Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup secara bersama-sama di

suatu wilayah dan membentuk sebuah sistem kehidupan, baik dalam bentuk semi

terbuka maupun semi tertutup dimana interaksi yang terjadi di dalamnya merupakan

interaksi antara setiap individu maupun kelompok. Namun bisa di lihat bahwa

kehidupan masyarakat yang terjadi sekarang, tingkat kemiskinannya masih belum

berkurang jumlah penduduk miskin, bahkan semakin bertambah. Bahkan masyarakat

sebagian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terkadang melakukan

pinjaman kepada seseorang dalam melangsungkan kehidupannya. Pinjaman disini

merupakan peminjaman barang atau uang yang di lakukan seseorang kepada orang

yang menurutnya kehidupan perekonimiannya lebih terjamin. Namun ada sebagian

orang yang meminjamkan biasanya harus membayar bunga. Bagi orang yang sudah

bingung akan kelansungan hidupnya mereka tidak perduli lagi jika harus membayar

bunga yang di tentukan oleh orang yang memberi pinjaman. Kemiskinan memang

merupakan masalah kompleks yang di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling

berkaitan diantaranya adalah tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses

terhadap barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan kondisi lingkungan.

kemiskinan tidak lagi di pahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga

kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau

sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.

1
2

Adapun ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan peradilan dan persamaan

golongan terdapat dalam QS Al Hujurat/49:9 yaitu.

Terjemahannya:

“ Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar
perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi
sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara
keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah

mencintai orang-orang yang berlaku adil” (Kementrian Agama RI,2018).

Bila dua kelompok dari orang-orang yang beriman bertikai, maka kalian

wahai orang-orang beriman, harus mendamaikan mereka, menyeru mereka agar

berhakim kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah dan rela menerima hukum

keduanya. Bila salah satu dari kedua kelompok melanggar dan menolak seruan

kepada Allah dan Rasulullah , maka perangilah mereka hingga mereka kembali

kepada hukum Allah dan Rasulullah . Bila mereka telah kembali, maka damaikanlah
3

mereka dengan adil. Berlaku adillah dalam hukum kalian, jangan melampaui hukum

Allah dan Rasulullah dalam mengambil keputusan. Sesungguhnya Allah mencintai

orang-orang yang berlaku adil dalam hukum mereka yang memutuskan dengan

keadilan di antara makhlukNya. Dalam ayat ini terkandung dalil yang menetapkan

sifat “mahabbah (cinta)” bagi Allah secara hakiki sesuai dengan keagungan Allah.

(Ibnu Katsir,1992).

Salah satu penghambat pembangunan ekonomi kemiskinan merupakan tolak

ukur bagi sebuah negara apakah pembangunan yang sedang berlangsung dapat di

nikmati oleh segenap warga negaranya tanpa memandang hal-hal yang bersifat

atributif. Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk ditanggulangi, sebab jika tidak

tertanggulangi akan dapat mengganggu pembangunan nasional. Dalam konteks ini,

beberapa upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah indonesia dalam menangani

kemiskinan tersebut adalah membangun program penanganan kemiskinan salah

satunya yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan

(PNPM MPd) yang di kelola oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK). Namun program

tersebut diganti menjadi Exprogram Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan

(ExPNPM MPd). Program ini merupakan program nasional penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat serta pendorong inovasi bagi

masyarakat yang bertujuan dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang

berkelanjutan. Program ini juga bertujuan meningkatkan partisipasi seluruh

masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat

terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke
4

dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Dalam hal ini

Unit Pengelola Kegiatan tersebut bertugas menyalurkan dana Exprogram

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan dalam bentuk simpan pinjam

kelompok. Dana yang disalurkan ini merupakan dana bergulir yang akan di kelolah

untuk masyarakat, karena disekitar kita masih banyak masyarakat yang berkeinginan

mengembangkan sebuah usaha kecil atau usaha pertanian yang bertujuan untuk

memperbaiki taraf hidup yang lebih baik.

Adapun ayat yang berkaitan dengan orang-orang yang curang dalam QS Al-

Muthafifin/83:1-3 yaitu:

Terjemahannya:

[1] “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang [2] (yaitu) orang-


orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, [3] dan
apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”.

(Kementrian Agama RI,2018)

Kehancuranlah bagi orang-orang yang berbuat curang. Yaitu orang-orang

yang kalau menerima timbangan dari orang lain selalu meminta ukuran yang pas atau

cenderung minta dilebihkan. Akan tetapi, jika menimbang untuk orang lain, mereka
5

berbuat curang sehingga dapat merugikan hak orang lain yang semestinya dipenuhi,

yang adakalanya meminta tambah bila menagih orang lain, atau dengan cara

mengurangi bila ia membayar kepada mereka. Yakni apabila mereka menerima

pinjaman dari orang lain, maka mereka meminta supaya diringankan atau tidak

dilebihkan dari apa yang dipinjamnya dan apabila mereka yang memberi pinjaman

atau menagih terhadap orang lain maka mereka minta dilebihkan dari apa yang

dipinjamkannya. (Ibnu Katsir,1992).

Ahmadi (2013), “Penerapan Fuzzy C-Means dalam Sistem Pendukung

Keputusan untuk Penentuan Penerima Bantuan Langsung Masyarakat”. Hasil

penelitian ini berupa sistem pendukung keputusan yang menggunakan metode Fuzzy

C-Means yang didalamnya menjelaskan proses random yang belum terminimalisir.

Menurut A. efendi (2014) Proses seleksi calon penerima pinjaman saat ini

dilakukan oleh petugas atau tim verifikasi. Meskipun telah ada kriteria dan cara

penilaian, tetapi proses seleksi membutuhkan waktu yang yang relatif lama dan

kurang efektif dikarenakan petugas atau tim verifikasi harus menilai banyak

kelompok dan masih menggunakan teknik penafsiran sehingga kelompok penerima

pinjaman sering tidak tepat sasaran.

Iswandi (2015), “Sistem Penunjangn Keputusan untuk Menentukan

Penerimaan dana Sosial Anak dan Mahasiswa Kurang Mampu” tujuannya adalah

untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan terkait dengan penerima dana

sosial, dalam sistem ini proses penyeleksiannya juga menggunakan kriteria dalam
6

menentukan penerima dana sosial tersebut namun sistem ini hanya sistem web saja

tidak menggunakan metode apapun, sedangkan penulis menggunakan metode topsis.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin tinggi, maka semakin

tinggi pula tingkat kebutuhan terhadap teknologi tersebut sehingga banyak inovasi

yang diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan masyarakat.

Teknologi ini pun dapat diterapkan diberbagai instansi salah satunya instansi di

pedesaan yang dapat menangani masyarakat miskin atau kurang mampu dalam

mengembangkan usahanya. Salah satunya di Kecamatan Sanrobone Kabupaten

Takalar, masih banyak masyarakat yang tidak mempunyai dana yang cukup untuk

mengembangkan usahanya tersebut. Agar penyeleksiaan benar-benar selektif dan

mengurangi subjektivitas serta dapat menghasilkan informasi yang cepat dan tepat,

maka dibutuhkan sebuah system pendukung pengambilan keputusan penerima

pinjaman.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan membuat website

menggunakan metode topsis dan skripsi dengan judul: “Penerapan sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan Penerima Pinjaman pada Unit Pengelolah

Kegiatan Mandiri Pedesaan” di Kecamatan Sanrobone.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas, maka dapat dirumuskan

masalah yang akan di teliti yakni: Bagaimana merancang sebuah sistem website

untuk memudahkan dalam penerapan sistem pendukung pengambilan keputusan


7

penerima pinjaman pada Unit Pengelolah Kegiatan Mandiri Pedesaan menggunakan

metode topsis?

C. Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus

Fokus penelitian merupakan batasan penelitian agar jelas ruang lingkup yang

akan diteliti. Oleh karena itu pada penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian

pada:

1. Sistem yang dirancang adalah Sistem Pendukung Keputusan penerima

pinjaman pada Unit Pengelola Kegiatan Mandiri Pedesaan.

2. Aplikasi ini berbasis Web sehingga memudahkan pertugas atau tim

verifikasi dalam mengakses sistem tersebut dan memudahkan anggota

kelompok masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman dana usaha pada

Unit Pengelola Kegiatan Mandiri Pedesaan selama tersedia koneksi

internet.

3. Metode yang digunakan adalah metode TOPSIS (Technique For Order

Preference By Similarity To Ideal Solution).

4. Target pengguna aplikasi adalah petugas tim verifikasi dan anggota

kelompok masyarakat.

5. Aplikasi ini hanya menerapkan sistem pendukung pengambilan keputusan

dalam menetukan penerima dana pinjaman secara online bagi masyarakat

yang ingin mengajukan pinjaman dana usaha.


8

Sedangkan untuk mempermudah pemahaman dan memberikan gambaran

serta menyamakan persepsi antara penulis dan pembaca, maka dikemukakan

penjelasan yang sesuai dengan variabel dalam penelitian ini. Adapun yang dijelaskan

dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System (DSS) adalah

sebuah sistem yang mampu memberikan solusi dalam pemecahan

masalah dengan kondisi semi terstruktur.

2. Berbsis Web adalah aplikasi yang bersifat responsive dalam mengirim

dan merima informasi melalui koneksi internet yang dapat memudahkan

pengguna dalam mengakses sistem tersebut.

3. Metode Topsis adalah salah  satu  metode  pengambilan  keputusan

multikriteria perengkingan.

4. Target pengguna aplikasi adalah petugas tim verifikasi dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan penerima pinjaman dana.

5. Sistem yang dibuat ini merupakan sistem yang dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan guna menentukan serta memilih penerima

pinjaman dana oleh masyarakat.

D. Kajian Pustaka/Peneliti Terdahulu

Berdasarkan uraian di atas yang telah dijelaskan, maka kajian pustakan ini

dapat digunakan sebagai pembanding antara penelitian yang sudah dilakukan dan

yang akan dilakukan peneliti. Penelitian tersebut diantaranya sebagai berikut:


9

Iswandy (2015), “Sistem Penunjangn Keputusan untuk Menentukan

Penerimaan dana Sosial Anak dan Mahasiswa Kurang Mampu” tujuannya adalah

untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan terkait dengan penerima dana

sosial. Namun yang menjadi pembeda dari sistem diatas adalah yang menggunakan

sistem tersebut adalah anak atau mahasiswa yang kurang mampu, sedangkan sistem

yang akan dibuat digunakan masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya dan

metode yang digunakan adalah metode Topsis.

Ahmadi (2013), “Penerapan Fuzzy C-Means dalam Sistem Pendukung

Keputusan untuk Penentuan Penerima Bantuan Langsung Masyarakat”. Hasil

penelitian ini berupa sistem pendukung keputusan yang menggunakan metode Fuzzy

C-Means yang didalamnya menjelaskan proses random yang belum terminimalisir.

Perbedaan penelitian diatas dengan yang dilakukan oleh penulis ialah terletak pada

metode yang digunakan, penulis menggunakan metode Topsis.

Putra (2015), “Sistem Pendukung Keputusan untuk Penerima Bantuan

Pinjaman Samisake dengan Metode Electre”. Hasil penelitian berupa sistem

pendukung keputusan bagi penerima bantuan pinjaman samisake menggunakan

metode electre sedangkan penulis sistem penerapan pendukung keputusan

menentukan penerima pinjaman dana bergulir menggunakan metode topsis.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
10

Adapun tujuan penelitian ini merupakan perancangan penerapan sistem

pendukung keputusan berbasis web dengan menggunakan metode topsis sehinga

dapat memudahkan dalam penentuan penerima pinjaman dana bergulir pada Unit

Pengelola Kegiatan Mandiri Pedesaan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Dunia Akademik

Dapat memberikan suatu referensi yang berguna bagi dunia akademis

khususnya dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh para peneliti

yang akan datang dalam hal pengembangan tekhnologi informasi, dan

menambah kajian tekhnologi informasi khususnya di bidang sistem

pendukung keputusan.

b. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan serta mengembangkan

teknologi informasi khususnya di bidang sistem pendukung keputusan.

c. Bagi Petugas/Tim Verifikasi

Menyediakan Sistem Pendukung Keputusan yang membantu pihak

Unit Pengelolah Kegiatan Mndiri Pedesaan dalam menyeleksi calon

penerima pinjaman dana


11
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem

Sistem pendukung keputusan / Decision Support Sistem (DSS) merupakan

sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan

pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan

keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstuktur, di

mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat

(Muzdalifah, 2009).

Sistem pendukung keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas

suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. Aplikasi DSS

menggunakan CBIS (Computer Based Information Systems) yang fleksibel,

interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas

masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Aplikasi DSS menggunakan

data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan

pemikiran pengambil keputusan.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan adalah :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi

terstruktur.

2. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih dari pada

perbaikan efisiensinya.

12
13

3. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan

untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan :

1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi

2. terstruktur dan tidak tersruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan

informasi terkomputerisasi.

3. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai

manajer lini.

4. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur

sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat

organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.

5. Dukungan untuk keputusan independen atau sekuensial. keputusan bisa

dibuat satu kali, beberapa kali, atau dalam interval yang sama.

Tahapan-tahapan Sistem Pendukung Keputusan :

1. Mendefinisikan masalah

2. Mengumpulkan data / elemen informasi yang relevan

3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun

tulisan

4. Menentukan alternatif-alternatif solusi (Kusrini, 2007).

B. Website

Website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk

menampilkan informasi teks, gambar diam, gerak, animasi, suara atau gabungan
14

dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu

rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan

dengan jaringan-jaringan halaman.

Menurut Rahmadi (2013:13:1) “website (lebih dikenal dengan sebutan situs)

adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang

disertai pula dengan berkas-berkas gambar, vidio atau jenis-jenis berkas lainnya”.

Sedangkan menurut Ippho Santoso dalam Rahmadi (2013:1) “membagi

website menjadi golongan kanan dan golongan kiri. Dalam website dikenal

dengan sebutan website dinamis dan website statis.

1. Website statis adalah website yang mempunyai halaman konten yang

tidak berubah-ubah

2. Website dinamis adalah website yang secara struktur ditujukan untuk

update sesering mungkin

C. Technique For Other Preference by Similarity to Ideal Solution

(TOPSIS)

Metode Topsis merupakan Metode pengambilan keputusan Multikriteria yang

pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981).Kategori dari metode

TOPSIS adalah kategori Multi-Criteria Decision Making (MCDM), yaitu teknik

pengambilan keputusan dari beberapa pilihan alternatif yang ada, khususnya

MADM (Multi Attribute Decision Making). TOPSIS bertujuan untuk menentukan

solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Solusi ideal positif memaksimalkan

kriteria manfaat dan meminimalkan kriteria biaya, sedangkan solusi ideal negatif
15

memaksimalkan kriteria biaya dan meminimalkan kriteria manfaat (Fan dan

Cheng, 2009 : 4)

Kriteria manfaat merupakan kriteria dimana ketika nilai kriteria tersebut

semakin besar maka semakin layak pula untuk di pilih. Sedangkan kriteria biaya

merupakan kebalikan dari kriteria manfaat, semakin kecil nilai dari kriteria

tersebut maka akan semakin layak untuk dipilih. Dalam metode TOPSIS,

alternatif yang optimal adalah yang paling dekat dengan solusi ideal positif dan

paling jauh dari solusi ideal negatif. Deskripsi Teknik Pemodelan:

1. TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih tidak hanya

mempunyai jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki

jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.

2. Konsep ini banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah keputusan secara

praktis.

3. Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan

memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif

keputusan kedalam bentuk matematis yang sederhana (Kusumadewi dkk.,

2006)

Tahapan dalam Metode TOPSIS:

1. Membuat Matriks Keputusan yang Ternormalisasi

2. Membuat Matriks Keputusan yang Ternormalisasi Terbobot


16

3. Menentukan matriks solusi idel positif dan matriks solusi ideal negatif

4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal

positif dan matriks solusi ideal negative

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternative

D. Pemrograman Web

1. PHP

PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses peerjemahan baris

kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung

pada saat baris kode dijalan. Php disebut juga pemrograman Server Side

Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server.

PHP adalah suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal

dengan open source yaitu pengguna data mengembangkan kode-kode fungsi

sesuai kebutuhan. (Siber, 2011d:49)

2. MySQL

MySQL dikategorikan sebagai perangkat lunak dan sistem pembuat

database yang bersifat terbuka (open source) dan berjalan diberbagai sistem

operasi baik di Windows maupun Linux. MySQL adalah salah satu aplikasi

server yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan

khalayak diseluruh dunia. Fungsi terpenting dari MySQL adalah sebagai

content management suatu website, yaitu mengatur isi atau informasi yang

ditampilkan suatu website. (Wahana komputer, 2010:111)


17

Jadi MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang dapat membuat

database yang bersifat open source dan sebagai sumber dan pengolahan data

untuk membangun aplikasi web. MySQL sering digunakan oleh

programmers dikarenakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh MySQL.

(Zaki dan SmithDev, 2008:94)

a. Gratis dan open source

b. Terdapat versi komersial yang memberikan dukungan teknis

c. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding dengan merek

lainnya

d. Tersedia dibanyak platform

e. Menggunakan standar penulisan SQL ANSI

E. Unit Pengelolah Kegiatan

Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah suatu lembaga yan dibentuk

oleh masyarakat dalam forum MAD Prioritas Ususlan dan berfungsi

membantu pengelolaan kegiatan termasuk menyalurkan dana bantuan

masyarakat dalam kegiatan PNPM di kecamatan.

Tugas dan tanggung jawab UPK diantaranya adalah :

1. Bertanggungjawab terhadap seluruh pengelolaan dana PNPM

Mandiri Perdesaan di kecamatan.

2. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan administrasi dan pelaporan

seluruh transaksi kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.


18

3. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan dokumen PNPM Mandiri

Perdesaan baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan.

4. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan dana bergulir.

5. Melakukan pembinaan terhadap kelompok peminjam.

6. Melakukan sosialisasi dan penegakan prinsip-prinsip PNPM Mandiri

Perdesaan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian PNPM

Mandiri Perdesaan bersama dengan pelaku lainnya.

7. Melakukan administrasi dan pelaporan setiap transaksi baik

keuangan ataupun non keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan

ketentuan program.

8. Perencanaan keuangan (anggaran) dan rencana kerja sesuai dengan

kepentingan program yang disampaikan pada BKAD/MAD.

9. Membuat pertanggungjawaban keuangan dan realisasi rencana kerja

pada BKAD/MAD sesuai dengan kebutuha. Bahan laporan

pertanggungjawaban disampaikan kepada seluruh pelaku desa yang

terkait langsung satu minggu sebelum pelaksanaan.

10. Melakukan evaluasi dan pemeriksaan langsung Rencana

Penggungaan Dan (RPD) dan Laporan Penggunaan Dana (LPD)

ynag dibuat oleh desa dalam setiap tahapan ptoses PNPM Mandiri

Perdesaan dan sesuai dengan kebutuhan.

11. Melakukan bimbingan teknis dan pemeriksaan secara langsung

administrasi dan pelaporan pelaku desa.


19

12. Membuat draft aturan perguliran yang sesuai dengan prinsip dan

mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan untuk disahkan oleh

BKAD/MAD dan menegakan dalam pelaksanaan dengan tujuan

pelestarian dana bergulir.

13. Menyiapkan dukungan teknis bagi terbentuknya kerja sama dengan

pihak luar/pihak lain dalam kaitannya dengan pengembangan potensi

wilayah.

14. Melakukan penguatan kelompok peminjam dalam kelembagaan,

pengelolaan keuangan, pengelolaan pinjaman dan memfasilitasi

pengembangan usaha kelompok atau pemanfaat.

