G
DENGAN DIABETES MELLITUS DI RUANG
INTERNA RSU DAYA MAKASSAR
OLEH:
IRNA WATI
(14420202114)
CI LAHAN CI INSTITUSI
I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. G
b. Umur : 53 tahun
c. Alamat : Jl. Paccerakkang P Blok B
d. Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
e. Pekerjaan : Penjahit
f. Pendapatan : Rp. 500. 000,
g. Pendidikan : SMA
h. Agama : Islam
2. Identitas Penanggung
Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : Nyeri pada kaki kanan ± 5 hari, semakin lama semakin nyeri.
Luka (+), bernanah.
2. Riwayat keluhan utama : dirasakan sejak ±5 hari yang lalu semakin lama
semakin nyeri. Luka (+), bernanah. Sudah di operasi 1,5 bulan, namun masih
bernanah dan nyeri.
3. Sifat keluhan menetap
4. Keluhan lain yang menyertai sakit kepala
5. Lokasi dan penyebarannya pada daerah kaki
6. Faktor pencetus bila beraktifitas yang berlebihan, bila tidak diganti perban
pasien mengatakan nyeri bertambah.
7. Hal-hal yang meringankan beristirahat dan segera mengganti perban
G1
G2
G3
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
P
: Klien
: Tinggal serumah dengan klien
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Klien nampak Menahan nyeri
Kesadaran : Composmentis
P. : Luka pada kaki kanan
Q. : nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R. : Nyeri dirasakan pada luka kaki bagian kanan hingga ke betis.
S. : Skala Nyeri 6 (sedang)
T. : Nyeri yang dirasakan setiap saat.
Tanda-tanda vital :
TD : 124/70 mmHg BB : 60 Kg
Nadi : 100 x/menit TB : 150 cm
Suhu : 36,50 C
RR : 22 x/menit
1. KEPALA
Inspeksi :
a. Bentuk kepala Mesochepal
b. Warna rambut hitam ada ketombe
Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
a. Tidak teraba adanya massa
b. Rambut tidak mudah tercabut
2. WAJAH
Inspeksi :
a. wajah simetris kiri dan kanan
b. Ekspresi wajah Nampak menahan nyeri
c. Warna kulit sama dengan sekitarnya (kuning langsat)
3. MATA
Inspeksi :
a. Palpebra tidak oedema
b. Sclera tidak icterus
c. Conjungtiva tidak pucat
d. Gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah
e. Tidak menggunakan alat bantu kaca mata.
Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. TIO tidak meningkat
4. HIDUNG
Inspeksi :
a. Lubang hidung simetris kiri dan kanan
b. Tidak tampak adanya sekret/cairan
c. Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
d. Tidak ada deviasi septum nasi
e. Tidak tampak adanya polip
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus.
5. TELINGA
Inspeksi :
a. Bentuk telinga simetris kiri/kanan
b. Tidak tampak adanya cairan
c. Tidak tampak adanya peradangan
d. Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
6. RONGGA MULUT
Inspeksi :
a. Bibir tidak pecah-pecah, tidak cyanosis
b. Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan
c. Tidak nampak adanya peradangan
d. Jumlah gigi tanggal 1
e. Keadaan lidah bersih.
7. LEHER
Inspeksi :
a. Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid/kelenjar lymfe
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi :
a. Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid
b. Tidak ada nyeri tekan
9. JANTUNG
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II terdengar murni
10. ABDOMEN
Inspeksi :
a. Perut nampak datar
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
c. Tidak nampak adanya massa/tumor
Palpasi :
2. Eliminasi
a. Kebiasaan BAK
a) Frekwensi 5-6 x/hari
b) Warna kuning jernih
c) Bau pesing
d) Pasien menggunakan popok
b. Perubahan BAK selama sakit
a) Frekwensi tidak ada perubahan
b) Warna merah
c. Kebiasaan BAB
a) Frekwensi 1 x sehari
b) Warna kuning
c) Konsistensi lembek
d. Perubahan BAB selama sakit
Selama sakit tidak ada perubahan
3. Olahraga
a. Kebiasaan
a) Aktifitas sehari-hari mengurus rumah dan bekerja sebaga
penjahit pakaian.
b. Perubahan selama sakit
a) Klien mengatakan badan terasa lemah, di sertai nyeri pada kaki
bila banyak bergerak dan menapakkan kaki ke lantai
b) Sebagian besar aktivitas di bantu oleh suami seperti ke toilet dan
mengambil sesuatu yang jauh dari jangkauannya.
4. Hyegiene
a. Kebiasaan
a) Mandi 2x sehari pakai sabun mandi
b) Gosok gigi 2 x sehari
c) Cuci rambut 3x seminggu
b. Perubahan selama sakit
Pasien membersihkan diri dengan tissue basah 2 kali sehari,
menggosok gigi 1 hari sekali di bantu oleh suami.
G. Pola Interaksi
1. Orang yang terdekat dengan klien adalah suami
2. Klien tampak sering bergaul / berbincang dengan pasien lainnya.
3. Bila ada masalah klien selalu dibicarakan dengan suami.
4. Cara mengatasi masalah atas kesepakatan bersama
5. Interaksi dalam keluarga baik.
H. Data Psikologis
1. Klien sering bertanya tentang penyakitnya,yaitu menanyakan
bahwa apakah penyakitnya bisa sembuh.
2. Klien dan keluarga berharap penyakitnya cepat sembuh.
3. Klien merasa khawatir dengan kondisi yang dialami, namun tetap
yakin bahwa penyakitnya akan segera sembuh
I. Pemeriksaan Diasnostik
1. Pemeriksaan Radiologi tanggal 17/4/2021
Foto Thorax PA :
a. Corakan bronchovaskuler paru normal
b. Cor : bentuk, Letak dan ukuran normal
c. Sinus dan dagfragma baik
d. Tulang-tulang intak.
Kesan : Foto Thorax dalam batas normal.
2. Pengobatan
a. IvFD RL 28 tpm
b. Inj. Novorapid 3 x 4
c. Inj. Levemir 0-0-10 IV/SC
d. Inj. Cefriaxone 1 gr/12 J/IV
e. Inj. Ketorolac 1 a/12 J/IV
f. Inj. Omeprazole 1 g/12J/IV
g. Inj. Metromdazole 1 gr/8J/IV
h. Inj. Levofloxacin 1 vial/24J/IV
kaki ke lantai.
3. Pasien mengatakan
luka semakin nyeri
jika tidak di ganti
perbannya
(perawatan luka)
DO :
4. KU : Lemah
5. TTV ;
TD : 124/70 mmHg
S : 36,5
N ; 100 x/i
RR : 22 x/i
TB : 150
BB : 60
IMT : >25 (BB+)
6. Pasien tampak
meringis menahan
nyeri/
DS :
1. Pasien mengatakan Ulkus Diabetikum Infeksi
luka pada bagian
kaki kanan. Tempat pelabuhan kuman
2. Pasien mengatakan
lukanya selalu basah Mikroorganisme berkoloni
jika beraktivitas lebih
3. Pasien mengatakan Drainase inadekuat
luka semakin nyeri
jika tidak di ganti Close space infection
perbannya
(perawatan luka) System imun kurang
DO :
1. Pasien Nampak Infeksi
meringis menahan
nyeri
2. Luka pasien terdapat
darah dan pus
3. Tampak edema pada
kaki yang luka,
ukuran luka dengan
panjang 4 cm dan
kedalaman 1,5 cm.
Pemeriksaan Lab 18/4/2021
Glukosa
sewaktu : H
193 mg/Dl
(<140)
HbA1c : H
9,2% (4.8 –
5.9)
Kreatinin
Darah : H 1,0
mg/Dl (0,51 –
0.95)
Leukosit : H
15,5 10 ̂ 3 /
uL (3.5 - 5.0)
PCT : H 0,54
Ng/ml
(<0,05)
DS:
1. Pasien mengatakan DM Tipe II Intoleransi Aktivitas
badan terasa lemah.
2. Pasien mengatakan Sel Beta Pankreas
aktivitas sebagian
besar di bantu oleh Rusak defisiensi insulin
suami
3. Pasien mengatakan Anabolisme proses
beraktifitas hanya di
atas tempat tidur. Kerusakan pada antibody
4. Pasien mengatakan
kebutuhan Kekebalan tubuh
eliminasinya baik
Neuropati sensori perifer
BAB maupun BAK
selalu pada popok,
Pasien merasa sakit pada
dan di bantu oleh
luka
suaminya untuk
membersihkan.
Nekrosis luka
DO :
Ganggren
1. Pasien tampak lemas
2. Aktivitas pasien
Aktivitas terganggu
tampak di bantu oleh
suami
Intoleran aktivitas
3. Saat duduk pasien
tampak di bantu oleh
suami
4. Saat mengganti
popok pasien di
bantu oleh suami
maupun perawat.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Nyeri Akut b.d Agen cedera Setelah dilakukan tindakan Keperawatan 1 Manajemen nyeri
fisik (ulkus diabetic) x8 jam diharapkan nyeri menurun Observasi :
KH : - Identifikasi identifikasi lokasi,
Tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi, frekuensi,
Penyembuhan luka membaik kualitas,intensitas nyeri
Edukasi:
Kolaborasi
18
Edukasi teknik nafas dalam
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
Edukasi:
Perawatan luka
Observasi :
- Monitor karakteristik luka (drainase,
warna ukuran, bau)
- Monitor tanda tanda infeksi
Terapeutik :
- Lepaskan balutan dan plester seccara
perlahan
- Bersihkan dengan Nacl
- Bersihkan jaringan nikrotik
- Berikan salaf yang sesuai kekulit
- Pertahan teknik steril saat
melakkanperawtan luka
Edukasi:
- Jelaskan tanda,gejala infeksi
Kolaborasi:
- Kolaborasi prosedur debridement
Terapi aktivitas
Observasi :
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi
dalam aktivitas tertentu
Terapeutik :
Terapeutik :
Edukasi:
HARI/JAM EVALUASI
IMPLEMENTASI PARAF
/PUKUL (SOAP /SOAPIER)
Senin Diagnosa : Irna Wati S:
19/04/21 Nyeri Akut b.d Agen cedera fisik (ulkus - Pasien mengatakan masih nyeri pada kaki
10.00 diabetic) P. Luka kaki bagian kanan.
termasuk lokasi, durasi, frekuensi, R. Nyeri menyebar pada bagian luka di kaki hingga betis.
Hasil : klien mengatakan nyeri terus muncul T. Saat beraktivitas lebih dan menapakkan kaki ke lantai.