Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut WHO (2018) kesehatan mencakup keadaan sejahtera yang meliputi

fisik,mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Sehat

bukan sekedar terbatas dari penyakit atau cacat.orang yang tidak berpenyakit pun

tentunya belum tentu dikatakan sehat, dia semestinya dalam keadaan yang

sempurna ,baik fisik, mental, maupun sosial. Kebutuhan yang paling mendasar

dari manusia adalah kebutuhan tentang sehat-sakit.

Menurut Sigian dalam [ CITATION Put191 \l 1033 ] Rumah sakit adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan ,

dan gawat darurat . rumah sakit di selenggarakan berdasarkan pancasila dan

didasarkan pada nilai kemanusiaan etika dan profesionalitas,manfaat, keadilan

,persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan yang berada

pada barisan depan dalam memperjuangkan perubahan. Pemimpin yang berhasil

adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif

dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula untuk tercapai tujuan

organisasi.
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan profesional sebagai bagian

integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kiat dan ilmu keperawatan

Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional yang tidak

terpisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan . Hal ini di tekankan

dalam Undang-Undang RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan , yang di lakukan

dengan pengobatan dan atau perawatan .

Perawat adalah individu yang mempunyai profesi berdasarkan pengetahuan

ilmiah, keterampilan serta kerja yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab dan

pengabdian kepada klien dalam bentuk pelayanan profesional yang bertujuan

membantu klien untuk memulihkan dan meningkatkan kemampuan dirinya . untuk

meningkatkan serta mempertahankan mutu dari pelayanan, maka perlu

memperhatikan kualitas pelayanan keperawatan. asuhan keperawatan merupakan

upaya untuk menuju derajat kesehatan yang maksimal berdasarkan potensi yang di

miliki dalam menjalankan kegiatan dalam bidang promotif ,preventif ,kuratif dan

rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan[ CITATION Ind18 \l 1033 ]

Menurut Swanburg 2010 dalam[ CITATION Nik20 \l 1033 ] Produktivitas dalam

keperawatan dihubungkan dengan efisiensi dan keefektifan perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan . kepala ruangan dapat meningkatkan

produktivitas perawat pelaksana dengan memberikan motivasi.


Motivasi merupakan suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri manusia

yang di kembangkan dari diri sendiri (intrinsik) atau luar (ekstrinsik) hal ini

bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh orang yang bersangkutan

(Hee OC et al, 2016 )

Menurut Herzberg dalam [ CITATION Gla18 \l 1033 ] Motivasi kerja perawat

masih menjadi salah satu masalah pelayanan keperawatan di rumah sakit. motivasi

terbagi atas dua jenis, yaitu hygiene atau faktor ekstrinsik yaitu dorongan yang

bersumber dari luar individu tetapi turut berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan.

Proses keperawatan pada awalnya merupakan bentuk teknik pemecahan

masalah yang di adaptasi berdasarkan teori yang di gunakan oleh perawat setiap

hari untuk membantu pasien meningkatkan kesehatan mereka dan membantu

dokter dalam merawat pasien. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui status

kesehatan dan masalah klien yang mungkin aktual atau potensial. Ini terdiri dari

serangkaian tahapan yang di gunakan untuk mencapai tujuan peningkatan

kesehatan pasien.

Asuhan keperawatan merupakan kegiatan yang wajib diketahui dan dikuasai

oleh setiap perawat .dan asuhan keperawatan pun memiliki SOP (Standar

Operasional Prosedur) yang menjadi pedoman agar kegiatan pelayanan terlaksana

dengan baik dan benar.Standar inilah yang menggambarkan nilai profesi

keperawatan dan memperjelas apa yang di harapkan dari profesi keperawatan.


Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah

memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan .

Standar asuhan yang tercantum dalam Standar Praktik Klinis keperawatan terdiri

dari lima fase asuhan keperawatan :1) pengkajian ; 2)diagnosa; 3)perencanaan;

4)evaluasi.[ CITATION Aud20 \l 1033 ]

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan

motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang Rawat

Inap RSUD Haji Makassar?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan

asuhan keperawatan di ruang Rawat Inap RSUD Haji Makassar.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik perawat di ruang rawat inap RSUD Makassar

b. Untuk mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat inap

RSUD Haji Makassar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


dari hasil penelitian ini di harapkan berguna bagi perawat pelayanan sebagai

referensi dalam mengembangkan profesionalisme bekerja erat kaitannya dengan

pelaksanaan asuhan keperawatan.


1.4.2 Manfaat Praktis

a. bagi peneliti

penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam

rangka menambah wawasan keilmuan dan pengembangan diri peneliti

khususnya dalam bidang penelitian

b. Bagi rumah sakit

Sebagai informasi bagi perawat pelaksana dalam mengembangkan

profesionalisme bekerja erat kaitannya dengan pelaksanaan asuhan

keperawatan.

c. Bagi institusi

Sebagai masukan dalam proses pendidikan untuk membentuk pola

motivasi pada peserta didik mengenai pengetahuan tentang pentingnya

pelaksanaan asuhan keperawatan .

Anda mungkin juga menyukai