15. Membantu pengembangan kapasitas pelaku program melalui

pelatihhan, bimbingan lapangan dan pendampingan dalam setiap

kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.

16. Mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan, pengelolaan

pinjaman, perkembangan program dan informasi lainnya melalui

papan informasi dan menyampaikan secara langsung kepada pihak

yang membutuhkan.

17. Melakukan fasilitasi (bersama pelaku lain) penyelesaian

permasalahan-permasalahan yang menyangkut perencanaan,

pelaksanaan dan pelestarian PNPM Mandiri Perdesaan.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, jenis penelitian kualitatif lapangan yang

digunakan adalah Design and Creation. Dalam buku Researching Information

Systems and Computing yang ditulis oleh (Oates, 2005) menjelaskan bahwa

Design and Creation merupakan penggabungan antara metodologi penelitian dan

metodologi pengembangan aplikasi. Penelitian dengan cara Design and Creation

sangat cocok diterapkan untuk mengelola penelitian ini sebab jenis penelitian ini

memungkinkan suatu penelitian dapat sejalan dengan pengembangan yang hendak

dilakukan terhadap suatu penelitian.

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di kantor Unit Pengelolah Kegiatan

Kecamatan Sanrobone.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian saintifik yaitu

pendekatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah menggunakan Library Research

yang merupakan cara mengumpulkan data dari beberapa buku, jurnal, skripsi,

tesis maupun literatur lainnya yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam

masalah

20
21

ini. Penelitian ini keterkaitan pada sumber-sumber data online atau internet

ataupun hasil dari penelitian sebelumnya sebagai bahan referensi bagi peneliti

selanjutnya.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Studi lapangan (observasi) merupakan teknik pengumpulan data

dengan langsung terjun ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang

terjadi secara langsung di tempat kejadian secara sistematik kejadian-

kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang

diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang berlangsung. Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung di kantor

Unit Pengelolah Kegiatan yang berada di Kecamatan Sanrobone tentang

proses dalam menentukan calon penerima pinjaman yang dilakukan pada

setiap kelompok penerima pinjaman.

2. Wawancara

Wawancara yaitu suatu proses tanya jawab dengan seorang atau

sekelompok narasumber dalam mendapatkan suatu informasi yang di

inginkan serta di anggap perlu atau penting dalam menangani masalah-

masalah yang akan di teliti.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper

dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul yang akan diteliti.
22

F. Instrument Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji

coba adalah Acer Aspire, dengan spesifikasi:

a. Prosesor Intel® Core™ i3-6006U.

b. Memory 4GB.

c. Harddisk 1000GB.

d. Kecepatan Prosesor 2.0GHz

2. Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi ini adalah

sebagai berikut:

a. Sistem Operasi, Windows 10 Pro 64-bit.

b. Mozillah Firefox untuk menjalankan program tersebut.

c. XAMPP, Mysql, PHP, Sublime Text Editor.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data diartikan sebagai proses mengartikan data-data lapangan

yang sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian.


23

Metode pengolahan data dalam penelitian ini yaitu:

a. Reduksi Data adalah mengurangi atau memilih-milih data yang sesuai

dengan topik dimana data tersebut dihasilkan dari penelitian.

b. Koding data adalah penyesuaian data diperoleh dalam melakukan

penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan dengan pokok pada

permasalahan dengan cara memberi kode-kode tertentu pada setiap data

tersebut.

2. Analisis Data

Analisis sistem yang dilakukan melalui empat tahapan yaitu :

a. Survei atas sistem yang sedang berjalan pada tahap ini, dilakukan

pengumpulan data yang dibutuhkan yaitu dengan cara mengadakan survei

melalui wawancara, pengamatan langsung terhadap sistem yang sedang

berjalan.

b. Analisis terhadap temuan survei pada tahap ini, maka dilakukan analisa

terhadap temuan survei untuk mengidentifikasi masalah yang ada,

sehingga pada akhirnya dapat ditentukan sasaran-sasaran yang akan

dicapai dari penulisan skripsi ini.

