Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Keperawatan
Program Studi Keperawatan Ambon
Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku
Diajukan Oleh
TIRA AHDA NURLETTE
NIM. P07120117047
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nim: P07120117047
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis
adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah
ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Mengetahui :
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Tira Ahda Nurlette NIM. P07120117047 dengan
Yang Benar Dalam Upaya Pencegahan Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rijali Kota Ambon” telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan.
Pembimbing
NIP. 197010291994031003
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
Yang Benar Dalam Upaya Pencegahan Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rijali Kota Ambon”. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam
upaya memenuhi salah satu syarat menyelesaiakan program pendidikan diploma III
pembimbing , dalam kesibukan yang begitu padat tetap meluangkan waktu untuk
mengoreksi, membimbing dan memberikan motivasi sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat terselesaikan.
Keberhasilan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak luput dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
v
3. Johanna tomasoa, Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
pendidikan.
5. Kepada kedua orang Tuaku, dan kedua adikku atas doa, dana dan
Akhir kata semoga bermanfaat dan kiranya semua dukungan yang telah
diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
berkat serta anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa tetap dimiliki oleh kita. Amin
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
5. Evaluasi.............................................................................................46
B. Pembahasan
1. pengkajian.........................................................................................48
2. diagnose ............................................................................................49
3. perancanaan ......................................................................................50
4. pelaksanaan.......................................................................................50
5. evaluasi..............................................................................................51
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................53
B. Saran ........................................................................................................54
Daftar Pustaka....................................................................................................55
Lampiran
viii
DAFTAR LAMPIRAN
3. Lembar konsultasi
4. Kusioner
5. Lifleat
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4. Data tambahan
5. Analisa Data
7. Implementasi
8. Evaluasi
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 1 20
2. Gambar 2 20
3. Gambar 3 20
4. Gambar 4 21
5. Gambar 5 21
xi
ABSTRAK
Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama,
sakit gigi sering dianggap sebagai penyakit biasa. Tetapi sebenarnya akibat yang
ditimbulkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan sangat berbahaya
karena bisa menjadi gerbang beragam penyakit dan bisa mengungkapkan gejala-
gejala awal penyakit berbahaya. Sakit gigi yang biasa terjadi adalah karies gigi (gigi
berlubang).
Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan
terjadinya demineralisasi substansi anorganik dan penghancuran substansi organik.
Prevalensi karies gigi anak usia sekolah yang masih tinggi disebabkan antara lain
kebiasaan menyikat gigi yang tidak sesuai prosedur serta kegemaran mengonsumsi
makanan kariogenik. Pendidikan kesehatan dapat diberikan untuk meningkatkan
pengetahuan anak dan orang tua agar dapat merubah perilaku menggosok gigi
pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara menggosok
gigi yang benar terhadap pencegahan karies gigi. Subyek penelitian ini
adalah keluarga yang memiliki anak dengan resiko tinggi terjadinya karies gigi.
Hasil analisis univariat sebelum diberikan intervensi didapatkan hasil responden
memiliki perilaku cukup. Setelah diberikan intervensi didapatkan hasil
responden memiliki perilaku baik. Sedangkan dihasil analisis bivariat menunjukan
ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan cara demonstrasi poster terhadap
perilaku menggosok gigi pada anak usia sekolah
xii
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan secara umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam
perkembangan umum anak -anak. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut
yang terjadi pada anak –anak yaitu karies gigi. Karies dapat mengenai gigi
sulung dan gigi tetap, tetapi gigi sulung lebih rentan terhadap karies karena
struktur dan morfologi gigi sulung yang berbeda dari gigi tetap (Winda, dkk
2015).
Dunia Kedokteran Gigi telah menetemukan bahwa infeksi pada gigi dan
aliran darah, seperti ke jantung dan yang lainnya, sehingga menimbulkan infeksi
di organ tersebut dan dapat berakibat fatal. Hal ini disebut dengan focal infeksi.
Kesehatan gigi penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum
Masalah karies gigi pada anak usia sekolah, karies gigi merupakan
masalah yang penting karena tidak saja menyebabkan keluhan rasa sakit, tetapi
1
nafsu makan dan asupan makanan sehingga dapat memengaruhi status
Umumnya anak- anak memasuki usia sekolah mempunyai risiko karies yang
tinggi karena pada usia sekolah ini anak-anak biasanya suka jajan makanan dan
kejadian karies pada anak masih sebesar 60-90%. Menurut hasil penelitian di
Negara- Negara Eropa, Amerika dan Asia ternyata, bahwa 90-100% anak di
bawah 18 tahun terserang karies gigi. Indonesia merupakan salah satu negara
menduduki peringkat pertama adalah penyakit gigi dan mulut. Pada riset
Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut dan anak-anak yang mengalami
masalah gigi mencapai 93% itu berarti hanya tujuh persen anak di Indonesia
bersih dan sehat (PHBS). Dimana perilaku tersebut adalah semua perilaku
landasan dasar pelaksanaan Program PHBS yaitu mencegah lebih baik daripada
mengobati.
Pencegahan yang dapat dilakukan agar menjaga kesehatan gigi dan mulut
secara optimal adalah dengan pencegahan secara mekanik yaitu dengan cara
2
menggosok gigi yang benar sebagai upaya pembersihan sisa makanan dan plak.
Plak menjadi salah satu faktor timbulnya penyakit gigi dan mulut . pada usia 6-
dibandingkan dengan kelompok usia dibawahnya. Untuk itu kesehatan gigi dari
awal perlu dijaga agar anak mempunyai gigi permanen yang baik
(Suwelo,IS,2013).
perilaku individu, karena banyak faktor lain yang berperan terhadap terjadinya
karies gigi. Namun perilaku yang benar tentang kesehatan gigi, sangat berperan
dalam proses pencegahan karies gigi baik pencegahan primer, sekunder maupun
tertier, bahkan dapat menghentikan proses karies gigi pada tahap awal.
Data yang didapat dari puskesmas bahwa jumlah pasien anak usia sekolah
tahunya. Tahun 2017 tercatat 445 pasien, tahun 2018 tercatat 467 pasien, dan
menggosok gigi yang benar dapat menghambat terjadinya karies gigi. Oleh
karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian kepada anak-anak yang sudah
menggosok gigi dengan terjadinya karis gigi pada anak usia sekolah.
3
B. Rumusan masalah
Penerapan cara menggosok gigi yang benar dalam upaya pencegahan karies
gigi pada anak usia sekolah diwilayah kerja puskesmas Rijali Ambon?
C. Tujuan
cara menggosok gigi yang benar pada anak usia sekolah dalam upaya
1. Masyarakat
3. Penulis
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak
masuk sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa
keluarga yang di lakukan terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu pengkajian, diagnosa
a. Pengkajian
hubungan yang baik dengan keluarga yaitu dengan cara : diawali, perawat
jaringan perawat.
5
1) Identitas keluarga, yang dikaji adalah umur, pekerjaan dan tempat
a) Kebiasaan makan
d) Perilaku
6
mempengaruhi baik atau buruknya kebersihan gigi dan mulut,
penyangga gigi.
keluarga.
f) Data lingkungan
1) Karakteristik lingkungan
7
air minumnya dibandingkan di daerah pegunungan.
2) Struktur keluarga
a) Pola komunikasi
terbuka dan dua arah akan sangat mendukung bagi anak. Saling
bersih.
8
3) Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan
a) Fungsi Reproduksi
seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan seks pada anak sangat
penting.
b) Fungsi Ekonomi
4) Koping keluarga
a. Diagnosa Keperawatan
9
menurut (Setiadi, 2015), masalah keperawatan keluarga sampai saat ini
10
Tabel 2
Skoring Diagnosa Keperawatan
Menurut Baylon Dan Maglaya Dalam Harmoko (2016)
11
a) Resiko gangguan rasa nyaman: Nyeri pada rongga mulu
sedap
b. Intervensi Keperawatan
dengan sumber daya yang ada pada keluarga yaitu biaya, pengetahuan
dan sikap dari keluarga berupa respon verbal, afektif dan psikomotor
12
Intervensi pada anak dengan masalah karies gigi antara lain
anggota keluarga.
a) Tujuan :
b) Kriteria Hasil :
mulut.
c) Intervensi :
benar.
sehari.
