Anda di halaman 1dari 8

1. Mengapa pada pasien terjadi demam sejak 2 hari lalu?

2. Mengapa pada pasien di temukan leukopenia, limfopenia,dan trombositopenia

Limofpenia

Dapat terjadi apda kegagalan sumsu tulang yang berat, dengan kortikosteroid dan terapi imunosupresif lain.

3. Apa hubungan lingkungan sekitar dengan keluhan pada skenario ?


4. Mengapa pada pemx.fisik thorax ditemukan rongki basah pada kedua lapang paru ?

Ronki basah dilapang paru


karena
5. Mengapa pasien sesak dan bernafas cuping hidung ?

6. Mengapa diberikan terapi oseltamivir,antipiretik,antitusiv,mukolitik ?


7. Apa etiologi dari skenario ?
8. Apa faktor resiko dari skenario ?
Kelompok resiko tinggi terinfeksi flu burung
 Pekerja peternakan/pemrosesan hewan (termasuk dokter hewan/Ir. Peternakan)
 Pekerjaan laboratorium yang memproses sampel pasien/unggas terjangkit
 Pengunjung peternakan/pemrsesan unggas ( 1 minggu terakhir)
 Pernah kontak dengan unggas yang sakit/mati mendadak yang belum diketahui penyebabnya dan
atau babi serta produk mentahnya dalam 7 hari terakhir
 Pernah kontak dengan penderita AI konfirmasi dalam 7 hari terkahir
Sumber : IPD Jilid II

9. Bagaimana patofisiologi dar ipenyakit tersbt ?


10. Apa saja manifestasi klins dr skenario ?

 Sama dengan ILI (Influenza Like Illness), yaitu batuk, pilek, demam
 Demam > 38 derajat Celsius
 Sefalgia, nyeri tenggorokan, mialgia, dan malaise
 Keluhan gatrointestinal : diare dan keluhan konjungtivis
 Flu ringan – flu berat – pnemonia – ARDS
 Perjalanan klinis : progresif dan fatal
 Mortalitas : 50%
 Gangguan ginjal : peningkatan ureum dan kreatiin
Sumber IPD

11. Apa saja pemx.fisik dan pemx.penunjang dr penyakit trsbt ?

Diagnostik
Uji konfirmasi :
 Kultur dan identifikasi virus H5N1
 Uji Real Time Nested PCR (Polymerase Chain Reaction) unuk H5
 Uji serologi
a. Imunofluorescence (IFA test) : ditemukan antigen positif dengan menggunakan antibodi
monolkonal influenza AH5N1
b. Uji netralisasi : didapatkan kenaikan titer antibodi spesifik influenza A/H5N1 sebanyak 4 kali
dalam paired srum dengan uji netralisasi
c. Uji penapisan : rapud test : untuk mendeteksi influenza; HI test dengan darah kuda untuk
mendeteksi H5N1; Enzym Immunoassay (ELISA) untuk mendeteksi H5N1
PEMERIKSAAN LAIN

Hematologi : periksa Hb, leukosit, trombosit, hitung jenis leukosit, total limfosit. Umumnya ditemukan leukopeni,
limfopeni, atau limfositosis relatif dan trombopeni
Kimia : Albumin/ globulin, SGOT/SGPT, ureum, kreatinin, kereatin kinase, analisa gas darah. Umunya dijumpai
penurunan albumin , peningkatan SGOT/SGPT,peningkatan ureum dan kreatinin, peningkatan kreatin kinase,
analisa gas darah dapat normal atau abnormal. Kelainan laboratorium sesuai dengan perjalanan penyakit dan
komplikasi yang ditemukan

Radiologi : peeriksaan foto thoraks PA dan lateral (bila diperlukan). Dapat ditemukan gambaran infiltrat di paru
yang menunjukkan bahwa kasusu ini adalah pneumonia
Sumber : IPD jilid 2

12. Apa DD dan diagnosis dari skenario trsbt ?


Kriteria diagnosis flu burung

Pasien dalam observatif


Seseorang yang menderita demam/panas > 38°C disertai satu atau lebih gejala dibawah ini
a. Batuk
b. Sakit tenggorokan
c. Pilek
d. Napas pendek atau sesak
Dimana belu jelas ada atau tidaknya kontak dengan unggas sakit/ mati mendadak yang belum diketahui
penyebabnya

Kasus Suspek AI H5 N1 atau dalam pengawasan


Seseorang menderita panas atau demam kurang lebih 38°C disertai satu atau lebih gejala dibawah ini
a. Btuk
b. Pilek
c. Sakit tenggorokan
d. Napas pendek/sesak

Dan diikuti satu atau lebih dari keadaan dibawah ini


1) Pernah kontak dengan unggas yang sakit/mati mendadak yang belum diketahui penyebabnya daalm 7 hari
terakhir sebelum gejala diatas
2) Pernah tinggal didaerah kematian unggas yang tidak biasa dalam 14 hari terakhir sebelum timbulnya
gejala diatas
3) Pernah kotak dengan penderita AI konfirmasi dalam 7 hari terakhir
4) Pernah kontak dengan spesimen AI H5N1 dalam 7 hari terakhir
5) Ditemukan leukpeni
Ditemukan adanya titer antibodi terhadap H5 dengan pemeriksaan HI test menggunakan eritrosit kuda atau tes
ELISA untuk influenza tipe A tanpa subtipe

Atau
Kematian Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan satu atau lebih keadaan dibawah ini
 Leukopenia atau linfopenia dengan atau tanpa trombositopenia
 Foto thoraks menggambarkan pneumonia atipikal atau infiltrat di kedua sisi paru yang makin meluas pada
serial

Kasus Probable
Kriteria kasus suspek ditambah dengan satu atau lebih keadaan dibawah ini :
 Ditemukan adanya kenaikan titer antibodi minimum 4 kali terhadap H5 dengan pemeriksaan HI test
menggunakan eritrosit kuda atau ELISA test
 Hasil lab. Terbatas untuk influenza H5 (dideteksi antibodi spesifik H5 dala spesimen serum tunggal)
menggunakan neutralisasi tes (Dikirim ke laboratorium rujukan)
 Dalam waktu singkat menjadi pneumonia berat/gagal napas/meninggal dan terbukti tidak ada penyebab
lain.

Kasus Konfirmasi
Kasus suspek atau probabel dengan satu atau lebih keadaan diwah ini :
 Kultur virus positif Influenza A/H5N1
 PCR pasitif influenza A/H5N1
 Pada imunofluorescence (IFA) test ditemukan antigen positif dengan menggunakan antibodi monoklonal
 Kenaikan titer antibodi spesifik influenza A/H5N1 sebanyak 4 kali dalam paired serum dengan uji
netralisasi.

Sumber : IPD jilid II

13. Apa komplikasi dari penyakit trsbt ?


14. Apa saja penatalaksanaan dari skenario ?
Kriteria Rawat
 Suspek flu burung dengan gejala berat yaitu :
 Suspek dengan leukopeni
 Suspek dengan gambaran radiologi pneumoni
 Kasus probable dan confirm

Prinsip penatalaksanaan :
 Istirahat
 Peningkatan daya tahan tubuh
 Pengobatan anti viral
Antiviral diberikan pada wal infeksi yakni 48 jam pertama
Pilihan obat
a. Penghambat M2 : amantadin (symadine); rimantidin (flu-madine)
Dosis = 2x/hari 100 mg atau 5 mg/KgBB selam 3-5 hari
b. Penghmabat neuramidase (WHO) = Zanamivir; oseltamivir
Dosis = 2 x 75 mg selama 1 minggu
 Pengobatan antibiotik
 Perawatan respirasi
 Anti inflamasi
 Imunodilator

Berdasarkan Dep. Kes RI


A. Pada kasus suspek flu burungdiberikan oseltamivir 2 x 75 mg/hari, simptomatik dan antibiotik jika ada
indikasi
B. Pada kasus probable flu burung diberikan oseltamivir 2 x 75 mg selama 5 hari, antibiotik spektrum luas
yang mencakup tipikal dan atipikal, dan steroid jika perlu seperti pada kasus pneumonia berat, ARDS.

Anda mungkin juga menyukai