H. Metode Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah

waterfall. Waterfall merupakan salah satu metode dalam System Development

Life Cycle (SDLC) yang mempunyai ciri khas, pengerjaan setiap fase
24

selanjutnya. Model waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem yang dilakukan

secara berurutan atau linear.

Metode air terjun atau yang disebut metode waterfall yang sering

dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini

menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada

pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna

lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan

(modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para

pelanggan pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan para

perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012).

Kelebihan menggunakan metode waterfall yaitu metode ini

memungkinkan untuk proses pengembangan model fase one by one, sehingga

meminimalisir yang mungkin akan terjadi, Pengembangan bergerak dari konsep,

yaitu melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, penyelesaian masalah,

dan berakhir di operasi dan pemeliharaan.


25

Gambar 1. Model Waterfall (Pressman, 2012)

Tahapan model waterfall adalah sebagai berikut:

a. Requirement analisis

Tahap ini pengembangan sistem diperlukan komunikasi yang berjalan untuk

memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan

perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui

wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi dianalisis untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.

b. System Design

Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini

dan desain sistem yang disiapkan. Desain sistem membantu dalam

menentukan perangkat keras (hardware) dan sistem persyaratan dan juga

membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

c. Implementation

Pada tahap ini, sistem yang dikembangkan di program kecil yang disebut unit,

yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan

diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

d. Integration & Testing


26

Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke

dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing uni. Setelah

terintegrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan kesalahan.

e. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi,

dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam

memperbaiki kesalahan yang ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan

implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan

baru.

I. Teknik Pengujian Sistem

Pengujian sistem yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode

pengujian langsung yaitu dengan menggunakan pengujian BlackBox. BlackBox

testing adalah satu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi

fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi apakah sudah sesuai

dengn apa yang diharpkan atau belum. (Iskandaria, 2012)


27

DAFTAR PUSTAKA

Agama, Departemen. Al-Qur’an Surat Dan Terjemahannya.

Agus, M. Sistem Informasi dan Aplikasi. 2009

Ahmadi, Azis. Penerapan Fuzzy C-Means dalam Sistem Pendukung Keputusan


untuk Penentuan Penerima Bantuan Langsung Masyarakat. 2013
Arief, M. Rudianto. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL.
Yogyakarta: Andi. 2011

Fan dan Cheng. Sistem Pendukung Keputusan. 2009:4

Iswandi, Eka. Sistem Penunjangn Keputusan untuk Menentukan Penerimaan dana


Sosial Anak dan Mahasiswa Kurang Mampu. 2015

Kusumadewi, dkk. Deskripsi Teknik Pemodelan Metode TOPSIS. 2006

Marwiyah, N. S. Analisis Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerima


Pinjaman PNPM Mandiri Pedesaan Menggunakan Metode Profile
Methcing Pada Unit Pengelolah Kegiatan Kecamatan Tebo. 2018

Nugroho, B. Dasar Pemrograman Web PHP-MySQL dengan Dreaemweaver.


Yogyakarta: Gava Media. 2013

Purwanto, Herri. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan dalam Pemilihan


Pemberian Dana. 2017
28

Putra, A. A. Sistem Pendukung Keputusan untuk Penerima Bantuan Pinjaman


Samisake dengan Metode Electre. 2015

Sparague, R. H. and Watson H. J. Decision Support System: Putting Theory Into


Practice. Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall. 1993

Turban, Efraim & Aronson, Jay E. Decision Support System and Intelegent Systems.
6th edition. Prentice Hall: Upper Saddie River. 2001

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Pedoman Penulisan Karya Tulis


Ilmiah Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi dan Laporan Penelitian.

Triayudi, Agung. Sistem pendukung Keputusan Penerima Dana Pinjaman


Kabupaten Serang. 2016
Yulianti, C. C. Sistem Pengolahan Data Kelompok SPP pada Unit Pengelola
Kegiatan PNPM Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. 2011
29

Anda mungkin juga menyukai