RANGKUMAN JURNAL
“Celetukan Beracun: Pendiskreditan Dokter pada Second Opinion”
Second opinion dalam praktik dokter sangat merugikan apalagi dilakukan oleh
teman sejawat. Hal ini dapat berakibat ketidakpercayaan public,masyarakat
ataupun orang awam. Biasanya kejadian ini terjadi dikarenakan ketidakpuasaan
pasien dengan kinerja dokter yang bersangkutan sehingga mencari dokter yang
dinilai berkompeten dan menghasikan second opinion.
Kita sebagai teman sejawat harus mengingatkan teman kita yang salah prosedur
dengan tidak membicarakannya didepan pasien. Hal ini harus bersifat pribadi
teman antar teman. Jika hal ini terjadi maka itu adalah tugas Majelis Kehormatan
Etik untuk menengahi hal ini agar tidak terjadi pelanggaran etik mengenai prilaku
kesejawatan.
Dalam praktik kedokteran memiliki Golden Rule bagi teman sejawat yaitu
memperlakukan teman sejawat kita sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak
melakukan hal-hal yang mengakibatkan kesulitan bagi teman sejawat kita karena
kita sudah menganggap teman sejawat kita sebagai saudara kita sendiri.
Hal yang akan terjadi jika kita melakukan second opinion didepan pasien :
Hal yang diutarakan diatas sangat merugikan bagi pihak pasien maupun antar
dokter. Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika mendapatkan kejadian
Second Opinion, yaitu: