Npm : 202010325307
Target dari indeks harga konsumen adalah mengukur perubahan pada biaya hidup, dengan kata
lain indeks harga konsumen mencoba mengukur berapa banyak penghasilan.
Permasalahan pertama disebut dengan bias subtitusi, ketika harga harga berubah dari satu tahun ke
tahun yg lain harga tersebut tidak berubah secara seimbang
Mari kita lihat contoh sederhana, anggaplah bahwa dalam satu tahun basis, pisang lebih murah
daripada nanas, akibatnya konsumen membeli lebih banyak pisang daripada nanas
Permasalahan kedua indeks harga konsumen adalah munculnya barang barang yg baru, ketika
barang baru diperkenalkan, para konsumen memiliki varietas lebih banyak yg dapat mereka pilih.
Permasalahan ketiga indeks harga konsumen adalah perubahan kualitas yang tidak terukur, jika
kualitas barang memburuk dari satu tahun ke tahun berikutnya maka nilai uang jatuh
Indeks harga konsumen menyesuaikan diri dengan perubahan tingkat harga keseluruhan.
Pakar ekonomi dan pemangku kebijakan mengawasi deflator PDB dan indeks harga konsumen
untuk mengukur seberapa cepat harga naik. Biasanya, kedua statistik menunjukan hal yg sama
namun ada dua perbedaan yg dapat membuat keduanya berbeda
Perbedaan pertama adalah deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yg diproduksi
dalam negri sedangkan indeks harga konsumen mencerminkan harga semua barang dan jasa yg
dibeli oleh konsumen.