Anda di halaman 1dari 22

LARUTAN ASAM BASA

A. Teori Asam- Basa

Senyawa kimia jika dilarutkan dalam air akan membentuk


larutan. Larutan ini akan memiliki sifat –sifat tertentu sehingga dapat
digolongkan sebagai larutan asam, larutan basa atau larutan garam.
Masing-masing larutan tersebut mempunyai karakteristik dan sifat
yang khas sehingga dapat dikenali dengan zat lain atau bahan yang
dinamakan dengan indicator. Zat apa sesungguhnya asam dan basa
tersebut? Untuk itu dikemukakan beberapa teori tentang asam dan
basa.
a. Teori Asam Basa Arrhenius
Svante Arrhenius(1859-1927) seorang berkebangsaan Swedia pada
tahun 1884 memberikan teori tentang asam dan basa
berdasarkan hasil penelitiannya.
Asam adalah senyawa bila dilarutkan dalam air menghasilkan
ion H+ ( ion H3O+ )
Misalnya HCl, CH3COOH, H2SO4
Apabila zat-zat tersebut dilarutkan dalam air akan memberikan
ion H+ ( ion H3O+ )
HCl + H2O(l)  H3O+(aq) + Clˉ(aq)
CH3COOH(l) + H2O(l)  H 3O+(aq) + CH3COOˉ(aq)
H2SO4 + 2 H2O(l)  2 H3O+(aq) + SO42-(aq)

Peristiwa pelarutan zat menghasilkan ion-ion dalam air disebut


dengan ionisasi.
Basa adalah senyawa bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion
OHˉ ( ion hidroksida ).
Misalnya: NaOH, NH3, Ca(OH)2
NaOH(s) + H2O(l)  Na+(aq) + OHˉ(aq)
NH3(aq) + H 2O(l)  NH4+(aq) + OHˉ(aq)
Ca(OH)2 + H2O(l)  Ca2+(aq) + 2OHˉ(aq)

b. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry


Teori asam basa Arrhenius terbatas pada pelarut air. Bagaimana
zat-zat yang tidak larut dalam air, apa bisa digolongkan asam
atau basa? Johannes N. Bronsted (1879-1947)dari Denmark, pada
tahun 1923 mengajukan teori asam basa dengan Thomas M.Lowry
(1874-1936) dari Inggris, di tahun yang sama juga mengajukan

1
teori asam basa dengan konsep yang sama dengan Bronsted.
Teori asam basa Bronsted-Lowry tidak tergantung pada pelarut
air saja. Menurut Bronsted-Lowry:
Asam adalah spesi(molekul atau ion) yang dapat memberikan
proton ( donor proton) atau H+ ( sama dengan proton).
Basa adalah spesi(molekul atau ion) yang dapat menerima proton
( akseptor proton) .
Misalnya:

HCl(l) + H2O(l)  H3O+(aq) + Clˉ (aq) ........(1)

Pada persamaan reaksi di atas, HCl memberikan proton(H+)


kepada H2O, setelah melepaskan proton HCl menjadi Cl‾ dan H2O
setelah menerima proton menjadi H3O+. Hal ini dapat
didiagramkan seperti berikut.

H2O menerima proton dari HCl menjadi H3O+.

HCl + H2O < == > H3O+(aq) + Clˉ (aq)

HCl melepas proton (diberikan pada H2O) menjadi Cl‾

Dengan demikian maka HCl adalah asam dan H2O adalah basa.
HCl setelah melepas proton akan menjadi basa Clˉ ( disebut basa
konyugasi dari HCl), karena itu pasangan HCl – Clˉ disebut
pasangan asam basa konyugasi .

Demikian juga H2O adalah basa dan H3O+ adalah asam ( disebut
asam konyugasi dari H2O), karena itu pasangan H2O - H3O+
disebut pasangan basa asam konyugasi.

Contoh lain misalnya reaksi molekul air dengan molekul


amoniak, seperti berikut.

H2O(l) + NH3(l) < == > OH‾ + NH4+ .......(2)


Asam1 basa1 basa 2 asam 2

Pada reaksi (2), H2O sebagai asam karena memberikan proton


kepada NH3, yang berubah menjadi basa OH‾. Sehingga pasangan
H2O - OH‾ disebut pasangan asam basa konyugasi,dimana OH‾
adalah basa konyugasi(basa konjugat) dari H2O.

2
Pada reaksi (2), NH3 adalah basa karena menerima proton dari
H2O, yang berubah menjadi asam NH4+ dan pasangan NH 4+ - NH3
disebut pasangan asam basa konyugasi, dimana NH4+ adalah
asam konyugasi(asam konjugat) dari NH3.
Jika diperhatikan pada reaksi (1) dan reaksi (2) di atas, H2O pada
reaksi (1) bertindak sebagai basa, sedangkan pada reaksi (2)
bertindak sebagai asam. Zat atau spesi yang dapat bersifat
sebagai asam dan basa disebut zat amfiprotik. Perhatikan
reaksi berikut:
HCO3‾ + H2O < == > CO32- + H 3O+
HCO3‾ + HCl < == > H2CO3 + Cl‾
Spesi manakah bersifat amfiprotik ?

c. Teori Asam Basa G.N. Lewis


Teori asam basa Arrhenius maupun Bronsted-Lowry melibatkan
proton atau ion H+ baik pada larutan air maupun bukan air.
Bagaimana reaksi-reaksi yang tidak melibatkan proton apa bisa
digolongkan asam atau basa? Hal ini dipecahkan oleh Gilbert
Newton Lewis. GN Lewis memberikan teori asam basa sebagai
berikut.
Asam adalah spesi atau zat yang dapat menerima pasangan
elektron bebas ( elektron sunyi)
Basa adalah spesi atau zat yang dapat memberi atau
menyumbangkan pasangan elektron bebas.
Misalnya
H+ + NH3  NH4+
Menurut Lewis, untuk menjelaskan zat mana sebagai asam dan
basa, harus digambarkan struktur lewisnya yaitu dengan
menuliskan pasangan elektron dalam molekul baik pasangan
elektron ikatan maupun pasangan elektron bebas pada zat
pereaksi dan zat hasil reaksi sehingga jelas asal pasangan elektron
dalam molekul tersebut. Untuk reaksi di atas, dapat digambarkan
struktur Lewisnya sebagai berikut:

Gambar 1.1 Struktur Lewis NH3 dan NH4+

3
Pada gambar 1.1, molekul NH3 memberikan pasangan elektron
bebas pada ion H+ membentuk NH4+, sehingga NH3 adalah basa
dan H+ adalah asam karena menerima pasangan elektron bebas.

Asam basa

Ikatan H+ pada ion NH 4+ adalah ikatan kovalen koordinasi. Oleh


karena itu senyawa –senyawa yang memiliki ikatan kovalen
koordinasi adalah reaksi antara asam dan basa menurut
Lewis. Contoh-contoh lain reaksi asam basa Lewis antara lain:

asam basa

B. Kekuatan Asam basa dan Kesetimbangan ionisasinya


Dengan teori asam basa Arrhenius, akan terdapat konsep asam
kuat dan asam lemah serta basa kuat dan basa lemah. Kuat
lemahnya asam atau basa didasarkan atas banyaknya ion H+ dan ion
OHˉ yang dihasilkan oleh asam atau basa saat dilarutkan dalam air.
Peristiwa penguraian asam atau basa dalam air menghasilkan ion-
ion disebut ionisasi. Misalnya :
HCl(aq)  H+(aq) + Clˉ (aq)
HCl termasuk asam kuat karena hampir 100% HCl terurai atau
terionisasi menjadi H+ dan Clˉ.

4
CH3COOH(aq)  CH3COOˉ (aq) + H+(aq)
CH3COOH termasuk asam lemah karena kurang dari 3% CH3COOH
terurai menjadi H+ dan CH3COOˉ sehingga asam cuka berada
dalam kesetimbangan.
CH3COOH(aq) <== > CH3COOˉ (aq) + H+(aq)
Sesuai dengan konsep kesetimbangan, bahwa reaksi kesetimbangan
memiliki tetapan kesetimbangan(K). Untuk tetapan kesetimbangan
asam disebut dengan Ka( tetapan kesetimbangan asam). Rumusan
tetapan kesetimbangan asam cuka adalah

,berdasarkan percobaan besarnya Ka =1,8.10-5

Basa juga ada dalam kategori basa kuat dan basa lemah yang
tergantung pada banyak ion OH‾ yang dihasilkan saat ionisasi
dalam air. Misalnya
NaOH(aq)  Na+(aq) + OHˉ(aq)
NaOH termasuk basa kuat karena hampir sempurna terurai dalam
air menjadi Na+(aq) dan OHˉ(aq). Sedangkan NH3 termasuk basa
lemah kurang dari 3% terionisasi dalam air. Reaksinya berada dalam
kesetimbangan:

NH3 + H2O < == > NH 4+(aq) + OHˉ (aq)


Tetapan kesetimbangannya disebut tetapan kesetimbangan basa(Kb).
Rumusan tetapan kesetimbangan Kb adalah:

, besarnya Kb= 1,8 . 10-5

Besarnya penguraian asam atau basa dalam larutan air tergantung


pada derajat ionisasi(α) asam atau basa. Asam kuat dan basa kuat
memiliki derajat ionisasi mendekati sama dengan 1 (α = 1), sedangkan
asam dan basa lemah derajat ionisasi kurang dari 1 (α < 1) .

