Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Keuangan dalam Akuntansi Biaya

Pemakai Laporan Akuntansi Keuangan dan Tujuan Pemakai

Akuntansi keuangan adalah ditujukan untuk menyajikan informasi


keuangan bagi pemakai di luar perusahaan.

Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai luar ini adalah:

 Pemegang saham
 Kreditur
 Pelanggan
 Para analis keuangan
 Karyawan
 Instansi pemerintah

Tujuan pemakai luar dalam mendapatkan Laporan Keuangan


perusahaan adalah agar mereka dapat mengambil keputusan tentang hubungan
mereka dengan perusahaan yang bersangkutan.
***

Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

Contoh akuntansi biaya 01:

Seorang pemagang saham menghadapi 2 alternatif, apakah ia akan


membeli saham dalam perusahaan tertentu atau dalam perusahaan lain.

Contoh akuntansi biaya 02:

Seorang kreditur mungkin ingin memutuskan:

 apakah ia akan memperluas kreditnya kepada perusahaan tertentu,


 menetapkan syarat-syarat pemberian kredit, serta
 merundingkan pasal-pasal khusus dalam perjanjian kredit
 

Contoh fungsi Akuntansi Biaya 03:

Para karyawan mungkin ingin menetapkan usul jumlah kenaikan upah


yang dapat dipikul oleh perusahaan.
Contoh fungsi Akuntansi Biaya 04:

Instansi pemerintah menentukan informasi laba yang diperoleh suatu


perusahaan untuk menetapkan jumlah pajak penghasilan yang menjadi
kewajiban perusahaan.

Dari contoh-contoh tersebut di atas, informasi keuangan perusahaan diperlukan


oleh pihak luar.

Manfaatnya sebagai petunjuk untuk menetapkan hubungan apa yang akan


dilaksanakan oleh pemakai laporan tersebut dengan perusahaan.

Mereka tidak mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri, melainkan


mengenai jenis dan sifat hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan.

B: Ruang Lingkup Informasi Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai


perusahaan secara keseluruhan.

Neraca perusahaan menyajikan semua aktiva, utang, dan modal


perusahaan, sebagai keseluruhan.

Sedangkan laporan laba rugi menyajikan hasil kegiatan perusahaan sebagai


keseluruhan pula.

Lingkup yang luas yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan oleh akuntansi
keuangan adalah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan di luar
perusahaan.

Seperti telah disebutkan di atas, pemakai luar membuat keputusan-keputusan


yang bersangkutan dengan hubungan mereka dengan perusahaan sebagai
keseluruhan.

Seorang pemegang saham hanya dapat membeli saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan.

Ia tidak dapat membeli saham dari bagian perusahaan tersebut.

Seorang kreditur harus memperhitungkan risiko pemberian kredit kepada


perusahaan sebagai keseluruhan, bukan atas dasar sukses salah satu bagian
perusahaan.
Hal ini tidak berarti bahwa informasi mengenai bagian-bagian perusahaan
tidaklah penting bagi pihak luar.

Tapi informasi tersebut hanya diperlukan oleh pihak luar sebagai perluasan dari
informasi mengenai perusahaan sebagai keseluruhan.

C: Fokus Informasi Akuntansi Keuangan

Ditinjau dari waktu, fokus informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan
adalah masa lalu.

Akuntansi keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan


pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada
manajemen perusahaan.

D: Rentang Waktu Akuntansi Keuangan

Ditinjau dari rentang waktu yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan, akuntansi
keuangan mencakup jangka waktu yang sudah tertentu.

Biasanya satu tahun, setengah tahun, satu kuartal, atau satu bulan.

Periode waktu yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan biasanya kurang fleksibel.

Sekali ditetapkan bahwa neraca dan laporan laba rugi akan diterbitkan setiap


setengah tahun, jangka waktu ini jarang sekali mengalami perubahan.
 

E: Kriteria Informasi Akuntansi Keuangan

Kriteria yang dominan untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh akuntansi
keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

Prinsip-prinsip tersebut dibuat oleh organisasi yang berwenang, misalnya Ikatan


Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam).
Atau sebagai hasil dari pemakaian suatu prinsip dalam praktik yang telah lama
berlaku.
Penggunaan prinsip akuntansi yang lazim dalam penyusunan laporan keuangan
yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah akibat tuntutan kebutuhan
pihak luar perusahaan.

Untuk menentukan hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan, mereka


perlu menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan berbagai perusahaan.

Agar mereka dapat memperbandingkan berbagai laporan keuangan dari


berbagai perusahaan tersebut.

Maka mereka memerlukan jaminan bahwa laporan keuangan berbagai


perusahaan tersebut telah disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim.

F: Disiplin Sumber Akuntansi Keuangan

Akuntansi adalah ilmu terapan.

Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri pada prinsip dan konsep yang
dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin.

Akuntansi keuangan adalah hanya bersumber pada satu disiplin.

G: Komponen/ Isi Laporan Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya


terdiri dari:

 neraca
 laporan laba rugi
 laporan perubahan modal
 laporan posisi keuangan
Laporan ini berisi informasi ringkas posisi keuangan pada tanggal tertentu, hasil
usaha, perubahan modal, dan perubahan arus kas untuk periode tertentu.

Karena laporan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar/

Maka informasi yang disajikan di dalamnya bersifat ringkas dan mengenai


perusahaan sebagai keseluruhan.
 

H: Sifat Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi yang disajikan kepada pihak luar memerlukan ketepatan yang tinggi,
karena umumnya menyangkut masa yang telah lalu.

Ketidaktepatan informasi untuk pihak luar akan menyebabkan berkurangnya


kepercayaan pihak luar terhadap laporan keuangan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan.

Anda mungkin juga menyukai