Ali, Ibrahim Ali as Sayyid. 2001. Keutamaan surah-surah al-Qur’an, terjmh. Abdul
Hakim (Jakarta: PT Sahara)
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya.(Madinah: Percetakan Raja
Fahd)

Anda mungkin juga menyukai