Tabel 1.1 Beberapa contoh asam kuat

5
Kekuatan asam atau basa dapat diidentifikasi dari besarnya tetapan
kesetimbangan asam atau basa. Makin besar harga Ka atau Kb maka
makin kuat suatu asam atau basa.

Tabel 1.2 Tetapan ionisasi asam lemah(Ka) dan basa lemah(Kb)

Derajat ionisasi(α) asam atau basa dapat ditentukan dari tetapan


ionisasinya(Ka) atau Kb untuk basa, serta konsentrasi dari asam atau
basa tersebut. Misalnya untuk asam asetat:
CH3COOH(aq) < == > CH3COOˉ (aq) + H+(aq)
awal : aM - -
terion : a. α a. α a. α
setimb.: a( 1- α) a. α a. α

[CH 3 COO  ][ H  ] a a  a 2


Ka   
[CH 3 COOH ] a a    1 - 

karena 1- α <<< 1 maka 1- α maka ≈ 1 sehinga Ka = a . α2 .


Karena itu
Ka Ka
Ka = a . α2     dengan a = ca = konsentrasi
a Ca
asam.

Ka
karena [H+] = a. α  [H+] = a  Ka.Ca
a

6
Contoh : Hitung [H+] dan derajat ionisasi dari larutan CH3COOH 0,1
M dengan Ka = 1,8 . 10-5 .
Jawab : Ca = 0,1 M , Ka = 1,8 . 10-5

H  

Ka.Ca  1,8.10 5 .0,1  1,34.10 3 M

sehingga α = 1,34 .10-3 M /0,1 M = 1,34 .10-2 = 0,0134, yang jauh


lebih kecil dari 1.
Untuk asam kuat yang derajat ionisasi hampir mendekati satu
sehingga hampir semua asam terionisasi. Besarnya ion H+ yang
dihasilkan tergantung pada konsentrasi asam dan valensi asam itu.

[ H+] = x.Ca dengan x = valensi asam = banyak atom H pada


asam yang terion menjadi H+. Misalnya
H2SO4(aq)  2 H+(aq) + SO42 ˉ (aq)
0,1 M 0,2 M 0,1 M  maka [H+] = 2 x 0,1 = 0,2 M
Hal yang sama juga berlaku untuk basa lemah, harga OH‾ yang
tergantung pada tetapan ionisasi basa(Kb). Besarnya [OH‾] untuk
basa lemah adalah:

Kb Kb
OH  

Kb.Cb ,Cb = konsentrasi basa dan  
b

Cb
Sedangkan besarnya [OH‾] untuk basa kuat tergantung pada
konsentrasi basa dan valensi basa tersebu yaitu :

[OH‾] = x.Cb, dengan x = valensi basa yaitu jumlah OH‾ yang


terion pada ionisasi basa. Misalnya,
Ba(OH)2 (aq)  Ba+2(aq) + 2 OHˉ(aq)
0,2 M 0,2 M 0,4 M  [OHˉ ]= 2 x 0,2 = 0,4 M

C. Sifat Larutan Asam - Basa


Larutan asam basa jika diukur daya hantar listriknya akan
menghantarkan arus listrik, mungkin kuat atau lemah. Dengan alat
yang memiliki ketelitian sangat tinggi, bila air diukur daya hantar
listriknya ternyata mampu menghantar listrik dengan sangat lemah.
Hal ini disebabkan oleh air mengalami auto ionisasi seperti berikut.
2 H2O < == > H3O+ + OHˉ atau
H2O < == > H + + OHˉ
sehingga
[ H  ][OH  ]
K
[H 2O]

7
karena ionisasi air sangat kecil maka air dianggap tetap sehingga
K [ H2O] = Kw , bernilai konstan disebut tetapan ionisasi air.

