Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

G
DENGAN DIABETES MELLITUS DI RUANG
INTERNA RSU DAYA MAKASSAR

OLEH:

IRNA WATI

(14420202114)

CI LAHAN CI INSTITUSI

(Jumarni.,S.Kep.,Ns) (Al Ikhsan Agus.,S.Kep.,Ns.,M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
KASUS MINGGU II

Tgl. Masuk RS : 17- 04 - 2021

Tgl. Pengkajian : 19 – 04 - 2021

Dx. Medis : Ulkus Diabetik

I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. G
b. Umur : 53 tahun
c. Alamat : Jl. Paccerakkang P Blok B
d. Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
e. Pekerjaan : Penjahit
f. Pendapatan : Rp. 500. 000,
g. Pendidikan : SMA
h. Agama : Islam
2. Identitas Penanggung
Biaya perawatan ditanggung oleh BPJS

B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : Luka diabetik
2. Riwayat keluhan utama : dirasakan sejak ±5 hari yang lalu semakin lama semakin
nyeri. Luka (+), bernanah. Sudah di operasi 1,5 bulan, namun masih bernanah dan
nyeri.
3. Sifat keluhan menetap
4. Keluhan lain yang menyertai adalah sakit kepala
5. Lokasi dan penyebarannya pada daerah kaki
6. Faktor pencetus bila beraktifitas yang berlebihan, bila tidak diganti perban
pasien mengatakan nyeri bertambah.
7. Hal-hal yang meringankan adalah beristirahat dan segera mengganti perban

C. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Pasien mengalami DM sejak 1 tahun yang lalu
2. Sebelumnya klien pernah di lakukan operasi (±) 1 bulan yang lalu.
3. Riwayat Pengobatan (Metformin, Glipepiride rutin, insulin

D. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram 3 generasi

G1

G2

G3
P

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
P : Klien
: Tinggal serumah dengan klien
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal

G1 : Kakek dan nenek dari ayah dan ibu pasien telah meninggal dunia karena factor
usia.

G2 :

1. Ayah pasien merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara


2. Ibu pasien meninggal disebabkan penyakit DM
G3 : Pasien merupakan anak ke 3 dari 7 bersaudara.
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Klien nampak lemah
Kesadaran : Composmentis
P. : Luka pada kaki kanan
Q. : nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R. : Nyeri dirasakan pada luka kaki bagian kanan hingga ke betis.
S. : Skala Nyeri 6 (sedang)
T. : Nyeri yang dirasakan setiap saat.

Tanda-tanda vital :

TD : 124/70 mmHg BB : 60 Kg
Nadi : 100 x/menit TB : 150 cm

Suhu : 36,50 C
RR : 22 x/menit

1. KEPALA
Inspeksi :
a. Bentuk kepala Mesochepal
b. Warna rambut hitam ada ketombe
Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
a. Tidak teraba adanya massa
b. Rambut tidak mudah tercabut

2. WAJAH
Inspeksi :
a. wajah simetris kiri dan kanan
b. klien tampak meringis
c. Warna kulit sama dengan sekitarnya (kuning langsat)
3. MATA
Inspeksi :
a. Palpebra tidak oedema
b. Sclera tidak icterus
c. Conjungtiva tidak pucat
d. Gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah
e. Tidak menggunakan alat bantu kaca mata.
Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. TIO tidak meningkat

4. HIDUNG
Inspeksi :
a. Lubang hidung simetris kiri dan kanan
b. Tidak tampak adanya sekret/cairan
c. Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
d. Tidak ada deviasi sputum
e. Tidak tampak adanya polip
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus.

5. TELINGA
Inspeksi :
a. Bentuk telinga simetris kiri/kanan
b. Tidak tampak adanya cairan
c. Tidak tampak adanya peradangan
d. Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
6. RONGGA MULUT
Inspeksi :
a. Bibir tidak pecah-pecah, tidak cyanosis
b. Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan
c. Tidak nampak adanya peradangan
d. Jumlah gigi tanggal 1
e. Keadaan lidah bersih.

7. LEHER
Inspeksi :
a. Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid/kelenjar lymfe
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi :
a. Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid
b. Tidak ada nyeri tekan

8. DADA DAN PARU


Inspeksi :
a. Bentuk dada simetris kiri dan kanan (normal chest)
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
c. Tidak nampak adanya benjolan/tumor
d. Frekwensi nafas 22 x/menit
e. Irama pernafasan ikut gerak nafas
Palpasi :
a. Tidak teraba adanya massa/tumor
b. Tidak ada nyeri tekan
c. Ekspansi dada : Pengembangan dada seimbang kiri/kanan
d. Vocal fremitus : seimbang
9. JANTUNG
Auskultasi :
Bunyi jantung I dan II terdengar murni

10. ABDOMEN
Inspeksi :
a. Perut nampak datar
b. Warna kulit sama dengan sekitarnya
c. Tidak nampak adanya massa/tumor
Palpasi :

a. Tidak teraba adanya pembesaran hepar


b. Tidak teraba adanya pembesaran limfe
c. Ginjal tidak teraba
d. Tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi :
Peristaltik terdengar 7x/menit

11. GENETALIA DAN ANUS


a. Klien mengatakan siklus haidnya tidak teratur
b. Klien mengatakan tidak ada hemoroid

12. EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH


Atas dan bawah
Inspeksi :
a. Nampak oedema pada bkaki bagian kanan
b. Warna kulit kaki bagian kanan tidak sama dengan kaki bagian kiri
c. Terdapat luka pada kaki kanan, disertai pus
Palpasi :.
a. Nyeri tekan pada bagian kaki kanan
F. Pola Kegiatan Sehari-Hari
1. Nutrisi
a. Kebiasaan
a) Pola makan : Nasi, sayur, lauk pauk
b) Frekwensi makan : 3 x sehari
c) Nafsu makan : baik
d) Tidak ada makanan pantang
e) Banyak minum : kurang lebih 8 gelas
f) Jenis makanan yang tidak disukai tidak ada
b. Perubahan Selama Sakit
a) Pasien mengatakan nafsu makan menurun
b) Porsi makan tidak dihabiskan
c) Pasien mengatakan rasa makanan hambar

2. Eliminasi
a. Kebiasaan BAK
a) Frekwensi 5-6 x/hari
b) Warna kuning jernih
c) Bau pesing
d) Pasien menggunakan popok
b. Perubahan BAK selama sakit
a) Frekwensi tidak ada perubahan
b) Warna merah
c. Kebiasaan BAB
a) Frekwensi 1 x sehari
b) Warna kuning
c) Konsistensi lembek
d. Perubahan BAB selama sakit
Selama sakit tidak ada perubahan
3. Olahraga
a. Kebiasaan
a) Aktifitas sehari-hari mengurus rumah dan bekerja sebaga penjahit
pakaian.
b. Perubahan selama sakit
a) Klien mengatakan badan terasa lemah, di sertai nyeri pada kaki
bila banyak bergerak dan menapakkan kaki ke lantai
b) Sebagian besar aktivitas di bantu oleh suami seperti ke toilet dan
mengambil sesuatu yang jauh dari jangkauannya.
4. Hyegiene
a. Kebiasaan
a) Mandi 2x sehari pakai sabun mandi
b) Gosok gigi 2 x sehari
c) Cuci rambut 3x seminggu
b. Perubahan selama sakit
Pasien membersihkan diri dengan tissue basah 2 kali sehari,
menggosok gigi 1 hari sekali di bantu oleh suami.

G. Pola Interaksi
1. Orang yang terdekat dengan klien adalah suami
2. Klien tampak sering bergaul / berbincang dengan pasien lainnya.
3. Bila ada masalah klien selalu dibicarakan dengan suami.
4. Cara mengatasi masalah atas kesepakatan bersama
5. Interaksi dalam keluarga baik.

H. Data Psikologis
1. Klien sering bertanya tentang penyakitnya,yaitu menanyakan bahwa
apakah penyakitnya bisa sembuh.
2. Klien dan keluarga berharap penyakitnya cepat sembuh.
3. Klien merasa khawatir dengan kondisi yang dialami, namun tetap yakin
bahwa penyakitnya akan segera sembuh
I. Pemeriksaan Diasnostik
1. Pemeriksaan Radiologi tanggal 17/4/2021
Foto Thorax PA :
a. Corakan bronchovaskuler paru normal
b. Cor : bentuk, Letak dan ukuran normal
c. Sinus dan dagfragma baik
d. Tulang-tulang intak.
Kesan : Foto Thorax dalam batas normal.

