Anda di halaman 1dari 45

TAFSIR DOSEN 

PENGAMPU
Tujuan Hidup H. Muhammad Mabrur, LC, M.Ag
Penyusun:
RAMALI ; 180104010225
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLA
UIN ANTASARI BANJARMASIN
2019/1441 H
PENDAHULUAN
Setiap manusia haruslah mengetahui siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas-tugas
hidupnya, berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah meninggalkan dunia ini? K
manusia tidak bisa menjawab dengan benar, maka hidupnya seperti manusia yang hidup di hutan-hu
yang menutup auratnya dengan daun daunan. Manusia diciptakan Allah SWT. Sebagai mahluk yang p
sempurna diantara mahluk-mahluk yang lainnya. Manusia diberikan akal dan pikiran yang patut unt
disyukuri oleh setiap manusia. Dengan bentuk syukur yang pariatif, seperti menggunakan akal dan pik
sesuai dengan proporsinya, dengan cara beribadah kepada Allah SWT. Pedoman yang digunakan ole
manusia yang sudah dipastikan kebenarannya yaitu Al-quran yang diturunkan oleh Allah kepada
Muhammad SAW. dalam Al-quran lah segala sumber ilmu pengetahuan yang dibutuhakan oleh
manusia di muka bumi. salah satunya petunjuk kepada manusia cara bagaiman menjadi khalifah yang bai
muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. ke muka bumi ini memilki tujuan dan maksud yang jela
selain sebagai hamba Allah yang wajib beribadah kepada Allah, manusia pun diperintahkan oleh Allah SW
sebagai khalifah di muka bumi ini, salah satu tugasnya yaitu memakmurkan bumi, memakmurkan b
bsa dengan banyak cara, salah satunya yaitu dengan menjaga dan melestarikan alam semesta ini.

Al-Baqarah Ayat 30

ِ‫لخ‬ َ ‫في‬ِ ‫ِضرأ َْْالَ ً َة‬


ْ ‫ِعاج ِيف‬ َ ‫ِّينِإ ٌل‬ َََْ‫إَو َالَق َ ُّك َبر ِ َةكِئالمل ِِْل‬ ‫ُدسْف ُي ا َه ِيف‬
ِْ ْ ‫ُاوالَق ُ َل‬
‫عج َ َتأ ا َه ِيف ْ َنم‬
ِ‫ُسدق ُ َنو‬ ِ َّ ‫سيو َءا َم ِّدال ُ ْن َح َنو ُِّحبسُنََُ َكِدم ْ َح ِب‬ َ ‫ْف‬
‫ۖ َ َكل‬
َ‫ملعت‬ ُ َ ‫الَق ِّينِإ ُ َملعأْ َ ا َم ال‬
ََْ َْ ‫َنو‬
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadika
seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bum
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa berta
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
tidak kamu ketahui".
Kosa Kata

‫ٌل ِعا َج‬ ْ‫ي‬ ‫ئ‬


ِ ‫ك‬ َ ‫ِة‬ َ ‫ْذ ِا َو َل‬
‫اق َكبُّ َر‬
hendak menjadikan ‫نِّ ِا‬
Aku ‫ٰٓلَم ْل‬
kepada para‫ِل‬malaikat Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman

‫ت اَ ا َه‬
َ ْ‫ُل َع ج‬ ‫ف يْ ْآو ُل‬ َ ‫ض ۗ ًة‬ ِ ِ‫ىف‬
ِ‫يْ ف‬menjadikan
apakah Engkau hendak ‫اق‬َ
mereka berkata ‫ِل َخ‬
khalifah ‫ ْل ا‬di‫ َا‬bumi
ْ‫ر‬

‫ۚ َء آ َم ِّد‬ ُ‫ْسي‬
َ ِ‫كف‬ ْ‫ا َه ي‬ ّ‫نْ َم ُد ِسْ فُي‬
‫ال‬ ‫َو‬
darah dan menumpahkan ِ‫ف‬
di sana orang yang merusak

‫ِّد َق نُ َو‬ ُ‫س‬ ‫ك ِد ْم‬َ ‫ب‬


ِ ّ ‫ُح‬ ‫نُ حْ َن‬
‫ك َل‬
dan menyucikan َۗ
nama-Mu ‫ب‬ ِ ‫َح‬
memuji-Mu ُ‫َسن‬
bertasbih ‫ َو‬kami
sedangkan

ْ‫ا َم ا َل َْنو ُم َل ع‬ ْ‫ُم َل ع‬ ِْ‫ٓي ِّنإ‬ َ ‫َل‬


‫اق‬
‫ت‬َ kamu ketahui
apa yang tidak َ‫ا‬
mengetahui Sungguh, Aku Dia berfirman
Asbabun Nuzul
Allah memberitahukan ihwal penganugerahan karunia-Nya kepada anak cucu Adam, yaitu berupa pengho
kepada mereka dengan membicarakan mereka di hadapan
“al mala-ul a’laa” (para malaikat), sebelum mereka diciptakan. Dia berfirman: wa idz qaala rabbuka lil mal
(“Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat”) artinya, hai Muhammad, ingatlah ketika R
berfirman kepada para malaikat, dan ceritakan pula hal itu kepada kaummu. Innii jaa’ilun fil ardli khaliif
َ ْ ‫كو‬
َ ‫ُلبي ِل ِيف ا َم ْ ُم‬
َ‫كات آ‬ َ ‫عب ٍتا َج َر َد ْ ُم‬
َ ‫ٍض‬ْ ‫عب َ ْق َوف‬
َ ‫ض‬ َ ‫ِضرأ َْْالَ ََع َف‬
ْ ‫رو ْ ُم َك‬ ْ َ ‫َف‬
‫ِئالخ‬ ‫و ِيذالَّ ْ ُم َكلع َج‬
ِ َ ‫ٌرو َفغل‬
َ=َّ‫ٌمي َحر‬ ْ ‫ِباق ِع‬
ُ ‫ال ُهنَّ ِإَو‬ َ ‫ُعير َس‬ ِ ‫نِإ َ َّك َبر‬

Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu a
sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (“Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.”) Yakni suatu kaum yang
menggantikan satu kaum lainnya,kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, sebagaimana firman-Nya
ladzii ja’alakum khalaa-ifa fil ardli (“Dia-lah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi.”) (QS
An’aam: 165).
ْ‫لخ َي‬ ُ َ‫ِضرأ َْْال‬
ْ ُ‫َنوف‬ ْ ‫نم ً َةكِئال َم ِيف‬
ِ ‫َل ْ ُم ْك‬ ‫انلع َْ َََْج‬ ‫ُءاشن‬
َ ‫َو َلو‬

“Kalau Kami menghendaki, benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi ini malaikat-malaikat
turun temurun.” (QS. Az-Zukhruf: 60). Yang jelas bahwa Allah tidak hanya menghendaki Adam saja, karen
yang dikehendaki hanya Adam, niscaya tidak tepat pertanyaan malaikat, “Mengapa Engkau hendak menj
(khalifah) di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah.” Artinya, p
malaikat itu bermaksud bahwa di antara jenis makhluk ini terdapat orang yang akan melakukan hal terseb
Seolah- olah para malaikat mengetahui hal itu berdasarkan ilmu khusus, atau mereka memahami dari kata
“Khalifah ” yaitu orang yang memutuskan perkara di antara manusia tentang kezaliman yang terjadi di teng
tengah mereka, dan mencegah mereka dari perbuatan terlarang dan dosa. Demikian
1Ibid., Hal. 141-142
yang dikemukakan oleh al-Qurthubi. Atau mereka membandingkan manusia dengan makhluk sebelumnya
Ucapan malaikat ini bukan sebagai penentangan terhadap Allah atau kedengkian terhadap anak cucu Ada
sebagaimana yang diperkirakan oleh sebagian mufassir. Mereka ini telah disifati Allah swt. sebagai makhl
tidak mendahului-Nya dengan ucapan, yaitu tidak menanyakan sesuatu yang tidak Dia izinkan. Di sini tatk
Allah swt telah memberitahukan kepada mereka bahwa Dia akan menciptakan makhluk di bumi, Qatadah
mengatakan, “Para malaikat telah mengetahui bahwa mereka akan melakukan kerusakan di muka bumi,”
mereka bertanya, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi ini orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah.” Pertanyaan itu hanya dimaksudkan untuk meminta penjela
dan keterangan tentang hikmah yang terdapat di dalamnya. Maka untuk memberikan jawaban atas pertan
para malaikat itu, Allah swt. berfirman, innii a’lamu maa laa ta’lamuun (“Sesungguhnya Aku mengetahui ap
tidak kamu ketahui.”) Artinya, Aku (Allah) mengetahui dalam penciptaan golongan ini (manusia) terdapat
kemaslahatan yang lebih besar daripada kerusakan yang kalian khawatirkan, dan kalian tidak mengetahui
Aku akan menjadikan di antara mereka para nabi dan rasul yang diutus ke tengah-tengah mereka. Dan di
mereka juga terdapat para shiddiqun, syuhada’, orang-orang shalih, orang-orang yang taat beribadah, ahl
para wall, orang-orang yang dekat kepada Allah, para ulama, orang-orang yang khusyu’, dan orang-orang
cinta kepada-Nya, serta orang-orang yang mengikuti para Rasul-Nya .3
Tafsir
Allah Swt. telah menerangkan bahwa Dialah yang menghidupkan manusia dan menempatkannya di bumi.
Dia menerangkan asal penciptaan manusia dan apa-apa yang diberikan kepadanya berupa pengetahuan
berbagai hal. Maka ingatlah, hai
2 Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi. Tafsir Ibnu Kasir Juz 1 Al-Fatihah. Al-Baqarah. (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2000) Hal. 359
3 Ibid., Hal. 360

Muhammad, nikmat lain dari Tuhanmu yang diberikan kepada manusia. Nikmat itu adalah firman Allah kep
malaikat-Nya, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan makhluk yang akan Aku tempatkan di bumi sebaga
penguasa. Ia adalah Adam beserta anak- cucunya. Allah menjadikan mereka sebagai khalifah untuk mem
bumi." Dan ingatlah perkataan malaikat, "Apakah Engkau hendak menciptakan orang yang menumpahkan
dengan permusuhan dan pembunuhan akibat nafsu yang merupakan tabiatnya? Padahal, kami selalu
menyucikan-Mu dari apa-apa yang tidak sesuai dengan keagungan-Mu, dan juga selalu berzikir dan
mengagungkan-Mu." Tuhan menjawab, "Sesungguhnya Aku mengetahui maslahat yang tidak kalian ketah
Simpulan
Malaikat meminta diberitahukan hikmah di balik penciptaan mereka, padahal makhluk tesebut menurut pe
mereka akan mengadakan kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah, sedangkan mereka selalu
kepada-Nya, bertasbih dengan
memuji-Nya dan mengagungkan-Nya dengan semua sifat kesempurna’anya dan sifat kebesarannya. Kata
“ ُ‫” ﺱﺪ َِّﻘ ُﻧ َﻚَﻟ‬
(lihat ayat di atas) memiliki dua makna: pertama, berarti "kami menyucikan-Mu karena- Mu" lam di ayat ter
menunjukkan takhshis (pengkhususan kepada Allah saja) dan menunjukkan ikhlas (karena Allah) . Kedua
"Kami menyucikan diri kami dari akhlak buruk karena-Mu dan kami isi dengan akhlak mulia seperti cinta ke
Mu, takut dan mengagungkan-Mu".
Berupa hikmah yang dalam pada penciptaan mereka. Karena ucapan para malaikat itu sebatas perkiraan
sedangkan Allah Ta'ala mengetahui yang nampak maupun yang tersembunyi. Bahkan kebaikan yang mun
mereka lebih banyak daripada keburukan, dengan diciptakan-Nya mereka dipilih-Nya siapa di antara mere
yang
4 M. Quraish Shihab. Tafsir al-misbah, pesan, kesan dan keseharian Al-qur’an, vol 1. (Jakarta: lentera Hati, 2006) hal. 140-141

menjadi para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih dan agar ayat- ayat-Nya nampak
bagi makhluk-Nya serta dapat dilakukan ibadah yang tidak bisa dilakukan selain oleh kalangan manusia s
jihad dan lainnya, diuji-Nya mereka (manusia) akankah mereka mau ta'at kepada-Nya dengan kecenderun
yang ada dalam diri mereka ke arah kebaikan dan keburukan, demikian juga agar semakin jelas mana wa
dan mana musuh-Nya, siapa yang berhak menempati surga-Nya dan siapa yang berhak menempati nerak
agar nampak jelas karunia dan keadilan-Nya, dan agar kelihatan jelas apa yang disembunyikan oleh Iblis
keburukan serta hikmah-hikmah lainnya.

Adz dzariyat : 56

‫اَ َمو ُ ْت َق َلخ َّن ِْجال َْس ِنإْالَو اَّإِل‬ ِ‫نو ُد ْب َع ِيل‬
ُ
” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”
(Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku) pengertian dalam
ini sama sekali tidak bertentangan dengan kenyataan, bahwa orang-orang kafir tidak menyembah-Nya. Ka
sesungguhnya tujuan dari ayat ini tidaklah memastikan keberadaannya. Perihalnya sama saja dengan pen
yang terdapat di dalam perkataanmu, "Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya." Da
kenyataannya terkadang kamu tidak menggunakannya. 5
Kosa Kata

ِ‫نو ُد بُ ۡع‬ ِ‫ا َّل إ‬ َ ‫سنإِ ۡل‬


َ‫?و‬ ‫نَّ ِج ۡل‬ ‫ت ۡق َل‬
ُ ‫ا َم َو‬
‫َِيل‬ ? ‫َخ‬
supaya mereka Kecuali dan manusia jin Aku dan tidaklah
menyembah- Ku menciptakan

5 Syaikh imam Al Qurthubi .Tafsir Al Qurthubi. Hal,. 295


Ashabun Nuzul
Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah SWT akan menciptakan khalifah di muka bumi. Allah SWT
menyampaikan perintah-Nya kepada mereka secara terperinci.
Dia memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah. Maka ketika Dia menyempurnaka
dan meniupkan roh di dalamnya, para malaikat harus bersujud kepadanya. Yang harus dipahami bahwa s
tersebut adalah sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, karena sujud ibadah hanya diperuntukkan kepa
Allah SWT.
Tafsir
Ayat di atas menggunakan bentuk persona pertama (Aku), karena memang penekannya adalah beri
kepada-Nya semata-mata, maka redaksi yang digunakan berbentuk tunggal dan tertuju kepada-Nya sema
tanpa memberi kesan adanya keterlibatan selain Allah swt, huruf lam disini sama dengan huruf lam
firman Allah SWT:
“ Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun yang akibatnya Dia menja- di musuh dan Kesedihan bagi mere
Sesungguhnya Fir'aun dan Ha-man beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.” 6
Bila huruf lam pada liyakuna dipahami dalam arti agar supaya, maka di atas seperti: maka dipungu
oleh keluarga fir’aun agar supaya dia Musa yang dipungut itu menjadi musuh dengan kesedihan bagi mere
Thabathaba’I memahami huruf lam pada ayat yang ditafsirkan dalam arti agar supaya, yakni tujuan penc
manusia dan jin adalah untuk beribadah. Ulama ini
menulis bahwa tujuan apapun bentuknya adalah sesuatu yang digunakan oleh yang
6 Syaikh imam Al Qurthubi .Tafsir Al Qurthubi. hal., 295

