Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh WFH terhadap Perbankan Syariah Saat

Munculnya Pandemi

Sejak Munculnya Pandemi sudah lebih dari satu tahun lamanya, saat pandemi ini
penularannya sangat cepat dan telah menyebar hampir diberbagai negara, termasuk
Indonesia. Adanya pandemi covid-19 saat ini paling banyak berpengaruh adalah di bidang
ekonomi dan keuangan,(berbagai bank ) termasuk juga Perbankan Syariah.

Di situasi Pandemi covid-19 seperti ini memberikan efek pada perbankan syariah
yaitu pada ekonomi dan keuangan. Efek dari ekonomi dan keuangan adalah dengan adanya
kinerja ekonomi yang menurun dan konsumsi terganggu, investasi menjadi terhambat,
ekspor-impor terkontraksi, pertumbuhan ekonomi melambat, sedangkan efek dari keuangan
dengan berdampak pada sektor keuangan adanya penurunnya kinerja sektor rill, dimana NPL,
Profitabilitas,dan solvabilitas perusahaan mengalami tekanan.

Pemerintah saat ini juga menerapkan peraturan physical distancing (jaga jarak) dan
work from home (WFH) sebagai cara untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19. Dan
pemerintah berharap adanya peraturan tersebut dapat memberikan dampak positif kepada sisi
sosial ekonomi dan stabilitas keuangan terutama di perbankan Syariah.

Dengan adanya peraturan WFH semua kegiatan dilakukan di rumah, sehingga


mengakibatkan sektor ekonomi, termasuk perbankan syariah jadi terganggu. Perbankan
syariah harus menghadapi risiko kredit, sektor keuangan syariah dan sosial ekonomi islam,
risiko pasar, dan risiko likuiditas.

Sebagai bentuk untuk meminimalkan risiko tersebut pemerintah indonesia


bekerjasama dengan OJK mengeluarkan pojk no.11/pojk.03/2020 tentang stimulus
perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran virus covid-
19. Peraturan tersebut diterbitkan untuk memberikan relaksasi kepada nasabah UMKM
maupun non UMKM yang terkena dampak Virus Covid-19 melalui rekstrukturisasi dan
rescheduling pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah dan OJK.

Pada saat ini Indonesia sudah berada di fase new normal. Ada beberapa strategi-strategi
yang dilakukan bank syariah diantaranya :

1. Bank Syariah akan tetap melakukan mitigasi risiko dengan cara restrukturisasi
pinjaman dengan tetap memilih debitur yang layak untuk melakukan proses
restrukturisasi dan mana yang tidak.
2. Fokus pada industri yang memiliki prospek yang baik ditengah pandemi
3. Perbankan syariah akan fokus memberikan pengembangan digital banking dan online
banking.
4. Memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM melalui program corporate social
responsibility (CSR) secara virtual.
5. Perbankan syariah harus melakukan pendampingan kepada para debiturnya terutama
pada UMKM
6. Perbankan syariah mau tidak mau harus melakukan digital marketing
7. Para pemimpin perbankan syariah harus bisa agile leadership-nya, agar dapat
menciptakan perubahan pada suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai