Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN IPA

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN KACANG HIJAU

DI SUSUN OLEH :

 RIRI DEANSIKUTARY
 AOLIA RAMDANI
 NIDIA ANASTI JIFA
 BAIQ DEWI MULYA
 JUSPARNAWATI
 SILVIA WITA RADIANI
 RITA OKTA SIKA SARI
 YUDA PUTRA PRATAMA

SMA NEGERI 1 LAPE TAHUN AJARAN


2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya khususnya
bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah laporan metode ilmiah yang berjudul “Pengaruh
cahaya terhadap perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau”

Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala,
sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada guru sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang
telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikanDisini
penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal – hal yang
tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan
dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga
apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna.

Lopok, Juli 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..ii

ABSTRAK ……………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang …………………………………………………………1


2. Rumusan Masalah ……………………………………………………..2
3. Batasan Masalah ………………………………………………………2
4. Tujuan Penulisan ……………………………………………………….2
5. Manfaat Penulisan ……………………………………………………..3

BAB II TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Kacang Hijau ……………4


2. Macam-Macam Pertumbuhan …………………………………………..5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat Dan Waktu Penelitian …………………………………………..7


2. Metodologi Penelitian…………………………………………………….7

BAB IV HASIL PENGAMATAN

1. Hasil dan pengamatan ……………………………………………………9


2. Pembahasan …………………………………………………………….11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ……………………………………………………………..13
2. Saran ……………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………15


ABSTRAK

Penelitian ini dilator belakangi oleh karena masih banyak orang membuat kecambah kacang
hijau dengan cara kenvensional, padahal berhasil tidaknya kecambah kacang hijau dipengaruhi
oleh rangsangan yang berasal dari lingkungan seperti sinar matahari yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau.
Penulis melakukan penelitian kecambah kacang hijau dengan intensitas cahaya yang berbeda-
beda. Masing-masing gelas diletakkan ditempat gelap (tidak terkena cahaya), dan ditempat
terang ( terkena cahaya langsung ).
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, cahaya tidak langsung sangat baik untuk
pertumbuhan kecambah kacang hijau. Sedangkan cahaya langsung menghambat laju
pertumbuhan kecambah kacang hijau.

Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif  yang dihasilkan


dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Bagian paling
bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya.

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah agar penulis bisa mengetahui secara langsung pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau melalui pengamatan yang
dilakukan selama lima hari.
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia.
Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi
tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.

Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun
kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat
perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak
hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan
fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat
terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative
pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah
lebih kokoh.

Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Bagi orang Indonesia tanaman adalah tanaman yang
penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang
biasanya disantap untuk menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan
kacang hijau yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya.

Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam pembuatan makalah
ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu benar.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang dapat di

identifikasi :

1. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman

kacang hijau?
2. Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya?

1. C.Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adalah pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang intensitas cahaya nya berbeda selama 5 hari.

1. D.  Tujuan Penulisan     

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah Pengaruh
Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan

kacang hijau.

2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau

yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.

1. Manfaat Penulisan
2. Manfaat untuk penulis

Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.

2. Manfaat untuk pembaca

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

                                                                                           

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau

Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif  yang   dihasilkan


dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang
merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda.

Adapun pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam Adrian, 2004. Pertumbuhan adalah
peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup. Menurut Istamar
Syamsuri (2004 : 2) mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan jumlah
sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup
atau organisme dapat diartikan sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat,
volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula ).
Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan
massa suatu organisme. (Sri Pujiayanto, 2008 : 3).

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan perkecambahan yaitu
munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya tanaman polongan dapat
mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam kotiledon (daun embrio), yang
terlindungi di dalam biji pada saatberkecambah plumula (ujung embrio atau calon kecambah)
diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar (radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian
batang pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah
kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya yaitu :
terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
Proses kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.

Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA) hormon ini
mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensistesis dan mengeluarkan
enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air misalnya enzim amylase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya
diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. (anonim,
Wikipedia;2008)

1. Macam-macam Pertumbuhan

Ada dua macam pertumbuhan yang terdapat pada tanaman, yaitu pertumbuhan

primer dan pertumbuhan sekunder.

1.                    Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer menyebabkan tanaman bertambah tinggi atau panjang dan hal itu terjadi
pada semua tanaman. Biji mengalami pertumbuhan primer untuk membentuk tanaman herbaseus
(tidak berkayu). Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar dan daun batang. Zigot
sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel kelamin jantan akan tumbuh dan berkembang menjadi
embrio dan kumpulan sel yang membentuk embrio ialah yang disebut jaringan embrional/
jaringan meristem, setiap embrio memiliki 3 bagian penting, yang dapat dilihat jelas ketika biji
mulai berkecambah, ketiga bagian embrio tersebut adalah :

1. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya tumbuh menjadi

bunga dan buah.

1. Akar embrionik yang calon akar.


2. Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan

perkembangan embrio hingga berbentuk daun.

2. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu

kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,

gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

Pada tumbuhan, selain pertumbuhan primer dikenal pula pertumbuhan sekunder.

Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan tahap kedua setelah pertumbuhan

primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat


meristematis. Jaringan kambium selalu aktif membelah dan dapat berdeferensiasi

membentuk jaringan lain, misalnya xylem dan floem. Aktivitas kambium

menghasilkan jaringan baru yang menyebabkan akar dan batang tumbuh

membesar. Oleh karena itu, kambium memegang peranan dalam proses

pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada tumbuhan

berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji keping dua terbuka (dikotil).