Kw  [ H  ][OH  ]

Harga Kw = 1,0 . 10-14 pada suhu 298 K (250C).


sehingga dalam air murni [H+] = [OHˉ ] = 1,0 . 10-7 M pada suhu
298 K.
Jika dilarutkan asam dalam air, berarti [H+] naik dengan [H+] > 1,0 .
10-7 M dan [OHˉ ] turun, dengan [OHˉ ] < 1,0 . 10-7 M
Jika dilarutkan basa dalam air, berarti [OHˉ ] naik dengan [OHˉ ] > 1,0
.10-7 M dan [H+] turun dengan [H+] < 1,0 . 10-7 M. Oleh karena itu
larutan bersifat asam memiliki [H+] lebih besar dari 1,0 . 10-7 M
sedangkan larutan bersifat basa memiliki [OHˉ ] lebih besar dari 1,0 .
10-7 M dan larutan dengan [H+] = [OHˉ ] =1,0 . 10-7 M disebut larutan
bersifat netral.

Karena [H+] dan [OHˉ] sangat kecil, untuk memudahkan


pembicaraan maka oleh S.P.L Sorensen(1868-1939) ahli kimia
Denmark mengajukan penggunaan pH untuk menyatakan [H+]
dalam larutan. pH merupaka pangkat hidrogen, dan dinyatakan
dengan persamaan:

pH = -log [H+] dan [OHˉ] dinyatakan pOH = -log [OHˉ]


Dengan demikian larutan netral memiliki pH = -log 1,0 .10-7 = 7.
Larutan bersifat asam memiliki pH < 7 sedangkan larutan basa
memiliki pH > 7.
Hubungan [H+] dan [OHˉ] terhadap pH dapat digambarkan seperti
gambar 1.2.

[H+]

[H+]=[OHˉ]

[OHˉ]

pH 0 7 14
Gambar 1.2 Hubungan [H+],[OHˉ] terhadap pH

8
Pada gambar 1.2 tampak bahwa pada pH rendah [H+] tinggi dan [OHˉ]
rendah, sedangkan pada pH tinggi, [H+] rendah dan [OHˉ] tinggi.
Berdasarkan hubungan :
Kw  [ H  ][OH  ]
diperoleh: -log Kw = -log [H+] + (-log [OHˉ] )
-log 1,0 .10-14 = pH + pOH
14 = pH + pOH
Dengan demikian, jika pH = 0 maka pOH = 14 demikian sebaliknya.

D. Indikator Asam Basa

Untuk mengenali bahwa satu zat atau larutan bersifat asam


atau basa, dapat digunakan bahan yang menunjukkan perubahan
warna pada kondisi yang berbeda. Zat yang demikian disebut dengan
indikator asam basa. Berdasarkan asalnya, indikator ada buatan
dan alami. Indikator asam basa, jika keadaan asam akan
menunjukkan warna berbeda dengan keadaan basa.

1) Indikator buatan
Indikator asam basa buatan merupakan indikator yang
sengaja dibuat dengan reagen tertentu untuk dapat menguji
asam atau basa suatu zat atau larutan. Indikator buatan akan
menunjukkan warna tertentu pada keadaan asam dengan pH
tertentu dan warna berbeda pada keadaan basa atau pH yang
berbeda. Rentangan pH antara warna asam dengan warna basa
disebut dengan trayek pH indikator. Salah satu contoh indikator
yang sering digunakan untuk menguji asam basa adalah kertas
lakmus, yang terdiri dari lakmus merah dan biru dengan trayek pH
adalah 4,5 - 8,3 dimana pada pH 0- 4,5 akan berwarna
merah(asam) dan pH 8,3 – 14 berwarna biru(basa).

Gambar 1.3 Kertas lakmus

Selain kertas lakmus terdapat indikator universal merupakan


campuran berbagai indikator dengan trayek pH yang berbeda beda.
Indikator universal memiliki rentang pH dari 0 sampai 14 yang

9
menunjukan warna yang berbeda pada setiap pH larutan yang
diuji.

Gambar 1.4 Indikator universal

Kertas lakmus dan indikator universal merupakan indikator yang


umum digunakan untuk menguji keasaman larutan.
Selain lakmus dan indikator universal terdapat banyak
indikator asam basa buatan yang dapat digunakan menentukan
rentang pH larutan. Berikut beberapa indikator buatan dengan
keadaan warna asam dan basa.

Tabel 1.3 Beberapa indikator asam basa


Sumber: https://www.google.co.id

Indikator-indikator tersebut dapat digunakan untuk


memperkirakan pH larutan. Contohnya sebagai berikut:

10
Suatu larutan X diuji dengan beberapa indikator memberikan data
sebagai berikut:
 Jika ditambah indikator merah metil berwarna kuning,
artinya larutan memiliki pH > 6,3
 Jika ditambah indikator brom timol biru berwarna biru,
artinya larutan memiliki pH > 7,6
 Jika ditambah indikator fenolftalein tak berwarna, artinya
larutan memiliki pH < 8,3
Perkirakanlah pH larutan X tersebut.
Penyelesaian: kita data membuat sketsa rentang pH larutan
berdasarkan data sebagai berikut.

pH 6,3 7,6 8,3

Dari ketiga irisan warna tersebut adalah yang berwarna putih,


sehingga pH larutan X adalah 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 .

2) Indikator alami
Untuk menguji keasaman larutan selain menggunakan
indikator buatan, juga dapat menggunakan indikator alami.
Indikator alami dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar
kita seperti bunga berwarna, buah, dan sayur seperti kembang
sepatu, bunga pacar air, kunyit, kulit manggis, kol ungu dan
lainnya yang berwarna. Indikator asam basa alami yang baik
adalah bila memberikan warna yang berbeda dan jelas pada
larutan asam dan basa.

Kembang manggis pacar air kol ungu kunyit


sepatu

Gambar 1.5 Beberapa contoh bahan indikator alami


Sumber : https://www.google.co.id

Untuk membuat indikator alami, bahan-bahan kita ekstrak dengan


menggerus pada alat kemudian ditambah sedikit air murni dan

11
selanjutnya disaring sehingga didapat warna keadaan netral( pada
air murni). Selanjutnya kita teteskan pada larutan asam seperti
asam cuka dan pada larutan basa seperti air kapur. Kita amati
warna pada asam cuka dan warna pada air kapur. Warna pada
asam cuka disebut warna asam, dan warna pada air kapur disebut
warna basa. Berikut adalah contoh warna asam, netral dan warna
basa dari beberapa indikator alami.

Gambar 1.6 Beberapa contoh warna indikator alami

Berdasarkan data pada gambar 1.6, bunga(kembang sepatu) dalam


keadaan netral( warna asli) warna merah tua, pada larutan asam
warna merah terang dan pada basa warnanya kuning. Demikian
juga pada bahan alami lainnya.

Menentukan pH suatu larutan selain dengan menggunakan


indikator baik indikator buatan maupun alami, juga dapat
digunakan pH meter yaitu alat untuk mengukur pH larutan
secara tepat atau akurat. Dengan pH meter kita dapat mengukur
pH larutan secara pasti tidak berupa perkiraan seperti
menggunakan indikator.

Gambar 1.7 Contoh pH meter digital

12
Tugas
Membuat Indikator Alami

A. Tujuan: membuat dan menguji indikator alami


B. Alat dan bahan:
1. Alat:
 Mangkok kecil 1 buah
 Alu(alat ulek) 1 buah
 Gelas aqua bekas ( 250 mL) secukupnya
 Pipet 2 buah
 Sendok makan ( boleh dari plastik ) 1 buah
2. Bahan:
 2 sampel bahan indikator alami ( bunga, kunyit, dll)
 Larutan asam cuka secukupnya
 Larutan air kapur(basa) secukupnya
 Larutan air sabun secukupnya
 Larutan deterjen(rinso, so klin , dll) secukupnya
 Air murni secukupnya
C. Cara Kerja
1) Ambilah bahan indikator alami, masukan dalam mangkok lalu
ulek sampai halus kemudian tambah 3 sendok air murni.
Ambilah ekstrak indikator tersebut masukkan dalam gelas
aqua.
2) Bersihkan mangkok, lakukan untuk bahan indikator yang lain
seperti cara yang pertama, sehingga anda punya 2 indikator
alami yaitu indikator I dan indikator II.
3) Siapkan 4 gelas aqua, yang pertama dan kedua isi dengan 3
sendok larutan asam cuka dan yang ketiga dan keempat isi
dengan larutan air kapur.
4) Kemudian teteskan ( 4-5 tetes) dengan pipet indikator I
kedalam gelas ke 1 dan gelas ke 3. Amati warnanya pada cuka
dan air kapur. Teteskan indikator II pada gelas ke 2 dan ke 4,
Amati warnanya. Catat datanya pada tabel pengamatan!
1 2 3 4

cuka cuka air kapur air kapur


+ indikator I + indikator II + indikator I + indikator II

13
5) Ujilah sifat air sabun dan larutan deterjen dengan indikator I
dan indikator II dengan cara meneteskan indikator ke dalam
air sabun dan larutan deterjen. Catatlah hasil pengamatan!

