18 April 2019
18 April 2019
Identitas Asesi
Kelas : XII.3
NIS : 165231
II. TUJUAN :
1. Agar dapat memahami cara dan penggunaan prinsip ekstraksi padat cair metode
soxhletasi
A. Kemiri
Dalam penulisan lontar, bii kemiri yang telah dibakar digunakan untuk menghitamkan
tulisan pada lebaran – lembaran lontar. Kemiri mempunyai sifat untuk mengatasi dan
mengobati peyakit diare, disentri,msakit perut, sembelit, demam, dan juga sariawan.
Manfaat kemiri disebabakan karena kandungan yang ada di dalamnya seperti sponin,
falvonoida, dan polifenol. Komponen tersebut merupakan komponen yang baik bagi
manusia. Terdapat kandungan gi di dalam kemiri seperti protein, lemak, dan
jugabkarbohidrat. Kandungannya yang penting di dalam kemiri adalah vitamin , asam
sulfate, serta foto sentrol yang bias membantu menghambat terjadinya pembentukan
kolesterol.
B. Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organikyang tidak larut atau bercampur
dengan air, tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain yang
dikenal awam, awam adalah terasa licin saat dipegang.
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam, serta tidak larut pada air, larut dalam pelarut organik non –
polar, misalnya dietil eter( C2H5OC2H5), benzene dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya
sama.
Jadi minyak juga merupakan senyawa ester.Hasil hidrolisis minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol.Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai
rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. Dalam pembentukan minyak, enzim
denaturase akan membantu memasukan ikatan rangkap pada posisi tertentu dirantai asam
lemak. Enzim akan terus bekerja berurutan hingga menghasilkan produk akhir yaitu minyak.
C. Ekstraksi
Apabila komponen yang dipisahhkan berada dalam fase padat, maka proses tersebut
dinamakan pelindihan atau ”LEACHING”, sedangkan istilah “ EKSTRAKSI” umum dipakai
jika soluter berada dalam fase cair. Seringkali campuran bahan padat dan cair ( misalnya
bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanisn
atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling bercampur
secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat – sifat fisiknya terlalu kecil, atau
tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.
Berikut adalah istilah – istilah yang umumnya digunakan dalma proses ekstraksi
1. Dalam produksi bahan bakar pada industry nuklir, proses cairan – cairan coal tar.
3.Pemisahan aromatik dari minyak bakar berbasis kerosin untuk meningkatkan kuallitas
pembakaran.
4.Pemisahan aromatik dari senyawa parifin atau nafta untuk meningkatkan karakter
viscositas suhu suatu minyak pelumas.
5.Pengambilan senyawa relative murni seperti benzena, toluene dan xylene dari reformat
yang dihasilkkan secara katalistis pada industri.
8. Permurnian penisilin
Tahap Tahap Ekstraksi
1. Mencampur bahan ekstraksi dan pelarut dan membiarkannya saling berkontak. Dalam hal
ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antarmuka bahan ekstraksi
dan pelarut. Dengan demikian terjadi ekstraksi yang sebenarnaya, yaitu pelarut ekstrak.
2. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara penjernihan atau
filtrasi.
3. Mengisolasi ekstrak dari larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut, umumnya
dilakukan dengan menguapkan pelarut. Dalam hal – hal tertentu, larutn ekstrak dapat
langsung diolah lebih lanjut atau diolah setelah dipekatkan.
Dalam pelaksanaan proses ekstraksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah:
· Waktu ekstraksi
· Kuantitas pelarut
· Suhu pelarut
· Tipe pelarut
Di dalam pemilihan solven untuk operasi ekstraksi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Selektivitas solven
3. Kelarutan
4. Densitas
5. Titik didih
7. Tegangan antarmuka
8. Reaktivitas kimia
9. Sifat – sifat lain.
Ekstraksi cair – cair adalah proses ekstraksi yang dilakukan untuk memisahkan larutan
( cair) dengan pelarut atau solven yang juga berupa cairan. Prinsip metode ekstraksi cair –
cair adalah berdasarkan pada perbedaan koefisien distribusi zat telarut dalam dua larutan
yang berbeda fasa dan tidak saling campur.Bila suatu zat terlarut terdistribusi diantara dua
larutan larutan yang tidak saling bercampur, berlaku hukum mengenai konsentrasi zat
terlarut dalam kedua fase kesetimbangan. Prinsip kerjanya adalah pemisahan berdasarkan
perbedaan kelarutan.contoh proses ekstraksi cairan adalah campuran aseton dan air
diekstraksi dengan metil isobuti keton dan masih bannyak lagi.
Ekstraksi padat cair adalah proses ekstraksi yang dilakukan untuk memisahkan padatan
dengan pelarut yang juga berupa cairan. Ekstraksi padat cair disebut jugapengurasan
(leaching). Sebagai contoh pembuatan ester( essence) untuk bau – bauan dalam
pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji
coklat dan yang dapat dilihat sehari – hari ialah pelarutan komponen – komponen kopi
dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.
Pelarut dikontakan dengan padatan melalui proses tunak ataupun tak tunak. Metode ini lebih
banyak digunakan untuk pemisahan campuran solid – liquid dimana jumlah padatan sangat
besar dibandingkan fase liquid.
Pada metode ini,padatan dihancurkan terlebih dahulu menjadi pecahan kecil sebelum
dikontakan dengan pelarut. Metode ini populer karena tingkat kemurnian hasil prosses
sehingga dapat menyeimbangi biaya operasi pemisahan yang tinggi.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
7. Standar 1 buah
8. klem 2 buah
B. Bahan
V. PROSEDUR KERJA
Pelaksanaan Ekstraksi
3. Timbang massa kemiri 50 gram, bungkus kemiri dengan kertas saring dan
sebanyak200 ml
Pelaksanaan Destilasi
8. Lakukan perhitungan
KARAKTERISTIK SYARAT
Bobot molekul 82,6 gr/mL
Wujud Cair
B. Kemiri
KARAKTERISTIK SYARAT
Warna Normal
C. Minyak Kemiri
KARAKTERISTIK SYARAT
SMK-SMTI PADANG
2018-2019