Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Analisis Sistem

1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisa terhadap sistem yang sedang dilakukan untuk mengetahui

permasalahan yang sebenarnya ada pada Unit Pengelolah Kegiatan

Mandiri Pedesaan Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Proses

analisa ini berguna untuk memberikan bentuk-bentuk alternatif dari sistem

yang dibutuhkan, diharapkan dengan adanya bentuk-bentuk alternatif ini

dapat memberikan bentuk laporan yang baik dan lebih mudah untuk

dipahami oleh pemakai sistem ataupun pihak yang berkepentingan dengan

kinerja sistem ini.

Sebelum melakukan perancangan terhadap sebuah sistem yang

baru, sekiranya diperlukan adanya suatu gambaran yang memuat

keterangan atau informasi yang berhubungan dengan sistem yang sedang

berjalan sekarang pada Unit Pengelolah Kegiatan Mandiri Pedesaan

tersebut. Hal ini akan berguna agar nantinya mempermudah dalam

menganalisa dan merancang sistem yang baru.

Dibawah ini adalah prosedur yang sedang berjalan:

a. Pemohon setor berkas permohonan kepada petugas

b. Petugas menerima berkas permohonan dari pemohon untuk di

periksa
c. Petugas memeriksa kelengkapan berkas pemohon, jika dinyatakan

“tidak” lengkap, maka berkas tersebut akan dikembalikan ke

pemohon, namun jika berkas tersebut dinyatakann lengkap maka

akan dilanjutkan ke proses selanjutnya.

d. Petugas melakukan survey ke tempat pemohon

e. Pemohon datang ke kantor untuk menerima dana pinjaman

f. Pemohon menerima dana

g. Pencatatan oleh petugas

Tabel IV.1. Flowmap sistem yang berjalan sekarang


2. Analisis Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan dimana pemohon harus

datang beberapa kali ke kantor untuk menyetor dan memantau proses

berkas permohonan yang telah dimasukkan, begitu pula dengan dengan

petugas yang diharuskan datang ke tempat pemohon untuk survey lokasi

dari hal ini pemulis merancang sistem yang baru diharapakan dapat

memudahkan pemohon maupun petugas.

Berikut analisis sistem yang diusulkan :

a. Pemohon upload data-data yang dibutuhkan oleh sistem

b. Pengolahan data oleh petugas

c. Petugas akan memeriksa kelengkapan data dari pemohon

d. Jika data pemohon belum lengkap maka sistem tidak akan

memproses data tersebut namun jika data tersebut dianggap

lengkap akan diolah ke proses selanjutnya

e. Petugas menginput data kelayakan berupa kriteria, alternatif

dan lain-lain

f. Data akan tersimpan ke database

g. Setelah data tersimpan di database secara otomatis di proses

menggunnakan metode topsis

h. Cetak hasil perhitungan

i. Memberi dana pijaman kepada pemohon


Tabel IV.2. Flowmap sistem yang diusulkan
3. Analisis Topsis

Analisis system merupakan penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh kedalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

a. Analisis Tahapan Seleksi Penerima Pinjaman

Metode yang digunakan dalam pembangunan sistem

pendukung keputusan yaitu menggunakan metode technique for order

preference by similarity to ideal solution (TOPSIS). Metode ini dipilih

karena dapat menentukan nilai prefrensi dari setiap alternatif,

sehingga lebih mudah dan efisien dalam melakukan perangkinangan.

Algoritma TOPSIS diharapkan merekomendasikan kelompok-

kelompok yang akan menjadi perioritas menerima kredit bantuan

pinjaman.

Dalam TOPSIS dikenal dengan Namanya alternatif, kreteria,

bobot kreteria, bobot preferensi. Berikut penjelasan mengenai

alternatif, kreteria, bobot kreteria, dan bobot preferensi yang akan

diharapkan pada sistem pendukung keputusan untuk seleksi kelompok

yang menjadi perioritas penerima bantuan:

1) Alternatif
Adapun untuk Alternatif yang digunakan adalah naman dari 10

kelompok menjadi sample yang telah lulus berkas penerima

pinjaman.

2) Kriteria/Atribut

Adapun kriteria yang diproses adalah nilai dari setiap berkas

persyaratan yang telah ditetapkan panitia, adapun syarat yang

akan digunakan adalah sebagai berikut :

a) Sebagian besar keluarganya adalah keluarga miskin (Kode

C1)

b) Sebagian besar anggotanya memiliki usaha (Kode C2)

c) Sebagian besar anggotanya dapat dipercayadan memiliki

kemampuan mengembalikan pinjaman (Kode C3)

d) Pengajuan proposal permintaan dana pinjaman (Kode C4)

e) Memerlukan dana pinjaman untuk tambahan modal (Kode

C5)

f) Anggota kelompok melakukan permintaan yang sesuai

dengan kebutuhan (Kode C6)

g) Tidak memiliki kelompok ganda (Kode C7)

h) Terdapat anggota yang bersaudara dan tinggal seruma serta

memiliki satu unit usaha Bersama (Kode C8)

i) Bukan PNS (Kode C9)

3) Bobot Preferensi
Bobot preferensi merupakan bobot untuk setiap nilai atau hasil

tes. Setiap rentang nilai akan memiliki bobot yang berbeda, yang

akan digunakan sebagai matriks keputusan dalam proses seleksi.

Dalam pemberian bobot preferensi ini digunakan dengan Teknik

skala melalui survei, yaitu dengan cara mengubah fakta-fakta

kualitatif (atribut) menjadi suatu urutan kuantitatif (variable).

Pemberian bobot menggunakan data ordinal yang memang

memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan.

Angka yang diberikan mengandung tingkatan. Ia digunakan untuk

mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling

tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut

terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Jika kita

memiliki sebuah set objek yang dinomri, dari 1 sampai n,

misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya, bila dinyatakan

dalam skala, maka jarak antara data yang satu dangan lainnya

tidak sama. Iya akan memiliki urutan mulai dari yang paling

tinggi sampai paling rendah, atau paling layak sampai ang cukup

layak.

Tabel IV.3 Pembobotan


Hasil Test Bobot Keterangan Bobot
Kriteria
80 – 100 5 Sangat Layak Tertinggi
70 – 79 4 Layak
60 – 69 3 Cukup Layak
50 – 59 2 Kurang
0 – 49 1 Buruk Terendah
b. Perhitungan Kelompok Yang Menjadi Perioritas Penerima Pinjaman

Dengan Metode Topsis

Tahap Analisi seleksi kelompok penerima pinjaman

menggunakan TOPSIS ini dilakukan untuk dapat mengetahui

bagaimana setiap langkah proses perhitungan TOPSIS bekerja untuk

merengking kelompok seleksi penerima pinjaman dana. Dalam TOPSIS

sendiri terdapat ^ langkah yang harus dikerjakan secara berurutanuntuk

melakukan perangkingan. Berikut ini urutan langkah untuk

perangkingan menggunakan metode TOPSIS.

Membangun decision matriks D dengan m alternative dan n

kreteria yang dapat dilihat seperti rumus matriks berikut :

¿ C 1 C2 C 3 … C n
A1
x11 x12 x13 … x1 n
D= A 2
A3

Am ( x 21 x22 x23
x 31 x32 x33
⋮ ⋮ ⋮
xm1 xm2 xm3




x2 n
x3 n

x mn
)
Nilai Bobot Hasil Survei Lapangan Nilai Hasil Survei Lanpangan
No Kelompok C C C C C C C C C C C
C5 C1 C2 C4 C5 C6 C8
1 2 3 4 6 7 8 9 3 7 9
10
1 Melati 4 3 5 5 1 5 1 1 1 70 60 80 90 30 0 10 10 10
10 10
2 Anggrek 5 5 5 5 1 1 5 4 3 0 0 90 80 30 10 80 78 65
10
3 Mawar 5 4 1 1 1 2 5 5 1 98 78 30 10 45 54 90 0 30
4 Kembang 1 1 1 3 1 3 4 5 2 10 20 30 60 45 68 78 97 55
10
5 Kelopak 5 4 2 5 5 5 3 1 1 90 78 56 0 90 89 67 46 44
6 Tangkai 5 5 1 3 4 5 1 5 1 80 90 34 67 78 89 12 89 22
7 Akar 4 5 2 2 5 5 1 5 2 78 90 56 56 98 89 23 85 54
8 Daun 2 5 4 2 2 2 1 1 5 57 90 78 55 56 54 23 32 98
9 Sari 1 5 5 4 1 1 3 1 4 44 90 90 76 45 32 64 11 78
10 Jisung 3 4 4 5 5 4 5 1 5 67 78 77 89 98 78 90 45 87

1) Matriks Keputusan Ternormalisasi

Tahap pertama perhitungan TOPSIS adalah menentukan matriks

keputusan ternormalisasi. Langkah ini dimulai dengan

menjumlahkan setiap baris matriks yang dikuadratkan. Selanjutnya

hasil penjumlahan dari setiap baris matriks diakarkan. Hasil akar

dari penjumlahan setiap baris matriks akan menjadi pembagi dari

setiap baris matriks, dan akan menghasilkan matriks ternormalisasi

untuk setiap alternative dari tiap kordinat matrik. Langkah

normalisai ini merujuk pada rumus, dengan penjabaran sebagai

berikut:

a) Membangun Normalisasi decision matriks R, setiap element

dari matriks D dapat dinormalkan dengan :

¿ C 1 C2 C 3 … C n
A1
r 11 r 12 r 13 … r1 n
R= A 2

( )
m −1

A3

r 21 r 22 r 23
r 31 r 32 r 33


r2 n
r3 n
rij=xij∗ ∑ x2ij ( )
i=1
2

⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮
Am …
rm1 rm2 rm3 r mn

Kelompo Nilai Bobot Hasil Survei Lapangan


No
k C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9
48.4974 36.3730 60.6217 60.6217 12.1243 12.1243
1 Melati 2 7 8 8 12.12436 60.62178 12.12436 6 6
60.6217 60.6217 60.6217 60.6217 48.4974 36.3730
2 Anggrek 8 8 8 8 12.12436 12.12436 60.62178 2 7
60.6217 48.4974 12.1243 12.1243 60.6217 12.1243
3 Mawar 8 2 6 6 12.12436 24.24871 60.62178 8 6
12.1243 12.1243 12.1243 36.3730 60.6217 24.2487
4 Kembang 6 6 6 7 12.12436 36.37307 48.49742 8 1
60.6217 48.4974 24.2487 60.6217 12.1243 12.1243
5 Kelopak 8 2 1 8 60.62178 60.62178 36.37307 6 6
60.6217 60.6217 12.1243 36.3730 60.6217 12.1243
6 Tangkai 8 8 6 7 48.49742 60.62178 12.12436 8 6
48.4974 60.6217 24.2487 24.2487 60.6217 24.2487
7 Akar 2 8 1 1 60.62178 60.62178 12.12436 8 1
24.2487 60.6217 48.4974 24.2487 12.1243 60.6217
8 Daun 1 8 2 1 24.24871 24.24871 12.12436 6 8
12.1243 60.6217 60.6217 48.4974 12.1243 48.4974
9 Sari 6 8 8 2 12.12436 12.12436 36.37307 6 2
36.3730 48.4974 48.4974 60.6217 12.1243 60.6217
10 Jisung 7 2 2 8 60.62178 48.49742 60.62178 6 8

b) Membangun weigted normalisasi matriks V, matriks V

diberikan dengan weight W (w1,w2,w3,…,wn). Setiap element

dari matriks V dapat dihitung dengan persamaan :

¿ C 1 C 2 C3 … C n
A1
v 11 v 12 v13 … v1 n
V = A2
A3

Am ( v 21 v 22 v23
v 31 v 32 v33
⋮ ⋮ ⋮
vm 1 vm 2 vm 3




v3 n

v mn
)
v 2 n vij=w j∗r ij

N Pembobotan 10 10 10 10 10 10 10 15 15
o Kelompok C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9
484.9 121.2
1 Melati 7 363.73 606.22 606.22 4 606.22 121.24 181.87 181.87
606.2 121.2
2 Anggrek 2 606.22 606.22 606.22 4 121.24 606.22 727.46 545.60
606.2 121.2
3 Mawar 2 484.97 121.24 121.24 4 242.49 606.22 909.33 181.87
121.2 121.2
4 Kembang 4 121.24 121.24 363.73 4 363.73 484.97 909.33 363.73
606.2 606.2
5 Kelopak 2 484.97 242.49 606.22 2 606.22 363.73 181.87 181.87
606.2 484.9
6 Tangkai 2 606.22 121.24 363.73 7 606.22 121.24 909.33 181.87
484.9 606.2
7 Akar 7 606.22 242.49 242.49 2 606.22 121.24 909.33 363.73
242.4 242.4
8 Daun 9 606.22 484.97 242.49 9 242.49 121.24 181.87 909.33
121.2 121.2
9 Sari 4 606.22 606.22 484.97 4 121.24 363.73 181.87 727.46
363.7 606.2
10 Jisung 3 484.97 484.97 606.22 2 484.97 606.22 181.87 909.33
2) Matriks Ideal Positif dan Negatif

Tahap kedua dari TOPSIS adalah menentukan matriks ideal positif

dan matriks ideal negatif. Langkah ini dilakukan dengan mencari

nilai terkecil dan terbesar dari setiap kolom matriks, pada matriks

keputusan ternormalisasi terbobot yang dijelaskan dengan

persamaan berikut :

PIS= A
+¿= {maxi v ; j ∈J }=¿¿
ij

NIS=A
−¿= {mixi v ; j ∈ J }=¿¿
ij

PIS dan NIS C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9


606.2
Tertinggi 2 606.22 606.22 606.22 606.22 606.22 606.22 909.33 909.33
121.2
Terendah 4 121.24 121.24 121.24 121.24 121.24 121.24 181.87 181.87

3) Menghitung sparation measure ideal positif dan negative

Langkah ketiga dari TOPSIS adalah menghitung kedekatan relatif

(sparation measure) dari matriks ideal poitif dan matriks ideal

negatif. Langkah ini merujuk pada rumus dengan pejabaran sebagai

berikut :

D+¿=¿ ¿
i

D−¿=¿¿
i

No Kelompok C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 D+ D-
536550.0
1
Melati 484.97 363.73 606.22 606.22 121.24 606.22 121.24 181.87 181.87 0 448350.5
301350.0
2
Anggrek 606.22 606.22 606.22 606.22 121.24 121.24 606.22 727.46 545.60 0 654150
Mawar 606.22 484.97 121.24 121.24 121.24 242.49 606.22 909.33 181.87 690900.5 308700
3
0
Kembang 121.24 121.24 121.24 363.73 121.24 363.73 484.97 909.33 363.73 685388.0 141487.5
4
0
Kelopak 606.22 484.97 242.49 606.22 606.22 606.22 363.73 181.87 181.87 367500.0 573300.5
5
0
Tangkai 606.22 606.22 121.24 363.73 484.97 606.22 121.24 909.33 181.87 536550.5 448350
6
0
Akar 484.97 606.22 242.49 242.49 606.22 606.22 121.24 909.33 363.73 406088.0 450187.5
7
0
Daun 242.49 606.22 484.97 242.49 242.49 242.49 121.24 181.87 909.33 389550.0 477750.5
8
0
Sari 121.24 606.22 606.22 484.97 121.24 121.24 363.73 181.87 727.46 406087.5 479588
9
0
10 Jisung 363.73 484.97 484.97 606.22 606.22 484.97 606.22 181.87 909.33 51450.00 845250.5

4) Menghitung Nilai Preferensi setiap alternative

Langkah ke empat dari topsis adalah menetukan nilai preferensi dri

setiap alternative. Langkah ini dilakukan dengan cara membagi

nilai solusi ideal positif dengan hasil penjumlahan dari nilai solusi

ideal positif dengan nilai solusi ideal negative. Dengan penjabaran

rumus sebagai berikut :

−¿
D i
+¿= +¿
−¿+ Di ,1 ≤i ≤ m¿
¿¿
D ¿
RC i i

Nilai
No D+ D-
Kelompok Preferensi
448350.
1
Melati 536550.00 5 0.4552
2 Anggrek 301350.00 654150 0.6846
3 Mawar 690900.50 308700 0.3088
141487.
4
Kembang 685388.00 5 0.1711
573300.
5
Kelopak 367500.00 5 0.6094
6 Tangkai 536550.50 448350 0.4552
450187.
7
Akar 406088.00 5 0.5258
477750.
8
Daun 389550.00 5 0.5508
9 Sari 406087.50 479588 0.5415
845250.
10
Jisung 51450.00 5 0.9426
5) Merangking alternative berdasarkan nilai preferensi

Langkah ke 5 yang merupakan langkah terakhir dari

TOPSIS adalah mengurutkan atau merangkaikan setiap

alternative berdasarkan nilai preferensi. Yang layak untuk

mendaptkan bantuan usaha, maka hasil perangkingan akan

menghasilkan rekomendasi 5 nama kelompok yang berhak

untuk mendapatkan bantuan pinjaman sebagai berikut :

Nilai
No Kelompok Rank Keterangan
Preferensi
1 Melati 0.4552 7 Gagal
2 Anggrek 0.6846 2 Lulus
3 Mawar 0.3088 9 Gagal
4 Kembang 0.1711 10 Gagal
5 Kelopak 0.6094 3 Lulus
6 Tangkai 0.4552 8 Gagal
7 Akar 0.5258 6 Gagal
8 Daun 0.5508 4 Lulus
9 Sari 0.5415 5 Lulus
10 Jisung 0.9426 1 Lulus
B. Rancangan Sistem

Rancangan sistem merupakan suatu sistem kegiatan yang dilakukan

untuk mendesain suatu sistem yang mempunyai tahapan-tahapan kerja yang

tersusun secara logis, dimulai dari pengumpulan data yang diperlukan guna

pelaksanaan perancangan tersebut. Langkah selanjutnya adalah menganalisis

data yang telah dikumpulkan guna menentukan batasan-batasan sistem,

kemudian melangkah lebih jauh lagi yakni merancang sistem tersebut.

