Email : miliantisiska01@gmail.com
Abstrak
1
PENDAHULUAN
Pendidikan yang semula dengan metode tatap muka di lembaga pendidikan, kini
diubah menjadi pembelajaran daring/online dan dilaksanakan dari rumah masing-masing
untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran virus covid-19. Kebijakan tersebut berlaku
bagi semua jenjang pendidikan baik dari tingkat PAUD hingga tingkat perguruan tinggi. Hal
ini merupakan langkah inisiatif dari pemerintah karena pembelajaran tidak harus bertemu
langsung, tidak harus bertatap muka langsung, namun dilaksanakan dengan sosial media,
media teknologi, dan aplikasi.
2
PEMBAHASAN
3
Guru mengajar dari rumah, peserta didik belajar di rumah, baik secara daring
atau luring. Proses belajar mengajar harus beradaptasi dan dilakukan secara jarak jauh
(distance learning) dengan mengandalkan teknologi dan jaringan internet dengan
orientasi pembelajaran berdasarkan pada kebutuhan siswa. Disamping peran seorang
guru, bantuan dan interaksi orang tua sangat dibutuhkan agar anak memiliki regulasi
emosi bagi dirinya sendiri dan memberikan penguatan internal agar anak dapat belajar
secara mandiri.
Pemerintah telah menghimbau rakyatnya untuk melakukan sosial distancing
dengan menerapkan sistem school from home (sekolah dari rumah) hal ini diharapkan
akan memutus rantai penyebaran covid yang telah menjadi pandemi dunia. Tentunya
hal tersebut akan membatasi ruang gerak manusia untuk bersosial dan beraktivitas di
luar rumah dan pemerintah juga menghimbau para siswa untuk belajar di rumah dan
sebagai gantiya orang tua pun yang mendidik dan mengajari materi yang disampaikan
guru melalui HP/internet. Dengan begitu pengertian belajar dari rumah adalah belajar
apa saja yang berada di rumah untuk pembelajarannya bersama orang tua sebagai
pengganti guru kelas.
Dengan adanya kemajuan digital yang sangat canggih, belajar di rumah bisa
dilakukan dengan cara online tanpa bertatap muka dengan guru dan teman dan dengan
adanya kondisi wabah covid-19 kemajuan teknologi dapat memudahkan kehidupan
secara efektif dan flexible. Untuk itu, dalam mengoptimalkan sistem belajar di rumah
bisa berjalan dengan baik, diperlukan sarana dan prasarana pendukung yang baik pula
seperti fasilitas internet dalam bentuk kuota belajar, fasilitas belajar seperti komputer
atau HP, dan sebagainya. Hal tersebut dapat diperuntukan agar kegiatan belajar at the
home dapat berjalan lebih efektif dan lebih efisien dalam pencegahan covid-19 yang
sangat berbahaya ini.1
1
Eko Suhendro, “Strategi Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19,” GOLDEN AGE
Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini 5, no. 3 (2020): 135-136. http://ejournal.uin-
suka.ac.id/tarbiyah/index.php/goldenage/article/download/3394/1884/.
4
B. Pembelajaran dalam Jaringan (Daring)/Online
Menggunakan media HP atau laptop melalui beberapa sosial media, web, dan
aplikasi pembelajaran daring. Daring akan memberi metode pembelajaran yang
efektif, seperti beberapa latihan umpan balik yang saling terkait, menggabungkan
kolaborasi kegiatan dengan belajar secara mandiri, personalisasi pembelajaran
berdasarkan atas kebutuhan anak dan menggunakan simulasi atau permainan. Para
guru menge-share tugas sekolah berupa hafalan surah atau doa melalui Whatsapp
video, agar anak-anak mudah menghafal-nya, para guru juga tetap mengontrol
perkembangan anak dengan mengoreksi hasil belajar dan melihat video belajar anak
yang dikirm oleh orang tuanya. Dengan adanya situasi pandemi yang belum berakhir
maka strategi pembelajaran daring menjadi bagian dari alternatif metode yang
ditawarkan kepada siswa sebagai bagian dari penerapan strategi pembelajaran pada
masa covid-19.
2
F. Firman & Rahayu, “Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19,” Indonesian Journal of Educational
Science (IJES) 2 no. 2 (2020): 81-89. https://doi.org/10.31605/ijes.v2i2.659.
5
Kegiatan home visit memberikan peluang bagi guru untuk mengetahui karakter
siswa hal ini dapat terwujud apabila kerjasama antara orangtua dan guru dapat terjalin
dengan baik. Upaya ini dilakukan oleh guru dalam rangka menciptakan suasana yang
menyenangkan, adanya komunikasi yang baik dapat menghindari kesalahpahaman
dalam proses mengembangkan potensi anak baik di sekolah maupun di rumah. Arah
yang sama antara pendidikan yang ada di sekolah dengan pendidikan di rumah akan
menciptakan nuansa yang harmonis bagi siswa sehingga mereka lebih mampu dalam
mengembangkan potensi mereka.3
D. Peran Guru
Perubahan peran guru
a. Peran guru dari mengajar tatap muka saat ini berubah menjadi konsultan bagi
orang tua.
b. Membantu orang tua menjelaskan pentingnya bermain untuk anak di rumah.
c. Membantu orang tua mencari aktifitas menggunakan bahan-bahan sederhana yang
ada di rumah.
a. Memberikan varian aktivitas yang dapat dilakukan anak bersama orang tua yang
lebih menekankan pada karakter.
b. Jika orang tua murid tidak memiliki akses internet, seyogyanya guru dapat
berkomunikasi untuk mengunjungi murid tersebut jika jaraknya tidak jauh atau
bila ada rekan sejawat yang tempat tinggalnya tidak jauh dari anak tersebut.4
3
P. Setyosari, “Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,” JINOTEP (Jurnal Inovasi Dan Teknologi
Pembelajaran) Kajian Dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran 1, No 5 (2017): 20.
https://doi.org/10.17977/um031v1i12014p020.
4
Hadion Wijoyo dan Irjus Indrawan “Model Pembelajaran Menyongsong New Era Normal Pada Lembaga PAUD
di Riau,” Jurnal Sekolah PGSD FTP UNIMED 3, No 3 (2020): 208.
https://www.researchgate.net/publication/342201200_MODEL_PEMBELAJARAN_MENYONGSONG_NEW_ERA_
NORMAL_PADA_LEMBAGA_PAUD_DI_RIAU.
6
E. Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini justru dimulai dari keluarga di rumah yang
merupakan lembaga pendidikan utama. kebutuhan baik biologis, psikologis, kesehatan
dan kebahagiaan akan senantiasa disediakan dalam keluarga di rumah termasuk dalam
perawatan dan pendidikan. Keluarga diharapkan mampu melahirkan generasi yang
dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas, serta mampu menyesuikan diri di
tengah kehidupan masyarakat yang majemuk dan penuh tantangan dalam hidup
sekaligus dapat menerima dan mewarisi nilai-nilai budaya luhur warisan nenek
moyang.
Keluarga adalah sebagai kelompok inti, sebab keluarga adalah masyarakat
pendidikan pertama dan bersifat alamiah. Dalam keluarga, anak dipersiapkan untuk
menjalani tingkatan-tingkatan perkembangannya sebagai bekal ketika memasuki dunia
orang dewasa, bahasa, adat istiadat dan seluruh isi kebudayaan, seharusnya menjadi
tugas yang dikerjakan keluarga dan masyarakat di dalam mempertahankan kehidupan
oleh keluarga.5
5
Cipta Pramana, “ Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dimasa Pandemi Covid-19,” Indonesian
Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini 2 No 2 (2020): 118.
http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/IJEC/article/download/557/pdf.
7
KESIMPULAN
Dengan adanya wabah pandemi covid-19 yang melanda ke seluruh dunia, telah
merubah tatanan kehidupan di segala bidang dengan adanya kebijakan menjaga jarak fisisk
(physical distancing) dan jaga jarak sosial (social distancing). Dunia pendidikan dari semua
jenjang pendidikan termasuk pendidikan anak usia dini (PAUD) juga merasakan dampaknya.
Pembelajaran di rumah dengan sistem daring merupakan pilihan yang tidak bisa dihindari,
sehingga menimbulkan masalah baru dalam bidang pendidikan. Banyak tantangan dan
hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah, baik oleh institusi pendidikan, guru,
siswa dan orang tua. Dengan belajar jarak jauh tentu dirasakan sangat beda bila dibandingkan
dengan belajar di sekolah, baik dari segi proses pembelajaran, metode belajar, respon siswa
terhadap materi pelajaran, dan kesehatan mental-sosial. Masalah yang dihadapi dalam proses
belajar jarak jauh dapat diatasi asalkan adanya motivasi yang tetap tinggi dari guru untuk
menyesuaikan diri dengan pengajaran menggunakan teknologi informasi, siswa yang tetap
semangat untuk belajar di rumah dan orang tua yang setia mendampingi belajar anaknya di
rumah, menjaga kesehatan anak dengan gizi yang cukup, mengikuti protokol kesehatan serta
dukungan kebijakan yang positif dari pemerintah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Suhendro, Eko. “Strategi Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Masa Pandemi
Covid-19,” GOLDEN AGE Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini 5, no. 3
(2020). http://ejournal.uin-
suka.ac.id/tarbiyah/index.php/goldenage/article/download/3394/1884/.
Firman, F. & Rahayu. “Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19,”
Indonesian Journal of Educational Science (IJES) 2 no. 2 (2020).
https://doi.org/10.31605/ijes.v2i2.659.
Setyosari, P. “Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas,” JINOTEP
(Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran) Kajian Dan Riset Dalam Teknologi
Pembelajaran 1, No 5 (2017). https://doi.org/10.17977/um031v1i12014p020.
Wijoyo, Hadion dan Irjus Indrawan. “Model Pembelajaran Menyongsong New Era
Normal Pada Lembaga PAUD di Riau,” Jurnal Sekolah PGSD FTP UNIMED 3, No 3
(2020).
https://www.researchgate.net/publication/342201200_MODEL_PEMBELAJARAN_
MENYONGSONG_NEW_ERA_NORMAL_PADA_LEMBAGA_PAUD_DI_RIAU.
Pramana, Cipta. “ Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dimasa Pandemi
Covid-19,” Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini 2
No 2 (2020). http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/IJEC/article/download/557/pdf.