Anda di halaman 1dari 38

Manajemen Kualitas Data

Jakarta, 30 Juli & 6 Agustus 2021


Kualitas Data atau Informasi
Pengertian Data dan Informasi (1)

Data
• Data merupakan sebuah fakta mentah yang belum diolah.
• Data dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar, suara, ataupun tanda yang dapat diolah
menjadi informasi.
• Data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi agar lebih mudah dipahami oleh orang lain.

Informasi
• Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih
mudah dipahami oleh orang lain.
• Dalam dunia statistika, istilah statistik sering digunakan sebagai pengganti informasi.
Sementara itu, data didefinisikan sebagai fakta mentah (raw information), Statistik
merupakan hasil pengolahan, analisis, dan penyajian dari data.
Pengertian Data dan Informasi (2)

Contoh data
• BPS sedang mengambil data dengan menggunakan kuesioner. Hasil isian kuesioner tersebut adalah
sebuah data. Hasil kuesioner tersebut tidak akan memiliki arti apabila tidak diolah terlebih dahulu.
• Contohnya, kuesioner tersebut menanyakan mengenai jumlah Sekolah Dasar (SD) di
desa/kelurahan/nagari, maka isian dari masing-masing desa/kelurahan/nagari tersebut disebut
data.

Contoh informasi
• Isian kuesioner yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah BPS dengan menggunakan metode
tertentu, sehingga lebih informative ketika dibaca orang lain.
• Misalnya, pada tahun 2020 terdapat 179.537 infrastruktur SD/MI di Indonesia. Jika dilihat lebih rinci
lagi, diketahui bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah SD/MI paling banyak dan
Kalimantan Utara merupakan provinsi dengan jumlah SD/MI paling sedikit diantara provinsiprovinsi
di Indonesia.
Pengertian Kualitas

Kualitas

KBBI
(1) tingkat/kadar baik atau buruknya sesuatu, atau
(2) derajat atau taraf mutu (kepandaian, kecakapan, dsb).

ISO 9000:2015; Eurostat (2012)


Sejauh mana serangkaian karakteristik yang melekat pada suatu objek memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan

Juran & Godfrey (1998),


Kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan kebutuhan pelanggan (konsumen) sehingga
dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Pengertian Kualitas Data atau Informasi

Kualitas Data atau Informasi

Kemampuan data atau informasi statistik yang dihasilkan


untuk memenuhi standar kualitas dalam rangka memenuhi
kebutuhan pengguna.
“Membangun data itu mahal, tetapi membangun tanpa data itu jauh lebih mahal”
"Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil. Bahkan lebih berharga
dari minyak," kata Jokowi saat memberikan sambutan tentang pencanangan pelaksanaan sensus
penduduk di Istana Negara, Jakarta, Jumat. Menurut Jokowi, data yang akurat penting untuk
mengambil kebijakan dan mengeksekusi program. Data yang tepat bisa membuat pemerintah
mengambil keputusan yang tepat dengan langkah tepat.

Baca selengkapnya di artikel "Presiden Jokowi: Data Lebih Mahal dari Minyak", https://tirto.id/euH9
Manajemen Kualitas
Pengertian Manajemen Kualitas

Manajemen Kualitas

Manajemen kualitas merupakan seperangkat sistem dan


kerangka kerja yang digunakan organisasi untuk mengelola
kualitas produk dan proses statistik. Dalam konteks produsen
statistik resmi (official statistics), manajemen kualitas juga
mencakup pengelolaan sistem statistik dan lingkungan
kelembagaan (UN, 2019).
Model Manajemen Kualitas

Model di dalam Manajemen Kualitas


Prinsip kerja semua model manajemen kualitas adalah perbaikan terus menerus. Seringkali
diilustrasikan dengan mengikuti suatu siklus tertentu yang bersirkulasi (berputar secara berulang-
ulang) yang disebut siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act).
Plan (Perencanaan): Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan agar memberikan hasil
yang diinginkan

Do (Kerjakan): Menerapkan proses kualitas

Check (Periksa): Memantau dan mengevaluasi proses yang dilaksanakan dengan menguji
hasilnya terhadap tujuan yang telah ditentukan

Act (Tindak lanjut): Terapkan tindakan yang diperlukan untuk perbaikan jika hasilnya memerlukan
perubahan
Penjaminan Kualitas Statistik
Pengertian Penjaminan Kualitas

Penjaminan Kualitas

Merupakan proses untuk memberikan jaminan bahwa hasil (output) yang


dihasilkan sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Mekanisme kerja yang sistematis sangat diperlukan dalam melakukan


penjaminan kualitas. Mekanisme tersebut tergambar dalam Kerangka
Penjaminan Kualitas (Quality Assurance Framework-QAF).
Ilustrasi Penjaminan Kualitas

Bagaimana sebuah perusahaan farmasi melakukan penjaminan kualitas


akan produk yang mereka produksi, misalnya pada saat produsi sirup
ibuprofen?
Unit penjaminan kualitas di perusahaan tersebut akan memastikan
seluruh komponen yang diperlukan dalam memproduksi sirup ibuprofen
sudah memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan. Misalnya gudang,
proses produksi dari bahan mentah, bahan kemas, hingga menjadi
produk sirup ibuprofen, spesifikasi produknya, validasi, kalibrasi, dll.
Setelah seluruh komponen yang ditetapkan tersebut dilihat, maka unit Foto: aladokter.com/obat/ibuprofen/
penjaminan kualitas itu baru bisa memutuskan apakah produk sirup
ibuprofen tersebut dapat dirilis atau tidak.
Kerangka kerja penjaminan kualitas statistik yang
direkomendasikan Divisi Statistik PBB (NQAF)
merupakan sistem yang koheren dan holistik untuk
manajemen kualitas statistik yang menjamin
kepercayaan dan kualitas statistik resmi (official
statistics).

Sumber Gambar: Freepik


01

Relevansi

02

Akurasi
03

Aktualitas & Tepat Waktu

04
Koherensi & Keterbandingan

05
Aksesibilitas

06
Interpretabilitas

Sumber Gambar: Freepik


Pengertian Relevansi

Relevan artinya:
• Cocok/sesuai atau dapat memenuhi kebutuhan pengguna
• Berguna bagi pengguna

Contoh:
• Data jumlah penduduk Desa A kondisi terkini sangat relevan untuk
proses pemberian vaksin Covid-19, agar Dinas Kesehatan setempat
dapat mempersiapkan jumlah vaksin yang dibutuhkan

Sumber Gambar: Freepik


Pengertian Akurasi

Akurasi artinya:
• Seberapa dekat hasil pengukuran yang di dapat dengan nilai
sebenarnya
• Keakuratan merujuk pada kemampuan data/informasi dapat
menjelaskan fenomena dengan tepat

Contoh:
Pencatatan data kependudukan didasarkan pada kondisi yang
sebenarnya di lapangan dengan mengoptimalkan fungsi ketua
RT/RW untuk melakukan pembaruan terkait kondisi penduduk di
wilayahnya masing-masing sehingga data kependudukan yang
tercatat di desa menjadi semakin akurat.
Pengertian Aktualitas & Tepat Waktu
Aktualitas artinya terkini;
Tepat waktu artinya tidak terlambat;

• Meminimalisir keterlambatan dalam penyediaan data atau informasi.


• Ketepatan waktu menunjukkan bahwa data dapat dipublikasikan sesuai
dengan waktu yang dijanjikannya.
• Data yang terlambat disajikan, tidak ada gunanya untuk pengambilan
keputusan, evaluasi dll.

Contoh:
Data penduduk di Desa A pada tahun 2020 dikatakan semakin akurat jika
bisa disajikan sedekat mungkin dengan tahun 2020.
Kemudian, jika di Desa A berjanji untuk merilis Buku Profil Desa A Tahun
2020 pada Bulan Januari 2021 dan janji tersebut terpenuhi, maka data atau
informasi yang disajikan di dalam buku tersebut dapat dikatakan memenuhi
unsur tepat waktu.
Pengertian Koherensi & Keterbandingan (1)

Koherensi artinya : Kekompakan/keserasian

Keterbandingan merujuk pada perbandingan data


antarwilayah atau dibandingkan dengan data antarperiode
waktu
Pengertian Koherensi & Keterbandingan (2)

Contoh koherensi:
Berdasarkan hasil pencatatan penduduk di desa A, jumlah penduduk
berkurang drastis disebabkan adanya wabah penyakit. Ternyata
selaras dengan data kematian di Rumah Sakit atau Fasilitas
Kesehatan dan banyaknya permohonan penggalian kuburan di desa
tersebut.

Contoh keterbandingan:
Jumlah penduduk di desa A tahun 2021 dapat dibandingkan dengan
jumlah penduduk di desa B tahun 2021. Atau jumlah penduduk di
desa A tahun 2021 dapat dibandingkan dengan jumlah penduduk di
desa A tahun 2020.
Pengertian Aksesibilitas

Aksesbilitas artinya data yang dihasilkan dapat di akses


dengan mudah oleh para pengguna data, dimanapun berada

Contoh:
Untuk mengetahui data kependudukan dapat dilihat
pada monografi desa atau dapat pula diakses
melalui web (jika memiliki web)
Pengertian Interpretabilitas

Interpretabilitas artinya data yang dihasilkan dapat dengan mudah


dimengerti dan dipahami oleh para pengguna data

Contoh:
Jumlah Penduduk Desa A pada tahun 2020 sebanyak 4.489 jiwa.

Pengguna data sudah mengerti bahwa total jumlah penduduk di Desa


A pada tahun 2020 adalah 4.489 jiwa. Akan tetapi, perlu
ditambahkan, penjelasan mengenai siapa yang dimaksud penduduk di
dalam informasi tersebut agar informasinya lebih jelas dan tidak
menimbulkan kesalahpahaman ketika digunakan oleh orang lain.
Misalnya, yang dimaksud penduduk adalah orang yang sudah tinggal
di Desa A selama 1 tahun atau lebih atau orang yang tinggal di Desa A
kurang dari 1 tahun tetapi berniat tinggal di situ.
Upaya Penjaminan Kualitas pada Kegiatan Statistik di
Tingkat Desa/Kelurahan (1)
Pengumpulan Data
• Adanya bimbingan teknis (pelatihan) bagi para agen statistik desa, petugas
pengumpul data, pengawas, Petugas pengumpul data dan pengawas minimal
diberikan pembekalan mengenai data-data apa saja yang akan dikumpulkan dan
penjelasannya (konsep dan definisi). Tujuannya agar petugas dapat memahami
apa saja data yang akan dikumpulkan sebelum melakukan pendataan.
• Petugas lapangan (petugas pengumpul data dan pengawas) merupakan orang-
orang yang kompeten dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
• Dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendataan serta pemeriksaan hasil
pendataan rumah tangga maupun desa untuk memastikan pengumpulan data
dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Upaya Penjaminan Kualitas pada Kegiatan Statistik di
Tingkat Desa/Kelurahan (2)
Pengumpulan Data
• Adanya proses pendampingan pencacahan. Hal ini dapat dilakukan oleh pengawas
lapangan.
• Dilakukan pengecekan apakah data yang ingin dikumpulkan sudah diperoleh
semuanya (kelengkapan), konsistensi, dan kewajaran isian kuesioner hasil
pendataan sebelum kuesioner hasil pendataan diolah,
• Petugas harus mengumpulkan data sesuai dengan fakta dan kondisi yang
sebenarnya terjadi di lapangan, bukan hasil karangan dengan menanyakan
langsung kepada responden. Misalnya untuk mendapatkan data spasial desa
maka petugas dapat mewawancarai narasumber yang berwenang dan relevan.
• Mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan dijalankan dengan benar.
• Pemenuhan dari jadwal kegiatan yang telah ditetapkan.
• Mendokumentasikan (mengarsipkan) hasil pengumpulan data.
Upaya Penjaminan Kualitas pada Kegiatan Statistik di
Tingkat Desa/Kelurahan (3)
Pengolahan Data
• Petugas pengolah data sudah dibekali dengan pengetahuan yang memadai untuk
melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengolah data hasil pendataan
lapangan.
• Petugas pengolahan yang ditunjuk sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan,
misalnya bisa mengoperasikan Ms. Excel.
• Dilakukan pengecekan kembali data-data yang telah diperiksa pengawas
(pemeriksaan berlapis).
- Apakah semua data yang dibutuhkan sudah lengkap?
- Apakah data yang ada sudah konsisten?
- Apakah data yang ada sudah wajar?
Jika masih ditemukan data yang tidak lengkap, tidak konsisten, tidak wajar, maka
lakukan konfirmasi ke pengawas untuk ditindaklanjuti.
Upaya Penjaminan Kualitas pada Kegiatan Statistik di
Tingkat Desa/Kelurahan (4)
Pengolahan Data
• Pengolahan data dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
agar lebih efektif dan efisien.
• Melakukan pendokumentasian (pengarsipan) terkait hasil pengolahan data yang
sudah dilakukan.
Upaya Penjaminan Kualitas pada Kegiatan Statistik di
Tingkat Desa/Kelurahan (5)
Analisis Data
• Memberikan penjelasan yang mudah dimengerti dari hasil pengolahan data agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam memaknai data yang disajikan.
• Informasi disajikan dalam bentuk yang informatif, misalnya grafik, tabel.

Penyajian dan Diseminasi Data


• Hasil pendataan, baik desa maupun rumah tangga dibuat sebuah buku (publikasi),
baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
• Buku publikasi maupun output statistik lainnya dapat diakses dengan mudah oleh
pengguna data sehingga ketika data atau informasi tersebut dibutuhkan dapat
segera diperoleh. Misal, jika desa sudah memiliki website, maka informasinya
bisa diletakkan di web.
Bagaimana Melihat Kualitas pada Kegiatan Statistik di Tingkat
Desa/Kelurahan? (1)

1 Cakupan

• Pastikan bahwa setiap rumah tangga dan individu


yang tinggal di desa/kelurahan telah didata (tidak
ada yang terlewat ataupun didata lebih dari satu
kali).
Bagaimana Melihat Kualitas pada Kegiatan Statistik di Tingkat
Desa/Kelurahan? (2)

Contoh:
‒ Pengawas memantau bahwa seluruh petugas pengumpul data dalam
timnya telah mendatangi setiap rumah dan mencatat seluruh penghuni
yang biasa tinggal di tempat tersebut (atau sesuai dengan konsep
penduduk yang digunakan) menggunakan kuesioner rumah tangga.
Pendataan setiap rumah tangga dilakukan secara berurutan dengan
memanfaatkan peta desa/kelurahan untuk menghindari terjadinya
lewat cacah atau cacah ganda (dicacah dua kali).
‒ Jika ada rumah tangga yang belum bisa ditemui, pengawas
memastikan bahwa petugas pengumpul data melakukan kunjungan
ulang sebelum jadwal pencacahan selesai.
Bagaimana Melihat Kualitas pada Kegiatan Statistik di Tingkat
Desa/Kelurahan? (3)

2 Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP)


• Pastikan bahwa setiap petugas yang terlibat dalam pendataan
telah menjalankan dengan baik dan benas seluruh tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

• Contoh:
‒ Agen statistik desa meminta setiap tim memberikan laporan
secara berkala mengenai pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan di lapangan.
‒ Pengawas mendampingi petugas pengumpulan data selama
melaksanakan pendataan lapangan untuk memastikan
petugas pengumpul data menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai prosedur yang ditetapkan.
Bagaimana Melihat Kualitas pada Kegiatan Statistik di Tingkat
Desa/Kelurahan? (4)

3 Konten
• Pastikan bahwa isian kuesioner:
– Sudah lengkap
– Sudah konsisten
– Sudah wajar
Bagaimana Melihat Kualitas pada Kegiatan Statistik di Tingkat
Desa/Kelurahan? (5)
Contoh melihat kelengkapan isian:
‒ Petugas pengumpul data mengecek apakah seluruh isian kuesioner sudah lengkap terisi sebelum
menyerahkan kuesioner ke pengawas. Jika ada yang belum lengkap, petugas pengumpul data menanyakan
kembali kepada responden.

Isian terlewat sehingga


pencacah harus
mengonfirmasi ke
responden
Bagaimana Melihat Kualitas pada Kegiatan Statistik di Tingkat
Desa/Kelurahan? (6)
Contoh melihat konsistensi isian antar variabel:
‒ Pengawas memeriksa apakah seluruh isian kuesioner sudah konsisten antarvariabel atau belum. Jika
ditemukan isian yang tidak konsisten, maka perlu dikonfirmasi kepada petugas pengumpul data untuk
ditindaklanjuti.
Misal:
Bu Ani hanya tinggal bersama anak semata wayangnya, yaitu Siska. Petugas
pengumpul data mendatangi rumah Bu Ani pada tanggal 2 Agustus 2021.
Berdasarkan hasil pendataan, isian kuesioner pada Blok III rincian (7) hingga
(11) seperti tertera di samping, maka:
• Isian umur dianggap tidak konsisten dengan tanggal lahir.
• Isian status perkawinan untuk Siska tidak konsisten dengan umur.
Oleh karena itu, perlu dilakukan konfirmasi ke petugas pengumpul data agar
segera ditindaklanjuti.
Bagaimana Melihat Kualitas pada Kegiatan Statistik di Tingkat
Desa/Kelurahan? (7)
Contoh melihat kewajaran isian:
‒ Pengawas memeriksa apakah seluruh isian kuesioner sudah wajar atau belum. Jika ditemukan isian yang
tidak wajar, maka perlu dikonfirmasi kepada petugas pengumpul data untuk ditindaklanjuti.

Misal:
Pak Edi tinggal bersama Bu Marni (istrinya), ketiga anaknya dan 1 orang keponakannya. Pak Edi mengontrak rumah petak
yang cukup untuk tinggal bersama dengan istri, anak, dan keponakannya. Berdasarkan keterangan dari Pak Edi, petugas
pengumpul data berhasil mengumpulkan data untuk Blok IV rincian (1), (2), dan (3) seperti gambar di atas.
Berdasarkan hasil tersebut, rincian mengenai luas lantau rumah bangunan tempat tinggal Pak Edi dapat dinilai tidak wajar
karena hanya 3 m2.
Faktor yang Memengaruhi Kualitas Isian Kuesioner (1)

1 Kesalahan (error) karena responden


• Responden sulit/tidak dapat memahami pertanyaan yang
ditanyakan petugas pengumpul data.
• Responden menolak menjawab pertanyaan yang diajukan.
• Responden tidak memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi
sebenarnya.
• Responden memberikan jawaban di luar konteks pertanyaan.
Faktor yang Memengaruhi Kualitas Isian Kuesioner (2)

2 Kesalahan (error) karena petugas


• Petugas pengumpul data tidak memberikan penjelasan yang
memadai kepada responden sehingga responden kurang
memahami maksud pertanyaan petugas.
• Petugas pengumpul data tidak/kurang memahami konsep dan
definisi dari setiap pertanyaan di dalam kuesioner.
• Petugas pengumpul data tidak cermat dalam melakukan
pendataan sehingga terdapat rumah tangga yang terlewat atau
didata lebih dari satu kali (ganda).
• Petugas pengumpul data kurang mahir dalam menggali informasi
dari responden.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai