Anda di halaman 1dari 33

KEBIJAKAN

PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan


Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
LATAR BELAKANG

OUTLINE KEBIJAKAN

PAPARAN VAKSINASI
COVID-19

PESAN KUNCI
Latar Belakang
COVID -19 Fatality Rate di Indonesia
(per 13 November 2020)

KASUS TERKONFIRMASI MENINGGAL FATALITY RATE

Indonesia 467.113 15.211 3,3%


Dunia 53.507.282 1.305.164 2,4%
LIMA PROVINSI DENGAN KASUS TERTINGGI
DKI Jakarta 117.462 2.440 2,1%
Jawa Timur 56.070 4.007 7,1%
Jawa Barat 44.182 804 1,8%
Jawa Tengah 42.372 1.990 4,7%

Sulawesi Selatan 19.260 474 2,5%

https://covid19.go.id/peta-sebaran
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
bencana non-alam.

Pemerintah telah mengumumkan kasus konfirmasi pertama COVID-19 di Indonesia


pada awal Maret 2020. Dalam rentang waktu satu bulan, seluruh provinsi telah
melaporkan kasus konfirmasi. Penyebaran COVID-19 tidak hanya terjadi di Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dan kota padat penduduk lainnya, namun telah menyebar
hingga ke pedesaan di daerah terpencil.

LATAR Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di Indonesia.
BELAKANG
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang terlihat nyata
dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan.

Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan
namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif melalui upaya pemberian vaksinasi.
PETA DUNIA PENGEMBANGAN VAKSIN COVID-19
Return on Investment Imunisasi sebesar 16 kali Cost of Ilness sehingga imunisasi
dinilai sebagai intervensi paling cost of effective
Perpres No. 99
Tahun 2020
tentang Pengadaan
Vaksin dan
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-19
Kajian Vaksinasi COVID-19
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)
Kebijakan Vaksinasi
COVID-19
TUJUAN VAKSINASI COVID-19
1. Menurunkan kesakitan &
kematian akibat COVID-19

2. Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara


menyeluruh

3. Menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan


ekonomi
KELOMPOK SASARAN TAHAPAN PENERIMA VAKSIN COVID -19

Kriteria : Penduduk dengan kondisi sehat dan


pekerjaannya berisiko tinggi terhadap penularan
COVID-19

PETUGAS KESEHATAN
SELURUH INDONESIA

sebagai garda TNI/Polri, aparat tokoh Guru, tenaga aparatur kelompok usia
masyarakat/agama, pendidik dari produktif dan
terdepan dalam hukum, dan
PAUD/TK, SD, SMP,
pemerintah pusat, berkontribusi
pelaku perekonomian daerah, dan
pemberian petugas
strategis, perangkat SMA dan PT dalam sektor
layanan pelayanan publik daerah kecamatan,
legislatif . perekonomian
berperanan penting termasuk anggota
kesehatan lainnya yang desa, RT/RW dalam BPJS Penerima
publik dan terlibat langsung keberlangsungan Bantuan Iuran
memiliki risiko dengan investasi pendidikan (PBI)
anak – anak
tertularnya pelayanan Indonesia
COVID-19 masyarakat
RENCANA SKEMA PELAKSANAAN

PROGRAM MANDIRI

PERPRES NO. 99 TH 2020 : penetapan jenis dan jumlah Vaksin COVID-l9 dilakukan oleh Menteri
Kesehatan dengan memperhatikan pertimbangan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Waktu Pelaksanaan Kesehatan, berupa:
Mulai Desember 2020 1. Puskesmas dan jaringan
pelayanannya;
secara bertahap dengan
2. klinik;
mempertimbangkan kajian 3. tempat praktik mandiri dokter,
epidemiologi, ketersediaan dan tempat praktik mandiri
vaksin COVID-19 dan sarana bidan/perawat;
pendukung lainnya 4. rumah sakit; dan/atau
5. klinik Kantor Kesehatan
Pelabuhan.

Dalam hal Fasilitas Pelayanan Kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam memberikan
Vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau tidak memenuhi persyaratan, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Puskesmas dapat membuka pos Vaksinasi COVID-19
KEGIATAN
VAKSINASI COVID-19
SISTEM KESEHATAN NASIONAL

INPUT:
SDM, MONITORING DAN
vaksin PERENCANAAN PELAKSANAAN OUTPUT:
dan EVALUASI Penerimaan
masy. tinggi,
logistik, seluruh
cold chain sasaran
divaksinasi,

• PENDATAAN DAN • DISTRIBUSI DAN • PENCATATAN DAN


PENENTUAN FASYANKES MANAJEMEN VAKSIN PELAPORAN
• PENDATAAN. REGISTRASI DAN DAN LOGISTIK • PEMANTAUAN PRA,
VERIFIKASI SASARAN • STANDAR
SAAT DAN PASKA
• PERHITUNGAN SUMBER DAYA RUANG/TEMPAT
PELAKSANAAN
• INVENTARISASI SARANA LAYANAN
• PEMANTAUAN DAN
RANTAI DINGIN • STANDAR PELAYANAN
• MANAJEMEN LIMBAH PENANGGULANGAN
• PENYUSUNAN RENCANA
KIPI
KERJA

SISTEM INFORMASI SATU DATA VAKSINASI COVID-19


Aspek Legal: UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan, Perpres No. 99 Tahun 2020 ttg Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19,
Permenkes No. 12 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi, Permenkes No. 28 Tahun 2020 ttg Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19
SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI MENDUKUNG
PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
Pendataan Fasyankes
dan Penyusunan Jadwal Pelayanan

Dinkes Prov bersama dengan Dinkes Kab/Kota


 Puskesmas, puskesmas
pembantu, puskesmas keliling dan Puskesmas melakukan pendataan dan
dan pos vaksinasi;
 Fasilitas pelayanan kesehatan
penentuan fasilitas pelayanan kesehatan atau
lainnya baik pemerintah
maupun swasta yang memiliki
pos vaksinasi yang akan menjadi tempat
kerja sama dengan Puskesmas
maupun Dinas Kesehatan
pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19
Provinsi atau Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat
termasuk pendataan kapasitas SDM dan sarana
yaitu rumah sakit, klinik, tempat
praktik mandiri dokter, atau
yang tersedia di setiap fasilitas pelayanan
tempat praktik mandiri
bidan/perawat;
kesehatan tersebut.
 Unit pelayanan kesehatan pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP).
Hasil pendataan dan penentuan fasilitas pelayanan kesehatan
pelaksana Vaksinasi COVID-19 ini beserta jadwal pelaksanaan (hari
dan jam pelayanan) masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan
dan pos vaksinasi dimasukkan langsung oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota ke dalam aplikasi PCare.
Pendataan Sasaran
Data calon penerima
vaksinasi yang berbasis
Nomor Induk
Kependudukan (NIK) →
penyaringan data (filtering)
melalui Sistem Informasi
satu Data Vaksinasi COVID-
19
Registrasi dan Verifikasi Sasaran
Data calon penerima
vaksinasi yang berbasis
Nomor Induk
Kependudukan (NIK) →
penyaringan data (filtering)
melalui Sistem Informasi
satu Data Vaksinasi COVID-
19
VAKSIN DAN LOGISTIK

Alokasi vaksin dan logistik


vaksinasi lainnya (ADS,
Safety Box dan alcohol
swab) untuk setiap
puskesmas maupun
fasilitas pelayanan
kesehatan ditentukan
berdasarkan data sasaran
yang terverifikasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (2)
Pusat (Kemenkes) sampai Provinsi

Proses pengadaan :
1. vaksin
2. logistik imunisasi (seperti Auto Disable Syringe
– ADS, Safety Box, Kapas Alkohol)
Distribusi dari penyedia (Biofarma) sampai ke Tingkat Provinsi
via udara dengan pesawat (menggunakan cool box) atau
darat dengan kendaraan berpendingin khusus

Di Provinsi :
1. vaksin disimpan oleh instalasi farmasi
dalam cold room dan atau vaccine
refrigerator dengan suhu terjaga 2 – 8
°C
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box,
Kapas Alkohol) disimpan di instalasi
farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan
dengan menggunakan kendaraan berpendingin khusus
(beberapa Prov/Kab/Kota), atau menggunakan cool box /
vaccine carrier.
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan
ketersediaan anggaran masing2 daerah : Kab/kota akan
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota mendistribusikan
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin dan logistik
vaksin atau dibuat jadwal pengambilan sesuai alokasi lainnya ke Rumah
Sakit, Puskesmas,
KKP, Klinik atau Pos
pelayanan vaksinasi
lainnya yang
terdaftar sebagai
tempat pelayanan
vaksinasi Covid 19
dengan
menggunakan mobil
Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi box atau puskesmas
farmasi, kemudian: keliling, vaksin
1. vaksin disimpan dalam cold room atau ditempatkan pada
vaccine refrigerator sebelum didistribusikan vaccine carrier
ke faskes.
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box, Kapas
Alkohol) disimpan di instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP

Puskesmas akan menyimpan vaksin


di vaccine refigerator. Logistik
lainnya disimpan di instalasi farmasi.
Untuk Fasyankes lainnya (Klinik KKP,
Klinik Pos Pelayanan vaksinasi, dll)
berkoordinasi dengan Puskesmas
untuk distribusi vaksin dan logistik
lainnya:

1. Jika Fasyankes tidak memiliki


vaccine refrigerator yang sesuai
standar, maka dapat digunakan
lemari es rumah tangga, sesuai
SOP yang berlaku.
2. Vaksin dibawa oleh petugas
menggunakan vaccine carrier.
ALUR PELAYANAN IMUNISASI COVID-19

Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang
P Care

Meja 1 (Pendaftaran) Meja 2 (Skrining)


• Peserta menunjukkan e-ticket yang diinput ke aplikasi • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
Pcare, atau sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan
• Petugas pendaftaran melakukan verifikasi dengan NIK mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
dan daftar sasaran yang didapat dari aplikasi pcare • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
• Peserta menandatangani informed consent

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare.
• Bagi sasaran yang ditunda pemberian vaksinasinya dilaporkan dan dijadwalkan ulang
Meja 3 (Vaksinasi)
melalui aplikasi Pcare • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI prinsip penyuntikan aman
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 • Petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch vaksin
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi elektronik yang diberikan kepada sasaran pada aplikasi PCare
MONITORING DAN EVALUASI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI

PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN


PASKA PELAKSANAAN
Pencatatan dan Pelaporan Elektronik
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
Identitas lengkap sasaran (NIK,
nama, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, alamat)
• Terpisah dari pencatatan dan
pelaporan imunisasi rutin Status BPJS

• dilakukan secara elektronik Nama vaksin


melalui aplikasi PCare

No Batch Vaksin

Tanggal pemberian vaksin (Dosis


1-2)
Alur dan Proses Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Pelayanan

Capaian cakupan : rekapitulasi


Pencatatan dilakukan di setiap Laporan harian per fasyankes ➔ real
cakupan harian dan keseluruhan ➔
fasyankes time
dashboard, peta, table, grafik, dll

1. Data tertuang dalam format standar


2. Rekapitulasi dapat diunduh dan di cetak untuk mendapatkan pengesahan/tanda
tangan dari pejabat yang berwenang (Kepala Puskesmas/Kepala Fasyankes)
Pencatatan dan Pelaporan Logistik

Monitoring
logistik
menggunakan
Bio Tracking
Biofarma dan
SMILE (Sistem
Monitoring
Imunisasi Logistik
secara
Elektronik)
PEMANTAUAN
DAN PENANGGULANGAN KIPI

KIPI yang meresahkan dan


menimbulkan perhatian
berlebihan masyarakat, harus
ALUR PELAPORAN segera direspons, diinvestigasi
dan laporannya segera dikirim
langsung kepada Kementerian
Kesehatan cq. Sub Direktorat
Vaksinasi/Komnas PP-KIPI atau
melalui WA grup Komda KIPI –
Focal Point, email:
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan
komnasppkipi@gmail.com dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Pokja 24 jam dari saat penemuan kasus data_Vaksinasi@yahoo.com;
KIPI website:
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24-72 jam dari saat penemuan
www.keamananvaksin.kemkes.
kasus go.id.

Sub Direktorat Vaksinasi/Komnas PP-KIPI 24 jam-7 hari dari saat penemuan


kasus
PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN PASKA PELAKSANAAN

Sebelum pelaksanaan Saat pelaksanaan Sesudah pelaksanaan

“COVID-19 1. Monitoring
vaccine 1. Penilaian Cepat
cakupan
introduction cakupan (RCA)
2. Monitoring
readiness 2. Evaluasi dampak
kualitas
assessment melalui
pelayanan
tool” surveilans
3. Penilaian Cepat
COVID-19
cakupan (RCA)
3. Post marketing
4. Pemantauan dan
vaccine
Penanggulangan
surveillance
KIPI
STRATEGI KOMUNIKASI
VAKSINASI COVID-19

1. Berdasarkan data dan fakta


PENDEKATAN 2. Berorientasi hasil
STRATEGI KOMUNIKASI 3. Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang potensial
4. Sharing informasi dengan publik dan masyarakat sebagai instrumen
COVID-19 yang efektif untuk mempengaruhi perilaku seseorang

Agar memastikan sasaran atau target vaksinasi:


1. Terinformasi manfaat vaksinasi dan bahayanya jika tidak mendapatkan
vaksinasi COVID-19 lengkap (misal : 2 dosis pemberian)
PENTINGNYA 2. Mengetahui ketersediaan akses pelayanan vaksinasi di wilayahnya (jumlah
STRATEGI KOMUNIKASI kunjungan dan jarak waktu mendapatkan imunisasi 2 dosis)
3. Mengetahui peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri sendiri,
keluarga dan lingkungan (tetap menerapkan protokol kesehatan dsb)
4. Termotivasi untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 tepat waktu dan
lengkap
Kesimpulan
• Pemberian vaksinasi COVID-19, disertai dengan
penerapan protokol kesehatan yang ketat, merupakan
upaya akselerasi dalam rangka penanggulangan pandemi
• Kegiatan vaksinasi COVID-19 meliputi tahapan
perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi,
dimana keseluruhan tahapan ini akan didukung oleh sistem
informasi terintegrasi
• Perlu dilakukan komunikasi publik yang efektif untuk
meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi
COVID-19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai