Anda di halaman 1dari 2

Khotbah Natal Naposo

Hendaklah kasih itu jangan pura pura! Jauhilah yang jahat dan lakukan yang baik
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahululi dalam memberi
hormat

Sub Thema: Dengan perayaan natal ini, remaja/naposo HKBP Pamor Ganda dapat saling
mengasihi, mendahulukan Homat, menjaga perkataan dan perbuatan

Pendahuluan
1. Berbicara tentang natal : yang paling utama adalah kasih. “Karna begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga ia mengaruniakan anaknya yang tunggal”
2. “Kasih” banyak jenis dan yang mendasari: bisa karena iba (Kasihan), karena
sedarah/hubungan keluarga, karena sependapat/sepikiran, karena rekan sekerja, dan bahkan
ada kepentingan.
3. Merujuk Kepada Thema: “Hendaklah kasih itu Jangan Pura-Pura (atau bisa dibilang KW). :
Tidak ada kepetingan, bukan hanya sekedar karena keluarga, (contoh: 1. cinta-cinta “Monyet”
Kaulah bulan ku kau lah bintang ku, gara-gara kau banyak utangku, 2. Satu “geng” “Kalau
kau berkawan dengan dia, jangan kau cakapi aku, 3: Lain di dimulut, lain di hati “Contoh
Film).
4. Kasih Jangan Pura-pura : Tulus, murni : Didasari oleh Iman dan untuk kebaikan. Natal yang
sejati di tandai dengan kemurnian Kasih (apa adanya, bukan ada apanya). Sama seperti
kelahiran Yesus kedunia (Tulus Murni untuk menyelamatkan umat manusia). Untuk:
menguatkan, untuk menghibur, untuk memberkati, untuk menyembuhkan, untuk memotivasi,
untuk menyelamatkan.
5. Kelahiran Tuhan Yesus: Hadir dalam kemuliaan yang sederhana: dikandang domba, yang
melihat hanya kaum Gembala. Sangat “SEDERHANA” tapi penuh kemuliaan.
6. Mengapa kaum Gembala yang dipilih untuk pertama kali melihat? “Kaum Gembala “Kaum
Marginal”, kaum Terpinggirkan, kaum yang memiliki kasta rendah. LOGIKANYA: sebagai
Allah, Raja, harusnya lahir dengan kemewahan, elu-elu yang hingar bingar. Karena Apa:
Kasih yang begitu sederhana. Tapi menyentuh sampai kerelung hati, menguatkan yang
tertindas, menghibur yang bersedih, BUKAN HANYA SEKEDAR UNTUK DI HORMATI
ATAU DI AGUNGKAN. Karena didalam Kesederhanaan Kasih (Tidak Pura pura) disana ada
kehorhamatan besar.
7. Sehingga di dalam sub Thema diakatakan: mendahului memberi Hormat. Istilah “jangan
tanyakan apa yang telah orang perbuat bagimu tetapi tanyalah kedalam hatimu apa yang telah
engkau perbuat kepada orang lain”. (Tuhan, Gereja, Orang Tua, Teman, Dll: Perubahan yang
harus nyata: datang ke Gereja harus saling tegur sapa: saling memberi hormat: kalau ada
orang tua horas amang/inang). Kasih yang bisa mengerti ini. “Apa yang ingin orang perbuat
bagimu, demikianlah perbuat untuk orang lain.
8. TIDAK ADA PENYESALAN DALAM KASIH, TIDAK ADA PAMRIH DALAM KASIH,
TIDAK ADA KEMUNAFIKAN DALAM KASIH, TIDAK ADA DENDAM DALAM
KASIH. Tuhan tidak pernah “menyesal” menciptakan manusia, Tuhan tidak pernah
“menyesal” datang kedunia ini, Tuhan tidak pernah menyesal mengasihi kita, Tuhan tidak
pernah menyesal memberi keselamatan, bahkan dia menanti.
9. Sebagai naposo: tanyakan kepada hatimu, APAKAH AKU SUDAH MELAYANI TUHAN,
APAKAH AKU SUDAH MENGHORMATI/MEMBANGGAKAN ORANG TUA KU,
APAKAH AKU SUDAH MEMBERI YANG TERBAIK UNTUK ORANG LAIN, BERAPA
BANYAK ORANG YANG KU BUAT SAKIT HATI?, BERAPA BANYAK ORANG
YANG TERSENYUM DENGAN KEHADIRAN KU. APAKAH HIDUPKU SUDAH
PENUH DENGAN KASIH.

Anda mungkin juga menyukai