Analisis dan perancangan sistem merupakan profesional sistem yang

membangun sistem informasi. Perubahan apapun dalam suatu sistem


informasi mendorong pelanggan untuk mengetahui informasi yang diberikan.

Untuk jalur profesional sistem dapat juga melibatkan pelanggan dalam

merancang sistem. Dengan demikian mereka dapat mengembangkan sistem

informasi yang dapat berfungsi sebagaimana yang dikehendaki oleh

pelanggan tersebut.

Secara umum, pemodelan sistem digambarkan sebagai berikut :

Gambar IV.1. Sistem secara umum


Deskripsi pemodelan sistem secara umum :

 User : Menggunakan aplikasi

 Aplikasi : Tempat user menginput dan memberi nilai

 Database : Penyimpanan data

1. Diagram konteks

Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi di dalam

diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem

secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas

eksternal yang ditunjukkan oleh diagram konteks berikut aliran-aliran

data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat

penyimpangan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu


entitas-entitas eksternal, serta aliran data-aliran data menuju dan dari

sistem diketahui menganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai

hasil analisis dokumen.

Gambar IV.2. diagram konteks

2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau Diagram Arus Data berfungsi untuk

menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan, dan keluaran

sistem, yang dipresentasikan dengan tunggal yang mewakili keseluruhan

sistem. Diagram Arus Data dari Sistem Penunjang Keputusan Penerima

Pinjaman dapat dilihat pada gambar dibawah:


Gambar IV.3. Data Flow Diagram
3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar IV.4. Entity Relationship Diagram

C. Perancangan Database

1. Kamus Data

Menentukan atribut-atribut apa saja yang diperlukan oleh sistem. Atribut

merupakan ciri khas yang melekat pada suatu tabel. Atribut-antribut yang

diperlukan dapat dilihat pada struktur table dibawah ini:

a. Tabel Alternatif

Tabel alternatif digunkan untuk menampung data alternatif


Tabel IV.3. Kamus Data Alternatif

Length/
No. Name Type Index
Values
1 8 Primary
Kode_alternatif Varchar
key
2 Nama_alternatif Varchar 64 -
3 Total double - -
4 Nilai_preferensi int 11 -

b. Tabel Kriteria

Tabel kriteria digunakan untuk menampung data kriteria

Tabel IV.4. Kamud Data Kriteria

Length
No. Name Type /values Index
1 Kode_kriteria Varchar 16 Primary key
2 Nama_kriteria Varchar 64 -
3 Kode_alternatif Varchar 8 FK
4 Nama_variabel Varchar 25 -
5 Nilai Varchar 16 -

c. Tabel Daftar Pinjaman

Tabel daftar pinjaman digunakan untuk menampung daftar peminjam


Tabel IV.5. Kamus Data Daftar Pinjaman

Length
No. Name Type /values Index
1 Id_peminjam Varchar 16 Primary key
2 Kode_alternatif Varchar 16 FK
3 Kode_kriteria Varchar 16 FK
4 Total_Nilai Varchar 25 -
5 Status_pinjaman Varchar 16 -

2. Relasi Tabel

Gambar IV.5. Relasi Tabel


D. Perancangan Interface

1. Perancangan Halaman Login

Gambar IV.6. Rancangan Tampilan Login

2. Perancangan Halaman Utama

Gambar IV.7. Rancangan Tampilan Halaman Utama

3. Perancangan Halaman UMKM

Pencarian..... Cari Cetak


Gambar IV.8. Rancangan Tampilan Halaman UMKM

4. Perancangan Halaman kriteria

Log out

Gambar IV.9. Rancangan tampilan halaman kriteria

5. Perancangan Halaman Perhitungan

Log out
Gambar IV.10. Rancangan tampilan halaman perhitungan topsis

6. Rancangan Tampilan Hasil Pehitungan

Pencarian..... Cari

Gambar IV.11. Rancangan tampilan hasil perhitungan topsis

Anda mungkin juga menyukai