Pada tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) tidak dijumpai kambium.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat            : Dirumah

Waktu             : 31 januari – 4 februari

1. Metode Penelitian

Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode analisa deskriptif. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sbb :

1. Eksperimen

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengumpulan data melalui
pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran.

2. Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di


lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, menghitung,
mengukur, dan mencatat kejadian. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti
mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus
melakukan observasi yang terfokus.

 Populasi dan Sampel

Populasi           : Biji kacang hijau

Sampel            : 6 biji kacang hijau

Variabel

Variable yang tercakup dalam penelitian ini, yakni :

1. Variable Bebas :  Cahaya


2. Variable Terikat : Tinggi Kecambah
3. Variabel control : – Botol aqua gelas

– Kapas

– Biji kacang hijau

– Air

   Alat dan Bahan

1.          2 Botol aqua gelas                               d. Air


2.          Kapas                                                  e. Penggaris
3.          Biji kacang hijau

    Cara Kerja

1. Rendam kacang hijau selama semalam 12 jam.


2. Sediakan dua botol aqua gelas ( aqua A dan aqua B ).
3. Isi gelas A dan B dengan kapas kosmetik yang sedah dibasahkan.
4. Letak kan 6 biji kacang hijau ke dalam gelas A dan B.
5. Letakkan Gelas A di tempat Terang dan Gelas B ditempat gelap.
6. Siram setiap pagi dengan air agar kapas tetap lembab, tetapi jangan terlalu

banyak  agar biji tidak membusuk.

1. Ukur tinggi tanaman di Gelas A dan gelas B Rendam biji kacang hijau

dengan  penggaris setelah 5 hari.

1. Ukur kembali dengan penggaris.


BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

1. Hasil Penelitian
2. tempat terang

 tabel pertumbuhan
 tabel perkembangan

Hari                                                Pertumbuhan (cm)


Ke I II III IV V
1 0 0 0 0 0
2 0.7 0.9 0.8 0.8 0.9
3 2.7 2.8 2.6 2.7 2.6
4 6.2 7.6 7.2 7.3 7.4
5 12 13 9 12 11
Hari Ke- Perkembangan
1  Belum tumbuh
2  Berkecambah baru satu
3  Ada lagi yang berkecambah, Hipokotil keatas dan warna biji hijau muda
4  Daun muncul bewarna hijau terbuka dan batang berwarna hijau
5 Daun terbuka semuanya dan mengarah kematahari

2. Tempat Gelap

 Tabel pertumbuhan
 Tabel perkembangan

Hari Pertumbuhan (cm)


Ke I II III IV V
1 0 0 0 0 0
2 1 1 1 1 1
3 3 3 3 3 3
4 9 9 9 9 9
5 14 14 15 16 15
6 15 16 17 17.5 18
7 18 18 18.5 19 19
Hari Ke Perkembangan
1  Belum tumbuh
2  Berkecambah, pertumbuhannya ada yang lambat dan cepat
 Mulai mengalami perubahan tinggi,  batang  dan warna biji kuning muda. ada juga
3
bewarna merah muda
4  Daun muncul tapi menguncup kekuningan dan batang putih pucat agak layu
5  Daun masih mengatup,Batang lemah pucat dan tumbuh menyebar tapi layu

1. PEMBAHASAN

Kacang hijau di tempat terang pertumbuhannya agak lambat, tetapi daunnya berwarna hijau,
batangnya pun lebih kuat dan berbelok-belok, volume air yang dibutuhkan lebih sedikit
ketimbang ditempat gelap, ini terbukti saat penyiraman, kapas di wadah tempat gelap masih
basah menyebabkan kacang hijaunya agak sedikit mengambang. Sementara kacang hijau di
tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat, warna daunnya kuning, batangnya agak
lemas.  Faktor tanaman tumbuh normal karena pengaruh sinar matahari terhadap tumbuhan yang
akan membakar auksin dalam tumbuhan dan sinar matahari tersebut juga membantu proses
fotosintesis pada tumbuhan. Sehingga, membuat tumbuhan tumbuh secara normal,

Sedangkan faktor tanaman tumbuh tidak normal disebabkan adanya hormon auksin pada
tumbuhan yang akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan meningkat dengan cepat karena
selnya memanjang dan membesar tiga kali lebih cepat dari pertumbuhan biasa, serta tidak ada
cahaya yang membakar auksin.

Data Gambar

BAB V
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman yang kurang  cahaya (ditanam di
area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk
keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun
tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan
dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.
Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif dari pada
tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi
pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang
tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang
gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan
batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.

1. SARAN

Untuk menanam tanaman yang baik cahaya matahari sangat di perlukan untuk pertumbuhan
yang optimal, meskipun pertumbuhan nya cendrung lambat karena terhambatnya pertumbuhan
karena hormon auksin yang bereaksi dengan matahari, namun itu semua untuk mendapatkan
hasil optimal. Oleh karena itu dalam menananam tanaman hendaknya perhatikan aspek-aspek
yang harus di penuhi dalam menananam tanaman yang baik seperti sianar matahari yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA
Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penyebar Swadaya: Jakarta.
Saktiyono. 2007. Seribu Pena Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

Zhamal. 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.

Jakarta : Grafika Pena

Puspita, andika. Artikel “pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan

kacang hijau”//http//.www.pengaruhintensitascahaya.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai