Anda di halaman 1dari 6

Batuk dahak berwarna hitam :

 Dahak berwarna hitam karena jelaga

Bula

Luka bakar superfisial

 Kebakaran  kerusakan keratinosit di epidermis mengaktifkan sistem imun di daerah


tersebut (mast,makrofag) mensekresikan sitokin pro inflamasi  sitokin ini akan
menstimulasi nervus  nyeri
 Sitokin proinflamasi  permeabilitas vaskuler meningkat  cairan keluar ke intersisial 
edema  hipotensi
 Permeabiltias vaskulre meningkat  cairan akan terkumpul disatu area  bulla
 Sitokin proinfamsi  vasodilatasi  memperberat hipotensi  vasodilatasi  eritem dan
panas dikulit

Luka bakar yang dalam

 Kelurasakan lebih dalam hingga dermis dan hipodermis kerusakan pembuluh darah  semua
akan keluar tidak ada supply darah permukaan luka yang kering dan tidak melepuh
 Kerusakan hingga lapisan dermis di lap. Retikular  bisa menghancurkan nosiseptordan saraf
sensoris di kulit  hipoesthesia (kehilangan rasa sakit)
 Pembuluh darah yang tidak rusak  akan berekasi  sitokin disekitar area yang rusak
peningkatan permeabilitas vaskuler cairan keluar ke intersisial edema  hipotensi
(hipotensi lebih sering terjadi pada luka bakar yang dalam)

Kulit yang berwarna pucat

 Merah  karena ekstravasasi cairan vaskuler


 Pucat  karena rusaknya pembuluh darah sehingga tidak adanya supply darah di daerah tersbut

RR  28 x/mnt

 TAKIPNEU  karena adanya edema laring sesak napas, takipneu

Urin yang hanya 5 cc dan berwarna kuning kemerahan

 Luka bakar yang terjadi lebih dari 20%  syok hipovolemi dgn gejala gelisah, pucat, dingin
berkeringat  nadi kecil dan cepat  tekanan darah turun  produksi urin menurun  urin
berwarna kuning.

PENILAIAN DERAJAT LUKA BAKAR.


1. Luka bakar grade I
a. Disebut juga luka bakar superficial
b. Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah dermis. Sering
disebut sebagai epidermal burn
c. Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan terasa nyeri.
d. Pada hari ke empat akan terjadi deskuamasi epitel (peeling).

2. Luka bakar grade II

a. Superficial partial thickness:


 Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
 Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I
 Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka
 Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah
 Luka sangat sensitive dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan
 Akan sembuh dengan sendirinya dalam 3 minggu ( bila tidak terkena infeksi ),
 tapi warna kulit tidak akan sama seperti sebelumnya.

b. Deep partial thickness

 Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis


 disertai juga dengan bula
 permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi darivaskularisasi
pembuluh darah( bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang
merah muda mempunyai beberapa aliran darah
 luka akan sembuh dalam 3-9 minggu.

3. Luka bakar grade III

a. Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen


b. Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah sudah
hancur.
c. Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang 1

4. Luka Bakar grade IV

Berwarna hitam.
Kenapa dokter memberi RL30 tetes permenit dan pemasangan uretra ?

Estravasi cairan ke intersisial  cairan di pembuluh darah menurun (hipotensi)  resusitasi cairan

Akses intravena dan pemberian resusitasi cairan sangat penting untuk segera dilakukan. Lokasi ideal
akses pemberian cairan pada kulit yang tidak mengalami luka bakar, namun jika tidak
memungkinkan maka dapat dilakukan pada luka bakar. Akses intravena sebaiknya dilakukan
sebelum terjadi edema jaringan yang akan menyulitkan pemasangan infus. Pemasangan infus di
vena sentral perlu dipertimbangkan jika tidak ada akses pada vena perifer. Cairan Ringer laktat dan
NaCl 0,9% tanpa glukosa dapat diberikan pada 1-2 akses intravena. Kateter Foley digunakan untuk
memonitor produksi urin dan keseimbangan cairan.

Anda mungkin juga menyukai