13
v. Minta keluarga untuk mengawasi makanan yang dikonsumsi
anak.
c) Intervensi :
kaerusakan gigi.
iii. Ajarkan orang tua dan anak tekhnik menggosok gigi dan
c. Implementasi
14
tujuan pasien, setiap tindakan dilaksanakan dan hasilnya dicatat dalam
d. Evaluasi
perawatan.
karena dengan evaluasi akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap
15
2) Masalah tidak teratasi; jika pasien tidak menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
keperawatan baru
membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang
pasta gigi yang mengandung fluor ada gigi serta memijat gusi (Kemenkes
RI).
yaitu pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur menggunakan pasta gigi
fluor dengan tekanan yang ringan dan gerakan yang lembut. Pasta gigi
karena pasta gigi mengandung fluor. Penggunaan pasta gigi tidak perlu
16
2. Metode menggosok Gigi
Horizontal, Vertical, dan Roll. Metode Bass dan Roll yang paling sering
direkomendasikan.
umum digunakan. Metode roll adalah metode menggosok gigi dengan cara
ujung bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi sehingga
sebagian bulu sikat menekan gusi. Ujung bulu sikat digerakkan perlahan-
permukaan gigi. Sikat harus digunakan seperti sapu, bukan seperti sikat untuk
membersihkan plak dengan baik dan dapat menjaga kesehatn gusi dengan
baik.
a. Sikat gigi
elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk. Banyak jenis sikat gigi
17
di pasaran, harus diperhatikan keefektifan sikat gigi untuk
2) Syarat sikat gigi yang ideal Syarat sikat gigi yang ideal secara umum
mencakup :
a) Tangkai sikat gigi harus enak dipegang dan stabil, pegangan sikat
b. Cermin
tertutup plak pada saat menggosok gigi. Selain itu, juga bisa
c. Gelas kumur
tidak air yang digunakan adalah air yang bersih dan jernih .
d. Pasta gigi
18
karena aroma yang terkandung di dalam pasta tersebut nyaman
dan menyegarkan.
fluor, dan air. Bahan abrasif dapat membantu melepaskan plak dan
hal yang harus di perhatikan ,yaitu Gunakan sikat gigi yang berbulu halus
dan pastikan mengganti sikat gigi 3 bulan sekali dan gunakan pasta gigi
berfluoride.
19
Gambar 1
(Sumber: Ditjen Yankes 2018)
Gambar 2
(Sumber: Ditjen Yankes 2018)
3) Pertahankan sudut 45 derajat kontak antara permukaan
permukaan gigi dan gusi dengan bulu sikat. Sikat bagian dalam
Gambar 3
(Sumber: Ditjen Yankes 2018)
20
4) Miringkan sikat gigi vertikal di belakang gigi-gigi depan, buat
Gambar 4
(Sumber: Ditjen Yankes 2018)
Gambar 5
(Sumber: Ditjen Yankes 2018)
21
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek dalam studi kasus ini adalah Keluarga dengan karies gigi dalam
penerapan cara menggosok gigi yang benar di wilayah kerja puskesmas rijali.
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
Penerapan cara menggosok gigi yang benar pada anak usia sekolah
dalam upaya pencegahan karies gigi pada keluarga di wilayah kerja puskesmas
Rijali.
22
D. Defenisi Operasional
untuk mengetahui penerapan cara menggosok gigi yang benar pada klien
dilakukan kepada keluarga, dan menilai apakah masalah teratasi atau tidak
Intrumen yang digunakan dalam studi kasus adalah kuisioner dan pedoman
1. Lokasi penilitian
Puskesmas Rijali.
2. Waktu penilitian
Studi kasus ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Juni 2020.
23
F. Analisa Data dan Penyajian Data
1. Analisa Data
2. Penyajian Data
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan gambar
G. Pengumpulan Data
pada anak usia sekolah (6-12 tahun) sebagai subjek studi kasus dengan cara
inspeksi.
24
4. Kuisioner yaitu peneliti mengumpulkan data secara formal untuk menjawab
ditetapkan.
