Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KIMIA ORGANIK II

“PROTEIN”

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

 MUH. IKHSAN IDRUS (F201901003)


 ADRIATMAN PRADANA PUTRA (F201901039)
 ANDI SAIFUL MACHFUD AMIN (F201901046)
 NINDITA MEISYA PUTRAWAN (F201901009)
 IIN ANGGELIA ARNIDHA (F201901021)
 SHASA NURHALISA (F201901015)
 ASTRI NURGAHYANI PUTRI (F201901027)
 MUTIARA (F201901033)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun
tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya,
semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa saya
ucapkan terimakasih kepada teman-teman sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya
makalah ini saya sajikan untuk membahas tentang  “PROTEIN”. Untuk lebih jelas simak
pembahasan dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan
yang mendalam tentang protein.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki makalah saya
selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih.

Kendari, 19 April 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 Latar Belakang............................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

2.1 Struktur dari senyawa protein...................................................................................5

2.2 Penggolongan dari senyawa protein..........................................................................5

2.3 Metode sintesis protein................................................................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................6

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Protein adalah senyawa organic besar, yang mengandung atom karbon, hydrogen,
oksigen dan nitrogen. Beberapa diantaranya mengandung sulfur, fosfor, besi atau mineral
lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang sederhana yang disebut asam amino, artinya
protein tersebut mengandung gugus asam karboksil (-COOH) dan gugus amino (-NH2) yang
bersifat amfoter yaitu mampu bersifat dan bereaksi sebagai basa dan asam. Dengan demikian
protein mempunyai mekanisme untuk mencegah perubahan pH yang tiba-tiba di dalam
tubuh.
Protein memgang peranan penting dalam tubuh. Proses kimia dalam tubuh dapat
berlangsung dengan baik karena adanya enzim (suatu protein biokatalisator). Selain itu juga
antigen yang dapat melawan bakteri dan penyakit.
Protein dibagi menjadi dua yaitu protein nabati (kacang-kacangan: kacang kedelai,
kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah) dan protein hewani (berbagai jenis daging,
ikan dan telur). Setiap jenis protein terdiri atas serangkaian molekul-molekul asam amino
yang berikatan menjadi satu.
Daging merupakan sumber protein karena mengandung asam-asam amino esensial yang
lengkap dan seimbang, serta mudah dicerna. Daging yang banyak dikomsumsi masyarakat
Indonesia adalah daging kambing, daging sapi, daging kerbau, dan daging unggas (ayam,
bebek dan burung).
Pada umumnya, semua protein bahwa makanan asal hewan dianggap sebagi protein
bermutu tinggi. Termaksud disini misalnya daging, ikan, ayam,telur, susu dan kedelai.
Kandungan protein yang tinggi pada bahan makanan asal hewan tersebut bertambah lagi
mutunya dengan berbagai asam amino esensialnya, protein asal hewan dapat diabsorbsi
nyaris sempurna.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur senyawa protein

2. Bagaimana penggolongan senyawa dari protein

3. Bagaimana metode sintesis protein


1.3. Tujuan Makalah

1. Mengetahui tentang struktur senyawa dari protein

2. Mengetahui penggolongan senyawa dari protein

3. Mengetahui metode sintesis protein


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Struktur senyawa dari protein


Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur
yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh asam amino yang
berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan
bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami
pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam.
Struktur protein bisa dijelaskan dalam empat pengertian, yaitu struktur primer, struktur
sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.
a. Struktur primer
Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam
amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata
dan tidak terjadi percabangan rantai.

Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–
karboksil (Gambar). Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida.
Struktur ini dapat menentukan urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida.
Struktur primer protein mengacu pada urutan asam amino linier dari rantai
polipeptida. Struktur primer disebabkan oleh ikatan kovalen atau peptida, yang dibuat
selama proses biosintesis protein atau disebut dengan proses translasi. Kedua ujung
rantai polipeptida yang disebut sebagai ujung karboksil (C-terminal) dan ujung amino
(N-terminal) berdasarkan sifat dari gugus bebas. Perhitungan residu selalu dimulai pada
akhir N-terminal (gugus amino, -NH2), yang merupakan akhir dimana gugus amino
tidak terlibat dalam ikatan peptida. Struktur primer protein ditentukan oleh gen yang
berhubungan dengan protein. Sebuah urutan tertentu dari nukleotida dalam DNA
ditranskripsi menjadi mRNA, yang dibaca oleh ribosom dalam proses yang disebut
translasi.
b. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai
bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
 alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino 
berbentuk seperti spiral;
 beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar yang
tersusun   dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
 beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”); dan gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-
gamma”).
Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear  distabilkan
oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang
polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-pleated (Gambar
1 dan 2). Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam polipeptida  yang terlilit atau
terlipat secara berulang.
c. Struktur tersier
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini merupakan konformasi
tiga dimensi yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini
distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan
kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting
bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di bagian
dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang
bersifat hodrofilik secara umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan
dengan air di sekelilingnya

d. Struktur kuartener
Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein
dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur
tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan
dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan
hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan protein
multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein dimerik
dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein tetramerik 
2.2. Penggolongan senyawa dari protein
Penggolongan protein adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan komposisi kimia
Protein dibedakan menjadi dua berdasarkan komposisi kimianya. Adapun keduanya adalah
sebagai berikut.
 Protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri dari susunan asam amino
tanpa ada gugus lainnya, contohnya enzim ribonuklease.
 Protein konjugasi adalah protein yang terikat pada gugus prostetik, contohnya
glikoprotein, lipoprotein, hemoprotein, fosfoprotein, dan metaloprotein.
b. Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan menjadi dua, yaitu protein serabut dan
globular.
 Protein serabut adalah protein yang berbentuk panjang dan paralel dengan
beberapa ikatan silang. Protein ini bersifat kuat dan elastis, contohnya kolagen,
keratin, aktin, dan miosin.
 Protein globular merupakan protein yang sangat besar dengan struktur tersier dan
kuartener kompleks yang saling bergabung serta berlipat membentuk bulatan.
Protein ini mudah larut dalam air, contohnya albumin, insulin, dan enzim.
c. Berdasarkan fungsi biologis
Protein dikelompokkan menjadi 7 jenis berdasarkan fungsi biologis diantaranya yaitu:
 Protein struktur, yaitu protein yang meliputi struktural pada tubuh, contohnya
kolagen.
 Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk membawa molekul dari satu
bagian tubuh ke bagian yang lain, contohnya albumin dan hemoglobin.
 Protein penyimpan, yaitu protein yang berfungsi untuk menyimpan senyawa
tertentu, contohnya mioglobin yang berfungsi untuk menyimpan oksigen pada
otot.
 Protein pengatur, yaitu protein yang mengatur aktivitas seluler, atau biasa disebut
hormon, contohnya insulin dan hormon pertumbuhan.
 Protein kontraktil, yaitu protein yang bisa menyebabkan perubahan bentuk dan
pergerakan makhluk hidup, contohnya aktin dan miosin.
 Enzim, yaitu jenis protein yang berfungsi sebagai biokatalis di dalam tubuh.
 Protein pertahanan, yaitu protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari
serangan benda asing, contohnya imunoglobulin dan fibrin.

2.3. Metode sintesis protein


Metode sintesis protein memiliki dua tahapan proses yaitu:
1. Transkripsi, dimana informasi yang terdapat pada DNA digandakan dalam bentuk
mRNA (pencetakan mRNA oleh DNA)
2. Translasi, dimana urutan basa pada mRNA memberikan informasi yang diperlukan
oleh tRNA dan rRNA untuk mensintesis suatu protein dengan urutan asam amino
yang sesuai dengan informasi yang terdapat pada DNA.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Protein adalah senyawa organic besar, yang mengandung atom karbon, hydrogen,
oksigen dan nitrogen. Beberapa diantaranya mengandung sulfur, fosfor, besi atau mineral
lain. Protein dibagi menjadi dua yaitu protein nabati (kacang-kacangan: kacang kedelai,
kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah) dan protein hewani (berbagai jenis daging,
ikan dan telur). Setiap jenis protein terdiri atas serangkaian molekul-molekul asam amino
yang berikatan menjadi satu.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/definisi-protein-kelas-12/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-protein/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai