Anda di halaman 1dari 5

Pada awal tahun 2020, terjadi penyebaran virus

covid-19. Virus ini pertama kali ditemukan di kota


Wuhan China pada Desember 2019. Mulai masuk
ke Indonesia pada awal Tahun 2020. Indonesia
bahkan menerapkan sistem lockdown di beberapa
wilayah karena tingginya penyebaran virus covid-
19. Penyebaran virus ini berdampak pada semua
aktivitas dan kegiatan manusia dalam bidang
social, ekonomi dan pendidikan. Dalam bidang
pendidikan, para siswa sudah melaksanakan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejak bulan maret
2020 hingga april 2021.

Setahun sudah pandemi berlalu, dan setahun pula


anak-anak belajar di rumah dengan sistem
pembelajaran yang baru, suasana baru dan
pengalaman baru. Bukan hanya bagi siswa yang
harus menyesuaikan diri, tapi bagi orang tua
seperti saya, ini sebuah tantangan. Tantangan
yang mengharuskan saya menguasai beberapa
sistem elearning yang dipakai di sekolah, seperti
Google form yang sebelumnya asing bagi saya.
Dari sini, saya sebagai orangtua sadar, bahwa
melek teknologi itu penting, untuk berlangsungnya
sistem pembelajaran yang nantinya akan kita
ajarkan kembali kepada sang anak. Apalagi untuk
anak kelas 3 SD seperti Evan yang masih sangat
perlu bimbingan dan pendampingan orangtua
dalam menggunakan gadget, meskipun dalam hal
pembelajaran. Selain orangtua, menurut saya guru
juga memiliki tantangan yang jauh lebih besar.
Dimana guru dituntut terampil dan lebih kreatif
membuat media pembelajaran.
Pembelajaran jarak jauh di masa pandemi,
menurut saya ada ketidaksiapan bagi siswa,
dimana mereka kesulitan memahami materi.
Materi hanya bersumber dari video youtube,
rekaman suara yang dikirimkan guru mapel
melalui voice note whatsapp dan melalui Buku
tema yang harus dipelajari sendiri oleh siswa.
Selanjutnya siswa diberikan tugas oleh guru
supaya kegiatan belajar yang biasa dilakukan di
sekolah tetap berjalan dengan baik meskipun di
rumah. Bagi saya dan para orangtua yang bekerja
dari pagi hingga sore, harus bisa menyempatkan
waktu luang di kala pembelajaran anak sedang
berlangsung. Misalnya, tetap mengontrol
belajarnya dari jarak jauh pada pagi hari dan
mengulangi pembelajaran pada sore hari ketika
anak tidak memahami materi/tugas. Sehingga
materi tetap tersampaikan dengan baik kepada
anak. Namun tidak selamanya pembelajaran jarak
jauh ini efektif, nyatanya anak akan mulai merasa
bosan dan ingin kembali masuk sekolah.

Disisi lain, pembelajaran jarak jauh di masa


pandemi memberikan kesempatan bagi saya dan
para orangtua untuk bisa melakukan bonding satu
sama lain. Jauh lebih dekat dengan anak,
memahami karakteristik dan minat anak lebih
dalam. Sehingga saya bisa mengetahui cara
belajar yang nyaman bagi anak, menumbuhkan
karakter dan budi pekerti yang baik. Karena
menurut saya, karakter seorang anak akan
terbentuk dari pola asuh yang diberikan orangtua.

Anda mungkin juga menyukai