Anda di halaman 1dari 12

Nama Kelompok 3 :

1. Helda Anggraini (06101281823072)


2. Leni Dwi Apriani (06101181823062)
3. Lussi Widyaningsih (06101281823063)
4. Sakinah Aprillia (06101381823035)
5. Siti Aminah Rahma Yanti (06101181823008)
6. Zidny Ilma (06101281823028)

Resume Pertemuan 3
A. Desain Laboratorium
Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan dan dijabarkan
dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium merupakan tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba peneltian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai. Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya
percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka.
1. Tata Letak Laboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan
laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada
seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan
kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium.
Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran
ruang.Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah
angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan
atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat
dengan bangunan lainnya. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk
pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran,
mobil kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium.
Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan
laboratorium untuk pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-
ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa
melakukan praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan
ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan
bahan-bahan yang akan dipakai praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun
untuk guru.
Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-
bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak
setiap saat (jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah
laboratorium memiliki ruang gelap (dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus
untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan
atas pertimbangan keamanan berbagai peralatan laboratorium dan kenyamanan para
pengguna laboratorium. Penyimpanan alat-alat di dalam gudang tidak boleh disatukan
dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat gelas tidak boleh disatukan
dengan alat-alat yang terbuat dari logam.
Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan ruang
penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah bangunan laboratorium 100 m2,
70 – 80 m2 diguanakan untuk ruang utama tempat praktikum. Ruang penyimpanan
harus dapat ditempati lemari yang akan digunakan untuk menyimpan alat-alat atau
bahan. Demikian juga ruang persiapan, harus dapat ditempati meja dan alat-alat untuk
keperluan penyiapan bahan-bahan atau alat-alat untuk percobaan.
a) Ruang praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium fisika
sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses
pembelajaran fisika di laboratorium. Proses pembelajaran fisika di dalam ruang
praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau
kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut
tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa,
oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak
kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang
praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan
melaksanakan proses pembelajaran fisika di dalamnya. Luas ruang praktikum
biasanya antara satu setengah sampai dua kali luas ruang kelas. Agar kegiatan
proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan dengan baik, maka
ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitasfasilitas utama sebagai berikut :
• Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain),
instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah.
• Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja
demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari
penyimpanan alat-alat praktikum.
• Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang
praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
• Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak
tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).
• Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.
• Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru
serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu.
• Kotak P3K.
• Fasilitas pemadam kebakaran.
b) Ruang guru
Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi penanggung jawab
laboratorium dan guru yang melaksanakan proses pembelajaran di
laboratorium. Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu
masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum. Ruang guru dan ruang
praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening sehingga dari dalam
ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam ruang
praktikum. Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
c) Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan dan
persiapan alat-alat laboratorium. Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan
pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium seperti :
• Memeriksa jumlah kelengkapan alat.
• Memeriksa keadaan .
• Memperbaiki.
• Membersihkan.
• Mengkalibrasi ulang.
Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti :
• Pemeliharaan dan perawatan.
• Uji coba
d) Ruang penyimpanan.
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang
laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat
yang sedang tidak digunakan. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium
di sebelah dalam ruang persiapan.
• Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat,
ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk
dan keluar melalui ruang persiapan.
• Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi
udara yang baik.
• Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.
• Macam-macam rak untuk alat-alat.
2. Standar Laboratorium Sains
1) Ukuran dan Lokasi
a) Ukuran dan Lokasi Ruangan laboratorium sebaiknya berbentuk persegi empat atau
yang mendekati dengan ukuran tertentu. Standar yang berlaku di Inggris
menyebutkan bahwa setiap siswa membutuhkan ruang seluas sekitar 3 m 2. Oleh
karena itu ukuran standar laboratorium yang diperuntukkan bagi 30 siswa seluas
90 m2 dengan rasio perbandingan panjang dan lebar antara 1: 0,8 atau 1: 1,1
b) Ruang laboratorium sebaiknya tidak memiliki pilar (tiang) di tengahnya sehingga
pemandangan guru tidak terganggu.
c) Setiap laboratorium wajib memiliki ruang persiapan (preparation room) yang dapat
digunakan untuk menyiapkan kegiatan praktikum, perbaikan peralatan maupun
penyimpanan alat dan bahan. Satu ruang persiapan dapat digunakan untuk satu atau
dua laboratorium yang berdekatan. Ruang persiapan disarankan memiliki ukuran
sekitar 45 m2.