D. Hasil Pengamatan
Catatlah warna indikator setelah ditambahkan larutan, seperti
pada tabel berikut dengan mengisi titik-titik dalam tabel.

Indikator Warna asli Warna dlm Warna dlm Warna dlm Warna dlm
(dlm air) asam cuka air kapur air sabun lar.deterjen

Indikator I
Ekstrak .................
............... ............... ............... ................
................

Indikator II
Ekstrak .................
............... ............... ............... ................
................

E. Laporan

Kirimkan hasil pengamatanmu pada klasroom, lengkapi dengan


foto kegiatan ( dalam bentuk video juga boleh).

Uji Pemahaman

1. Senyawa yang digolongkan asam menurut Arrhenius adalah...


a. Zat yang mengandung atom hidrogen
b. Zat yang mampu menghasilkan ion hidrogen jika dilarutkan
dalam air
c. Zat yang mampu menyumbangkan pasangan elektron bebas
dalam ikatan
d. Zat yang dapat menerima proton dalam larutan air
e. Zat yang dapat menghasilkan ion hidroksil jika dilarutkan dalam
air.
2. Perhatikan zat-zat berikut:
1) NH4Cl
2) H3PO4
3) CH3NH2
4) H2SO4
Zat yang dapat digolongkan asam menurut Arrhenius adalah...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3

14
c. 1 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
3. Perhatikan pernyataan berikut:
1) dalam larutan air dapat menghasilkan ion hidroksil
2) mengubah warna lakmus biru menjadi merah
3) dapat memberikan ion hidronium dalam larutan air
4) mengubah warna lakmus merah menjadi biru
Zat digolongkan basa menurut Arrhenius bila memiliki sifat...
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1 dan 3
4. Perhatikan reaksi berikut:
CH3COOH + HNO3 < == > CH3COOH2+ + NO3‾
Menurut teori asam basa Bronsted-Lowry, pasangan asam basa
konyugasi dari reaksi di atas adalah...
a. HNO3 - NO3‾
b. HNO3 - CH3COOH2+
c. CH3COOH - NO3‾
d. CH3COOH2+ - NO 3‾
e. CH3COOH - HNO3
5. Reaksi yang menunjukkan NH3 sebagai asam adalah...
a. NH3 + H2O < == > NH4+ + OH‾
b. NH3 + CH3OH < == > NH2‾ + CH3OH2+
c. NH3 + CH3COOH < == > NH4+ + CH 3COO‾
d. NH3 + BCl3 < == > NH3BCl3
e. NH3 + H2SO 3 < == > NH4+ + HSO3‾
6. Zat yang dapat bersifat amfiprotik adalah...
a. HCl
b. HCO3‾
c. SO42-
d. OH‾
e. HNO3
7. Asam konjugat dari H2O adalah...
a. OH‾
b. O2-
c. H3O+
d. H2O2
e. H2O+

15
8. Perhatikan reaksi berikut:

Pernyataan yang benar dari reaksi di atas adalah...


a. Menurut Lewis bukan reaksi asam basa
b. Menurut Lewis H2O adalah asam karena memberikan
pasangan elektron bebas pada SO3
c. Menurut Lewis SO3 adalah asam karena menerima pasangan
elektron bebas dari H2O
d. Menurut Lewis H2O adalah basa karena menerima pasangan
elektron bebas dari SO3
e. Menurut Lewis H2SO4 adalah asam karena dapat memberikan
proton dalam air
9. Spesi berikut dapat bertindak sebagai basa menurut Lewis
adalah...
a. H2O
b. AlCl3
c. H+
d. SO3
e. CO2
10. Spesi yang tidak dapat bertindak sebagai asam Lewis adalah...
a. H2O
b. Cl‾
c. BF3
d. NH3
e. OH‾
11. Perhatikan data Ka beberapa asam berikut:
Asam Ka
HA 1,8 x 10-5
HB 7,0 x 10-4
HC 6,2 x 10-8
HD 1,2 x 10-2
HE 1,8 x 10-10
Urutan kekuatan asam adalah ...
a. HC< HE<HD<HA<HB
b. HE<HC<HA<HB<HD
c. HC<HE<HA<HB<HD
d. HD<HB<HA<HC<HE
e. HB<HA<HE<HC<HD

16
12. Larutan asam HX 0,1 memiliki harga Ka = p dan larutan asam HY
0,1 M memiliki harga Ka= q. Konsentrasi H+ dalam larutan asam HY
lebih besar dari larutan asam HX. Dapat disimpulkan ...
a. asam HX lebih kuat dari asam HY
b. harga q lebih kecil dari p
c. derajat ionisasi asam HY lebih besar dari HX
d. pH larutan HX lebih kecil dari HY
e. dengan lakmus asam HX berwarna biru , HY berwarna merah

13. Larutan asam lemah HA 0,1 M dan larutan HCl 0,0001 M ditetesi
indikator fenolftalein sebanyak 2 tetes memberikan warna yang
sama. Berdasarkan data tersebut, harga Ka asam HA adalah...
a. 1 x 10-7
b. 1 x 10-6
c. 1 x 10-5
d. 1 x 10-4
e. 1 x 10-3

14. Larutan NH3 0,1 M memiliki pH = 11, derajat ionisasi NH3 adalah..
a. 0,3%
b. 0,2%
c. 0,1%
d. 1%
e. 2%
15. Data pengujian larutan dengan lakmus merah dan biru sebagai
berikut:
Larutan warna lakmus warna lakmus
merah biru
P merah merah
Q biru biru
R merah merah
S merah biru
T biru biru
Dari data tersebut, larutan yang memiliki pH > 7 adalah...
a. Q dan T
b. Q dan S
c. P dan R
d. R dan T
e. P dan S
16. Sebanyak 1,71 gram Ba(OH)2 (Mr=171) dilarutkan dalam air hingga
volumenya 500 mL. Maka pH larutan adalah...
a. 2 – log 4
b. 2 + log 4

17
c. 12 + log 2
d. 12 – log 2
e. 12 + log 4
17. Seorang siswa SMA ingin mengetahui pH larutan X yang ada di
laboratorium dengan menggunakan beberapa indikator. Data
hasil pengamatan yang diperoleh sebagai berikut:
Trayek Warna
Indikator Warna
pH larutan X
Metil jingga 3,1 – 4,4 merah – jingga jingga
Metil merah 4,2 – 6,3 merah – kuning kuning
Brom timol biru 6,2 – 7,6 kuning – biru biru
Fenolftalein 8,3 - 10 tdk berwarna - merah tak berwarna
Timol ftalein 9,3 – 10,5 tdk berwarna – biru tak berwarna
Berdasarkan data tersebut, perkiraan pH larutan X adalah...
a. pH ≥ 6,3
b. pH≥ 7,6
c. 7,6 ≤ pH ≤ 9,3
d. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
e. 9,3 ≤ pH ≤ 10
18. Perhatikan data berikut
1) HCN
2) HNO2
3) HClO3
4) HBr
5) HCOOH
Yang digolongkan asam kuat adalah...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 2 dan 4
19. Suatu larutan senyawa X bervalensi satu diuji dengan indikator
fenolftalein berwarna merah. Setelah diukur pH nya dengan pH
meter menunjukkan pH = 11,4. Disimpulkan larutan tersebut dan
konsentrasinya adalah...
a. asam , 0,025 M
b. basa, 0,025 M
c. asam, 4 x 10-12 M
d. basa, 2,5 x 10-3 M
e. asam, 2,5 x 10-3 M
20. Bunga hidrangea dapat digunakan sebagai indikator asam basa
alami. Ekstrak bunga hidrangea dalam air tak berwarna, pada asam
cuka berwarna biru dan pada air kapur berwarna merah jambu.

18
Jika ekstrak bunga hidrangea diteteskan pada air sabun akan
menunjukkan warna ...
a. merah
b. biru
c. tak berwarna
d. kuning
e. hijau
21. Pada 50 mL larutan NaOH 0,1 M ditambahkan 450 mL air, pH
larutan berubah dari ...
a. 12 menjadi 13
b. 12 menjadi 11
c. 13 menjadi 14
d. 13 menjadi 12
e. 1 menjadi 2
22. Perhatikan data berikut:
1) 0,1 mol CH3COOH dalam 1 liter
2) 0,1 mol H2SO4 dalam 2 liter
3) 0,01 mol HCOOH dalam 0,5 liter
4) 0,1 mol HCl dalam 1 liter
5) 0,01 mol NaOH dalam 2 liter
Larutan yang memiliki pH sama adalah...
a. 1 dan 4
b. 2 dan 5
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 1 dan 2
23. Banyak massa Ca(OH)2 , Mr=74 yang dilarutkan dalam 500 mL
air agar memiliki pH sama dengan larutan NaOH 0,01 M
adalah...
a. 0,74 g
b. 0,185 g
c. 0,37 g
d. 0,144 g
e. 1,44 g
24. Ekstrak kembang sepatu dalam air berwarna merah tua, pada
asam cuka berwarna merah terang dan pada air kapur berwarna
kuning. Jika larutan vitamin C ditetesi ekstrak kembang sepatu
akan berwarna...
a. kuning
b. biru
c. merah tua
d. merah terang
e. hijau

