Anda di halaman 1dari 5

KEBUTUHAN GIZI PADA DIET DEMAM TYPHOID/TIPES

aulia1993 (66)in #esteem • 2 years ago

source

Selamat malam teman semua. Pada kesempatan malam ini saya mau membahas
kebutuhan gizi pada diet demam tipoid, atau yang sering di sebut demam tipes.
Sebelumnya pada hari kemarin saya sudah membahas kebutuhan gizi pada diet
penderita demam berdarah dengue. Anda bisa melihat pada artikel saya kemarin untuk
anda pelajari.
Jadi melakukan diet pada demam tipoid/tipes bertujuan untuk mempercepat
penyembuhan. Kosumsi gizi yang kurang memadai saat melakukan diet pada demam
tipoid, akan menyebabkan bertambah buruknya kondisi penyakit itu sendiri. Karena
demam tipoid ini sangat sering terjadi dan penyakit ini dapat menyerang pada usia
berapapun. Bahkan penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Untuk itu sangat penting
mengetahui kebutuhan gizi apa saja yang harus di cukupkan untuk penderita demam
tipoid atau tipes.

1. Kosumsi gizi Protein

Penderita demam tipes harus Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein.


Karena pada penderita demam tipes kualitas kulit jadi terganggu. Jadi fungsi protein ini
berguna membuat sel atau jaringan baru kulit, memperbaiki sel kulit yang mati, sehingga
kualitas kulit pada penderita demam tipes jadi membaik. Anda bisa mendapatkan sumber
protein ini dari kacang kedelai, kacang almond, susu, dan daging

2. Kebutuhan karbohidrat

kebutuhan karbohidrat juga di butuhkan untuk diet penderita demam tipes. Karena pada
demam tipoid kondisi tubuh sangat lemah. Jadi mengkosumsi karbohidrat ini bertujuan
untuk meningkatkan energi. Anda bisa mendapatkan sumber karbohidrat dari nasi,
jagung, dan roti

3. Vitamin C

selain protein dan karbohidrat, penderita tipoid juga harus melakukan diet dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Karena pada penderita demam
tipes, sistem imunitas menjadi lemah. Jadi fungsi dari vitamin C ini dapat membangun
kembali sistem imunitas menjadi kuat. Sehingga sistem imunitas dapat melawan kuman
tipes yang bernama samonella untuk di lawan.

4. Kosumsi serat

Penderita tipoid juga harus Mengkonsumsi serat yang tinggi. Karena penderita tipes
saluran pencernaan jadi terganggu. Seperti terjadi iritasi usus dan diare. Jadi fungsi dari
serat ini dapat mengobati iritasi usus dan diare, dan melancarkan sistem pencernaan

5. Kosumsi cairan
Penderita tipes juga harus Mengkonsumsi cairan yang banyak, karena penderita tipes
banyak kekurangan cairan yang disebabkan diare Sehingga terjadi dehidrasi.

pedoman diet untuk penderita demam tipoid

pada demam tipes, jangan makan yang pedas. Seperti yang saya katakan di atas bahwa
demam tipes menyebabkan terjadinya iritasi dan diare. Jadi mengkosumsi makanan
yang pedas membuat sistem pencernaan menjadi buruk. Oleh karena itu jauhkan
makanan yang pedas. Dan hindari lemak yang berlebihan. Karena mengkonsumsi
makanan yang mengandung lemak tinggi juga akan memperburuk kondisi demam tipes
bahkan memperburuk kesehatan organ lain seperti jantung
ASUHAN GIZI DEMAM TIFOID (TYPHOID)a. PengertianTyphoid adalah penyakit
infeksi akut usus halus yang disebabkan olehkuman salmonella thypi dan salmonella
para thypi A,B,C.. Sinonim daripenyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid
abdominalis, ( Syaifullah Noer,1998 ). Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat
kuman tersebutmasuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi
saluranpencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai
diorgan tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalamhati dan
limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
 
b. GejalaGejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran
klinisyang ringan bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik). Secara garis besar,tanda
dan gejala yang ditimbulkan antara lain ;1. Demam lebih dari seminggu. Siang
hari biasanya terlihat segar namunmenjelang malamnya demam tinggi.2. Lidah kotor.
Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah.Biasanya anak akan merasa
lidahnya pahit dan cenderung inginmakan yang asam-asam atau pedas.3. Mual Berat
sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biakdi hati dan limpa, Akibatnya
terjadi pembengkakan dan akhirnyamenekan lambung sehingga terjadi rasa mual.
Dikarenakan mual yangberlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna
danbiasanya keluar lagi lewat mulut.4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang
menyerang saluran cernamenyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya
terjadidiare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulitbuang air
besar). Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggimenimbulkan rasa lemas,
pusing, dan sakit perut. Terjadinyapembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa
sakit di perut.c. Asuhan Gizi1. Menulis data anamnesa pasien sebagai
berikut :a. Diagnosa medis :b. Keluhan pasien :c. Data antropometri : BB, TB, IMT, LILA
d. Data Fisik Klinis : Tensi , Suhu, Nadie. Data Laboratorium :f.
Riwayat Gizi : Kebiasaan Makan , Food Recall

2. Protein cukup3. Lemak cukup4. Vitamin mineral cukup5. Cairan tinggi6. Tidak boleh


mengandung banyak serat, tidak merangsangmaupun menimbulkan banyak gasC. syarat :
1. Pemberian ASI harus terus dilanjutkan selama anak sakit, lebihsering dari biasanya
jika memungkinkan.2. Anak yang tidak diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi(memulai
lagi pemberian ASI) atau beri susu formula yang biasadiberikan3. Anak-anak berumur 6 bulan
atau lebih harus menerimamakanan seperti biasanya4. Berikan makanan padat sesuai umur
anak, disajikan secarasegar dan dimasak, bisa ditumbuk atau digiling.5. Jenis makanan yang
direkomendasikan: Sereal atau makananlain yang mengandung zat tepung dicampur dengan
kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan, jika mungkin dengan 1-2sendok teh minyak sayur
yang ditambahkan ke dalam setiapsajian.6. Makanan Pendamping ASI lokal yang
direkomendasikan dalampedoman MTBS di daerah tersebut.7. Sari buah segar seperti apel,
jeruk manis dan pisang dapatdiberikan untuk penambahan kalium.8. Bujuk anak untuk makan
dengan memberikan makanansetidaknya 6 kali sehari (porsi kecil tapi sering). Berikanmakanan
yang sama setelah diare berhenti dan berikanmakanan tambahan per hari selama 2
minggu.4. Monitoring dan Evaluasi hasil asuhan A. Monitoring :
1. Keluhan : Frekuensi diare, mual2. Fisik klinis : Suhu3. Antropometri : BB,IMTB. Evaluasi
:Pemahaman pasien mengenai edukasi dan asuhan yangdiberikan
 
 ASUHAN GIZI TBCa. Pengertianinfeksi yg menyerang saluran pernafasan biasanya paru dan
dapatmenyerang organ lain seperti; tulang, jaringan limfe, saluran kemih, syarafdan saluran
cerna.b. Gejala1. Mula-mula tidak merasa enak badan dan
lemah2. Anoreksi dan BB turun3. Sore demam dan malam hari berkeringat4. Batuk lebih dari
2 minggu mengeluarkan sputum5. Anemia6. Tenaga makin lemah Pada stadium akhir
terbentuklah caverne dandapat disertai hemoptoe7. Pemeriksaan laboratorium :
Hb dan LED.c. Asuhan Gizi1. Menulis data anamnesa pasien sebagai berikut
:a. Diagnosa medis :b. Keluhan pasien :c. Data antropometri : BB, TB, IMT, LILAd.
Data Fisik Klinis : Tensi , Suhu, Nadie. Data Laboratorium :f.
Riwayat Gizi : Kebiasaan Makan , Food Recall2. Penulisan diagnosa medis berdasarkan
data anamnesa yangdidapatkan. Penulisan diagnosa berdasarkan Diagnosa medis
yangterdapat pada referensi Asuhan Gizi di Puskesmas 2015 Halaman 13meliputi domain
intake (N.I) ,domain klinik (N.C) , dan domainbehaviour (N.B) dan dihubungkan dengan hasil
anamnesa.3. Penulisan intervensi diet mencakup tujuan, prinsip, dan syarat. A. Tujuan
pemberian diet :1. Makan secukupnya karena terjadi peningkatan kebutuhan energidan
protein2. Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
tubuh3. Menambah/mempertahankan berat badan menjadi normal4. Mengurangi produksi CO2
melalui peningkatan konsumsi lemakdan mengurangi konsumsi karbohidrat 40-50% dari total
energi.B. Prinsip :1. Tinggi energi2. Tinggi protein
 
3. Lemak cukup4. KH sisa kebutuhan protein
dan lemak5. Cukup Vitamin dan Mineral6. Mudah dicerna7. Porsi kecil tapi sering8. Prinsip
bentuk makanan pada fase TBC aktif adalah konsistensilunak.9. Hindari makanan yang
menimbulkan gas (kol, lobak, ubi, durian,kedondong, nanas, nangka, tape ).10. Tinggi serat dan
cairan11. Tinggi antioksidanC. syarat :1. Energi: diberikan 30-35 kkal/kgBB/hari secara
bertahap sesuaikondisi pasien2. Protein: diberikan 1,5-2 g/kg/BB3. Lemak: diberikan 20-25%
dari total energi. Tetapi bila CO2meningkat, maka diberikan lemak yang tinggi sampai 45%
daritotal energi4. Karbohidrat: dianjurkan 60-70% dari total energi. Namun jika CO2meningkat,
dapat diberikan karbohidrat yang rendah sebanyak40-50% dari total energi5. Vitamin dan
mineral dalam jumlah yang cukup (Vitamin A, C, D,B6, zink dan
Fe)6. Cairan secukupnya, minimal 2 liter7. Selain itu dalam melakukan proses perhitungan
kebutuhan zatgizi terutama energi petugas gizi sebaiknya menggunakanformula yang
memperhitungkan faktor koreksi stres dan koreksistatus gizi, karena biasanya secara nyata
kondisi penderita TBCsangat
individualistik.4. Monitoring dan Evaluasi hasil asuhan A. Monitoring :a.
Antropometri : BB,IMTB. Evaluasi :Pemahaman pasien mengenai edukasi dan asuhan
yangdiberikan

Anda mungkin juga menyukai