Agus Setiawan
10118085
Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Bogor Indonesia
agussetiawanalfalah@gmail.com
Irsyad An Nauwfal
10118080
Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Bogor Indonesia
irsyadannauwfal@gmail.com
Putra Yudistira
10118059
Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Bogor Indonesia
putrayudistira@gmail.com
Wahidin Cahyo
10118070
Sekolah Tinggi Islam Darunnajah Bogor Indonesia
wahidincahyojowo@gmail.com
Abstrack
Education and training or what is commonly referred to as education and
training is one of the modes in transferring knowledge with its distinctive characteristic
of aiming to develop cognitive, effective and psychomotor aspects of their duties and
jobs because training is usually aimed at employees or the professional community. It is
undeniable that there will be problems or changes that become conflicts, so it is
necessary to learn how conflict management is so that the potential for conflict can be
directed to be a trigger for change not as a barrier.
Keyword: Conflicts,conflict management
PENDAHULUAN
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling
memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya
ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada
dasarnya ketika terjadi suatu organisasi, maka sesungguhnya terdapat banyak
kemungkinan timbulnya konflik .
Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli
apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik tersebut
dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola
konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu:
1. Apa Definisi Konflik?
2. Apa Pandangan Mengenai Konflik?
3. Apa Sumber Konflik?
4. Apa Jenis-jenis Konflik?
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan jurnal membangun hubungan yang efektif ini penyusun menggunakan
metode kepustakaan yang semua sumbernya mengacu pada buku-buku yang relevan.
PEMBAHASAN
A. Definisi Konflik
Terdapat banyak definisi mengenai konflik yang bisa jadi disebabkan oleh
perbedaan pandangan dan setting dimana konflik terjadi. Dibawah ini bisa terlihat
perbedaan definisi tersebut:
Conflict is a process in which one party perceives that its interests are being
opposed ora negatively affected by another party . Konflik merupakan suatu bentuk
interaksi diantara beberapa pihak yang berbeda dalam kepentingan, persepsi dan tujuan .
Konflik adalah perbedaan pendapat antara dua atau lebih banyak anggota organisasi
atau kelompok, karena harus membagi sumber daya yang langka, atau aktivitas kerja
dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, penelitian, atau pandangan yang
berbeda. Para anggota organisasi atau sub-unit yang sedang berselisih akan berusaha
agar kepentingan atau pandangan mereka mengungguli yang lainnya .
Konflik merupakan sebuah situasi dimana dua orang atau lebih menginginkan
tujuan-tujuan yang menurut persepsi mereka dapat dicapai oleh salah seorang diantara
mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai oleh kedua belah pihak .
Konflik disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang
tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah
identitas, pengakuan, partisipasi, otonomi, dan keamanan. Pendekatan:
mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak
terpenuhi, serta menghasilkan opsi-opsi untuk memenuhi kebutuhan itu.
2. Teori Identitas
Konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang berakar dari hilangnya
sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak tuntas. Pendekatan: memfasilitasi
lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang berkonflik, sehingga dapat
mengidentifikasi ancaman dan ketakutan yang bertujuan untuk membangun empati
dan rekonsiliasi di antara pihak-pihak yang konflik.
3. Teori Hubungan Masyarakat
Konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan perspektif
tentang konflik oleh pihak-pihak yang berkonflik. Pendekatan: membantu pihak
yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan
isu serta memampukan mereka untuk bernegosiasi atas kepentingan mereka
daripada posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses
kesepakatan yang saling menguntungkan semua pihak.
D. Jenis-Jenis Konflik
Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan
untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik berdasarkan pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya, ada yang membagi konflik dilihat dari fungsi dan ada juga yang
membagi konflik dilihat dari posisi seseorang dalam suatu organisasi.
Jenis konflik ini disebut juga konflik intra keorganisasian. Dilihat dari posisi seseorang
dalam struktur organisasi, Winardi membagi konflik menjadi empat macam. Keempat
jenis konflik tersebut adalah sebagai berikut :
Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). Konflik ini terjadi
jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena
tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. Termasuk dalam konflik
individual ini, menurut Altman, adalah frustasi, konflik tujuan dan konflik
peranan .
Konflik antar-individu (conflict between individuals). Terjadi karena perbedaan
kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lain.
Konflik antara individu dan kelompok (conflict between individuals and
groups). Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma
kelompok tempat ia bekerja.
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in
the same organization). Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok
memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk
mencapainya.
Masalah ini terjadi karena pada saat kelompok-kelompok makin terikat dengan
tujuan atau norma mereka sendiri, mereka makin kompetitif satu sama lain dan
Menurut Robbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau
disfungsional sering tidak tegas (kabur). Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu
kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok yang lain. Begitu pula, konflik dapat
fungsional pada waktu tertentu, tetapi tidak fungsional di waktu yang lain. Kriteria yang
membedakan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik
tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik tersebut
dapat meningkatkan kinerja kelompok, walaupun kurang memuaskan bagi individu,
maka konflik tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut
hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik
tersebut disfungsional .
Stevenin mengatakan ada 5 tahap dalam memahami manajemen konflik dengan baik.
Dengan memahami 5 tahap tersebut maka organisasi akan lebih mudah merumuskan
strategi terbaik dalam penanganan konflik.
KESIMPULAN
Konflik dapat terjadi dalam organisasi apapun. Untuk itulah manajer atau pimpinan
dalam organisasi harus mampu mengelola konflik yang terdapat dalam organisasi secara
baik agar tujuan organisasi dapat tercapai tanpa hambatan-hambatan yang menciptakan
terjadinya konflik.
Terdapat banyak cara dalam penanganan suatu konflik. Manajer atau pimpinan harus
mampu mendiagnosis sumber konflik serta memilih strategi pengelolaan konflik yang
sesuai sehingga diperoleh solusi tepat atas konflik tersebut. Dengan pola pengelolaan
konflik yang baik maka akn diperoleh pengalaman dalam menangani berbagai macam
konflik yang akan selalu terus terjadi dalam organisasi
Garry Dessler. 1989. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 2, Jakarta : PT.
Prehelinso
Hani Handoko. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. Yogyakarta :
BPFE
Werther, W.B. Jr & Davis, K. 1996. Human Resource and Personel Management. USA:
Mc Graw-Hill, Inc
Blanchard Ken, dan Paul Hersey, Manajemen Perilaku Organisasi; Pendayagunaan
Sumber D
William P. Anthony, Pamela L. Perrewe, 1996, Strategic Human Resouce Management,
The Dryden Press aya Manusia, Jakarta: Erlangga, 1986
Brown, L. Dave, 1984. Managing Conflict Among Groups, dalam Organizational
Psychology, Herbert A. Simon (ed.), New Jersey: Prentice Hall Inc.,