Anda di halaman 1dari 17

Prinsip Etika Dalam

Berbisnis dan
Lingkungan
Nama Kelompok :
Daud Alifian (2062066)
Venda Nur Afandi (2062070)
Yasta Ovan (2262143)
Teori Etika yang Dirumuskan
Banyak Ahli

Etika, sebagai kajian nilai dan


moralitas, telah dirumuskan oleh
berbagai ahli. Menurut Aristotle
memberikan kontribusi dengan etika
kebajikan, Menurut Kant dengan
kewajiban moral, dan Menurut
Bentham dengan utilitarianisme,
menciptakan landasan untuk
pemikiran etika yang beragam.
Etika Deontologi
Etika Deontologi, yang
ditegakkan oleh Kant,
menekankan kewajiban
intrinsik dan norma moral yang
bersifat mutlak. Tindakan
dianggap baik atau buruk
berdasarkan kepatuhan
terhadap aturan moral, tanpa
mempertimbangkan
konsekuensi.
Etika Teleologi
Sebaliknya, etika teleologi, seperti
yang dikembangkan oleh
utilitarianisme Bentham dan Mill,
mengukur moralitas berdasarkan
hasil atau konsekuensi. Tindakan
dianggap baik jika menghasilkan
kebahagiaan atau manfaat maksimal.
Teori Hak
Teori hak, dengan dasar pemikiran
dari John Locke dan Immanuel
Kant, menyoroti hak-hak individu
sebagai elemen utama etika. Ini
mencakup hak asasi manusia,
memberikan landasan untuk
mengevaluasi keadilan dan
kebebasan.
Teori
Keutamaan
Teori keutamaan
mencakup nilai-nilai
yang diutamakan
dalam pengambilan
keputusan. Berbeda
dengan deontologi
atau teleologi, teori ini
menekankan karakter
dan prinsip moral
yang mendorong
tindakan
Dari beberapa definisi etika tersebut dapat segera diketahui
bahwa etika berhubungan dengan 4 hal Yaitu :

1. Dilihat dari segi obyek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
2. Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal fikiran atau filsafat.
3. Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan
yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina
dan sebagainya.
4. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntunan zaman.
Indikator Etika
Bisnis
Indikator etika bisnis
mencakup aspek
ekonomi, peraturan,
hukum, ajaran agama,
nilai budaya, dan
pertimbangan individu.
Pengaruh ini membentuk
landasan etika dalam
konteks keputusan
bisnis.
Indikator Etika bisnis
menurut ekonomi

apabila perusahaan atau


pebisnis telah melakukan
pengelolaan sumber
daya bisnis dan sumber
daya alam secara efisien
tanpa merugikan
masyarakat lain
menurut peraturan khusus
yang berlaku

Berdasarkan indikator
ini seseorang pelaku
bisnis dikatakan
beretika dalam
bisnisnya apabila
masing-masing pelaku
bisnis mematuhi aturan-
aturan khusus yang
telah disepakati
sebelumnya.
Berdasarkan Ajaran
Agama

Pelaku bisnis dianggap


beretika bilamana
dalam pelaksanaan
bisnisnya senantiasa
merujuk kepada nilai-
nilai ajaran agama yang
dianutnya.
Berdasarkan Nilai Budaya

Setiap pelaku bisnis baik


secara individu maupun
kelembagaan telah
menyelenggarakan
bisnisnya dengan
mengakomodasi nilai-
nilai budaya dan adat
istiadat yang ada
disekitar operasi suatu
perusahaan
Indikator etika bisnis
menurut hukum

Berdasarkan indikator hokum


seseorang atau suatu
perusahaan dikatakan telah
melaksanakan etika bisnis
apabila seseorang pelaku bisnis
atau suatu perusahaan telah
mematuhi segala norma hukum
yang berlaku dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya.
menurut masing-masing
individu

apabila masing-masing pelaku


bisnis bertindak jujur dan tidak
mengorbankan integritas
pribadinya.
Model Etika dalam Bisnis

Model etika dalam bisnis dapat dibagi menjadi :


● Immoral Manajemen (melibatkan tindakan jahat) Dalam konteks ini, tindakan tersebut dapat melibatkan
penipuan, penyalahgunaan kekuasaan, atau pelanggaran norma moral yang umum diakui.
● Amoral Manajemen (tidak mempertimbangkan aspek moral) Amoral manajemen merujuk pada model
kepemimpinan atau praktik manajemen yang tidak mempertimbangkan aspek moral atau etika secara
signifikan.
● Moral Manajemen (beroperasi sesuai dengan nilai-nilai moral) Moral manajemen mencerminkan
pendekatan kepemimpinan yang berlandaskan pada nilai-nilai etika dan norma moral.
Prinsip Etika Bisnis

01 02 03

Prinsip Otonomi Prinsip Kejujuran Prinsip Keadilan


Mengakui kebebasan Menjunjung tinggi Menentukan distribusi
individu untuk membuat kejujuran sebagai unsur sumber daya dan hak
keputusan etis. utama dalam bisnis. secara adil.
04 05
Prinsip Saling Prinsip Integritas
Menguntungkan Moral
Keputusan bisnis harus Menekankan konsistensi
menguntungkan semua pihak antara nilai-nilai dan
yang terlibat. tindakan dalam bisnis.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai