METODOLOGI
SURVEI
E-COMMERCE 2021
Sumber: www.selleractive.com
D I R E K TO R AT P E N G E M B A N G A N M E TO D O L O G I S E N S U S & S U RV E I
RUANG
LINGKUP
Survei E-commerce Tahun 2021
dilaksanakan di seluruh provinsi,
34
PROVINSI 303
mencakup 303 kabupaten/kota. KAB/KOTA
Strata 1 : usaha e-commerce dengan nilai seluruh pendapatan < 2,5 milyar rupiah
(V.ECOMMERCE-L Blok IV Kolom 13 berkode 1 dan 2)
Strata 2 : usaha e-commerce dengan nilai seluruh pendapatan ≥ 2,5 milyar rupiah
(V.ECOMMERCE-L Blok IV Kolom 13 berkode 3 dan 4)
KERANGKA SAMPEL
Tahap 1
Strata 3 = take-all
DESAIN PENARIKAN SAMPEL
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 3
Dengan prioritas take-all dimulai dari usaha e-commerce dengan nilai pendapatan
berkode 4. Jika usaha berkode 4 sudah habis dilakukan take-all, namun target sampel
masih tersisa, maka dilanjutkan ke usaha berkode 3.
SKEMA SAMPLING
Probability
𝑍𝑗ℎ 𝑗ℎ 𝑍𝑗ℎ
1 Kabupaten/ kota 𝐽ℎ 𝑗ℎ Proportional to
𝑍ℎ 𝑍ℎ
Size
1 𝑛𝑗ℎ
2 Blok sensus 𝑁𝑗ℎ 𝑛𝑗ℎ Systematic
𝑁𝑗ℎ 𝑁𝑗ℎ
1 𝑡
Usaha 𝑡 𝑡 𝑚𝑗ℎ𝑖
3
E-commerce
𝑀𝑗ℎ𝑖 𝑚𝑗ℎ𝑖 Systematic 𝑡
𝑀𝑗ℎ𝑖 𝑡
𝑀𝑗ℎ𝑖
𝑡
𝑗ℎ 𝑍𝑗ℎ 𝑛𝑗ℎ 𝑚𝑗ℎ𝑖
Sampling fraction: 𝐹 = 𝑓1 × 𝑓2 × 𝑓3 = × × 𝑡
𝑍ℎ 𝑁𝑗ℎ 𝑀𝑗ℎ𝑖
SKEMA SAMPLING
Keterangan notasi :
h = indeks strata kabupaten/kota (i =1,2,3)
i = indeks blok sensus sampel (i =1,2,3,…,𝑛𝑗 )
j = indeks kabupaten/kota sampel (j =1,2,3,…,303)
𝑍ℎ = jumlah usaha e-commerce pada strata ke-h
𝑍𝑗ℎ = jumlah usaha e-commerce pada kabupaten/kota ke-j dan strata ke-h
𝑁𝑗ℎ = jumlah populasi blok sensus pada kabupaten/kota ke-j pada strata ke-h
𝑛𝑗ℎ = jumlah sampel blok sensus pada kabupaten/kota ke-j pada strata ke-h
𝑡
𝑀𝑗ℎ𝑖 = jumlah populasi usaha e-commerce hasil pemutakhiran pada setiap blok sensus ke-i di kabupaten/kota
ke-j pada strata ke-h
𝑡
𝑚𝑗ℎ𝑖 = jumlah sampel usaha e-commerce hasil pemutakhiran pada setiap blok sensus ke-i di kabupaten/kota
ke-j pada strata ke-h
JUMLAH SAMPEL (1)
Jumlah sampel Survei E-commerce ada ada sebanyak 5.394 Blok Sensus yang
nantinya akan dilakukan listing.
.
Pengalokasian target usaha e-commerce per kabupaten/kota dilakukan berdasarkan hasil
pemutakhiran. Alokasi jumlah usaha e-commerce dilakukan berdasarkan rekapitulasi jumlah
usaha e-commerce hasil pemutakhiran per kabupaten/kota. Alokasi dilakukan secara
proporsional terhadap akar kuadrat jumlah usaha e-commerce di masing-masing
kabupaten/kota.
Usaha yang di rekapitulasi adalah usaha yang melakukan transaksi penjualan barang/jasa
melalui internet selama tahun 2020 (V-ECOMMERCE-L Blok IV kolom (11) berkode 1) dan
yang sesuai dengan cakupan kategori survei E-Commerce 2021.
PENARIKAN SAMPEL USAHA E-
COMMERCE
Penarikan sampel dilakukan setelah alokasi sampel untuk masing-masing blok sensus
diperoleh.
Daftar sampel blok sensus (V.ECOMMERCE-DSBS) memuat seluruh blok sensus yang
terpilih sebagai sampel. Daftar V.ECOMMERCE-DSBS digunakan sebagai dasar
pendaftaran bangunan, rumah tangga dan usaha/perusahaan pada blok sensus terpilih.
Rincian yang terdapat dalam V.ECOMMERCE-DSBS antara lain sebagai berikut
Kolom (4) Nomor blok sensus (NBS) /sub blok sensus (NSBS) terpilih
Kolom (7) Strata, berisi kode stratifikasi blok sensus yang terdiri dari:
1 = Strata 1 (BS dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 33%)
2 = Strata 2 (BS dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 33% s.d. 67%)
3 = Strata 3 (BS dengan jumlah usaha e-commerce pada quantile 67%)
Kolom (8) Angka Random, berisi angka random (AR) untuk mendapatkan nomor urut
sampel usaha e-commerce pertama
CONTOH V.ECOMMERCE - DSBS
SURVEI E-COMMERCE TAHUN 2021 V.ECOMMERCE-DSBS
(DAFTAR SAMPEL BLOK SENSUS)
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
ANGKA
No. KECAMATAN DESA/KELURAHAN NBS/NSBS NKS SLS STRATA KETERANGAN
RANDOM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KETERANGAN
KODE KOLOM (7)
Strata 1: BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 33%.
Strata 2: BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 33% s.d. 67%
Strata 3: BS yang memiliki jumlah usaha e-commerce pada quantile 67%.
V.ECOMMERCE-DSPU
Uraian Rekapitulasi
(1) (2)
BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, Blok ini berisi keterangan petugas yaitu
nama, jabatan, tanggal pelaksanaan pencacahan/pengawasan, serta tanda
tangan dari petugas pencacah/pengawas.
Kolom (6) Nama Kepala Rumah Tangga, isian kolom ini disalin dari
V.ECOMMERCE-L Blok IV kolom (6)
Kolom (7) Nomor Urut Usaha/Perusahaan, isian kolom ini disalin dari
V.ECOMMERCE-L Blok IV kolom (8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Jumlah
Kode kolom (9): Kode kolom (11):
1 : < 300 juta rupiah 1 : pindah keluar blok sensus;
2 : 300 juta s.d < 2,5 milyar rupiah 2 : tidak ditemukan;
3 : 2,5 s.d 50 milyar rupiah 3 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan;
4 : > 50 milyar rupiah 4 : tutup
DAFTAR V.ECOMMERCE-DSPU
BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH
Kolom (10) Hasil Pencacahan, berisi dua kode keterangan hasil pencacahan
1 = Berhasil Dicacah;
2 = Tidak Dapat Dicacah
Kolom (11) Alasan Tidak Dapat Dicacah, kolom ini berisi alasan tidak dapat
dicacah, yaitu
Sumber: www.pngmart.com
PETA
Petugas dibekali dengan peta wilayah kerja dalam pelaksanaan lapangan listing Survei E-
Commerce 2021. Terdapat dua peta wilayah kerja, yaitu berupa peta desa/kelurahan
(Peta WA) dan peta blok sensus/subblok sensus (SE2016-WB). Peta WB hasil
pemutakhiran diserahkan kembali ke BPS Kabupaten/Kota untuk didokumentasikan.
Dengan berbekal peta, petugas diharapkan mengetahui secara pasti wilayah kerjanya.
Kepastian mengenai wilayah kerja ini sangat penting untuk menghindari kesalahan
cakupan yang merupakan salah satu ukuran keberhasilan sensus/survei. Kesalahan
cakupan yang dimaksud dapat berupa lewat cacah atau ganda cacah.
PETA
Peta adalah suatu bentuk/gambar sebagian permukaan bumi pada suatu bidang datar
yang memberikan informasi tentang keadaan suatu wilayah.
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa).
PETA
Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Kabupaten/Kota dalam wilayah
kerja Kecamatan. (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang
pembentukan, penghapusan, dan penggabungan kelurahan).
Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat dalam daerah Provinsi Sumatera Barat,
yang terdiri dari himpunan beberapa suku yang mempunyai wilayah dengan batas-batas
tertentu, mempunyai harta kekayaan sendiri, berhak mengatur dan mengurus rumah
tangganya, dan memilih pimpinan pemerintahannya. Kampung atau dengan nama lain
yang setingkat dan terdapat dalam Nagari adalah bagian dari wilayah Nagari (Peraturan
Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000). Dalam MFD, nagari setara
dengan desa.
PETA
Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) adalah organisasi masyarakat yang
diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai
kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan
serta untuk membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan. Setiap RT sebanyak-
banyaknya terdiri dari 30 kepala keluarga (KK) untuk desa dan sebanyak-banyaknya 50
KK untuk kelurahan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7
Tahun 1983 tentang Pembentukan Rukun Tetangga dan Rukun Warga.
Blok Sensus (BS) adalah wilayah kerja pencacahan yang merupakan bagian dari suatu
wilayah desa/kelurahan. Jenis BS dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu BS Biasa, BS Khusus,
BS Persiapan.
PETA
• BS Biasa memiliki muatan sekitar 100 (minimum 80 dan maksimum 120) Kepala Keluarga (KK)/Bangunan
Sensus Bukan Tempat Tinggal (BSBTT)/ Bangunan Sensus Tempat Tinggal kosong (BSTT kosong) atau
kombinasi ketiganya dalam satu hamparan (tidak dipisahkan oleh blok sensus lain), dan diperkirakan tidak
akan berubah dalam jangka waktu lebih kurang 10 tahun.
• BS Khusus merupakan BS yang akses masuk ke lokasinya terbatas untuk umum, misalnya asrama/barak
militer, asrama perawat/pelajar/mahasiswa, pondok pesantren, panti asuhan dengan 100 penghuni atau
lebih, dan lembaga pemasyarakatan (tidak dibatasi muatannya
• BS Persiapan adalah wilayah kosong yang terpisah dari pemukiman seperti sawah, perkebunan, hutan,
rawa, termasuk wilayah kosong yang telah direncanakan akan digunakan untuk daerah pemukiman
penduduk atau tempat usaha. Untuk sawah, ladang, tanah kosong yang tidak terlalu luas dan mempunyai
batas jelas serta berdampingan atau satu hamparan dengan pemukiman (BS biasa), harus dimasukkan ke
dalam BS biasa.
PETA
Bangunan Fisik adalah tempat berlindung tetap maupun sementara, yang mempunyai
dinding, lantai dan atap, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.
Bangunan yang tidak digunakan untuk tempat tinggal atau usaha, dianggap sebagai satu
bangunan fisik jika luas lantainya lebih dari atau sama dengan 10 m2. Sementara itu, bangunan
yang digunakan untuk tempat tinggal atau usaha, walaupun luas lantainya kurang dari 10 m2,
tetap dianggap satu bangunan fisik. Khusus tempat usaha yang tidak mempunyai dinding
dianggap sebagai satu bangunan fisik.
PETA
Menurut jenisnya, bangunan fisik dapat dibedakan atas bangunan tunggal tidak bertingkat,
bangunan tunggal bertingkat, bangunan gandeng dua tidak bertingkat, dan bangunan
tunggal bertingkat banyak.
Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu
keluar/masuk sendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan. Menurut penggunaannya
bangunan sensus dibagi menjadi:
✓ Bangunan sensus tempat tinggal (BSTT), yaitu bangunan sensus yang seluruhnya
digunakan untuk tempat tinggal.
✓ Bangunan sensus campuran (BS campuran), yaitu bangunan sensus yang sebagian
digunakan untuk tempat tinggal dan sebagian lainnya digunakan untuk keperluan lain, misalnya
rumah-toko (ruko), rumah-kantor (rukan).
✓ Bangunan sensus bukan tempat tinggal (BSBTT), yaitu bangunan sensus yang seluruh
ruangannya digunakan bukan untuk tempat tinggal, misalnya toko, restoran, salon, tempat
ibadah, rumah sakit, pabrik, sekolah, gedung kantor, balai pertemuan, dan sebagainya. Pada
bangunan tempat usaha seperti pasar dan mal, tiap kios dihitung sebagai satu BSBTT.
✓ Bangunan sensus kosong (BS kosong) adalah bangunan sensus yang tidak digunakan/tidak
dihuni
PENELUSURAN WILAYAH KERJA
1 Mengunjungi ketua satuan lingkungan setempat/SLS (RT, RW, banjar, dukuh, jorong,
dusun, dsb) untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah itu dengan membawa surat
tugas dari BPS Kabupaten/ Kota.
2 Mengenali arah utara, batas blok sensus, jalan, dan landmark (bangunan yang mudah
dikenali seperti rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb).
a) Periksa ketepatan posisi landmark dan tambahkan landmark baru pada batas luar SLS dan
batas luar BS/SBS bila belum ada.
b) Tambahkan gambar bangunan yang dapat dijadikan tanda untuk mengenali batas luar
BS/SBS, lalu berikan keterangan seperti warnet ”Karisma”, toko ”Sentosa”, warung ”Pak
Danu”, dsb.
c) Perhatikan dengan cermat batas luar BS/SBS, karena hal ini terkait dengan cakupan
bangunan dan usaha/perusahaan dalam blok sensus/subblok sensus tersebut.
PENELUSURAN WILAYAH KERJA
4 Kenali bangunan fisik yang berada di posisi arah barat daya, beri tanda pada peta
sebagai pertanda dimulainya pendaftaran bangunan dan usaha/ perusahaan. Bila
pencacah/pengawas kesulitan menentukan arah barat daya sebagai posisi awal
pencacahan, maka tentukan bangunan yang berada di posisi arah yang mendekati
posisi arah barat daya.
PENELUSURAN WILAYAH KERJA
4 Kenali bangunan fisik yang berada di posisi arah barat daya, beri tanda pada peta
sebagai pertanda dimulainya pendaftaran bangunan dan usaha/ perusahaan. Bila
pencacah/pengawas kesulitan menentukan arah barat daya sebagai posisi awal
pencacahan, maka tentukan bangunan yang berada di posisi arah yang mendekati
posisi arah barat daya.
TATA CARA LISTING
a) Tandai setiap bangunan sensus dengan gambar kotak kecil ( ). Untuk bangunan sensus yang
menjadi tempat usaha tandai bangunan tersebut dengan gambar kotak kecil berarsir ( )
b) Beri nomor urut untuk setiap bangunan sensus. Nomor bisa ditulis di dalam kotak atau disamping
kotak ( 1 atau ).
c) Jika bangunan sensus padat hingga tidak cukup jika digambar semua, maka gambar bangunan
sensus tersebut digabung. Contoh: jika ada 10 bangunan sensus yang ada usahanya, maka
hanya digambarkan 1 kotak saja dengan tanda 1-10 ( ). Ketika menggambarkan bangunan
sensus, perkirakan besarnya gambar bangunan (dengan melihat kondisi lapangan dan
ketersediaan ruang pada peta), agar masuk pada ruang yang ada.
Kegiatan Listing E-Commerce 2021
04 Pastikan seluruh usaha yang berada di suatu bangunan sensus sudah dicatat dan tidak
ada yang lewat cacah
Kegiatan Listing E-Commerce 2021
06 Ulangi tahapan di atas sampai seluruh bangunan dan usaha/perusahaan dalam satu
blok sensus/subblok sensus didaftar atau di-listing seluruhnya.
07 Apabila ada bangunan yang terlewat cacah, tetap dicatatkan dan isikan bangunan fisik
dan bangunan sensus pada blok IV. Kemudian berikan nomor BF dan BS dengan
nomor terdekat dengan BF dan BS sebelumnya dan tambahkan kode alfabet pada digit
keempat.
Kegiatan Listing E-Commerce 2021
SEKIAN &
TERIMA KASIH
Sumber: www.selleractive.com
D I R E K TO R AT P E N G E M B A N G A N M E TO D O L O G I S E N S U S & S U RV E I