bertujuan untuk menyempurnakan apa yang belum sempurna baginya atau menanggulang
kebutuhan/ kekurangannya. Tentu saja hal ini mustahil bagi Allah SWT, karena dia tidak memiliki kebutuha
Dengan demikian tidak ada lagi baginya yang perlu disempurnakan. Namun disisi lain, suatu perbuatan ya
memiliki tujuan adalah perbuatan sia-sia yang perlu dihindari.
Mengapa, hai Muhammad, kamu diperintahkan untuk memperingatkan umat manusia? Kamu diperin
untuk memperingatkan bahwa jin dan manusia tidak diciptakan kecuali untuk beribadat kepada-Ku.
Jin dan manusia dijadikan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya. Tegasnya, Allah menjadikan ke
makhluk itu sebagai makhluk-makhluk yang mau beribadah, diberi akal dan panca indera yang me
mereka menyembah Allah, untuk beribadahlah tujuan mereka diciptakan. Dengan demikian, ibadah yan
dimaksud disini lebih luas jangkauannya daripada ibadah dalam bentuk ritual. Tugas kekahlifahan te
dalam makna ibadah dan dengan demikian hakekat ibadah mencakup dua hal pokok.
Pertama : kemantapan makna penghambaan diri kepada Allah dalam hati setiap insan. Kedua : mengarah
Allah dengan setiap gerak pada nurani, pada setiap anggota badan dan setiap gerak dalam hidup.
ayat ini hanya khusus mengenai orang yang telah diketahui oleh Ilmu Allah bahwa ia pasti akan
menyembah-Nya, oleh karena ayat ini menggunakan lafadz yang umum dengan makna yang khusus. Per
yang dimaksud adalah tidak Aku ciptakan penduduk surga dari jin dan manusia kecuali untuk menyembah
ayat ini pastilah memasuki oleh takhshish (pengkhususan dan pembatasan), karena tidak mungkin or
dan anak-anak kecil diperintahkan untuk beribahadah. Allah juga berfirman dalam Surat Al A’raaf:7 175
َ ‫ري َثك َ َّمن َه َ ِجل انَ ْأَر َذ‬
ِ‫ْدق ََلو‬ ِ ً‫ْسن?اَو ِّن ِْجال َنِم ا‬
“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (Isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia”. (Qs. Al A
175).
Sementara orang-orang yang memang diciptakan juga untuk beribadah oleh karena itu ayat diatas
kemungkinan besar dimaksudkan kepada orang-orang yang beriman saja. Hal ini sama persis seperti y
disebutkan dalam Firman Allah: 8
َ‫ِل ?ِإ ُاو ِر ُمأ ا َم َو‬ َُُْْ ‫دح اَو ا ًه َإلِ ُاو‬
‫دبعي‬ ِ ً‫ْبس َُوه ?ِإ َه َِِإلَ ? ا‬
ُ ‫ُهنَ ا َح‬ ََّ
‫امع‬ ‫كر ْش ُي‬
ِ ‫نو‬
ُ
“Padahal padahal mereka disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Dia. Maha
Allah dari apa yang mereka persekutuan”. (At-Taubah, 9:31) 9
Apabila dikatakan: bagaimana mungkin ada manusia yang berbuat kafir kepada Allah padahal mereka
diciptakan untuk bersaksi atas ke Tuhanan-Nya dan tunduk kepada perintah dan kehendak-Nya.
Dijawab: Mereka memang harus tunduk kepada takdir yang ditetapkan atas mereka, karena takdir
pasti akan terjadi dan mereka tidak akan mungkin mampu untuk menghindar darinya. Mereka hanya b
kepada takdir-nYa itu tidak dapat dihindari.
Sementara itu segolongan mufassir berpendapat bahwa arti ayat diatas adalah:kecuali supaya
tunduk kepada-Ku dan merendahkan diri yakni, bahwa setiap makhluk dari jin atau manusia tundu
kepada keputusan Allah, patuh kepada kehendak-Nya dan menuruti apa yang telah Dia takdirkan atasn
Allah menciptakan mereka menurut apa yang Dia Kehendaki, dan Allah memberi rezeki kepada me
menurut keputusan-Nya, tidak seorang pun di antara mereka yang dapat memberi manfaat maupun
mudharat kepada dirinya sendiri.
Kalimat ini merupakan suruhan agar memberi peringatan, dan juga memuat alasan dari diperintahka
memberi peringatan. Karena, diciptakanya mereka dengan
alasan tersebut menyebabkan mereka harus diberi peringatan yang menyebabkan

8 Ibid.,195
9 Syaikh Imam Al Qurthubi, Tafsir Al Qurthubi, (Jakarta:Pustaka Azzam, 2009), hal. 293-294
mereka harus diberi peringatan yang menyebabkan mereka wajib ingat dan meuruti nasihat.
Dalam tafsir Al Qurthubi sebuah riwayat dari Ibnu Abbas yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalhah menye
makna dari firman Allah SWT,
ِ‫ِل ?إ‬ َُُْْ ‫نو‬
‫دبعي‬ ُ
“Melainkan Supaya mereka menyembah-Ku”
Arti kata diatas adalah melainkan agar mereka mau beribadah dengan sukarela ataupun terpaksa itu adal
orang-orang yang diperbuatnya dilihat oleh orang lain, tidak mutlak hanya karena Allah SWT.
Sementara makna-makna yang disebutkan ini tidak jauh berbeda, dimana kata ‘abada adalah menyemba
makna awal dari kata ‘Ubudiyah (mempersembah) adalah tunduk dan patuh terhadap yang disemb
Sedangkan makna kata ta’bid, i’tibaad dan Istib’aad adalah menundukan atau mengambil seseorang un
dijadikan hamba. Kata ibadah maknaya adalah taat, adapun ta’abbud artinya ibadah melaksan
peribadatan.10

Oleh karena itu, makna utama untuk kata َُُْْ ‫نو‬


‫دبعي‬ ُ pada firman diatas adalah
‫ِل‬
agar mereka tunduk, patuh, dan melakukan peribadatan.
Pada ayat di atas menegaskan bahwa Allah menciptakan jin dan mausia adalah menyuruh mereka menge
amar dan menegah mereka dari mengerjakan mungkar.
Simpulan
Tujuan hidup kita yaitu mengabdi atau bekerja untuk Allah guna mendapatkan kebahagian dunia dan akhi
dengan melalui ridha-Nya.
Demikianlah Allah memberitahukan, apa tujuan hidup manusia di bumi ini
10 Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 10. Jakarta:Lentera Hati,2002.

menurut Allah yang menciptakan manusia, sebagaimana yang telah dikemukakan dalam ayat-ayat da
Pembahasan. Dan Allah menciptakan jin dan manusia semata- mata hanya untuk menyembah dan beriba
kepada-Nya.
Arti Hidup adalah untuk memberikan arti dan manfaat kebaikan untuk sesama manusia. Selain dari pada
arti hidup adalah untuk mencari arti /makna atau mengambil hikmah dari kehidupan. dan selain da
itu arti hidup adalah untuk mencari jati diri, mengenal diri dan mengenali siapa yang telah menciptakan
[yaitu
Allah].

tahukah kita bahwa orang yang hidup tanpa ada niat mengetahui arti dari hidup, maka hidupnya seperti
yang berjalan dalam kesesatan /kebingungan (tidaklah jelas arah tujuannya).
Untuk pertanyaan dari “Tujuan hidup” sungguh Allah telah menjawab dalam firman-Nya yang artinya
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dza
[51]: 56).
Memangpun benar Allah Maha Benar atas segala firman-Nya, maka jadikan setiap langkah, ucap serta pe
kita bernilai ibadah.
Sungguh,,sungguh beruntunglah bagi orang yang telah mengetahui arti tujuan hidup,,karena dengan dem
akan jauhlah ia dari kebimbangan dalam menjalani
hidup, dan sedikit lebih teranglah ia dalam menapaki gelapnya kehidupan dunia.

Hud :61
َ ‫َدو‬
ٰ‫مث ْ ُمها َخ َأ ا ًح ِالَص‬ ُ ‫َى ِإل َو‬

َ َ‫َهلالَّ ا َم ْ ُم َكل ْنِم ٍه ٰ َِِإل‬ ُ ُْ ‫اي ِ ْم َوق ُاودبعْا‬


َ ‫الَق‬
‫ُه ُْر َيغ‬ َ‫ُوه‬
ْ‫ْساف َّ ُمث‬
َ َ ‫ُهو ِر ْف‬
‫غت‬ َْ
ُ ‫َمعت ْساَو ا َه ِيف‬ َ ‫ِضرأ َْْالَ ْ ُم‬
‫كر‬ ْ ‫َأ َنِم‬ َ ََْ
‫كأشْن‬ ‫ُم‬ َ=َّ‫ٌبير َق‬
ِ ‫نِإ ِّي َبر‬
ِ‫ِهي َإل‬
ْ ‫بوت‬ ُ ‫ُاو‬
ٌ‫بي ُجم‬
ِ

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari b
dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah k
Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".
Dan Kami mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Kemudian dia berkata kepad
”wahai kaumku, sembahlah Allah semata, karena tidak ada tuhan yang berhak disembah bagi kalia
Dia, maka murnikanlah ibadah bagiNya. Dia lah yang memulai penciptaan kalian dari tanah denga
menciptakan bapak moyang kalian, Adam darinya, dan menjadikan kalian orang-orang yang mema
maka mohonlah kepadaNya agar berkenan mengampuni dosa-dosa kalian, dan kembalilah kepad
taubat nasuha. Sesungguhnya tuhanku dekat kepada orang yang mengikhlaskan ibadah kepadaN
bertaubat kepadaNya, lagi mengabulkan (permintaannya), bila dia berdo’a kepadaNYa.”
Kosa Kata

