Adab yang kedua adalah menghormati ilmu dan sumber ilmu. Termasuk
dalam sumber ilmu adalah guru dan buku. Menghormati buku sebagai sumber ilmu
juga merupakan adab penting yang harus diperhatikan oleh seorang pelajar. Ada
beberapa adab untuk mengormati buku yang dijelaskan di dalam kitab Ta’lim
Mutaalim. Pertama, tidak memegang kitab (buku) kecuali dalam keadaan suci. Imam
Syamsul A’immah Al-Halwani berkata, “Aku memperoleh ilmu karena aku
menghormatinya. Aku tak pernah mengambil kitab kecuali dalam keadaan suci.”
Kitab yang dijelaskan dalam kitab Ta’lim Mutaalim sebenarnya lebih merujuk kepada
kitab-kitab yang digunakan untuk mengaji ilmu agama.
Namun, tidak ada salahnya kita menerapkan hal ini ketika kita juga
mempelajari buku-buku yang membahas ilmu umum. Jika kita dalam keadaan suci
insyaallah Allah akan memberikan kemudahan lebih dalam memahami ilmu yang kita
pelajari. Selain itu, ilmu umum juga tetaplah ilmu dan kita harus tetap
menghormatinya dan sumbernya. Kedua, tidak menaruh kitab/buku di kaki dan di
tempat kak (lantai). Ketiga, hendaknya tidak menaruh sesuatu di atas kitab/buku
kecuali buku lainnya. Keempat, hendaknya tidak menggunakan tinta merah ketika
menulis kitab/buku.
1. Tidak berjalan di depannya, tidak duduk di tempatnya, dan tidak berbicara kepadanya
kecuali dengan izinnya.
Seperti yang kita ketahui, hal-hal pertama mengenai adab seorang murid terhadap
guru yang dicontohkan oleh Imam Az-Zarnuji tersebut pastinya sering sekali tidak
diketahui oleh pelajar zaman sekarang. Jangankan untuk tidak berbicara kepada
seorang guru tanpa seizinnya, pelajar zaman sekarang bahkan berani untuk
membicarakan kejelekan-kejelekan gurunya kepada orang lain. Hal itulah yang harus
menjadi perhatian kita semua sebagai seorang pelajar.
2. Hendaknya tidak banyak berbicara di hadapan guru, tidak bertanya ketika beliau
Lelah atau bosan, tidak mengetuk pintu rumahnya, dan menjaga waktu.
Seorang pelajar harus mencari kerelaan hati guru dan menjauhi hal-hal yang
menyebabkan kemurkaannya. Mematuhi perintahnya asalkan tidak bertentangan
dengan agama.
Adab guru kepada murid tak lain dan tak bukan adalah Membimbing,
menyayangi, memberikan nasihat, menyantuni dan sabar. Seperti yang dikatakan
imam abu hanifah tentang kiai hammad bin abi sulaiman “beliau adalah seorang guru
berakhlak mulia, penyantun dan penyabar. Aku bertahan mengaji kepadanya hingga
aku seperti sekarang ini.” Hal-hal tersebutlah yang menjadi kewajiban guru kepada
muridnya. Selain itu, guru juga harus sering memberikan arahan dan nasihat kepada
muridnya. Karena hal tersebut merupakan bentuk kepedulian seorang guru kepada
muridnya. Dalam kitab Ta’lim Mutaalim dijelaskan bahwa, “mencari ilmu adalah
perbuatan yang luhur dan perkara yang sulit, maka bermusyawarahlah atau meminta
nasihat kepada orang alim penting dan suatu keharusan.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian seseorang tercermin dari akhlak yang mulia, dia akan
mengantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi. Akhir-akhir ini adab yang
mulia merupakan hal mahal yang sulit dicari. Minimnya pemahaman akan nilai-nilai
adab yang terkandung dalam al-qur’an dan hadits akan semakin memperparah kondisi
kepribadiaan seseorang.
Adab merupakan bagian Pendidikan yang sangat penting yang berkenaan
dengan aspek-aspek sikap dan nilai, baik individu maupun berhubungan dengan social
masyarakat. Adab yang baik akan memberikan pengaruh dalam kehidupan. Sehingga
ada pepatah yang mengatakan “adab lebih tinggi dari ilmu”.
Oleh karena itu, nilai yang terkandung dalam agama perlu diketahui,
dipahami, diyakini dan diamalkan oleh manusia Indonesia agar dapat menjadi dasar
kepribadian sehingga dapat menjadi manusia yang utuh Mengingat begitu pentingnya
adab dalam kehidupan, sampai hal terkecil pun mempunyai aturan tersendiri.
(Zainuddin Ali, 2011: 32-33). Dalam mewujudkan perubahan dan perkembangan
kearah yang lebih baik, maka perlu adanya penyesuaian dan realisasi dalam
pembelajaran dan kehidupan, sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat
menghasilkan kualitas yang baik. Penyesuaian tersebut dapat dilakukan dengan
kurikulum dan materi pembelajaran, proses pembelajaran dan pembinaan, serta
dengan kegiatan ekstra kurikuler.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Syarah Ta’lim Al-Muta’allim, Panduab Etika dan Metode dalam Menuntut Ilmu, oleh
Syaikh Az-Zarnuji
https://majalahnabawi.com
https://akurat.com
http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id
http://ppmal-kautsarmuhammadiyah.ponpes.id