DISUSUN OLEH :
Joshua (2018512005)
Salta Anita Handayani (2018512008)
Dewa Gede Agung R.A (2018512010)
1.1 Latar Belakang
Ikan Gabus bukalah ikan asing bagi masyarakat Sumatera Selatan.oleh karena itu
banyak sekali limbah ikan gabus di buat begitu saja contoh nya di daerah disekitar
wilayah pasar serbang ulu 1 biasanya dibuang begitu saja oleh pedagang ikan.
Akibat banyaknya limbah kulit ikan gabus yang tidak dimanfaatkan, padahal kulit
ikan gabus memiliki kandungan giziyang cukup tinggi bagi tubuh manusia. Oleh
karena itu, saya (mahasiswa Unviersitas PGRI Palembang) memiliki ide untuk
mengelola limbah kulit ikan gabus menjadi olahan makanan yang mempunyai nilai
harga jual yang tinggi dan bisa diproduksi ke pasaran diwilayah Seberang Ulu 1 dan
sekitarnya.
METODE PELAKSANAAN
Adapun metode pelaksanaan pendampingan tersebut akan dilaksanakan dalam 12 tahapan
seperti berikut.
■ 1. Tahap Persiapan
■ 2. Tahap Penyusunan
■ 3. Tahap Sosialisasi
■ 4. Tahap Pelatihan
■ 5. Tahap Produksi Produk
■ 6. Tahap Promosi
■ 7. Tahap Pemasaran Produk
■ 8. Tahap Pemanfaatan Usaha
■ 9. Tahap Monov Interval
■ 10. Tahap Laporan Kegiatan
■ 11. Tahap Monov Eksternal
■ 12. Tahap Pelaporan Akhir
Kesimpulan
Keripikkulit
Ikan Gabus adalah makanan ringanyang berasal dibuat dengan cara menggoreng campur
anadonan yang berbahan utama kulit ikan gabus i atau tapioka.
Makanan ringan ini bentuk dan variasi rasa. Bahan makananini antara lain terdiri dari
(1)Bertambahnya pengetahuan ibu-ibu akan manfaat kulit ikan gabus menjadi olahan
makanan ringan.
(2) Berkurangnya limbah kulit ikan gabus yang menumpuk atau dibuang di sekitar pasar
yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
(3) Membuat produk makanan ringan yang bernilai ekonomis tinggi.
(4) Terbentukan kelompok yang peduli terhadap pencemaran limbah yang merusak
pencemaran lingkungan.
(5) Menambah rasa kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat dan
membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.
TERIMA KASIH