َ‫الَق‬ ‫ۚ اً ِحالَص‬ ْ‫ُمها َ َخأ‬ َ‫دو َمث‬


ُ

dia berkata Saleh saudara Tsamud


mereka

ْ‫ُم َكل‬ ‫اَم‬ ‫ا َهَّلال‬ ‫ُو ُد ْبعا‬


Bagimu Tidak ada Allah Sembahlah

ْ َ ‫ُم َكأ‬
ْ‫ش َنأ‬ َ‫ه ُْر َيغُ ُوه‬ ٍ ‫َٰ َٰهإِل‬

Dia menciptakan kamu Dia Selain Tuhan

ُ‫هو ِر ْف َغ ْتساَف‬
ُ ِ َ‫ا‬
‫هيف‬ ْ‫ُم َك َر ْم َع ْتساَو‬ ِ‫ض َر ْأال‬
ْ

Maka mohonlah ampun Di dalamnya Dan dia memakmurkan kamu Bumi


kepada-Nya

‫ِّي َبر‬ َ=َّ‫ِنإ‬ ِ ‫ۚ هْ َيإِل‬ ‫بوت‬


ُ ‫ُاو‬

Tuhanku Sesungguhnya Kepada-Nya Bertaubatlah kamu

ٌ‫بي ُجم‬
ِ ٌ‫ِي َرق‬

Memperkenankan Amat deka


Asbabun Nuzul
Tetelah selesai kisah Aad kini giliran kisah suku Tsamud. Tsamud juga merupakan satu suku terbe
telah punah. Mereka adalah keturunan Tsamud Ibnu Jatsar, Ibnu Iram Ibnu Sam, Ibnu Nuh. Denga
silsilah keturunan mereka bertemu dengan Ad pada kakek yang sama yaitu Imran.Kaum Tsamud p
menarik pelajaran berharga dari pengalaman buruk kaum Ad, karena itu mereka beriman kepada A
Pada masa itulah, merekapun berhasil membangun peradaban yang cukup megah, tetapi keberha
menjadikan mereka lengah sehingga mereka kembali menyembah berhala serupa dengan berhala
disembah kaum Ad. Ketika itulah
Allah mengutus Nabi Shaleh as mengingatkan mereka agar tidak mempersekutukan Allah tetapi tu
peringatan beliau tidak disambut baik oleh mayoritas kaum Tsamud.Ayat ini mengandung perintah
kepada manusia --langsung maupun tidak langsung-- untuk membangun bumi dalam kedudukanny
khalifah, sekaligus menjadi alasan mengapa manusia harus menyembah Allah SWT semata- mata
Tafsir
“ Dan kepada Ttsamud” (ayat 61) telah diutus pula “saudara mereka Shalih”, artinya, bahwa nabi Shalih di
Tuhan menjadi rasul kepada kaum Ttsamud itu, bukanlah ia yang didatangkan dari luar, melainkan putera
kabilah Ttsamud itu sendiri. sebab itu maka yang didatanginya ialah saudaranya sendiri. sebagaimana jug
sekalian nabi yang diutus Tuhan, maka seruan yang disampaikan Shalih kepada kaumnya itu, sama juga
disampaikan oleh nabi-nabi yang lain.
Dia berkata: “ hai kaumku! sembahlah olehmu akan Allah, tidaklah ada bagi kamu tuhan selain dia “, hany
sajalah yang patut kamu sembah, karena selain dia tidak ada Tuhan. 11
dialah yang telahmenciptakan kamu dari bumi” nenek moyangmu nabi Adam itu dibuat dari tanah. kemudi
turun-temurun beliau kita ini, keluar dari saringan darah, yaitu mani laki-laki dan mani perempuan bercamp
satu. tersimpan dalam rahim perempuan, 40 hari bernama nutfah, 40 hari lagi bernama alaqoh, dan 40 ha
bernama mudgoh, kemudian berangsur bertubuh, berangkap dengan daging, tulang dan darah. dan semu
terjadi dari pada bumi jua adanya.
Dan (dia) meramaikan-Mu didalamnya” subur makmur muka bumi ini, dengan serba lengkap dan s
cukup bahan makanan dan ramailah manusia menjadi penghuninya.
Wasta’marakum dari ista’marakum inilah berpecahan menjadi makmur, apabila bumi subur dan makanan
manusia pun hidup dengan sentosa mencari rezeki dan berketurunan.
Tetapi sambutan kaumnya sangatlah jauh dari yang diharapkan oleh nabi shalih, padahal seruan na
shalih itu benar-benar timbul dari hati yang belas kasihan.
Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan
dunia.

Tafsiran ayat diatas menurut M. Quraisy Shihab: ayat ini mengandung perintah kepada manusia _langsu
tidak langsung_ untuk membangun bumi dalam kedudukannya sebagai kholifah, sekaligus sebgai alas
kenapa manusia menyenbah allah SWT. 12 semata-mata ini sejalan dengan firman-Nya yang diarahkan ke
kaum
11 M.Quraish Shihab. Tafsir al-Mishbah.hal.440
12 Imam Jalaludin As-Suyuti,Imam Jalaludin Al-Mahali.Tafsir Jalalain.hal :31

musyrikin makkah, (QS Al-Quraisy:3-4) memberi mkanan yakni menyiapakan sarana dan prasarana yang
menjadikan mereka dapat memperoleh firman-Nya :” karena itu mohonlah ampunnan-Nya kemudian
bertaubatlah kepada-Nya.”
Dapat juga isyarat bahwa dalam membangaun tidak jarang terjadi kesalahan dan pelanggaran. namun ha
tersebut kiranya dapat diampuni Allah jika yang bersangkutan
memohon ampunan-Nya.

‫ُبي ُجأ َ َة ْو َعد ِعاَّدال اَذِإ ِنا َ َعد‬


ِ ‫ٌبير َق‬
ِ ‫ِإف‬َ ‫نع ِّين‬ َ ‫ِّي‬ ‫دابِع‬
ََِ ‫ألس ِي‬ َ ‫اَذإِ َو َ َك‬
‫دش َْري‬ ُ ‫َنو‬ ُ َ‫نم ْؤُ ْي َلو ِيب ْ ُم َّهلعل‬
ِ ‫ِيل ُاو‬ ‫ْلف‬
َ ‫سي‬ َ ‫بي َج ْت‬
ِ ‫ُاو‬
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adala
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendakl
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selal
berada dalam kebenaran.
Maksud dari ayat ini, manusia yang dipercaya oleh Allah sebagai khalifah itu bertugas memakmurkan atau
membangun bumi ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh yang menugaskan (Allah). Atas dasa
dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dalam Al-Qur’an adalah membina manusia secara pribadi
kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya gun
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh Allah. Maksud dari manusia sebagai
pemakmur bumi adalah; karena manusia itu diciptakan dari tanah yang diambil dari bumi, maka sepa
manusia yang bahan utamanya adalah tanah untuk menjaga dan memakmurkannya, sebagai tanda
penghargaan atas asal-usul penciptaan mereka. Dengan kekuasaan yang diberikan kepadanya, man
harus mampu menjaga amanah yang diberikan Allah kepada mereka dalam hal-hal yang menyebab
bumi itu tetap terjaga dan makmur. Sebaliknya, jika manusia itu dengan kekuasaannya merusak dan
menyalah gunakan kekuasaan yang diamanahkan kepadanya, maka secara tidak langsung manu
telah menghina asal-usul dari mana mereka diciptakan (tanah).Allah SWT memperhatikan eksistens
manusia di
muka bumi, setelah mempeoleh cukup pengetahuan maka Allah SWT menempatkan manusia sebag
eksistensi yang kreatif, sebagaimana termaksut dalam surat Hud ayat 61 “Dan Dia yang menciptakan kam
bumi (tanah) dan menugaskan kamu untuk memakmurkan.” Atas dasar surat Hud 61 ini, Quraish Shihab
menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga m
menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan
yang ditetapkan Allah. Manusia yang dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur material (jasm
dan immaterial (akal dan jiwa). Pembinaan akalnya menghasilkan ilmu. Pembinaan jiwanya menghas
kesucian dan etika, sedangkan pembinaan jasmaninya menghasilkan keterampilan. Dengan
penggabungan unsur-unsur tersebut, terciptalah mahluk dwidimensi dalam satu keseimbangan, d
dan akhirat, ilmu dan iman. Dasar pemikiran di atas tentu saja menuntut umat manusia untuk
menempatkan aspek penguasaan ilmu pengetahuan menjadi penting. Pendidikan dalam hal ini, tidak sa
menjadi rekomendasi Islam yang bersifat normatif-doktriner, tetapi juga menjadi investasi bagi umat m
untuk menentukan masa depannya, baik jangka pendek (dunia) maupun jangka panjang (akhirat). 13
Simpulan
Allah mengutus Nabi Shaleh mengingatkan mereka agar tidak mempersekutukan Allah
tuntunan dan peringatan beliau tidak disambut baik oleh mayoritas kaum Tsamud.
Ayat 61 surat Hud ini mengandung perintah yang jelas kepada manusia langsung maupun tidak langsung
membangun bumi dalam kedudukannya sebagai khalifah, sekaligus menjadi alasan mengapa manusia ha
menyembah Allah SWT.
Tugas manusia di bumi ini sebagai pemakmur yaitu untuk memakmurkan bumi, mensejahterakan umat ma
sendiri lebih-lebih lingkungan-nya.
Tujuan pendidikan adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok
sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna
13 Imam Jalaludin As-Suyuti,Imam Jalaludin Al-Mahali.Tafsir Jalalain.hal :31
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.
Daftar Pustaka
Shihab, M. Quaraish. 2012. Tafsir Al-Misbah. Ciputat: Penerbit Lentera Hati. Ghoffar, Abdul. 2004. Tafsir I
Katsir. Bogor: Pustaka Imam As-Syafi’i.
Al-Qurthubi, Syaikh Imam. 2009. Tafsir Al Qurthubi. Jakarta: Pustaka Azzam. Hamka. Tafsir Al-Azhar Juzu
Jakarta. Pustaka Panjimas.
Departemen Agama RI. Alquran dan Tafsirnya, Jilid 7 juz 19-20-21.Jakarta,2009.
MPU
r, LC, M.Ag

ENYIARAN ISLAM
uan dan tugas-tugas
nggalkan dunia ini? Kalau
hidup di hutan-hutan
agai mahluk yang paling
ran yang patut untuk
gunakan akal dan pikiran
yang digunakan oleh
leh Allah kepada nabi
ang dibutuhakan oleh
adi khalifah yang baik di
an maksud yang jelas,
ahkan oleh Allah SWT
mi, memakmurkan bumi ini
m semesta ini.

ْ ‫ُاوالَق ُ َل‬
‫عج َ َتأ‬
‫الَق ِّين‬
u hendak menjadikan
an (khalifah) di bumi itu
mi senantiasa bertasbih
Aku mengetahui apa yang

‫ْذ ِا َو َل‬
erfirman

yaitu berupa penghormatan


qaala rabbuka lil malaa-ikati
mad, ingatlah ketika Rabbmu
aa’ilun fil ardli khaliifata 1
‫َفِئال‬ َ ‫ُوهَو ِيذالَّ ْ ُم َك‬
‫لعج‬

sebahagian kamu atas


n-Nya kepadamu.
ampun lagi Maha
ni suatu kaum yang akan
agaimana firman-Nya: Huwal
halifah di bumi.”) (QS. A1-

ni malaikat-malaikat yang
aki Adam saja, karena jika
ngkau hendak menjadikan
an darah.” Artinya, para
elakukan hal tersebut.
memahami dari kata
n yang terjadi di tengah-
makhluk sebelumnya. 2
adap anak cucu Adam,
swt. sebagai makhluk yang
a izinkan. Di sini tatkala
uk di bumi, Qatadah
akan di muka bumi,” maka
ang akan membuat
ntuk meminta penjelasan
jawaban atas pertanyaan
a Aku mengetahui apa yang
manusia) terdapat
an tidak mengetahui, bahwa
ngah mereka. Dan di antara
g taat beribadah, ahli zuhud,
yu’, dan orang-orang yang

mpatkannya di bumi. Lalu


erupa pengetahuan tentang
indo, 2000) Hal. 359

alah firman Allah kepada


atkan di bumi sebagai
khalifah untuk membangun
yang menumpahkan darah
ahal, kami selalu
lu berzikir dan
ng tidak kalian ketahui." 4

tesebut menurut perkiraan


gkan mereka selalu ta'at

kebesarannya. Kata-kata

- Mu" lam di ayat tersebut


arena Allah) . Kedua, berarti
mulia seperti cinta kepada-

u sebatas perkiraan mereka,


n kebaikan yang muncul dari
siapa di antara mereka
Hati, 2006) hal. 140-141

t- ayat-Nya nampak jelas


kalangan manusia seperti
dengan kecenderungan
makin jelas mana wali-Nya
ak menempati neraka-Nya,
mbunyikan oleh Iblis berupa
Ku”
Ku) pengertian dalam ayat
menyembah-Nya. Karena
ma saja dengan pengertian
nulis dengannya." Dan

‫ا َم َو‬

dan tidaklah
ka bumi. Allah SWT

Dia menyempurnakannya
s dipahami bahwa sujud
diperuntukkan kepada

ekannya adalah beribadah


u kepada-Nya semata-mata
dengan huruf lam dalam

Kesedihan bagi mereka.


alah.” 6
eperti: maka dipungutlah dia
kesedihan bagi mereka.
, yakni tujuan penciptaan

yang
atau menanggulangi
ak memiliki kebutuhan.
, suatu perbuatan yang tidak

usia? Kamu diperintahkan


badat kepada-Ku.
llah menjadikan kedua
ca indera yang mendorong
emikian, ibadah yang
gas kekahlifahan termasuk

n. Kedua : mengarah kepada


dalam hidup.
wa ia pasti akan
na yang khusus. Perkiraan
li untuk menyembahnya.
ena tidak mungkin orang gila
at Al A’raaf:7 175

n manusia”. (Qs. Al A’raaf :


ena itu ayat diatas
sama persis seperti yang
‫نو‬
ُ
han selain Dia. Maha suci

padahal mereka
kehendak-Nya.
eka, karena takdir mereka
nya. Mereka hanya berbuat

lah:kecuali supaya mereka


atau manusia tunduk
Dia takdirkan atasnya.
rezeki kepada mereka
eri manfaat maupun

an dari diperintahkannya

an
uruti nasihat.
n Abi Thalhah menyebutkan,

un terpaksa itu adalah


h SWT.
a adalah menyembah, dan
adap yang disembah.
ambil seseorang untuk
a ibadah melaksanakan

as adalah

yuruh mereka mengerjakan

gian dunia dan akhirat


era Hati,2002.

n dalam ayat-ayat dalam


nyembah dan beribadah

a. Selain dari pada itu


upan. dan selain dari pada
g telah menciptakan kita

hidupnya seperti orang

an-Nya yang artinya :


a-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat

ngkah, ucap serta perbuatan

karena dengan demikian

َ‫ُوه‬
‫نِإ ِّي َبر ٌبير‬

ku,
ciptakan kamu dari bumi (tanah)
mudian bertobatlah kepada-Nya,
hamba-Nya)".
an dia berkata kepada mereka,
disembah bagi kalian kecuali
an dari tanah dengan
ng-orang yang memakmurkannya,
an kembalilah kepadaNya dengan
an ibadah kepadaNya dan mau
adaNYa.”

ٰ‫َىإِل َو‬

Dan kepada

‫اَي ِْم َوق‬


Hai
kaumku

ْ‫نِم‬

Dari

َ‫نِم‬

Dari

َ=َّ‫ُمث‬

Kemudian

ٌ‫بي َرق‬
ِ
Amat dekat
akan satu suku terbesar yang
m, Ibnu Nuh. Dengan demikian
ran.Kaum Tsamud pada mulanya
ka beriman kepada Allah SWT.
egah, tetapi keberhasilan itu
upa dengan berhala yang

utukan Allah tetapi tuntunan dan


engandung perintah yang jelas
dalam kedudukannya sebagai
SWT semata- mata.
bahwa nabi Shalih diutus
ar, melainkan putera dari
iri. sebagaimana juga
mnya itu, sama juga yang

an selain dia “, hanya Allah

t dari tanah. kemudian


perempuan bercampur jadi
a alaqoh, dan 40 hari pula
an darah. dan semua itu

erba lengkap dan serba

subur dan makanan cukup

h, padahal seruan nabi

rkan

a manusia _langsung atau


ekaligus sebgai alasan
ya yang diarahkan kepada
dan prasarana yang
nan-Nya kemudian

nggaran. namun hal

‫اَذإِ َو‬
hwasanya Aku adalah
a-Ku, maka hendaklah
u, agar mereka selalu

memakmurkan atau
(Allah). Atas dasar ini
usia secara pribadi dan
khalifah-Nya guna
manusia sebagai
ari bumi, maka sepatutnya
a, sebagai tanda
an kepadanya, manusia
hal yang menyebabkan
a merusak dan
dak langsung manusia itu
erhatikan eksistensi
atkan manusia sebagai
ng menciptakan kamu dari
ni, Quraish Shihab
elompok sehingga mampu
nia ini sesuai dengan konsep
nsur material (jasmani)
an jiwanya menghasilkan
mpilan. Dengan
atu keseimbangan, dunia
manusia untuk
alam hal ini, tidak saja
vestasi bagi umat manusia
panjang (akhirat). 13

mpersekutukan Allah tetapi

upun tidak langsung untuk


mengapa manusia harus

ejahterakan umat manusia

a
Abdul. 2004. Tafsir Ibnu

Tafsir Al-Azhar Juzu XVII.

Anda mungkin juga menyukai