Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT PRATAMA PENDOPO
Alamat : Jl. Jati Kelurahan Pendopo Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat lawang. Kode Pos31593

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PELAYANAN
KEBIDANAN
RUMAH SAKIT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
DITETAPKAN OLEH
KEPALA RSD PRATAMA
RUMAH SAKIT PENDOPO
PRATAMA PROSEDUR KOMPRESI BIMANUAL
PENDOPO
dr.Desi Fitriyani
NIP.19800624 201001 2016

Pengertian Prosedur Kompresi Bimanual adalah Serangkaian proses yang dilakukan untuk
penanggulangan atonia uteri
Tujuan Menghentikan perdarahan dan merangsang kontraksi uterus

Kebijakan Dilakukan pada pendarahan yang disebabkan oleh atonia uteri, dalam keadaan
darurat bidan terlatih atau berpengalaman boleh melakukan Kompresi Bimanual.
Referensi Modul Paket Pelatihan PONED
Prosedur/ 1. baca status pasien
langkah- 2. pantau tanda perdarahan pasien
langakah 3. pantau tanda-tanda vital pasien
kerja 4. diagnose kebidanan yang sesuai:
deficit valume cairan berhubungan dengan lemahnya kontraksi uterus
setelah melahirkan
5. persiapan alat dan bahan
1. Sarung tangan pendek dan panjang steril
2. Alat perlindungan diri ( kaca mata google, masker, penutup kepala,
apron)
3. Perlak (underpad)
4. Kateter (nelaton) jika diperlukan
5. Oksitosin
6. Spuit 2,5 cc 2 buah
7. Infus set
8. Lampu
9. Cairan RL
10. Ergometrin
11. Cairan DTT
6. Memberi salam dan memperkenalkan diri
7. Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan ( nama, tanggal lahir,
dan mencocokan dengan identitas pasien)
8. Melakukan kontrak dan informed consent
9. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan pada keluarga atau orang
terdekat pasien
10. Mendekatkan alat-alat
11. Memasang tirai
12. Mengatur posisi pasien litotomi
13. Melakukan pencegahan infeksi sebelum melakukan tindakan
a. Kenakan alat pelindung diri
b. Cuci tanggan dan keringkan
c. Gunakan sarung tanggan pendek steril
14. Pastiakn kandung kemih koson, jika kandung kemih penuh, kosongkan
dengan menggukan kateter

ProsedurKrompresi Bimanual Interna


1. Penolong berdiri di depan vulva. Oleskan larutan anti septic padaSarung tangan
kanan.
2. Ibu jari dan telunjuk tangan kiri menyisihkan labia mayora kelaterai, masukkan
tangan kanan secara obstertrik ke dalam serviks.
3. Kepalkan tangan kanan & letakkan dataran punggung jari telunjuk Hingga
kelingking
4. padaforniks, anterior, dorong terus ke arah Kranio anterior.
Tapak tangan kiri menekan bagian belakang korpusuteri.
5. Lakukan Kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri Dengan
kepalan tangankanan pada forniks anterior.
6. Perhatikan Perdarahan yang terjadi.
7. Setelah dilakukan kompresi selama 5 menit, evaluasi perdarahan dan kontraksi
uterus.
8. Bila hasilnya baik, kompresi dapat dilanjutkan 2 menit lagi.
9. Bila perdarahan belum berhenti, keluarkan tangan kanan, bersihkan Sarung
tangan, Lepaskan dan ren dan dalam cairan klorin 0.5%.
10. Lakukan pemasangan infuse RL.
11. Tambahkan oksitosin 20 iu ke dalam 500 ml cairan infuse dan Berikan dalam
10 menit.
12. Lanjutkan dengan kecepatan pemberian cairan infuse 500 ml/ jam, Kemudian
125 ml/ jam.
13. Suntikan ergometrin 0.2 mg IM, bila belum diberikan.
14. Lanjutkan dengan tindakan kompresi bimanual eksterna

Prosedur Kompresi Bimanual Eksterna


1. Penolong berdiri di sisi kanan ibu.
2. Tekan dinding perit bawah untuk menaikkan fundus uteri ibu, agar telapak
tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus.
3. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan Dapat menekan
korpus uteri bagian depan.
4. Tekan korpus uteri dengan cara mendekatkan telapak tangan Kanan dan telapak
tangan kiri penolong.
5. Perhatikan Perdarahan dan kontraksi uterus yang terjadi.
6. Bila perdarahan/ kontraksi uterus belum terjadi, lakukan prosedur kompresi
bimanual eksterna selama 1-2 menit.
7. Bila perdarahan atau pun kontraksi uterus tetap belum berlangsung, Siapkan
rujukan.
8. Selama rujukan, ibu harus di damping oleh tenaga kesehatan.
9. Selama dalam perjalanan rujukan, pantau tanda-tanda vital & Tanda-tanda awal
terjadinya syok.
10. Pertahankan pemberian cairan infuse dengan kecepatan sesuai Kondisi ibu.
11. Perhatikan kebutuhan cairan infuse cadangan yang di butuhkan dengan
mempertimbangkan lamanya perjalanan rujukan dan kecepatan tetesan
Pemberian infuse.
12. Pantau intake dan output cairan.
13. Pasang polikateter.
14. Dokumentasikan seluruh proses pertolongan yang di berikan.

Unit 1. Bidan
Terkait 2. Ruang bersalin/ VK

Anda mungkin juga menyukai