2) Pintu Masuk
a. Setiap laboratorium sebaiknya memiliki dua pintu masuk yang berlokasi di ujung
ruangan.
b. Salah satu pintu tersebut harus berfungsi sebagai pintu darurat yang harus bisa
dibuka dari dalam. Semua pintu dan jalan harus tidak terhalangi dari apapun seperti
meja dan kursi sehingga tidak mengganggu jika terjadi kondisi darurat.
c. Salah satu dari pintu masuk tersebut sebaiknya merupakan pintu dengan dua daun
pintu sehingga memudahkan akses keluar masuk jika ada peralatan laboratorium
yang berukuran besar.
3) Ventilasi
a. Laboratorium harus didesain untuk kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Ruangan laboratorium yang terlalu pengap dan panas akan menurunkan
produktivitas para pekerja di laboratorium. Oleh karena itu ventilasi yang menjadi
tempat keluar masuknya udara ke dalam laboratorium memiliki peran penting
dalam menjaga suhu laboratorium agar tetap nyaman.
c. Prinsip dasarnya adalah jumlah udara yang masuk ke dalam laboratorium harus
sama dengan jumlah udara yang keluar dari laboratorium atau udara yang masuk
ke dalam laboratorium harus keluar sehingga volume udara di dalam laboratorium
selalu tetap atau constant
3. Standar Ruang Persiapan
1) Ukuran dan Lokasi
a) Ruang persiapan sangat dianjurkan memiliki ukuran yang memadai sebagai
tempat menyiapkan praktikum dan menyimpan alat dan bahan. Rekomendasi
umum yang digunakan untuk ruang preparasi adalah minimal 0,5 m2 per siswa.
b) Peruntukan ruang tersebut umumnya 30 % digunakan untuk area kerja, 40 %
untuk penyimpanan alat dan 30 % untuk sirkulasi
2) Peralatan
a) Ruang persiapan harus didesain secara cermat sehingga perabot, peralatan dan
bahan yang disimpan dapat tertata dengan baik.
b) Meja pada ruangan ini sebaiknya setinggsi sekitar 90 cm sehingga memudahkan
para laboran atau guru untuk bekerja.
Gambar Desain Laboratorium
Menurut Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007
Ruang Laboratorium IPA
a. Ruang laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran
IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
b. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajara.
c. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang,luas minimum ruang laboratorium 48m2
termasuk luas ruangan penyimpanan dan persiapan 18m2. Lebar minimum ruang
laboratorium IPA 5m.
d. Ruang laboratorium IPA dilengkapi fasilitas untuk memberi pencahayaan yang memadai
untuk membaca buku dan mengamati objek percobaan.
e. Tersedia air bersih.
f. Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Jenis,Rasio dan Deskripsi Sarana Laboratorium IPA

No. Jenis Rasio Deskripsi


1 Perabot
1.1 Kursi 1buah/peserta Kuat,stabil dan mudah dipindahkan
didik ditambah
1 buah/guru
1.2 Meja peserta 1 buah/7 peserta Kuat dan stabil
didik didik Ukuran memadai untuk menampung kegiatan
peserta didik secara ber kelompok maksimum
7 orang
1.3 Meja 1 buah/lab Kuat dan stabil
demonstrasi Luas meja memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung peralatan dan
bahan yang diperlukan.
Tinggi meja memungkinkan seluruh peserta
didik dapat mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.
1.4 Meja 1 buah/lab Kuat dan stabil
persiapan Ukuran memadai untuk menyiapkan materi
percobaan
1.5 Lemari alat 1 buah/lab Ukuran memadai untuk untuk menampung
semua alat.
Tertutup dan dapat dikunci
1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Ukuran memadai untuk untuk menampung
semua bahan dan tidak mudah berkarat
Tertutup dan dapat dikunci
1.7 Bak cuci 1 buah/2 Tersedia air bersih dalam jumlah memadai
kelompok,ditamba
h 1 buah di ruang
persiapan
2 Peralatan
pendidikan
2.1 Mistar 6 buah/lab Panjang minimum 50cm,ketelitian 1 mm
2.2 Jangka sorong 6 buah/lab Ketelitian 0,1 mm
2.3 Timbangan 3 buah/lab Memiliki ketelitian berbeda
2.4 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.
2.5 Rol meter 1 buah/lab Panjang minimum 5m,ketelitian 1 mm
2.6 Termometer 6 buah/lab Ketelitian 0,5 derajat
100C
2.7 Gelas ukur 6 buah/lab Ketelitian 1Ml
2.8 Massa logam 3 buah/lab Dari jenis yang berbeda,minimum massa 20gr
2.9 Multimeter 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan,arus,dan hambatan.
AC/DC,10 Batas minimum ukur arus 100Ma-5A
kilo ohm/volt Batas minimum ukur tegangan untuk DC
100Mv-50V
Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-
250V
2.1 Batang 6 buah/lab Dilengkapi dengan potongan berbagai jenis
0 magnet logam
2.1 Globe 1 buah/lab Memiliki penyangga dan dapat diputar
1 Diameter minimum 50cm
Dapat memanfaatkan globe yang terdapat di
ruang perpustakaan
2.1 Model tata 1 buah/lab Dapat menunjukkan terjadinya gerhana
2 surya Masing-masing planet dapat diputar
mengelilingi matahari
2.1 Garpu tala 6 buah/lab Bahan baja,memiliki frekuensi beberapa dalam
3 rentang audio
2.1 Bidang miring 1 buah/lab Kemiringan dan kekasaran permukaan dapat
4 diubah-ubah
2.1 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm
5
2.1 Katrol tetap 2 buah/lab
6
2.1 Katrol 2 buah/lab
7 bergerak
2.1 Balok kayu 3 macam/lab Memiliki massa,luas permukaan,dan koefisien
8 gesek berbeda
2.1 Percobaan 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena dan
9 muai panjang memberikan data pemuaian minimum untuk
tiga jenis bahan
2.2 Percobaan 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena sifat
0 optic bayangan dan memberikan data tentang
keteraturan hubungan antara jarak benda,jarak
bayangan,dan jarak focus cermin
cekung,cermin cembung,lensa cekung dan
lensa cembung
Masing-masing minimum dengan tiga nilai
jarak focus
2.2 Percobaan 1 set/lab Mampu memberikan data hubungan antara
1 rangkaian tegangan,arus,dan hambatan
listrik
2.2 Gelas kimia 30 buah/lab Bersekala volume 100mL
2
2.2 Model 6 set/lab Minimum terdiri dari atom
3 molekul hydrogen,oksigen,karbon,belerang,nitrogen,da
sederhana n dapat dirangkai menjadi molekul
2.2 Pembakar 6 buah/lab
4 spiritus
2.2 Cawan 6 buah/lab Bahan keramik,permukaan dalam diglasir
5 penguapan
2.2 Kaki tiga 6 buah/lab Dilengkapi kawat kasa dan tingginya sesuai
6 tinggi pembakar spiritus
2.2 Plat tetes 6 buah/lab Minimum ada 6 lubang
7
2.2 Pipet tetes + 100 buah/lab Ujung pendek
8 karet
2.2 Mikroskop 6 buah/lab Minimum tiga nilai perbesaran obyek dan dua
9 monokuler nilai perbesaran okuler.
2.3 Kaca 6 buah/lab Minimum tiga nilai jarak focus
0 pembesar
2.3 Poster 1 buah/lab Isi poster jelas terbaca dan berwarna,ukuran
1 genetika minimal A1
2.3 Model 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.
2 kerangka
manusia
2.3 Model tubuh 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.
3 manusia Organ tubuh terlihat dan dapat dilepaskan
dari model
Dapat diamati dengan mudah oleh
seluruh peserta didik.
2.3 Gambar/mode 1 buah/lab Jika berupa gambar,maka isinya jelas terbaca
4 l pencernaan dan berwarna dengan ukuran minimum A1.
manusia
Jika berupa model,maka dapat dibongkar
pasang
2.3 Gambar/mode 1 buah/lab Jika berupa gambar,maka isinya jelas terbaca
5 l sistem dan berwarna dengan ukuran minimum A1.
peredaran Jika berupa model,maka dapat dibongkar
darah manusia pasang
2.3 Gambar/mode 1 buah/lab Jika berupa gambar,maka isinya jelas terbaca
6 l sistem dan berwarna dengan ukuran minimum A1.
pernafasan Jika berupa model,maka dapat dibongkar
manusia pasang
2.3 Gambar/mode 1 buah/lab Jika berupa gambar,maka isinya jelas terbaca
7 l jantung dan berwarna dengan ukuran minimum A1.
manusia Jika berupa model,maka dapat dibongkar
pasang
2.3 Gambar/mode 1 buah/lab Jika berupa gambar,maka isinya jelas terbaca
8 l mata dan berwarna dengan ukuran minimum A1.
manusia Jika berupa model,maka dapat dibongkar
pasang
2.3 Gambar/mode 1 buah/lab Jika berupa gambar,maka isinya jelas terbaca
9 l telinga dan berwarna dengan ukuran minimum A1.
manusia Jika berupa model,maka dapat dibongkar
pasang
2.4 Gambar/mode 1 buah/lab Jika berupa gambar,maka isinya jelas terbaca
0 l tenggorokan dan berwarna dengan ukuran minimum A1.
manusia Jika berupa model,maka dapat dibongkar
pasang
2.4 Petunjuk 6 buah/lab
1 percobaan
3 Media
pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90cmX200cm
Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan
seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapa
n lain
4.1 Soket listrik 9 buah/lab 1 soket untuk tiap meja peserta didik
2 soket untuk meja demo
2 soket untuk diruang persiapan
4.2 Alat pemadam 1 buah/lab Mudah dioperasikan
kebakaran
4.3 Peralatan p3k 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak
kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka
bakar dan luka terbuka
4.4 Tempat 1 buah/lab
sampah
4.5 Jam dinding 1 buah/lab

B. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan
pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa
fasilitas umum (utilities) dan fasilitas khusus.
1) Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat diubah-ubah
sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari atau dari listrik.
2) Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, karena sering menggunakan
bahan-bahan mudah menguap. Kadang-kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari
jendela, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling fans).
Adanya kipas penyedot ini dapat membantu pergantian udara menjadi lebih baik.
3) Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA. Pasokan air ke dalam
laboratorium tersebut harus cukup. Selain jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik,
kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat
yang terbuat dari logam. Aliran air yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar.
Demikian juga aliran air yang ke luar laboratorium. Air yang masuk dan ke luar
laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus diperhatikan pembuangan air sisa cucian
yang mengandung bahan-bahan yang dapat merusakkan pipa-pipa tersebut. Beberapa
kebutuhan instalasi air yang harus diperhatikan, yaitu:
➢ Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk keperluan proses
pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan memelihara alat-alat
laboratorium yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara kebersihan
laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
➢ Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam
laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan kran
airnya.
➢ Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun hendaknya
jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban dan dari stop
kontak listrik. Biasanya bak cuci di pasang di ruang guru, di bagian pinggir ruang
praktikum, di dekat meja demonstrasi, dan dapat juga di dekat meja praktikum. Bak
cuci sebaiknya tidak usah dipasang di ruang persiapan dan di gudang.
4) Listrik
Pada laboratoium IPA listrik merupakan fasilitas yang sangat penting. Besarnya daya
yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace, autoclave dan lain-
lain. Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil atau tidak. Tegangan listrik yang
tidak stabil dapat merusak alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan
didekatkan dengan aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman
yang mudah dijangkau. Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium adalah untuk :
➢ Memberikan penerangan disemua ruangan laboratorium yaitu di ruang praktikum,
di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan atau gudang
➢ Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi, eksperimen
dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
➢ Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu untuk pemasangan mesin
tik elektronik atau komputer. Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri
dari jaringan kabel, sikring, lampu, saklar dan stop kontak. Lebih baik kalau
dilengkapi dengan stabilizer.
➢ Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit ruangan,
dinding ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.
5) Mebeler
Fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan
sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan
tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran,
dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan
tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari
bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker, seperti yang akan dikemukakan
berikut ini :
a) Meja
Macam-macam meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja demonstrasi,
meja persiapan dan meja tulis.
1. Meja praktikum berfungsi untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan
pembelajaran di laboratorium.
- Satu meja untuk satu percobaan dan satu percobaan dapat dilakukan oleh
dua sampai 4 orang siswa.
- Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau
misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
- Dilengkapi dengan instalasi listrik
- Sebaiknya satu meja dipasang terpisah tidak berimpit dengan meja yang
lainnya.
2. Meja demonstrasi berfungsi untuk guru atau pembimbing melakukan
demonstrasi atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
- Dipasang di bagian depan ruang praktikum di depan papan tulis.
- Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan
tinggi yang sama atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang 200
cm.
- Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak dan di samping meja
demonstrasi dapat dipasang bak cuci.
3. Meja persiapan berfungsi untuk guru atau pembimbing dan atau laboran untuk
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.
- Dipasang di ruang persiapan dan ukurannya kira-kira sama dengan meja
demonstrasi.
- Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
4. Meja tulis berfungsi untuk guru atau pembimbing.
- Di pasang di ruang guru atau pembimbing di laboratorium.
- Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya, lengkap dengan
laci-lacinya.
b) Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa untuk guru dan kursi praktikum
untuk siswa melakukan percobaan atau mengikuti pembelajaran di laboratorium.
➢ Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan.
➢ Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekita 50 cm dan
tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25 cm.
➢ Bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik, kayu atau karet
agar tidak merusak lantai.
c) Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat dibedakan atas lemari alat, lemari buku, dan
lemari administrasi.
1. Lemari alat berfungsi untuk menyimpan alat-alat laboratorium.
2. Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk menyimpan segala
format. Administrasi laboratorium, lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat
logam, dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketersediaan tempat. Jumlah lemari administrasi jangan terlalu banyak
dibandingkan dengan jumlah lemari alat.
3. Lemari buku digunakan untuk menyimpan berbagai buku kepustakaan
laboratorium
4. Lemari asam (Fume hood)
Lemari asam adalah peralatan yang wajib tersedia di semua laboratorium yang
menggunakan bahan kimia. Lemari asambukanmerupakan alat untuk
melindungi para siswa dan guru dari bahan kimia tetapi hanya merupakan
tempat bekerja jika menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya seperti asam
kuat atau basa kuat. Lemari asam sebaiknya tidak ditempatkan di sudut
laboratorium atau di dekat pintu masuk utama. Lemari asam juga tidak boleh
ditempatkan di jalan yang banyak dilalui orang. Hal ini karena orang yang
berjalan di muka lemari asam dapat menyebabkan udara di dalam lemari keluar
ke ruang laboratorium. Sistem yang digunakan dalam mengeluarkan udari dari
dalam lemari asam harus sangat aman sehingga udara yang ada di dalam lemari
asam tidak keluar dan membahayakan orang-orang yang bekerja di
laboratorium.
5. Rak, adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan alat-alat.
Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki
kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari
cuaca dan debu. Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang
persiapan, dan di ruang guru.
6. Loker, loker siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium khusus untuk
menyimpan buku dan tas siswa di dalam laboratorium. Loker ditempatkan
dibagian pinggir depan atau belakang ruang praktikum.
6) Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang
menggunakan kompor atau pemanans bunsen seperti untuk memanaskan air dan
sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas
LPG dan penyaluran gas ke kompor atau pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat
dipasang pada dinding atau lantai ke kompor atau pemanas. Dengan adanya instalasi
gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk
membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus diingat bahwa kalau
menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang
pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau cukup rendah.
7) Fasilitas emergency
Beberapa fasilitas darurat yang harus tersedia di dalam laboratorium adalah kotak P3K
yang memiliki isi minimal berupa antiseptik, cotton wool, palstik, bandages dengan
beberapa ukuran, pisau, gunting dan obat-obatan ringan

Referensi :
Permendikbud N cvb omor 25 Tahun 2017
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
Priskanababan. 2018. Desain Laboratorium. (Online).
http://priskanababan.blogspot.com/2018/09/desain-laboratorium.html. (Diakses Pada 5
January 2021).
Razzakchem015. Pengelolaan Laboratorium. (Online).
https://razzakchem015.wordpress.com/pengelolaan-laboratorium/. (Diakses Pada 5
January 2021).
Sisunandar. 2015. Perencanaan, Pengembangan dan Safety Laboratorium IPA. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai