Anda di halaman 1dari 50

S T A T I S T I K D I S T R I B U S I D A N J A S A

METODOLOGI
SURVEI
E-COMMERCE 2021
Sumber: www.selleractive.com

D I R E K TO R AT P E N G E M B A N G A N M E TO D O L O G I S E N S U S & S U RV E I
RUANG
LINGKUP
Survei E-commerce Tahun 2021
dilaksanakan di seluruh provinsi,
34
PROVINSI 303
mencakup 303 kabupaten/kota. KAB/KOTA

Usaha/perusahaan e-commerce yang dicakup


dalam survei ini adalah melakukan transaksi
penjualan barang/jasa melalui internet selama
tahun 2020. Kategori usaha yang dicakup
adalah A, C, G, H, I, J, M, N, P (kecuali
Pendidikan Formal), Q, R, dan S.
STRATIFIKASI

Kabupaten/kota memiliki jumlah usaha e-commerce yang berbeda-beda, sehingga memiliki


potensi perdagangan online yang beragam. Stratifikasi dilakukan untuk menjamin
keterwakilan populasi wilayah dan usaha e-commerce yang lebih representatif. Adapun
stratifikasi yang dilakukan sebagai berikut.

01 Stratifikasi kabupaten/kota menjadi tiga strata menurut quantile jumlah e-commerce.


Strata 1 : Kabupaten/kota dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 33%.

Strata 2 : Kabupaten/kota dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 33% -


67%.
Strata 3 : Kabupaten/kota dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 67%.
STRATIFIKASI

02 Stratifikasi BS menjadi tiga strata menurut quantile jumlah e-commerce di setiap BS


pada level nasional.

Ketiga strata tersebut adalah sebagai berikut:

Strata 1 : BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 33%.


Strata 2 : BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 33% - 67%.
Strata 3 : BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 67%.
STRATIFIKASI

03 Stratifikasi Usaha E-commerce berdasarkan nilai seluruh pendapatan dari hasil


penjualan barang/jasa selama 2020 (V.ECOMMERCE-L Blok IV Kolom 13) hasil
pemutakhiran untuk penarikan sampel usaha. Strata yang dibentuk adalah sebagai
berikut.

Strata 1 : usaha e-commerce dengan nilai seluruh pendapatan < 2,5 milyar rupiah
(V.ECOMMERCE-L Blok IV Kolom 13 berkode 1 dan 2)

Strata 2 : usaha e-commerce dengan nilai seluruh pendapatan ≥ 2,5 milyar rupiah
(V.ECOMMERCE-L Blok IV Kolom 13 berkode 3 dan 4)
KERANGKA SAMPEL

Kerangka sampel merupakan daftar Blok


Sensus (BS) Sensus Penduduk (SP) 2010
dengan menggunakan MFD online semester I
2020 yang dilengkapi dengan informasi muatan
jumlah usaha yang menggunakan internet
untuk penjualan atau pembelian barang
dan/atau jasa yang diperoleh dari pencacahan
SE2016-L2 (Rincian 21 berkode 1).
DESAIN PENARIKAN SAMPEL

Sampel dipilih dengan metode multi stages stratified sampling

Tahap 1

Memilih kabupaten/kota pada masing-masing strata dengan aturan pemilihan sebagai


berikut. Memilih sejumlah j kabupaten/kota pada setiap strata secara Probability
Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah usaha e-commerce pada setiap
kabupaten/kota.

Rincian sampel untuk masing-masing strata kabupaten/kota sebagai berikut:


DESAIN PENARIKAN SAMPEL

Masing-masing strata kabupaten/kota mendapatkan sampel sejumlah :

Dilakukan cut-off sampling pada pemilihan kabupaten dengan cut-off kabupaten/kota


yang nilai share usaha e-commerce-nya terhadap nasional < 0,01% (berdasarkan hasil
Sensus Ekonomi 2016).

Strata 1 = 25% dari jumlah kabupaten/kota dengan strata di setiap provinsi.

Strata 2 = 50% dari jumlah kabupaten/kota dengan strata di setiap provinsi.

Strata 3 = take-all
DESAIN PENARIKAN SAMPEL

Tahap 2

Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap


kabupaten/kota terpilih, dengan implicit stratification jumlah usaha e-commerce

Tahap 3

Memilih sejumlah sampel usaha e-commerce hasil pemutakhiran dengan rincian


sebagai berikut.
DESAIN PENARIKAN SAMPEL

Tahap 3

➢ Strata 1 dilakukan pemilihan m sampel usaha e-commerce secara systematic


sampling, dengan implicit stratification menurut nilai pendapatan dari hasil penjualan
barang/jasa selama 2020.

➢ Strata 2 dilakukan take-all.

Dengan prioritas take-all dimulai dari usaha e-commerce dengan nilai pendapatan
berkode 4. Jika usaha berkode 4 sudah habis dilakukan take-all, namun target sampel
masih tersisa, maka dilanjutkan ke usaha berkode 3.
SKEMA SAMPLING

Jumlah unit strata h Metode Peluang


Tahap/ Fraksi
Unit penarikan pemilihan
Phase Populasi Sampel sampling
sampel sampel

Probability
𝑍𝑗ℎ 𝑗ℎ 𝑍𝑗ℎ
1 Kabupaten/ kota 𝐽ℎ 𝑗ℎ Proportional to
𝑍ℎ 𝑍ℎ
Size
1 𝑛𝑗ℎ
2 Blok sensus 𝑁𝑗ℎ 𝑛𝑗ℎ Systematic
𝑁𝑗ℎ 𝑁𝑗ℎ

1 𝑡
Usaha 𝑡 𝑡 𝑚𝑗ℎ𝑖
3
E-commerce
𝑀𝑗ℎ𝑖 𝑚𝑗ℎ𝑖 Systematic 𝑡
𝑀𝑗ℎ𝑖 𝑡
𝑀𝑗ℎ𝑖

𝑡
𝑗ℎ 𝑍𝑗ℎ 𝑛𝑗ℎ 𝑚𝑗ℎ𝑖
Sampling fraction: 𝐹 = 𝑓1 × 𝑓2 × 𝑓3 = × × 𝑡
𝑍ℎ 𝑁𝑗ℎ 𝑀𝑗ℎ𝑖
SKEMA SAMPLING
Keterangan notasi :
h = indeks strata kabupaten/kota (i =1,2,3)
i = indeks blok sensus sampel (i =1,2,3,…,𝑛𝑗 )
j = indeks kabupaten/kota sampel (j =1,2,3,…,303)
𝑍ℎ = jumlah usaha e-commerce pada strata ke-h
𝑍𝑗ℎ = jumlah usaha e-commerce pada kabupaten/kota ke-j dan strata ke-h
𝑁𝑗ℎ = jumlah populasi blok sensus pada kabupaten/kota ke-j pada strata ke-h
𝑛𝑗ℎ = jumlah sampel blok sensus pada kabupaten/kota ke-j pada strata ke-h
𝑡
𝑀𝑗ℎ𝑖 = jumlah populasi usaha e-commerce hasil pemutakhiran pada setiap blok sensus ke-i di kabupaten/kota
ke-j pada strata ke-h
𝑡
𝑚𝑗ℎ𝑖 = jumlah sampel usaha e-commerce hasil pemutakhiran pada setiap blok sensus ke-i di kabupaten/kota
ke-j pada strata ke-h
JUMLAH SAMPEL (1)

Jumlah sampel Survei E-commerce ada ada sebanyak 5.394 Blok Sensus yang
nantinya akan dilakukan listing.

Jumlah Sampel Blok Jumlah Sampel Usaha


Provinsi
Sensus E-commerce
(1) (2) (3)
11 ACEH 120 255
12 SUMATERA UTARA 261 449
13 SUMATERA BARAT 135 295
14 RIAU 226 311
15 JAMBI 121 212
16 SUMATERA SELATAN 160 295
17 BENGKULU 68 184
18 LAMPUNG 160 312
19 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 68 142
21 KEPULAUAN RIAU 99 248
JUMLAH SAMPEL (2)

Jumlah Sampel Blok Jumlah Sampel Usaha


Provinsi
Sensus E-commerce
(1) (2) (3)
31 DKI JAKARTA 260 933
32 JAWA BARAT 558 1249
33 JAWA TENGAH 493 1090
34 DI YOGYAKARTA 145 568
35 JAWA TIMUR 540 1245
36 BANTEN 248 473
51 BALI 140 459
52 NUSA TENGGARA BARAT 142 290
53 NUSA TENGGARA TIMUR 115 196
61 KALIMANTAN BARAT 100 237
62 KALIMANTAN TENGAH 106 192
JUMLAH SAMPEL (3)

Jumlah Sampel Blok Jumlah Sampel Usaha


Provinsi
Sensus E-commerce
(1) (2) (3)
63 KALIMANTAN SELATAN 128 286
64 KALIMANTAN TIMUR 128 357
65 KALIMANTAN UTARA 68 112
71 SULAWESI UTARA 104 189
72 SULAWESI TENGAH 88 185
73 SULAWESI SELATAN 179 385
74 SULAWESI TENGGARA 113 191
75 GORONTALO 58 114
76 SULAWESI BARAT 43 95
81 MALUKU 38 74
82 MALUKU UTARA 48 83
91 PAPUA BARAT 41 96
94 PAPUA 93 126
JUMLAH 5.394 11.928
ALOKASI SAMPEL
Proses alokasi sampel usaha e-commerce hingga penarikan sampel usaha akan dilakukan
dengan bantuan program alokasi dan penarikan sampel, berikut tahapannya:

Merekapitulasi usaha e-commerce hasil pemutakhiran per BS dan per


kabupaten/kota

dengan bantuan program


Alokasi usaha e-commerce per kabupaten/kota
Alokasi usaha e-commerce per Blok Sensus
Alokasi usaha e-commerce di setiap BS menurut total pendapatan selama 2020
(usaha dengan pendapatan < 2.5 milyar dipilih sampel secara systematic
sampling dan usaha dengan pendapatan ≥ 2.5 milyar akan dicacah lengkap).
Penarikan sampel usaha e-commerce
ALOKASI SAMPEL MENURUT KAB/KOTA
Sampel Blok Sensus dialokasikan ke masing–masing kabupaten/kota yang diproporsikan
berdasarkan jumlah Blok Sensus yang bermuatan usaha E-Commerce dan juga
diproporsikan berdasarkan strata.

.
Pengalokasian target usaha e-commerce per kabupaten/kota dilakukan berdasarkan hasil
pemutakhiran. Alokasi jumlah usaha e-commerce dilakukan berdasarkan rekapitulasi jumlah
usaha e-commerce hasil pemutakhiran per kabupaten/kota. Alokasi dilakukan secara
proporsional terhadap akar kuadrat jumlah usaha e-commerce di masing-masing
kabupaten/kota.

Usaha yang di rekapitulasi adalah usaha yang melakukan transaksi penjualan barang/jasa
melalui internet selama tahun 2020 (V-ECOMMERCE-L Blok IV kolom (11) berkode 1) dan
yang sesuai dengan cakupan kategori survei E-Commerce 2021.
PENARIKAN SAMPEL USAHA E-
COMMERCE

Penarikan sampel dilakukan setelah alokasi sampel untuk masing-masing blok sensus
diperoleh.

Sebelum proses penarikan sampel usaha e-commerce, pengawas memeriksa terlebih


dahulu kebenaran isian pada Daftar V-ECOMMERCE-L dan usaha yang akan menjadi sampel
V.ECOMMERCE-S adalah usaha melakukan transaksi penjualan barang/jasa melalui internet
selama tahun 2020 dan sesuai dengan cakupan kategori survei E-Commerce 2021. Penarikan
sampel usaha e-commerce dilakukan dengan bantuan program penarikan sampel.
METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dari
usaha/perusahaan/pengusaha terpilih
dilakukan melalui wawancara tatap muka
antara pencacah dengan responden dengan
menggunakan CAPI atau CAWI.

Untuk perusahaan-perusahaan yang relatif


besar, pengumpulan data bisa dilakukan
lebih dari satu kali kunjungan.

Sumber: Badan Pusat Statistik


DAFTAR VECOMMERCE - DSBS

Daftar sampel blok sensus (V.ECOMMERCE-DSBS) memuat seluruh blok sensus yang
terpilih sebagai sampel. Daftar V.ECOMMERCE-DSBS digunakan sebagai dasar
pendaftaran bangunan, rumah tangga dan usaha/perusahaan pada blok sensus terpilih.
Rincian yang terdapat dalam V.ECOMMERCE-DSBS antara lain sebagai berikut

Rincian Provinsi, berisi kode dan nama provinsi


.
Rincian Kabupaten/Kota, berisi kode dan nama kabupaten/kota

Kolom (1) No, berisi nomor urut sampel blok sensus

Kolom (2) Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih.


DAFTAR V.ECOMMERCE - DSBS
Kolom (3) Desa/kelurahan, berisi kode dan nama desa/kelurahan terpilih

Kolom (4) Nomor blok sensus (NBS) /sub blok sensus (NSBS) terpilih

Kolom (5) Nomor kode sampel (NKS)

Kolom (6) SLS, berisi nama SLS terpilih

Kolom (7) Strata, berisi kode stratifikasi blok sensus yang terdiri dari:
1 = Strata 1 (BS dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 33%)
2 = Strata 2 (BS dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 33% s.d. 67%)
3 = Strata 3 (BS dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 67%)

Kolom (8) Angka Random, berisi angka random (AR) untuk mendapatkan nomor urut
sampel usaha e-commerce pertama
CONTOH V.ECOMMERCE - DSBS
SURVEI E-COMMERCE TAHUN 2021 V.ECOMMERCE-DSBS
(DAFTAR SAMPEL BLOK SENSUS)
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :

ANGKA
No. KECAMATAN DESA/KELURAHAN NBS/NSBS NKS SLS STRATA KETERANGAN
RANDOM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

KETERANGAN
KODE KOLOM (7)
Strata 1: BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 33%.
Strata 2: BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 33% s.d. 67%
Strata 3: BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 67%.
V.ECOMMERCE-DSPU

ECOMMERCE-DSPU adalah daftar yang memuat nama sampel usaha e-commerce


terpilih dalam survei ini. Rincian yang terdapat dalam V.ECOMMERCE-DSPU adalah
sebagai berikut.

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT, Berisi rincian Provinsi, Kabupaten/Kota,


Kecamatan, Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomor Subblok Sensus, dan
Nomor Kode Sampel.

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN, Blok ini berisi rekapitulasi hasil


pencacahan, yaitu jumlah target pencacahan, realisasi pencacahan, usaha
yang tidak berhasil dicacah, menurut alasannya.
CONTOH V.ECOMMERCE - DSPU
SURVEI E-COMMERCE 2021
DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN UTAMA
V.ECOMMERCE-DSPU

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

1. Provinsi : ________________________________________ 5. Nomor Blok Sensus : ______________________________________________


6. Nomor Subblok
2. Kabupaten/Kota : ________________________________________ : ______________________________________________
Sensus
3. Kecamatan : ________________________________________ 7. Nomor Kode Sampel : ______________________________________________
4.
: ________________________________________
Desa/Kelurahan

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN

Uraian Rekapitulasi
(1) (2)

1. Jumlah Target Pencacahan


2. Jumlah Realisasi Pencacahan
3. Jumlah Tidak Berhasil Dicacah (Jumlah rincian 3.a s.d. 3.d)
a. Pindah keluar blok sensus
b. Tidak ditemukan
c. Tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan
d. Tutup
BLOK III. KETERANGAN PETUGAS
URAIAN PETUGAS PENGAWAS
1. Nama Petugas
2. Jabatan
3. Tanggal Pelaksanaan
4. Tanda Tangan
BLOK IV. CATATAN
V.ECOMMERCE-DSPU

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, Blok ini berisi keterangan petugas yaitu
nama, jabatan, tanggal pelaksanaan pencacahan/pengawasan, serta tanda
tangan dari petugas pencacah/pengawas.

BLOK IV. CATATAN

BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH

Kolom (1) NUS (Nomor Urut Sampel),

Kolom (2)-(5) Nomor Urut Segmen, Bangunan Fisik, Bangunan


Sensus, dan Nomor Urut Rumah Tangga. Isian kolom (2) s.d. (5)
disalin dari V.ECOMMERCE-L Blok IV kolom (1), (2), (3), dan (5)
V.ECOMMERCE-DSPU
BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH

Kolom (6) Nama Kepala Rumah Tangga, isian kolom ini disalin dari
V.ECOMMERCE-L Blok IV kolom (6)

Kolom (7) Nomor Urut Usaha/Perusahaan, isian kolom ini disalin dari
V.ECOMMERCE-L Blok IV kolom (8)

Kolom (8) Nama Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha, isian kolom ini disalin


dari V.ECOMMERCE-L Blok IV kolom (9)

Kolom (9) Nilai seluruh pendapatan dari hasil penjualan barang/jasa


selama tahun 2020, kolom ini disalin dari V.ECOMMERCE-L Blok IV kolom
(13)
CONTOH V.ECOMMERCE - DSBS
BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH

NOMOR URUT Nilai seluruh Hasil Alasan Tidak


pendapatan Pencacahan Dapat Dicacah
Nomor Bangunan Nomor Urut dari hasil
Nama
Urut Rumah Nama Kepala Rumah Tangga Usaha/ penjualan
Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha 1 - Berhasil Jika kolom (10)
Sampel Segmen Tangga Perusahaan barang/jasa
Dicacah; 2 - berkode 2, isikan
Fisik Sensus / Usaha selama tahun Tidak Dapat alasan tidak dapat
2020 Dicacah dicacah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Jumlah
Kode kolom (9): Kode kolom (11):
1 : < 300 juta rupiah 1 : pindah keluar blok sensus;
2 : 300 juta s.d < 2,5 milyar rupiah 2 : tidak ditemukan;
3 : 2,5 s.d 50 milyar rupiah 3 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan;
4 : > 50 milyar rupiah 4 : tutup
DAFTAR V.ECOMMERCE-DSPU
BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH

Kolom (10) Hasil Pencacahan, berisi dua kode keterangan hasil pencacahan
1 = Berhasil Dicacah;
2 = Tidak Dapat Dicacah

Kolom (11) Alasan Tidak Dapat Dicacah, kolom ini berisi alasan tidak dapat
dicacah, yaitu

1 = pindah keluar blok sensus; 3 = tidak dapat diwawancarai


sampai batas waktu pencacahan,
2 = tidak ditemukan; 4 = tutup/ganti usaha
PETA DAN LISTING

Sumber: www.pngmart.com
PETA

Petugas dibekali dengan peta wilayah kerja dalam pelaksanaan lapangan listing Survei E-
Commerce 2021. Terdapat dua peta wilayah kerja, yaitu berupa peta desa/kelurahan
(Peta WA) dan peta blok sensus/subblok sensus (SE2016-WB). Peta WB hasil
pemutakhiran diserahkan kembali ke BPS Kabupaten/Kota untuk didokumentasikan.

Dengan berbekal peta, petugas diharapkan mengetahui secara pasti wilayah kerjanya.
Kepastian mengenai wilayah kerja ini sangat penting untuk menghindari kesalahan
cakupan yang merupakan salah satu ukuran keberhasilan sensus/survei. Kesalahan
cakupan yang dimaksud dapat berupa lewat cacah atau ganda cacah.
PETA

Peta adalah suatu bentuk/gambar sebagian permukaan bumi pada suatu bidang datar
yang memberikan informasi tentang keadaan suatu wilayah.

Wilayah Administrasi. Secara administratif, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi


ke dalam beberapa wilayah secara berjenjang mulai dari provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, dan desa/kelurahan.

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa).
PETA

Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Kabupaten/Kota dalam wilayah
kerja Kecamatan. (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang
pembentukan, penghapusan, dan penggabungan kelurahan).

Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat dalam daerah Provinsi Sumatera Barat,
yang terdiri dari himpunan beberapa suku yang mempunyai wilayah dengan batas-batas
tertentu, mempunyai harta kekayaan sendiri, berhak mengatur dan mengurus rumah
tangganya, dan memilih pimpinan pemerintahannya. Kampung atau dengan nama lain
yang setingkat dan terdapat dalam Nagari adalah bagian dari wilayah Nagari (Peraturan
Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000). Dalam MFD, nagari setara
dengan desa.
PETA

Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah satuan lingkungan di bawah desa/


kelurahan. Istilah SLS bisa berbeda antar daerah, misalnya, rukun tetangga (RT), rukun
warga (RW), dusun, jorong, lingkungan, dan sebagainya. Hirarki SLS dapat berbeda antar
wilayah, seperti digambarkan pada bagan di Gambar 4. SLS terkecil (yang paling kecil
wilayahnya) disebut SLS Tingkat I, contohnya RT di Kota Jakarta, Lingkungan di Kota
Medan, dan Jorong di Kabupaten Lima Puluh Koto. Jika ada SLS yang satu tingkat lebih
tinggi dari SLS terkecil, contohnya RW di DKI Jakarta, SLS ini disebut SLS Tingkat II, dan
seterusnya.

Dusun/lingkungan adalah bagian wilayah dalam desa/kelurahan yang merupakan


lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa/kelurahan yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1981 tentang Pembentukan Dusun Dalam Desa dan
Lingkungan Dalam Kelurahan.
PETA

Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) adalah organisasi masyarakat yang
diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai
kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan
serta untuk membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan. Setiap RT sebanyak-
banyaknya terdiri dari 30 kepala keluarga (KK) untuk desa dan sebanyak-banyaknya 50
KK untuk kelurahan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7
Tahun 1983 tentang Pembentukan Rukun Tetangga dan Rukun Warga.

Blok Sensus (BS) adalah wilayah kerja pencacahan yang merupakan bagian dari suatu
wilayah desa/kelurahan. Jenis BS dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu BS Biasa, BS Khusus,
BS Persiapan.
PETA

• BS Biasa memiliki muatan sekitar 100 (minimum 80 dan maksimum 120) Kepala Keluarga (KK)/Bangunan
Sensus Bukan Tempat Tinggal (BSBTT)/ Bangunan Sensus Tempat Tinggal kosong (BSTT kosong) atau
kombinasi ketiganya dalam satu hamparan (tidak dipisahkan oleh blok sensus lain), dan diperkirakan tidak
akan berubah dalam jangka waktu lebih kurang 10 tahun.

• BS Khusus merupakan BS yang akses masuk ke lokasinya terbatas untuk umum, misalnya asrama/barak
militer, asrama perawat/pelajar/mahasiswa, pondok pesantren, panti asuhan dengan 100 penghuni atau
lebih, dan lembaga pemasyarakatan (tidak dibatasi muatannya

• BS Persiapan adalah wilayah kosong yang terpisah dari pemukiman seperti sawah, perkebunan, hutan,
rawa, termasuk wilayah kosong yang telah direncanakan akan digunakan untuk daerah pemukiman
penduduk atau tempat usaha. Untuk sawah, ladang, tanah kosong yang tidak terlalu luas dan mempunyai
batas jelas serta berdampingan atau satu hamparan dengan pemukiman (BS biasa), harus dimasukkan ke
dalam BS biasa.
PETA

Segmen adalah wilayah yang merupakan bagian dari suatu BS,


mempunyai batas jelas baik batas alam atau buatan seperti
sungai/kali, jalan, gang/lorong. Luas segmen tidak dibatasi oleh
jumlah muatan tetapi mengacu pada batas jelas yang ada.

Subblok Sensus (SBS) adalah daerah kerja pencacahan yang


dibentuk khusus pada kegiatan SE2016, merupakan bagian dari
suatu wilayah BS yang membagi habis BS menjadi beberapa
SBS. Pembentukan SBS tidak memperhatikan wilayah SLS.
PETA
Batas alam adalah batas wilayah yang terbentuk oleh alam, misalnya sungai, pantai dan
danau. Sedangkan batas buatan adalah batas wilayah yang dibentuk oleh manusia,
misalnya jalan raya, jalan kereta api, jalan desa/kelurahan/nagari, dan saluran irigasi.

Bangunan Fisik adalah tempat berlindung tetap maupun sementara, yang mempunyai
dinding, lantai dan atap, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.

Bangunan yang tidak digunakan untuk tempat tinggal atau usaha, dianggap sebagai satu
bangunan fisik jika luas lantainya lebih dari atau sama dengan 10 m2. Sementara itu, bangunan
yang digunakan untuk tempat tinggal atau usaha, walaupun luas lantainya kurang dari 10 m2,
tetap dianggap satu bangunan fisik. Khusus tempat usaha yang tidak mempunyai dinding
dianggap sebagai satu bangunan fisik.
PETA

Menurut jenisnya, bangunan fisik dapat dibedakan atas bangunan tunggal tidak bertingkat,
bangunan tunggal bertingkat, bangunan gandeng dua tidak bertingkat, dan bangunan
tunggal bertingkat banyak.

Bangunan tunggal Bangunan tunggal


bertingkat bertingkat banyak

Bangunan gandeng dua


Bangunan tunggal
tidak bertingkat
tidak bertingkat
PETA

Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu
keluar/masuk sendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan. Menurut penggunaannya
bangunan sensus dibagi menjadi:

✓ Bangunan sensus tempat tinggal (BSTT), yaitu bangunan sensus yang seluruhnya
digunakan untuk tempat tinggal.
✓ Bangunan sensus campuran (BS campuran), yaitu bangunan sensus yang sebagian
digunakan untuk tempat tinggal dan sebagian lainnya digunakan untuk keperluan lain, misalnya
rumah-toko (ruko), rumah-kantor (rukan).
✓ Bangunan sensus bukan tempat tinggal (BSBTT), yaitu bangunan sensus yang seluruh
ruangannya digunakan bukan untuk tempat tinggal, misalnya toko, restoran, salon, tempat
ibadah, rumah sakit, pabrik, sekolah, gedung kantor, balai pertemuan, dan sebagainya. Pada
bangunan tempat usaha seperti pasar dan mal, tiap kios dihitung sebagai satu BSBTT.
✓ Bangunan sensus kosong (BS kosong) adalah bangunan sensus yang tidak digunakan/tidak
dihuni
PENELUSURAN WILAYAH KERJA

Sebelum melaksanakan tugas di lapangan, petugas pencacah bersama pengawas wajib


menelusuri wilayah blok sensus (BS)/subblok sensus (SBS) yang menjadi tanggung jawabnya,
menggunakan Peta Blok sensus/Subblok sensus (SE2016-WB) dengan catatan:

1) Belum ada simbol bangunan sensus


2) Dicetak di BPS Kabupaten/Kota pada kertas A4
3) Diberikan ke pencacah pada saat pelatihan, untuk selanjutnya dibawa pencacah pada saat
pencacahan.
4) Digunakan untuk mengenali wilayah tugas, dengan mengidentifikasi arah utara, batas luar blok
sensus/subblok sensus, jalan dan landmark penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb).
5) Digunakan pencacah untuk menggambarkan posisi semua bangunan sensus dan lokasi
usaha/perusahaan.
PENELUSURAN WILAYAH KERJA

1 Mengunjungi ketua satuan lingkungan setempat/SLS (RT, RW, banjar, dukuh, jorong,
dusun, dsb) untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah itu dengan membawa surat
tugas dari BPS Kabupaten/ Kota.

a) Jika perlu, surat tugas dilegalisir oleh kelurahan/desa setempat.


b) Untuk blok sensus/subblok sensus dalam bentuk kawasan (seperti kawasan pasar
tradisional, pertokoan/perkantoran, pusat perbelanjaan/mall/plaza, kawasan berikat/industri,
kawasan wisata, apartemen, dsb) petugas menghubungi pengelola untuk mendapat izin
bertugas di wilayah/kawasan tersebut.
PENELUSURAN WILAYAH KERJA

2 Mengenali arah utara, batas blok sensus, jalan, dan landmark (bangunan yang mudah
dikenali seperti rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb).

a) Periksa ketepatan posisi landmark dan tambahkan landmark baru pada batas luar SLS dan
batas luar BS/SBS bila belum ada.
b) Tambahkan gambar bangunan yang dapat dijadikan tanda untuk mengenali batas luar
BS/SBS, lalu berikan keterangan seperti warnet ”Karisma”, toko ”Sentosa”, warung ”Pak
Danu”, dsb.
c) Perhatikan dengan cermat batas luar BS/SBS, karena hal ini terkait dengan cakupan
bangunan dan usaha/perusahaan dalam blok sensus/subblok sensus tersebut.
PENELUSURAN WILAYAH KERJA

3 Jika ditemui ketidaksesuaian, pencacah harus memperbaiki atau melengkapi arah


utara, jalan, dan landmark lainnya seperti rumah ibadah, sekolah, kantor, dengan cara
mencoret dan menggambarkan sesuai keadaan di lapangan;

4 Kenali bangunan fisik yang berada di posisi arah barat daya, beri tanda pada peta
sebagai pertanda dimulainya pendaftaran bangunan dan usaha/ perusahaan. Bila
pencacah/pengawas kesulitan menentukan arah barat daya sebagai posisi awal
pencacahan, maka tentukan bangunan yang berada di posisi arah yang mendekati
posisi arah barat daya.
PENELUSURAN WILAYAH KERJA

3 Jika ditemui ketidaksesuaian, pencacah harus memperbaiki atau melengkapi arah


utara, jalan, dan landmark lainnya seperti rumah ibadah, sekolah, kantor, dengan cara
mencoret dan menggambarkan sesuai keadaan di lapangan;

4 Kenali bangunan fisik yang berada di posisi arah barat daya, beri tanda pada peta
sebagai pertanda dimulainya pendaftaran bangunan dan usaha/ perusahaan. Bila
pencacah/pengawas kesulitan menentukan arah barat daya sebagai posisi awal
pencacahan, maka tentukan bangunan yang berada di posisi arah yang mendekati
posisi arah barat daya.
TATA CARA LISTING

Kegiatan Listing E-Commerce 2021 dimaksudkan untuk memperoleh daftar


usaha/perusahaan, khususnya yang melakukan aktivitas E-Commerce pada blok
sensus terpilih yang lengkap dan mutakhir.
Untuk itu, petugas pencacah diwajibkan mengunjungi seluruh bangunan fisik/sensus
yang ada di wilayah blok sensus/subblok sensus yang menjadi wilayah tugasnya.
Kunjungan dilakukan dari satu segmen ke segmen lain, dimulai dari segmen paling
barat daya.
Kegiatan Listing E-Commerce 2021

01 Gambarkan setiap bangunan sensus pada peta blok sensus.

a) Tandai setiap bangunan sensus dengan gambar kotak kecil ( ). Untuk bangunan sensus yang
menjadi tempat usaha tandai bangunan tersebut dengan gambar kotak kecil berarsir ( )
b) Beri nomor urut untuk setiap bangunan sensus. Nomor bisa ditulis di dalam kotak atau disamping
kotak ( 1 atau ).
c) Jika bangunan sensus padat hingga tidak cukup jika digambar semua, maka gambar bangunan
sensus tersebut digabung. Contoh: jika ada 10 bangunan sensus yang ada usahanya, maka
hanya digambarkan 1 kotak saja dengan tanda 1-10 ( ). Ketika menggambarkan bangunan
sensus, perkirakan besarnya gambar bangunan (dengan melihat kondisi lapangan dan
ketersediaan ruang pada peta), agar masuk pada ruang yang ada.
Kegiatan Listing E-Commerce 2021

02 Jika suatu bangunan merupakan bangunan tempat tinggal/campuran, maka pencacah


harus melakukan identifikasi tentang keberadaan usaha rumah tangga yang dimiliki atau
dikuasai oleh kepala/anggota rumah tangga dan melakukan pendaftaran pada usaha
rumah tangga tersebut.

03 Setelah melakukan wawancara dan sebelum meninggalkan responden, pastikan seluruh


pertanyaan telah diajukan dan dijawab. Periksa kewajaran isian, bila ada yang
meragukan tanyakan kembali pada responden.

04 Pastikan seluruh usaha yang berada di suatu bangunan sensus sudah dicatat dan tidak
ada yang lewat cacah
Kegiatan Listing E-Commerce 2021

05 Setelah melakukan pencacahan di suatu bangunan fisik/sensus, lanjutkan ke bangunan


fisik/bangunan sensus berikutnya ke arah timur dan seterusnya zig-zag atau ke arah
utara untuk menghindari lewat cacah.

06 Ulangi tahapan di atas sampai seluruh bangunan dan usaha/perusahaan dalam satu
blok sensus/subblok sensus didaftar atau di-listing seluruhnya.

07 Apabila ada bangunan yang terlewat cacah, tetap dicatatkan dan isikan bangunan fisik
dan bangunan sensus pada blok IV. Kemudian berikan nomor BF dan BS dengan
nomor terdekat dengan BF dan BS sebelumnya dan tambahkan kode alfabet pada digit
keempat.
Kegiatan Listing E-Commerce 2021

Contoh: BLOK IV : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUS

Nomor Diisi Jika Kolom (4) berkode 2 atau 3

Juna adalah petugas survei E- Kode Penggunaan Bangunan


Sensus
1) Jumlah
Usaha

Commerce 2021 melakukan listing Segmen


Bangunan Bangunan
Kode 1 → lanjut ke kolom (7)
Nomor Urut
Rumah Nama Kepala Rumah Tangga

wilayah tugasnya di Kabupaten


Fisik Sensus
Kode 2, 3 → lanjut ke kolom (5) Tangga Jika
Kode 4 → lanjut ke kolom (9) isian = 0,

Bekasi. Setelah mendata (1) (2) (3)


lalu STOP
(4) (5) (6)
STOP
(7)

bangunan ke 14, Juna menyadari 010


010
008
009
008
009
1
2 5 RONI

bahwa ada 2 bangunan yang 010 010 010 4

terlewat, lokasinya dekat dengan 010


010
011
012
011
012
2
3
6
7
BUDIAWAN
GUNADI

BF/BS 12. Maka Juna kembali ke 2 010 013 013 2 8 ERIK

bangunan tersebut, dan mendata


010 014 014 1
010 012A 012A 3 9 HAMZAH

rumah tangga yang menempati 010 012B 012B 3 10 KIKI

bangunan tersebut. Saat didatangi,


KRT pada bangunan tersebut
adalah Hamzah dan Kiki.
S T A T I S T I K D I S T R I B U S I D A N J A S A

SEKIAN &
TERIMA KASIH

Sumber: www.selleractive.com

D I R E K TO R AT P E N G E M B A N G A N M E TO D O L O G I S E N S U S & S U RV E I

Anda mungkin juga menyukai