2. Pemeriksaan laboratorium tanggal 18/4/2021

Tes kimia darah Hasil Unit Nilai Rujukan


Albumin 3.6 g/dL 3.5 - 5.0
SGPT 18 U/L < 34
Glukosa sewaktu H 193 mg/dL < 140
HbA1c H 9,2 % 4.8 – 5.9
Kreatinin Darah H 1,0 mg/dL 0,51 – 0.95

Tes Hematologi Hasil Unit Nilai Rujukan


Leukosit H 15,5 10 ̂ 3 / uL 3.5 - 5.0
Eritrosit L 3,68 10 ̂ 6 / uL < 34
Hemoglobin L 10,3 g/dL < 140
Hematokrit L 31,8 %
MCV
MCH
MCHC
Jumlah trombosit
PCT H 0,54 Ng/ml <0,05
Hitung Jenis
Neutrofil H 75,1
Limfosit L 14,1
Monosit H 9,3
Eusinofil 1,3
Basofil 0,2

3. Pemeriksaan laboratorium tanggal 20/4/2021


Tes Kimia Darah Hasil Unit Nilai Rujukan
GDP H 185 mg/dL 60-126
GD 2 Jam PP H 200 mg/dL 60-140

J. Perawatan dan Pengobatan


1. Perawatan
a. Bedrest

b. Posisi semi fowler/Supinasi

2. Pengobatan
a. IvFD RL 28 tpm
b. Inj. Novorapid 3 x 4 unit / SC
c. Inj. Levemir 0-0-10 unit /SC
d. Inj. Cefriaxone 1 gr/12 J/IV
e. Inj. Ketorolac 1 a/12 J/IV
f. Inj. Omeprazole 1 g/12J/IV
g. Inj. Metromdazole 1 gr/8J/IV
h. Inj. Levofloxacin 1 vial/24J/IV

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri Akut b.d Agen cedera fisik (ulkus diabetic)
2. Infeksi b.d peningkatan Leukosit, dan PCT
3. Intoleransi Aktivitas b.d imobilitas (kelemahan fisik)
Klasifikasi Data
DS DO
1. Pasien mengatakan badannya 1. Pemeriksaan Lab 18/4/2021
terasa lemah 2. Glukosa sewaktu : H 193
2. Pasien mengatakan nyeri pada mg/dL (<140)
bagian luka di kaki kanan. Dan 3. HbA1c : H 9,2% (4.8 – 5.9)
semakin meningkat apabila 4. Kreatinin Darah :H 1,0 mg/dL
banyak beraktivitas serta (0,51 – 0.95)
menapakkan kaki ke lantai. 5. Leukosit : H 15,5 10 ̂ 3 / uL
3. Pasien mengatakan luka (3.5 - 5.0)
semakin nyeri jika tidak di ganti 6. PCT : H 0,54 Ng/ml (<0,05)
prbannya (perawatan luka) 7. Pemeriksaan Lab 20/4/2021
4. Pasien mengatakan luka pada 8. GDP : H 185 mg/dL (60-126)
kakinya saat ini sejak ± 1 9. GD 2 Jam PP H 200 mg/dL
minggu yang lalu (60-140)
5. Pasien mengatakan aktivitas 10. Pasien tampak lemas
sebagian besar di bantu oleh 11. Pasien tampak meringis
suami P. Luka pada kaki kanan
Q. nyeri dirasakan seperti
ditusuk tusuk
R. Nyeri dirasakan pada luka
kaki bagian kanan hingga
ke betis.
S. Skala Nyeri 6 (sedang)
T. Nyeri yang dirasakan
setiap saat.

12. TTV :
TD : 124/70 mmHg
S : 36,5 C
N ; 100 x/i
RR : 22 x/i
TB : 150
BB : 60
IMT : >25 (BB+)
13. Nyeri tekan pada luka kaki
kanan,
14. Terdapat darah dan pus pada
bagian kaki yang luka
15. Tampak edema pada kaki yang
luka, ukuran luka dengan
panjang 4 cm dan kedalaman
1,5 cm.
16. Aktivitas pasien tampak di
bantu oleh suami
ANALISA DATA

MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS :
1. Pasien mengatakan Obesitas/usia/genetik Nyeri Akut
nyeri pada kaki
bagian kanan. DM Tipe II
2. Pasien mengatakan
nyeri semakin Sel Beta Pankreas
bertambah jika
banyak beraktivitas Rusak defisiensi insulin
dan menapakkan kaki
ke lantai. Anabolisme proses
3. Pasien mengatakan
luka semakin nyeri Kerusakan pada antibody
jika tidak di ganti
perbannya Kekebalan tubuh
(perawatan luka)
Neuropati sensori perifer

DO :
1. KU : Lemah Pasien merasa sakit pada
luka
2. TTV ;
TD : 124/70 mmHg
Nyeri akut
S : 36,5
N ; 100 x/i
RR : 22 x/i
TB : 150
BB : 60
IMT : >25 (BB+)
3. Pasien tampak
meringis menahan
nyeri
P. Luka kaki bagian
kanan.
Q. Nyeri seperti
ditusuk-tusuk.
R. Nyeri menyebar
pada bagian luka
di kaki hingga
betis.
S. Skala nyeri 6
T. Saat beraktivitas
lebih dan
menapakkan kaki
ke lantai.

DS :
1. Pasien mengatakan Ulkus Diabetikum Infeksi
luka pada bagian kaki
kanan. Tempat pelabuhan kuman
2. Pasien mengatakan
lukanya selalu basah Mikroorganisme berkoloni
jika beraktivitas lebih
3. Pasien mengatakan Drainase inadekuat
luka semakin nyeri
jika tidak di ganti Close space infection
perbannya
(perawatan luka) System imun kurang
DO :
1. Pasien nampak Infeksi
meringis
2. Luka pasien terdapat
darah dan pus
3. Tampak edema pada
kaki yang luka,
ukuran luka dengan
panjang 4 cm dan
kedalaman 1,5 cm.

Pemeriksaan Lab 18/4/2021


 Glukosa
sewaktu : H
193 mg/Dl
(<140)
 HbA1c : H
9,2% (4.8 –
5.9)
 Kreatinin
Darah : H 1,0
mg/Dl (0,51 –
0.95)
 Leukosit : H
15,5 10 ̂ 3 /
uL (3.5 - 5.0)
 PCT : H 0,54
Ng/ml
(<0,05)
DS:
1. Pasien mengatakan DM Tipe II Intoleransi Aktivitas
badan terasa lemah.
2. Pasien mengatakan Sel Beta Pankreas
aktivitas sebagian
besar di bantu oleh Rusak defisiensi insulin
suami
3. Pasien mengatakan Anabolisme proses
beraktifitas hanya di
atas tempat tidur. Kerusakan pada antibody
4. Pasien mengatakan
kebutuhan Kekebalan tubuh
eliminasinya baik
BAB maupun BAK Neuropati sensori perifer
selalu pada popok,
dan di bantu oleh Pasien merasa sakit pada
luka
suaminya untuk
membersihkan.
Nekrosis luka

DO :
Ganggren
1. Pasien tampak lemas
2. Aktivitas pasien
Aktivitas terganggu
tampak di bantu oleh
suami
Intoleran aktivitas
3. Saat duduk pasien
tampak di bantu oleh
suami
4. Saat mengganti
popok pasien di bantu
oleh suami maupun
perawat.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

1 Nyeri Akut b.d Agen cedera Setelah dilakukan tindakan Keperawatan 1 Manajemen nyeri
fisik (ulkus diabetic) x8 jam diharapkan nyeri menurun Observasi :
DS : KH : - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1. Pasien mengatakan nyeri  Tingkat nyeri menurun frekuensi, kualitas,intensitas nyeri
pada kaki bagian kanan.  Penyembuhan luka membaik - Identifikasi skala nyeri
2. Pasien mengatakan nyeri  Tingkat cidera menurun Terapeutik :
semakin bertambah jika - Berikan teknik non farmakologis untuk
banyak beraktivitas dan mengurangi rasa nyeri
menapakkan kaki ke
Edukasi:
lantai.
3. Pasien mengatakan luka - Jelaskan penyebab dan periode dan
semakin nyeri jika tidak pemicu nyeri
di ganti perbannya
Kolaborasi
(perawatan luka)
DO : - Kolaborasi pemberian analgetik

1. KU : Lemah
2. TTV ;
TD : 124/70 mmHg
S : 36,5
18
N ; 100 x/i
RR : 22 x/i
TB : 150
BB : 60
IMT : >25 (BB+)
3. Pasien tampak meringis
menahan nyeri
P. Luka kaki bagian
kanan.
Q. Nyeri seperti ditusuk-
tusuk.
R. Nyeri menyebar pada
bagian luka di kaki
hingga betis.
S. Skala nyeri 6
T. Saat beraktivitas lebih
dan menapakkan kaki
ke lantai.

19
Edukasi teknik nafas dalam
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi

Terapeutik :

- Sediakan materi dan media pendidikan


kesehatan

Edukasi:

- Jelaskan tujuan dan mamafaat teknik


nafas dalam
- Jelaskan prosedur teknik nafas dalam

20
2. Infeksi b.d peningkatan Setelah dilakukan tintdakan keperawatan Pengcegahan Infeksi
Leukosit selama 1x 8 jam maka tingkat infeksi Observasi
DS : menurun - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
1. Pasien mengatakan luka KH : dan sistematik
pada bagian kaki kanan.  Tingkat nyeri menurun
Terapetik
2. Pasien mengatakan  Integritas kulit dan jaringan
lukanya selalu basah jika membaik - Berikan perawatan kulit pada area
beraktivitas lebih  Kontrol resiko meningkat edema
3. Pasien mengatakan luka - Cuci tangan sebelum dan sesudah
semakin nyeri jika tidak kontak dengan pasien dan lingkungan
di ganti perbannya pasien
(perawatan luka)
DO :

1. Pasien nampak
meringis
2. Luka pasien terdapat
darah dan pus
3. Tampak edema pada kaki
yang luka, ukuran luka
dengan panjang 4 cm dan
kedalaman 1,5 cm.

21
Pemeriksaan Lab 18/4/2021

 Glukosa sewaktu
: H 193 mg/Dl
(<140)
 HbA1c : H 9,2%
(4.8 – 5.9)
 Kreatinin Darah :
H 1,0 mg/Dl
(0,51 – 0.95)
 Leukosit : H 15,5
10 ̂ 3 / uL (3.5 -
5.0)
 PCT : H 0,54
Ng/ml (<0,05)

22
Edukasi :

- Jelaskan tanda dan gejala infeksi


- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik

Perawatan luka
Observasi :
- Monitor karakteristik luka (drainase,
warna ukuran, bau)
- Monitor tanda tanda infeksi
Terapeutik :
- Lepaskan balutan dan plester seccara
perlahan
- Bersihkan dengan Nacl
- Bersihkan jaringan nikrotik
- Berikan salaf yang sesuai kekulit
- Pertahan teknik steril saat
melakkanperawtan luka

23
Edukasi:

- Jelaskan tanda,gejala infeksi


Kolaborasi:
- Kolaborasi prosedur debridement

 Terapi aktivitas
Observasi :
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi
dalam aktivitas tertentu
Terapeutik :

- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam


menyesuiakan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang di pilih
- Libatkan keluarga dalam aktivitas
Edukasi :
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang
dipilih

24
3. Intoleransi Aktivitas b.d Setelah dilakukan tintdakan keperawatan Manajemen program latihan
imobilitas (kelemahan fisik) selama 1x 8 jam intoleransi aktivitas Observasi :
DS: membaik - Identifikasi pengetahuan dan
1. Pasien mengatakan KH : pengalaman aktivitas fisik
badan terasa lemah.  Toleransi aktivitas membaik sebelumnya
2. Pasien mengatakan  Tingkat keletihan menurun - Identifikasi kemampuan pasien
aktivitas sebagian besar beraktivitas
di bantu oleh suami
Terapeutik :
3. Pasien mengatakan
beraktifitas hanya di atas - Motivasi untuk memulai/
tempat tidur. melanjutkan aktivitas fisik
4. Pasien mengatakan
Edukasi:
kebutuhan eliminasinya
baik BAB maupun BAK - Jelaskan manfaat aktivitas fisik

selalu pada popok, dan


di bantu oleh suaminya
untuk membersihkan.
DO :

1. Pasien tampak lemas


2. Aktivitas pasien tampak
di bantu oleh suami
25
3. Saat duduk pasien
tampak di bantu oleh
suami
4. Saat mengganti popok
pasien di bantu oleh
suami maupun perawat.

26
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/JAM EVALUASI
IMPLEMENTASI PARAF
/PUKUL (SOAP /SOAPIER)
Senin Diagnosa I Irna Wati S:
19/04/21 1. Mengkaji secara menyeluruh tentang nyeri - Pasien mengatakan masih nyeri pada kaki
10.00 termasuk lokasi, durasi, frekuensi, intensitas, P. Luka kaki bagian kanan.
dan faktor penyebab. Q. Nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Hasil : klien mengatakan nyeri terus muncul R. Nyeri menyebar pada bagian luka di kaki hingga betis.
terus menerus , skala 6 S. Skala nyeri 6
2. Mengobservasi isyarat non verbal dari T. Saat beraktivitas lebih dan menapakkan kaki ke lantai.
ketidaknyamanan terutama jika tidak dapat
berkomunikasi secara efektif. O:
Hasil : klien tampak berkomunikasi dengan - Skala Nyeri 6
baik, klien tampak mengekspresikan rasa - TTV :
nyeri dengan ekspresi wajah meringis. TD ; 120/80 mmHg
3. Memberikan informasi tentang nyeri seperti N : 82 x/i
penyebab nyeri, berapa lama akan berakhir S : 36,4 c
dan antisipasi ketidaknyamanan dari P : 20 x/i
prosedur.

27
Hasil : klien tampak mengetahui penyebab A:
nyerinya - Masalah nyeri belum teratasi
10.30 4. Mengajarkan teknik non farmakologi P:
(misalnya: relaksasi) - Lanjutkan intervensi.
Hasil : klien melakukan teknik relaksasi 1. Manajemen nyeri
nafas dalam 2. Edukasi teknik nafas dalam

11.55 5. Memberikan analgetik dengan tepat.


Hasil :, inj ketorolac,

28
14.02 Diagnosa II Irna Wati S:
Menejemen Program Latihan Pasien mengatakan masih di bantu oleh suami
1. mengidentifikasi kemampuan pasien O:
beraktivitas. - KU : tampak lemah dan klien tampak berbaring di
14.15 Hasil : Klien hanya mampu meraih benda tempat tidur.
yang dapat di jangkau di sekitarnya TTV ;
2. Memotivasi untuk memulai/melanjutkan TD : 120/70 mmHg
aktivitas fisik dengan Menempatkan benda S : 36,5
yang diperlukan dekat tempat tidur dan N ; 86 x/i
pada posisi yang mudah dijangkau/diraih RR : 22 x/i
pasien.
Hasil : pasien mampu megerjakan aktifitas A:
ringan seperti mengambil suatu arang di - Masalah infeksi belum teratasi
dekatnya secara mandiri. P:
14.35 3. Edukasi manfaat aktivitas fisik - Lanjutkan intervensi
Hasil : pasien mampu memahami bahwa 1. Pengcegahan Infeksi
manfaat aktivitas sangat baik untuk 2. Perawatan luka
menunjang kekuatan otot.

29
Selasa, Diagnose III Irna Wati S:
20/04/21 1. Pengcegahan Infeksi Pasien mengatakan luka pada kaki selalu basah.
11 : 36 Hasil : Setelah dilakkan perawatan luka pasien mengatakan nyeri
pasien mengatakan luka pada kaki selalu lebih berkurang.
basah dan berdarah ketika beraktivitas. O:
2. Perawatan luka - KU : tampak lemah dan klien tampak berbaring di
Hasil : Pasien mengatakan nyeri di tempat tidur,
rasakan terasa ringan setelah dilakukan - TTV :
perawatan luka. TD ; 120/70 mmHg
N : 82 x/i
S : 36,2 c
P : 20 x/i
-
A:
- Masalah intoleransi aktifitas belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Manajemen program latihan

30

Anda mungkin juga menyukai