19
25. Perhatikan gambar indikator universal berikut:

Jika kertas indikator universal dicelupkan ke dalam larutan NaOH


0,01 M, maka pH larutan sesuai dengan warna kertas nomor ...
a. 2
b. 12
c. 11
d. 10
e. 14
26. Larutan 0,01 M H2SO4 sebanyak 100 mL memiliki pH sebesar...
a. 0
b. 2
c. 2 – log 2
d. 12 + log 2
e. 2 – log 1
27. Perhatikan data berikut:
1) 0,01 mol NaOH dalam 1 liter
2) 0,01 mol NaCl dalam 1 liter
3) 0,02 mol HCl dalam 2 liter
4) 0,01 mol H2SO4 dalam 0,5 liter
5) 0,01 mol NH3 dalam 1 liter
Urutan larutan dengan [H+] semakin besar adalah...
a. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
b. 1 – 2 – 5 – 3 – 4
c. 5 – 1 – 2 – 3 – 4
d. 4 - 3 – 2 – 1 – 5
e. 5 – 1 – 3 – 2 – 4
28. Perhatikan zat-zat berikut:
1) CH3COOH
2) KOH
3) HClO4
4) NH4OH
5) HNO3
Yang tergolong basa kuat dan asam lemah adalah ...

20
a. 3 dan 4
b. 1 dan 2
c. 2 dan 4
d. 2 dan 1
e. 3 dan 5
29. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Larutan HCl 0,01 M memiliki pH lebih besar dari larutan
H2SO4 0,005 M
2) Larutan NaOH 0,01 M memiliki pH sama dengan larutan HBr
0,01 M
3) Larutan CH3COOH 0,1 M memiliki [H+] lebih kecil dari larutan
NH3 0,1 M
4) Larutan asam memiliki [H+] < 10-7 M dengan pH > 7
5) Larutan basa memiliki [H+] < 10-7 M dengan pH >7
Pernyataan yang benar adalah...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
30. Larutan bersifat netral jika...
a. [H+] = 10-7 M, pH < 7
b. [H+] < 10-7 M, pH = 7
c. [H+] = [OH‾] = 10-7 M , pH >7
d. [H+] = [OH‾] = 10-7 M , pH =7
e. [H+] > 10-7 M, pH < 7

Pemecahan masalah

1. Apakah reaksi : AlCl3 + Clˉ < == > AlCl4ˉ , merupakan reaksi


asam basa menurut Lewis ? Jelaskan !
2. Deskripsikan pasangan asam basa konyugasi pada reaksi :
HCN + H2SO4 H2CN+ + HSO4ˉ
3. Cuka berkadar 30 % ( massa jenis = 1,2 gr/mL) sebanyak 10 mL
dilarutkan dalam air sampai volumenya 500 mL. Mr asam cuka
(CH3COOH) = 60.
a. Hitung molaritas ( mol/L) larutan asam cuka tersebut
b. Hitung konsentrasi ion H+ dalam larutan asam cuka, Ka
CH3COOH = 1,75 x 10-5
c. Hitung pH larutan asam cuka tersebut

21
4. Diketahui indikator dengan trayek pH nya sebagai berikut.

Indikator warna asam warna basa trayek pH

Lakmus (Merah Dan Merah ( Mr) Biru (Br) 5,5 – 8,3


Biru)
Penolptalein ( PP) Tak berwarna(Tb) Merah (Mr) 8,0 – 9,6
Bromtimolbiru ( BTB) Kuning (Kn) Biru ( Br) 6,0 – 7,6
Metil Jingga ( MJ) Merah ( Mr) Jingga( Jg) 3,1 – 4,4
Metil Merah ( MM) Merah ( Mr) Kuning ( Kn) 4,2 – 6,3
Merah Fenol (MP) Kuning (Kn) Merah (Mr) 6,4 – 8,0
Timolftalein (TP) Tak berwarna(Tb) Biru ( Br) 9,3 – 10,5

Permasalahan :
a. Larutan A diuji dengan timolptalein tak berwarna , dengan
merah fenol berwarna merah, dengan bromtimolbiru berwarna
biru. tentukan pH larutan tersebut.
b. Larutan X diuji dengan metil jingga berwarna merah, dengan
lakmus biru berwarna merah, dengan penolptalein tak
berwarna. Berapa pH larutan X ?

22

Anda mungkin juga menyukai