TINJAUAN PUSTAKA
menderita hipertensi, berarti memiliki tekanan arteri rata-rata lebih tinggi dari
batas normal (Sari, 2016). Akibatnya volume darah meningkat dan saluran
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes
hingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg
menetap atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg (Manurung, 2016).
penyakit jantung koroner, gangguan ginjal dan lain-lain yang berakibat pada
kelemahan fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung yang dapat
berakibat kecacatan bahkan kematian. Hipertensi merupakan salah satu faktor
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah suatu
kondisi yang menggambarkan terjadinya peningkatan tekanan darah, dimana
tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg
pada beberapa kali pengukuran.
2.2 Etiologi
Hipertensi premier atau Hipertensi essensial ini merupakan jenis Hipertensi yang
tidak diketahui penyebabnya. Ini merupakan jenis Hipertensi yang paling banyak
primer ini sering tidak disertai dengan gejala dan biasanya gejala baru muncul
saat Hipertensi sudah berat atau sudah menimbulkan komplikasi. Hal inilah yang
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi jenis ini merupakan dampak sekunder dari penyakit tertentu. Berbagai
kondisi yang bisa menyebabkan Hipertensi antara lain penyempitan arteri renalis,
penyakit parenkim ginjal, hiperaldosteron maupun kehamilan. Selain itu, obat-
2.3 Patofisiologi
elastisitas dinding arteri. Hal ini menyebabkan resistensi perifer akan meningkat
sehingga jantung akan memompa lebih kuat untuk mengatasi resistensi yang
lebih tinggi. Akibatnya aliran darah ke organ vital seperti jantung, otak dan ginjal
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa
terjadi. Selain itu juga terjadinya mekanisme yang mengontrol konstriksi dan
relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari
pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di
simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang
TENSI siet
mb ina
Vasokontri Suplai O2
Resistensi
Sist Kor
ksi pem ke otak ↓
2.4 Manifestasi Klinis
Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda dan
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan darah
tidak teratur.
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini merupakan gejala terlazim yang
b) Lemas, kelelahan
c) Sesak nafas
d) Gelisah
e) Mual
f) Muntah
g) Epistaksis
h) Kesadaran menurun
2.5 Komplikasi
mengakibatkan :
a. Penyakit jantung
b. Ginjal
keluar melalui urin sehingga tekanan osmotic koloid plasma berkurang dan
menyebabkan edema.
c. Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada
hipertrofi dan menebal sehingga aliran darah ke daerah daerah yang diperdarahi
berkurang.
d. Mata
2.6 Penatalaksanaan
2.6.1 Terapi
1) Terapi farmakologis
a) Golongan diuretik
arteri.
darah.
2) Terapi nonfarmakologis
Triyanto (2014).
perfusi/fungsi ginjal.
ketokolamin.
diabetes melitus.
7. Darah, ureum, dan elektrolit untuk menilai fungsi ginjal dan mencari
all, 2005).
2.7.1 Pengkajian
a) Aktivitas / istirahat
b) Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup, dan
penyakit serebrovaskuler.
Tanda : kenaikan tekanan darah, takikardi, disaritmia, denyutan jelas pada nadi
c) Integritas Ego
kepribadian
Tanda : letupan suasana hati, gelisah, otot mulai tegang, perhatian menyempit,
d) Eliminasi
e) Makanan / cairan
Gejala : makanan yang disukai adalah makanan yang tinggi garam, tinggi
f) Neurosensori
Gejala : keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipitalis (terjadi saat
Tanda : status mental terjadi perubahan kesadara, orientasi, isi bicara, proses
g) Nyeri / ketidaknyamanan
h) Pernafasan
merokok.
Tanda : bunyi suara nafas tambahan (krackles), sianosis, distres srespirasi atau
i) Keamanan
hipotensi postural.
Intervensi :
punggung
membungkuk
2003 )
Tujuan : Kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi, peningkatan nafsu
badan.
Intervensi :
dilakukan sendiri
Intervensi :
kebutuhan
dapat ditoleransi
Jus belimbing merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai
obat. Salah satu khasiat yang dimiliki jus belimbing manis adalah sebagai obat
Hipertensi. Kandungan dalam buah belimbing manis yang tinggi kadar kalium
merupakan buah yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan mudah
Jus belimbing manis merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan
sebagai obat. Salah satu khasiat yang dimiliki jus belimbing manis adalah
sebagai obat Hipertensi. Kandungan dalam buah belimbing manis yang tinggi
kadar kalium dapat berfungsi melancarkan produksi air seni (diuresis) sehingga
mengkonsumsi makanan yang tinggi kalium dan serat, serta rendah natrium.
Kandungan kalium (potassium) dalam satu buah belimbing 127 gram adalah
sebesar 207 mg dan kandungan seratnya sebesar 5 gram. Hal ini menunjukkan
bahwa kandungan kalium dan serat dalam buah belimbing mempunyai jumlah
Jus belimbing manis merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan
sebagai obat. Salah satu khasiat yang dimiliki jus belimbing manis adalah
sebagai obat Hipertensi. Kandungan dalam buah belimbing manis yang tinggi
kadar kalium dapat berfungsi melancarkan produksi air seni (diuresis) sehingga
dapat dikatakan untuk menurunkan tekanan darah dan sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang tinggi kalium dan serat, serta rendah natrium.
Kandungan kalium (potassium) dalam satu buah belimbing 127 gram adalah
sebesar 207 mg dan kandungan seratnya sebesar 5 gram. Hal ini menunjukkan
bahwa kandungan kalium dan serat dalam buah belimbing mempunyai jumlah
kalium yang tinggi, serta natrium yang rendah sebagai obat hipertensi.
Belimbing manis juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh,
yang baik. Kandungan nutrisi lain yang terdapat pada buah bintang ini adalah
dengan cara menurunkan sekresi hormon antidiuretik dan rasa haus. hormon
banyak urin yang diekskresikan sehingga urin menjadi lebih encer dengan
tekanan darah.
- 1 sdm gula
- 1 sdm madu
- Es batu (secukupnya).
Langkah-langkah pembuatan :