Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Sultan Fadel Ganie


NPM : 1858011028
Mata Kuliah : Etika dan Prof 1

RANGKUMAN JURNAL
“Celetukan Beracun: Pendiskreditan Dokter pada Second Opinion”

Second opinion dalam praktik dokter sangat merugikan apalagi dilakukan oleh
teman sejawat. Hal ini dapat berakibat ketidakpercayaan public,masyarakat
ataupun orang awam. Biasanya kejadian ini terjadi dikarenakan ketidakpuasaan
pasien dengan kinerja dokter yang bersangkutan sehingga mencari dokter yang
dinilai berkompeten dan menghasikan second opinion.

Kita sebagai teman sejawat harus mengingatkan teman kita yang salah prosedur
dengan tidak membicarakannya didepan pasien. Hal ini harus bersifat pribadi
teman antar teman. Jika hal ini terjadi maka itu adalah tugas Majelis Kehormatan
Etik untuk menengahi hal ini agar tidak terjadi pelanggaran etik mengenai prilaku
kesejawatan.

Undang-Undang Hak pasien dan hak terhadap teman sejawat:

1. Undang-undang no.44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 32


menyebytkan pasien berhak berkonsultasi dengan dokter lain.
2. KODEKI tahun 2012 pasal 9 dan 10 tentang dokter berhak mengingatkan
sesame teman sejawatnya jika ada hal-hal yang tidak sesuai prosedur dll.

Dalam praktik kedokteran memiliki Golden Rule bagi teman sejawat yaitu
memperlakukan teman sejawat kita sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak
melakukan hal-hal yang mengakibatkan kesulitan bagi teman sejawat kita karena
kita sudah menganggap teman sejawat kita sebagai saudara kita sendiri.

Hal yang akan terjadi jika kita melakukan second opinion didepan pasien :

1. Penuntutan pasien terhadap dokter yang dinilai melakukan malpraktik.


2. Jika tidak terbukti pelanggaran etik atau malpraktik maka kita dapat
dituntut dengan dokter bersangkutan dengan pencemaran nama baik. Hal
ini dapat terjadi karena penyampaian maksud dan tujuan sudah melewati
beberapa orang dengan tambahan kata-kata yang tidak original dari
sumber.
3. Stigma masyarakat yang mengganggap dokter merupakan profesi yang
buruk.
4. Berakhirnya karir di dunia medis jika terbukti kita melakukan pencemaran
nama baik

Hal yang diutarakan diatas sangat merugikan bagi pihak pasien maupun antar
dokter. Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika mendapatkan kejadian
Second Opinion, yaitu:

1. Tidak menggunjing teman sejawat dengan pasien atas kesalahan prosedur


atau sebatas second opinion yang belum tentu salah untuk dilakukan.
2. Menghindari hal-hal yang dapat membuat pertikian antar dokter
3. Tidak berbicara melalui media social secara umum dikarenakan terdapat
rekam jejak yang tidak bias dihilangkan.
4. Jika terdapat pengobatan yang tidak sesuai menurut kita, yang dilakukan
adalah dengan mengatakan akan memberikan pengobatan dengan cara
berbeda karena pendekatan yang dilakukan berbeda dari sebelumnya
dengan harapan respon tubuh yang berbeda dari sebelumnya.
5. MKEK dapat berperan sebagai mediator untuk membina profesi agar tidak
terjadi pelanggaran etik.
6. Ketika terjadi keadaan yang sulit, sebaiknya dibentuk dokter dengan
tingkat disiplin yang tinggi sehingga pasien mendapat pelayanan yang
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai