Anda di halaman 1dari 1

2.

2 Bentuk Penerapan Bioteknologi di Bidang Perikanan

Bioteknologi perikanan adalah bioteknologi yang ditekankan khusus pada bidang perikanan, mulai dari
rekayasa media budidaya, ikan, hingga pascapanen hasil perikanan. Pemanfaatan mikroba terbukti
mampu mempertahankan kualitas media budidaya sehingga aman untuk digunakan sebagai media
budidaya ikan. Bioteknologi menciptakan ikan berkarakter genetis khas yang dihasilkan melalui rekayasa
gen, Ikan dapat tumbuh cepat, warnanya menarik, dagingnya tebal, tahan penyakit dan sebagainya.
Pada tahap pascapanen hasil perikanan, bioteknologi mampu mengubah ikan melalui proses
transformasi biologi hingga dihasilkan produk yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia
seperti peda, kecap ikan, terasi ikan merupakan hasil bioteknologi.

2.2.1 Bioteknologi pada Rekayasa Genetika Ikan

Genetika merupakan salah satu ilmu dasar yang penting untuk menjelaskan berbagai pola pewarisan
gen dalam populasi, genetik fenotip kualitatif dan kuantitatif yang mengekspresikan sifat unggul dan
landasan teori dasar dari program seleksi ataupun program persilangan antara spesies atau famili. Gen
dan kromosom ikan direkayasa untuk dimanfaatkan keterkaitannya dengan seleksi fenotip kuantitatif
dan fenotip kualitatif bagi teknik breeding ikan untuk mendapatkan sifat-sifat superior yang diwariskan
dari induk dengan seleksi gen unggul kepada keturunannya.

Penerapan bioteknologi modern pada hewan dimulai pada tahun 1980-an, Para penelitit genetik
menyiisipkan gen ke tikus, tikus, babi dan ikan, untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat,
peningkatan daya tahan terhadap penyakit, dan efek lainnya. Meskipun beberapa sifat-sifat unggul da[at
dicapai melalui metode seleksi secara tradisional, rekayasa genetika dapat menghasilkan efek yang lebih
besar (atau lebih dramatis) dari sifat potensial organisme. Pada tahun 1983, sampul majalah Science,
salah satu jurnal ilmiah yang paling banyak dibaca di Amerika Serikat, menampilkan foto tikus besar hasil
rekayasa genetic dengan laju pertumbuhan yang cepat. Tak lama setelah itu, para ilmuwan di Cina
melaporkan kali pertama kesuksesan penyisipan gen hormon pertumbuhan pada ikan.

Dalam arti luas, modifikasi genetik merujuk pada perubahan genetik organism yang tidak ditemukan di
alam, termasuk hibrida (keturunan orang tua dari spesies yang berbeda atau sub-spesies).
Perngembangan ikan transgenik dimana para ilmuwan menggunakan teknik DNA rekombinan untuk
memasukkan materi genetik dari satu organisme ke dalam genom ikan atau organisme air lainnya.
Hewan air, terutama ikan tumbuh dalam sistem akuakultur, menarik perhatian penelitian yang signifikan
karena dua alasan utama. Pertama, ikan bertelur dalam jumlah besar dan telur yang lebih mudah
dimanipulasi, sehingga memudahkan bagi para ilmuwan untuk memasukkan DNA baru ke dalam telur
ikan. Kedua, budidaya merupakan salah satu sektor yang memproduksi makanan tercepat tumbuh
secara global, menunjukkan meningkatnya permintaan produk akuakultur. Sejak tahun 1984, budidaya
komersial telah berkembang pada tingkat tahunan hampir 10 persen, dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan 3 persen untuk daging ternak dan tingkat 1,6 persen pertumbuhan untuk penangkapan.

Anda mungkin juga menyukai