Etika dalam studi kasus ini merupakan hal yang sangat penting mengingat
etika harus di perhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan
ini. Dalam studi kasus ini peneliti mendatangi subjek studi kasus untuk meminta
kesedian partisipan dalam studi kasus ini, kemudian meminta persetujuan setelah
serta bersedia untuk direkam dan jika partisipan tidak bersedia maka peneliti
25
3. Confidentiality ( Kerahasiaan ) ; Merupakan etika dalam penelitian untuk
26
BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. E dengan An. N yang memiliki resiko
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Penelitian studi kasus selama satu minggu
mulai tanggal 1 sampai 8 juni 2020. Subjek penelitian dalam studi kasus sebanyak
satu keluarga.
a. Data Umum
3) Pekerjaan KK : Wirausahaan
4) Pendidikan KK : SMA
27
5) Komposisi Keluarga : Berdasarkan komposisi keluarga dapat dilihat pada
Tabel. 1
Genogram :
Ket : = Laki-laki
= Perempuan
….. = Tinggal serumah
= Meninggal
= subjek studi kasus
Sumber: Data Primer, 2020
28
1. Tipe keluarga : Keluarga ini dapat digolongkan sebagai
keluarga inti yang terdiri dari ayah (Tn.E), ibu (Ny.Y), anak
29
mengandung gula terlebih lagi anaknya malas untuk menyikat
gigi.
b. Data Lingkungan
e.
Kamar 1 Ruang Tamu
f.
g. Ruang keluarga
h.
Gambar 1
Denah Rumah Keluarga Tn.H
1) Karakteristik Rumah
meter. Yang terdiri dari dua ruang utama (ruang tamu dan ruang
keluarga ) dua kamar tidur, satu ruang dapur, dan satu WC.
30
lampu listrik untuk pencahayaan. Dinding rumah terbuat dari
i. Struktur keluarga
31
keluaarga sesuai dengan agama yang dianut dan berlaku ditengah
masyarakat.
Tuhan.
j. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Ekonomi
3) Fungsi Pendidikan
4) Fungsi Sosialisasi
32
Menurut pengakuan Ny. Y keluarga mempunyai hubungan
b) Mengambil Keputusan
33
Keluarga (Ny.Y) mengatakan bahwa perabotan rumah
rumah.
6) Fungsi Religus
waktu setiap hari dan berdoa, dan percaya jika penyakit yang
7) Fungsi Rekreasi
berekreasi.
8) Fungsi Afektif
34
1) Stresor yang dimiliki
diberikan kesembuhan.
keluarga.
menyelesaikan masalah.
disfungsional.
l. Harapan Keluarga
35
Tabel. 2
Pemeriksaan
Tn.E Ny.Y An.K An.N
Fisik
1 2 3 4 4
TTV
TD : 130/80 mmHg 120/70 mmHg Tidak dikaji Tidak dikaji
Nadi : 79x/m 82x/m 80x/m 80x/m
Suhu : 37˚c 36,5˚c 37˚c 37˚c
RR : 18x/m 22x/m 20x/m 22x/m
Kepala Rambut berwarana Rambut berwarna Rambut berwarna Rambut berwarna
hitam, kulit kepala hitam, kulit kepala hitam, kulit kepala hitam, kulit kepala
bersih, tidak ada kotor, tidak ada bersih, tidak ada bersih, tidak ada nyeri
nyeri tekan di kepala nyeri tekan di nyeri tekan di kepala tekan di kepala
kepala
Mata Simetris, Konjungtiva Simetris,Konjungtiva Simetris,Konjungtiva Simetris,Konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak anemis, skleratidak anemis, sklera tidak anemis, sklera
tidak ikterik , tidak ikterik ,tidak ikterik , tidak ikterik,
36
penglihatan tidak penglihatan tidakpenglihatan tidak penglihatan tidak
kabur, tidak kabur, tidakkabur, tidak kabur,tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
kacamata kacamata kacamata kacamata
Hidung Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih, tidak
tidak sinusitis,fungsi tidak tidak sinusitis,fungsi sinusitis,fungsi
penciuman baik. sinusitis,fungsi penciuman baik.. penciuman baik.
penciuman baik.
Telinga Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih, tidak
tidak ada serumen, tidak ada serumen, tidak ada serumen, ada serumen, fungsi
fungsi pendengaran fungsi fungsi pendengaran pendengaran baik
baik pendengaran baik baik
Mulut Bersih, mukosa bibir Bersih, mukosa Bersih,mukosa bibir Bersih,mukosa bibir
lembab, gigi bersih, bibir lembab, gigi lembab, gigi bersih, lembab, gigi kotor
fungsi pengecapan bersih, fungsi fungsi pengecapan bewarna kekuningan,
baik. pengecapan baik. baik. fungsi pengecapan
baik.
Leher Tidak ada pembesarn Tidak ada benjolan Tidak ada Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak (tidak terdapat pembesaran kelenjar kelenjar tiroid, tidak
37
ada nyeri tekan pembesaran vena tiroid, tidak ada nyeri ada nyeri tekan
jugularis) tekan
Dada Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas vesikuler,
Paru-paru vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak ada tidak ada penggunaan
penggunaan alat penggunaan alat penggunaan alat alat bantu pernapasan
bantu pernapasan bantu pernapasan bantu pernapasan
Kulit Turgor kulit elastis, Turgor kulit Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis,
warna kulit elastis, warna kulit warna kulit warna kulit
kecoklatan, tidak kecoklatan, tidak kecoklatan, tidak kecoklatan, tidak gatal
gatal dan tidak ada gatal dan tidak ada gatal dan tidak ada dan tidak ada luka
luka luka luka
Abdomen Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri tekan
tekan tekan
Ekstermitas Pergerakan aktif, Pergerakan aktif, Pergerakan aktif, Pergerakan aktif, tidak
tidak ada nyeri, tidak kadang nyeri/kram tidak ada nyeri, tidak ada nyeri, tidak ada
ada udema skala pada kaki kanan, ada udema kekuatan udema kekuatan otot :
kekuatan otot : 5 tidak ada udema otot : 5 5
kekuatan otot : 5
38
n. Data Tambahan.
Tabel 6
Pola Kebiasaan Sehari-hari Keluarga Tn.H
39
bening, bau warnna bening, bau amoniak. bening, bau amoniak.
amoniak. kuning kadang
bening, bau
amoniak.
4 BAB 1-2x/hari, 4-6x/hari, 1-2x/hari,konsistensi 1-2x/hari,konsistensi
konsistensi konsistensi lembek lembek
lembek lembek
5 Personal Mandi 2x/hari, Mandi 2x/hari, Mandi 2x/hari, Mandi 2x/hari,
hygiene mencuci rambut mencuci rambut mencuci rambut mencuci rambut
setiap hari 2x/minggu 3x/hari dengan 3x/hari dengan
dengan shampo, dengan shampo, shampo, menyikat gigi shampo, menyikat gigi
menyikat gigi menyikat gigi 2x/hari menggunakan 1x/hari menggunakan
2x/hari 2x/hari sikat gigi dan pasta sikat gigi dan pasta
menggunakan menggunakan gigi, memotong kuku gigi, memotong kuku
sikat gigi dan sikat gigi dan 2x/minggu. 2x/minggu.
pasta gigi, pasta gigi,
memotong kuku memotong kuku
1x/minggu. 1x/minggu
6 Kebiasaan Merokok Tidak merokok Tidak merokok Tidak merokok
merokok
Sumber : Data Primer, 2020
40
41
2. Diagnosa Keperawatan Keluarga
dengan resiko karies gigi, hal ini perlu dianalisa data seperti terlihat
a. Analisa data
Tabel 3
Analisa Data pada Keluarga Tn.E dengan resiko karies gigi
di Wilayah Kerja Puskesmas rijali kota ambon
No Data Masalah Penyebab
1 Data Subjektif (DS)
1. Ny.Y mengatakan An.N sangat
suka mengonsumsi makanan
yang manis dan lengket seperti
cokelat dan permen
2. Malas menggosok gigi 1X/hari
3. Ny.Y mengatakan tidak begitu
paham cara membersihkan dan
merawat gigi dengan benar. Resiko
kerusakan Kurang
pertumbuhan pengetahuan
Data Objektif (DO) gigi pada An.N tentang
1. An. N tampak Memakan pada Keluarga kesehatan gigi
permen dan meminum Tn.E
minuman manis
2. Gigi An. N tampak terlihat
kotor dan Nampak kuning
3. Keluarga tampak bertanya-tanya
tentang bagaimana cara mengatasi
masalah pada An. N
Sumber : Data Primer, 2020
42
b. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tabel 3
Perumusan Diagnosa Keperawatan pada Keluarga Tn.E dengan resiko karies
gigi
di Wilayah Kerja Puskesmas rijali kota ambon
No Diagnosa Keperawatan
1. Resiko kerusakan gigi pada An.N pada Keluarga Tn.E berhubungan dengan
Kurang pengetahuan tentang kesehatan gigi
An.N pada Wilayah kerja Puskesmas Rijali, sebagaimana terlihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 5
Intervensi Keperawatan Pada Keluarga Tn.E An.N Dengan Resiko Karies Gigi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Rijali Kota Ambon
43
pengetahuan anak dan keluarga
yang cukup 5. Demonstrasikan
tentang cara menggosok
pencegahan gigi dengan baik
masalah karies dan benar pada
gigi anak dan keluarga
6. Beri kesempatan
pada anak untuk
bersama-sama
mempraktikan cara
menggosok gigi
dengan baik dan
benar
7. Minta keluarga
untuk mengawasi
makanan yang
dikomsumsi anak.
8. Berikan pujian
kepada anak karena
sudah
mendemonstrasika
n cara menggosok
gigi yang benar
44
4. Implementasi Keperawatan
maka untuk menyelesaikan masalah dihadapi Keluarga Tn.E pada An.N maka
tindakan keperawatan yang dilakukan adalah seperti yang tercantum pada tabel
di bawah ini:
Tabel 6
Tindakan Keperawatan Pada Keluarga Keluarga Tn.E dengan An.N dengan
resiko karies gigi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rijali kota ambon
Tgl & Diagnosa Kasus
Implementasi
waktu Keperawatan
01 Juni Resiko An.N 1. Mengkaji pegetahuan anak
2020 kerusakan tentang praktek dan rutinitas
gigi pada hygine mulut (metode menyikat
An.N pada gigi)
Keluarga Hasil: An.N malas menggosok
Tn.E gigi dan menyikat gigi secara
berhubungan tidak benar
dengan 2. Meberikan penyuluhan
Kurang kesehatan tentang karies gigi
pengetahuan pada anak dan keluarga
tentang Hasil: anak An.N dan keluarga
kesehatan gigi antusias dan mengerti akan
materi yang diberikan
3. Memdemonstrasikan cara
menggosok gigi dengan baik
dan benar pada anak dan
keluarga
Hasil: An.N antuasias dan
semangat untuk cara
menggosok gigi dengan baik
dan benar
4. Memberi kesempatan pada anak
untuk bersama-sama
mempraktikan cara menggosok
gigi dengan baik dan benar
Hasil: An.N antuasias dan
semangat untuk bersama-sama
45
mempraktikan cara menggosok
gigi dengan baik dan benar
46
kesehatan gigi dengan baik dan benar
Hasil: An.N antuasias dan
semangat untuk bersama-sama
mempraktikan cara menggosok
gigi dengan baik dan benar
5. Evaluasi Keperawatan
Tabel 7
Evaluasi Keperawatan Keluarga Tn.E pada An.N dengan
resiko karies gigi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rijali kota ambon
Tgl & Diagnosa Kasus
Evaluasi
waktu Keperawatan
S:
01 Resiko An.N Ny.Y mengatakan An.N sangat suka
Juni kerusakan gigi mengonsumsi makanan yang manis dan
2020 pada An.N lengket seperti cokelat dan permen An.N
pada Keluarga juga malas menggosok gigi (1X/hari)
Tn.E Ny.Y mengatakan tidak begitu paham cara
berhubungan membersihkan dan merawat gigi dengan
dengan benar.
Kurang
pengetahuan O:
tentang An. N tampak Memakan permen dan
kesehatan gigi meminum minuman manis Gigi An. N
tampak terlihat kotor dan Nampak kuning
Keluarga tampak bertanya-tanya tentang
bagaimana cara mengatasi masalah pada
An. N
47
benar pada anak dan keluarga
2. Memberi kesempatan pada anak
untuk bersama-sama mempraktikan
cara menggosok gigi dengan baik
dan benar
3. Minta keluarga untuk mengawasi
makanan yang dikomsumsi anak.
S :
04 Resiko An.N 1. Keluarga mengatakan sudah
Juni kerusakan gigi memahami upaya pencegahan
2020 pada An.N karies gigi
pada Keluarga 2. keluarga mengatakan anak An.N
Tn.E sudah bisa menggosok gigi dengan
berhubungan baik dan benar
dengan 3. An.N sudah menggosok gigi 2x/hari
Kurang 4. An.N masih suka jajan yang manis-
pengetahuan manis
tentang
kesehatan gigi O:
1. An.N tampak jajan makanan yang
mengandung gula
2. Tampak An.N mendemonstrasikan
cara menggosok gigi yang baik dan
benar.
A : masalah belum teratasi.
P : lanjutkan intervensi
1. Memberi kesempatan pada anak
untuk bersama-sama mempraktikan
cara menggosok gigi dengan baik
dan benar
2. Minta keluarga untuk mengawasi
makanan yang dikomsumsi anak
An.N S :
08 Resiko 1. keluarga mengatakan An.N sudah
Juni kerusakan gigi memahami tentang cara menggosok
2020 pada An.N gigi yag benar
pada Keluarga 2. An.N sudah rutin menggosok gigi
Tn.E yaitu pada pagi hari dan sebelum
berhubungan tidur.
dengan
Kurang
pengetahuan O:
tentang 1. Tampak An.N mendemonstrasikan
kesehatan gigi cara menggosok gigi yang baik dan
benar.
48
A: masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan
B. Pembahasan
kesenjangan- kesenjangan yang terjadi antara teori dan kenyataan. Untuk lebih
jelasnya akan dibahas tahap demi tahp dari asuhan keperawatan keluarga dalam
penelitian ini.
1. Pengkajian
lain data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan
49
menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi
jaringan perawat.
Dengan demikian secara teori dan kenyataan tidak berbeda jauh, tapi
apa yang tertulis secara teori dilakukan oleh penulis pada saat melakukan
pengkajian.
2. Diagnosa Keperawatan
dilapangan, sehingga ada satu diagnose yaitu Resiko kerusakan gigi pada
karies gigi hanya satu diagnosa, sehingga tidak dilakukan lagi skoring
50
3. Perencanaan
51
menganjurkan keluarga mengajarkan cara gosok gigi yang benar dan
4. Pelaksanaan
tinggi.
gigi.
52
Dengan demikian secara teori dan kenyataan dalam hal pelaksanaan
tidak jauh berbeda. Hanya perlu dikembangkan lagi alat bantu yang
5. Evaluasi
53
54
BAB V
A. Kesimpulan
karies gigi pada anak usia sekolah Di wilayah kerja Puskesmas Rijali kota
ambon, maka diperoleh data dari hasil pengkajian yang dilakukan selama 1 hari
yang manis dan malas untuk menggosok gigi. Sesuai dengan hasil tinjauan kasus
maka masalah keperawatan yang muncul pada keluarga yaitu Resiko kerusakan
gigi pada An.N pada Keluarga Tn.E berhubungan dengan Kurang pengetahuan
karies gigi dengan melakukan penerapan cara menggosok gigi yang benar..
Dalam tahap ini ditentukan tujuan dari rencana tersebut, tujuan yang diharapkan
adalah setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga maka dapat diubah atau
dapat mengatasi masalah dari yang tidak baik menjadi baik dan yang tidak tahu
berakhir pada tanggal 8 juni 2020 dengan berkunjung selama tiga kali dirumah
55
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan dalam Karya Tulis Ilmiah
kesehatan.
56
Daftar Pustaka
Ditjen Yankes 2018. Menyikat Gigi Yang Baik Dan Benar. Jakarta: Ditjen
Yankes
Antya, N. A. (2016). Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Tingkat
Keparahan Karies Gigi. 12-36.
Praptiwi, Y H, 2015 “Protap Praktikum Konservasi”, Bandung, Jurusan
Keperawatan Gigi.
Alimul hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi
konsep dan proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Behrman., Kliegman. & Arvin. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak (edisi: 15,
vol 2). Jakarta: EGC.
Boedihardjo, 2010. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga. Surabaya:
Airlangga
University Pres.
Boedihardjo. 2005. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga. Surabaya: AUP.
Budisuari, M. & Oktarina, M, M (2010). Hubungan pola makan dan kebiasaan
menyikat gigi dengan kesehatan gigi dan mulut (karies) di Indonesia. 83-91
Harmoko. (2016). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: pustaka Pelajar.
Gultom E. & P Dyah R . 2017. Konsep Dasar Pelayananan Kesehatan Gigi Dan
Mulut I. jakarta : Depkes RI
Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Kedokteran.
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan Edisi 9 Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Dasar (RISKESDAS) Indonesia 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Departemen Kesehatan. 2006. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Kedokteran
Gigi Keluarga. Jakarta: Dirjen Yanmed.
Maretta, M. (2015). SOP cara menggosok gigi. Journal of scribd
57
INFORMEN CONSENT
Saya Orang tua/ Wali yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa
saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian
yang akan dilakukan oleh: Tira Ahda Nurlette dengan judul:“Asuhan Keperawatan
Keluarga Dengan Penerapan Cara Menggosok Gigi Yang Benar Dalam Upaya
Pencegahan Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas
sukarela tanpa paksaan. Bila selama Penelitian ini secara saya mengiginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat menundurkan diri sewaktu waktu tanpa sanksi
apapun.
Ambon , 2020
(………………………………)
58
NO KEGIATAN PENILAIAN
SEBELUM SESUDAH
I Persiapan
II Pelaksanaan
59
gigi sebanyak 8-10 kali
TOTAL NILAI 11 15
60
KUESIONER PERILAKU MENGGOSOK DALAM PENCEGAHAN
KARIES GIGI
A. Data Responden
1. Nama : An. N
2. Umur : 9 tahun
B. Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
61
8. Apakah Anda menyikat gigi dengan tekanan yang ringan ?
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
62
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
A. Tujuan :
1. Tujuan jangka panjang: Mengurangi angka kejadian karies gigi dan gigi
B. Pokok Bahasan :
63
9. Akibat tidak gosok gigi secara teratur
C. Metode
3. Langkah pokok:
b. Mengajukan masalah
d. Memberi komentar
D. Media
1. Leaflet
E. Rincian Kegiatan
64
Working 10 menit Menyampaika Memperhatikan
n maksud dan
(penyampaian Menjawab dan
tujuan ( TIU
materi ) menyampaikan
dan TIK )
apa yang
Terminasi
Menjelaskan diketahui
(penutup )
proses belajar
mengajar Memperhatikan
Mengkaji Memperhatiakn
tingkat dan
pengetahuan mempraktekkan
sasaran secara langsung
terhadap
Mendengarkan
materi yang
akan Menjawab
disampaikan pertanyaan
dengan cara
apersepsi atau Kooperatif,berse
secara lisan mangat
Menjelaskan Memperhatikan
pada sasaran
Mendengarka
tentang :
Menjawab salam
a. Pengertian
gosok gigi
b. Tujuan gosok
gigi
c. Perawatan
Gigi
d. Cara merawat
gigi
Mendemonstra
sikan cara
gosok gigi
yang benar
Mengevaluasi
materi yang
telah
65
disampaikan
dengan
pertanyaan
terarah
Memberikan
reinforcement
positif
Menyimpulkan
hasil pendkes
Kontrak waktu
berikutnya bila
masih
dibutuhkan
Salam penutup
F. Evaluasi
2. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi proses
berlangsung
66
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
b. Evaluasi hasil
67
MATERI
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin
sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar
dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.
pendek yaitu menggosok gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu,
dan gosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu
menggosok
gigi adalah
68
c.pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi
gusi
1. Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat
terletak di belakang
69
1. Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah
5. Tidak goyang
11. Gusi yang terdapat di antara gigi yang satu dengan yang lain
70
15. Tidak mudah berdarah
I. Karies gigi
Adalah lubang yang terbentuk pada permukaan gigi berupa iritasi dan
hiperemi pulpa.
melarutkan email gigi membentuk lubang yang sangat kecil → besar dan
berwarna hitam.
a. Gigi terasa ngilu bila kena rasa asam, manis, atau dingin dan gigi akan
b. Bila di tusuk maka gigi akan terasa ngilu, bila gigi diketuk atau
dangkal pada permukaan gigi, kadang terasa ngilu kadang tidak. Bila
71
sudah terjadi hiperemi pulpa, terdapat lubang gigi yang dalam tapi
a. bau mulut
b. terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan
manis.
Makanan yang manis seperti permen, coklat, sari manis, makanan yang
terlalu panas atau dingin dan setelah mengkonsumsi makanan tersebut tidak
gosok gigi.
a. menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari , yaitu pagi hari
setelah makan dan sebelum tidur dan dengan cara yang benar.
72
b. makan makanan yang bergizi seperti : makanan yang mengandung
73
7. Tissue
74
75
76
DOK
UMENTASI
77
3. Mengajarkan cara menggosok gigi
78