Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andriawan Rapid

Stambuk : 201830049

RMK BAB 12 “ AKUNTANSI MULTINASIONAL : Penjabaran Laporan Keuangan


Entitas Asing “

Multinational Accounting
Pada saat perusahaan Multinasional Indonesia menyusun Laporan Keuangan untuk
pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan harus memasukkan operasi
yang berbasis di luar negeri yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan
dilaporkan dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.Operasi di luar negeri tersebut termasuk anak perusahaan, cabang atau
investasi dari perusahaan Indonesia.
Bab ini membahas tentang translasi (penjabaran) laporan keuangan entitas luar
negeri ke Rupiah. Penyajian kembali ini diperlukan sebelum laporan keuangan induk
perusahaan Indonesia, yang sudah dinyatakan dalam Rupiah.Akuntan harus
mempertimbangkan perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi dan perbedaan
dalam mata uang yang digunakan untuk mengukur operasi entitas luar
negeri.Contoh, anak perusahaan Indonesia di Inggris memberikan laporan keuangan
ke induk perusahaan yang dinyatakan dalam poundsterling, menggunakan sistem
akuntansi Inggris yang berbeda dengan metode akuntansi dan pengukuran di
Indonesia.
Induk Perusahaan di Indonesia secara umum harus melakukan langkah-langkah
berikut dalam proses translasi dan konsolidasi anak perusahaan di Inggris
tersebutMenerima laporan keuangan anak perusahaan Inggris yang dilaporkan
dalam poundsterling.Menyajikan kembali laporan keuangan tersebut agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.Mentranslasikan laporan
keuangan yang diukur dalam poundsterling menjadi nilai setara dalam
Rupiah.Mengkonsolidasi akun-akun anak perusahaan yang telah ditranslasikan yang
sudah diukur dalam Rupiah, dengan akun-akun induk perusahaan.

Perbedaan dalam Prinsip Akuntansi


Beberapa negara mengembangkan prinsip akuntansinya berdasarkan kebutuhan
informasi dari otoritas pajak.Negara lain mempunyai prinsip akuntansi yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari pemerintah pusat sebagai perencana
ekonomi.Model di Indonesia berfokus pada kebutuhan informasi pemegang saham
biasa atau pihak pemberi kredit melalui penerapan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Standar pelaporan keuangan yang utama saat ini sedang dalam proses penyusunan
oleh International Accounting Standards Board (IASB), adalah sebuah badan yang
memperoleh mandat untuk menyusun seperangkat standar laporan keuangan
internasional dan mendorong seluruh pihak untuk mengadopsi standar yang berlaku
secara Internasional tersebut

Differences in Accounting Principles


IASB mengumumkan sebuah standar pelaporan yang disebut sebagai Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-
IFRSs). Sebelum terbentuknya IASB, International Accounting Standards Comittee
telah menerbitkan International Accounting Standards (IASs). IASs diterbitkan dari
tahun 1973 hingga tahun IASB mengadopsi IASs secara keseluruhan dan sekaligus
mengembangkannya yang disebut IFRSs.
IFRS sekarang relatif banyak digunakan di banyak negara, termasuk telah diadopsi
oleh negara Uni Eropa dan lainnya.Banyak pihak yang berpendapat bahwa jika
hanya ada satu set standar akuntansi yang berlaku secara internasional akan
meningkatkan kepercayaan diri investor di pasar dan meningkatkan efisiensi pasar
karena memudahkan investor untuk membandingkan berbagai pilihan investasi di
berbagai negara.
Bentuk pelaporan keuangan yang juga berpengaruh adalah GAAP Amerika
Serikat.Keberadaan berbagai bentuk standar akuntansi ini memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perusahaan Indonesia dan juga perusahaan multinasional yang
beroperasi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penyusunan laporan keuangan
harus menggunakan standar akuntansi dimana mereka berlokasi, kemudian
mentranslasikan agar sesuai dengan prinsip Akuntansi Berterima Umum Indonesia
untuk memudahkan penyusunan laporan konsolidasi.
Hal yang sama terjadi jika perusahaan Indonesia memilih untuk mendaftarkan
sahamnya di bursa efek di luar Indonesia atau dual listing (di Indonesia dan di luar
negeri), maka perusahaannya itu harus menyesuaikan dengan standar negara di
mana mereka mendaftarkan sahamnya.Oleh karena itulah, maka meminimalkan
perbedaan di antar berbagai standar di dunia ini khususnya GAAP AS dan IFRS,
menjadi perhatian utama.
Konvergensi akan mengurangi biaya bagi penerbit laporan keuangan, karena
mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyiapkan laporan keuangan dalam
berbagai standar.FASB terus bekerja sama dengan IASB untuk meningkatkan
kualitas standar pelaporan internasional dan mengkonversikan kedua set standar
tersebut.
Pada bulan September 2001, FASB menerbitkan “The Norwalk Agreement” di mana
baik FASB dan IASB sepakat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas standar
pelaporan keuangan dengan meminimalisasi perbedaan diantara mereka.Usaha
konvergensi ini berfokus pada evaluasi standar yang telah ada dan mengawasi
implementasi standar tersebut saat ini serta standar baru yang kedua kelompok
tersebut dikembangkan.

Penentuan Mata Uang Fungsional


PSAK No.11 tentang “Translasi Mata Uang Asing “ memberikan panduan khusus
untuk mentranslasikan laporan keuangan dari mata uang asing menjadi mata uang
rupiah .Tujuan PSAK 11 adalah menyajikan hasil yang secara langsung
memperlihatkan pengaruh perubahan ekonomi dari pergerakan nilai tukar.PSAK 11
juga menjelaskan tentang pencapaian keuangan dan hubungannya dalam laporan
keuangan dengan mata uang asing melalui proses translasi

Determining the Functional Currency


PSAK mengadopsi konsep mata uang fungsional (Fungtional currency) yang
didefinisikan sebagai “mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas
tersebut beroperasi, umumnya, mata uang tersebut adalah mata uang dari
lingkungan dimana entitas tersebut terutama menghasilkan dan menerima kas”
Penentuan Mata Uang Fungsional
PSAK menyajikan tiga indikator yang harus dinilai untuk menentukan mata uang
fungsional suatu entitas, yaitu :arus kas,harga jualbeban.
Jika afiliasi asing menggunakan mata uang lokal sebagai mata uang fungsional
untuk sebagian besar transaksinya dan jika kas yang dihasilkan tidak secara rutin
disetorkan pada induk perusahaan di Indonesia, maka mata uang negara tempat
entitas tersebut beroperasi umumnya digunakan jugaJuga, afiliasi asing umumnya
mempunyai pasar aktif dinegara sendiri dan memperoleh pendanaan dari sumber
lokal
Beberapa entitas asing menggunakan mata uang fungsional yang berbeda dengan
mata uang lokalnya. Contoh, sebuah anak perusahaan dari induk perusahan
Indonesia yang berlokasi di Venezuela dapat melakukan hampir semua bisnisnya di
Brasil atau sebuah cabang atau anak perusahaan dari induk perusahaan Indonesia
yang beroperasi di Inggris dapat menggunakan rupiah sebagai mata uang utamanya
walaupun ia menggunakan poundsterling untuk pencatatan akuntansinya.
Faktor-faktor berikut mengindikasikan apakah Rupiah adalah mata uang fungsional
dari anak perusahaan InggrisSebagian besar transaksi kas dalam Rupiah.Pasar
penjualan utama di IndonesiaKomponen produksi umumnya diperoleh dari
Indonesia.Induk perusahaan di Indonesia yang paling bertanggungjawab dalam
pendanaan anak perusahaan di Inggris tersebut.
Pendekatan mata uang fungsional mengharuskan entitas asing untuk
mentranslasikan seluruh transaksinya ke dalam mata uang fungsionalJika suatu
entitas mempunyai transaksi yang dinyatakan dalam mata uang selain uang
fungsional, maka transaksi asing harus disesuaikan menjadi nilai setara mata uang
fungsional sebelum perusahaan menyusun laporan keuangan konsolidasi.

Penentuan Mata Uang Fungsional di Lingkungan denag Tingkat Inflasi Tinggi


Pengecualian atas kriteria pemilihan mata uang asing dikhususkan jika entitas asing
berlokasi di negara seperti, Argentina dan Peru yang mengalami inflasi yang sangat
tinggi.Inflasi yang sangat tinggi didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 100%
selama periode 3 tahun.

Ekonomi dengan inflasi sangat tinggi


PSAK memutuskan bahwa volatilitas dalam mata uang asing dengan hiperinflasi
mendistorsi laporan keuangan jika mata uang lokal dipergunakan sebagai mata uang
fungsional entitas asing.Oleh karena itu, dalam kasus operasi entitas asing yang
berada dalam perekonomian dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, mata uang
pelaporan dari induk perusahaan Indonesia-Rupiah-harus sebagai mata uang
fungsional entitas asing.

Anda mungkin juga menyukai