Tujuan pembelajaran
• Untuk meninjau konsep dasar pembengkokan balok
• Untuk mendapatkan matriks kekakuan untuk elemen balok
• Untuk mendemonstrasikan analisis balok menggunakan metode kekakuan
langsung
Tujuan pembelajaran
• Untuk membandingkan solusi elemen hingga dengan solusi
eksak untuk balok
• Untuk mendapatkan matriks kekakuan untuk elemen balok dengan
engsel nodal
• Untuk menunjukkan bagaimana metode energi potensial dapat digunakan
untuk menurunkan persamaan elemen balok
Kami akan memasukkan gaya geser nodal dan momen lentur dan
diagram gaya geser dan momen lentur yang dihasilkan sebagai
bagian dari solusi total.
Kekakuan Balok
Perhatikan elemen balok yang ditunjukkan di bawah ini.
Kekakuan Balok
Di semua node, konvensi tanda berikut digunakan pada:
tingkat elemen:
1. Momen positif dalam arah berlawanan arah jarum jam.
2. Rotasi positif dalam arah berlawanan arah jarum jam.
3. Pasukan positif dalam positif kamu arah.
4. Perpindahan positif dalam positif kamu arah.
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 5/39
Kekakuan Balok
Di semua node, konvensi tanda berikut digunakan pada:
tingkat global:
1. Momen lentur saya positif jika menyebabkan balok
melengkung ke atas.
2. Gaya geser V positif adalah penyebab balok berputar
searah jarum jam.
Kekakuan Balok
Kekakuan Balok
Kekakuan Balok
Persamaan diferensial yang mengatur perilaku balok linier-elastis sederhana
dapat diturunkan sebagai berikut. Perhatikan balok yang ditunjukkan di bawah
ini.
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 7/39
Kekakuan Balok
Persamaan diferensial yang mengatur perilaku balok linier-elastis
sederhana dapat diturunkan sebagai berikut. Pertimbangkan balok
ditunjukkan di bawah ini.
w(x)dx dx
2
sayaBaik sisi 0 saya
M dM
Vd xw(x)dx
dx
2
0
Fkamu 0 V (V dV) w(x)dx
Kekakuan Balok
Dari kesetimbangan gaya dan momen balok diferensial differential
elemen, kita mendapatkan:
dV
Fkamu 0 wdx dV 0 atau w
dx
d dM
w
dx dx
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 8/39
Kekakuan Balok
kelengkungan balok dihubungkan dengan momen dengan:
1 saya
EI
dimana adalah jari-jari kurva yang dibelokkan, v adalah fungsi
perpindahan transversal dalam kamu arah, E adalah modulus
elastisitas, dan saya adalah momen inersia prinsip tentang kamu arah,
seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Kekakuan Balok
dv diberikan sebagai:
kelengkungan, untuk lereng kecil
dx
d2 v
dx 2
dx2 EI dx2
d 4v
EI 4 w x
dx
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 9/39
Kekakuan Balok
Langkah 1 - Pilih Jenis Elemen
Kami akan mempertimbangkan elemen balok linier-elastis yang ditunjukkan di bawah ini.
Kekakuan Balok
Langkah 2 - Pilih Fungsi Perpindahan
v(x 0) v1 v(x L) v2
dv dv
1 2
dx x 0 dx x L
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 10/39
Kekakuan Balok
Langkah 2 - Pilih Fungsi Perpindahan
dv(0) dv(L)
1 Sebuah3 2 3Al1 2 2Al 2 Sebuah3
dx dx
Memecahkan persamaan ini untuk Sebuah1, Sebuah2, Sebuah3, dan Sebuah4 memberikan:
2 v v 1 1
v 3 1 2 2 x3
L L2
3 v 1
L2
1v 2 L 2 x x
1 2
2 1
v1
Kekakuan Balok
Langkah 2 - Pilih Fungsi Perpindahan
v1
d 1 [T] tidak1 tidak2 tidak3 tidak4
v2
2
dimana
1 2x 3
tidak
1
L
3
3 x 2L L3 tidak2
L3
2x 2L2 xL3
1 x 3L
tidak
3
1
L3
2x 3 3 x2L tidak
4
1
L3 x3L
x 2L2
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 11/39
Kekakuan Balok
Langkah 2 - Pilih Fungsi Perpindahan
tidak1, tidak2, tidak3, dan tidak4 disebut fungsi interpolasi untuk sebuah
elemen balok.
1.000 tidak1 1.000 tidak2
0,800 0,800
0,600 0,600
0,400 0,400
0,200 0,200
0,000 0,000
0.00 1.00 0.00 1.00
- 0,200 - 0,200
0,800 0,800
0,600 0,600
0,400 0,400
0,200 0,200
0,000 0,000
0.00 1.00 0.00 1.00
- 0,200 - 0,200
Kekakuan Balok
Langkah 3 - Tentukan Regangan/Perpindahan
dan Hubungan Stres/Ketegangan
Hubungan tegangan-perpindahan adalah: x x,y du
dx
dimana kamu adalah fungsi perpindahan aksial.
Kekakuan Balok
Langkah 3 - Tentukan Regangan/Perpindahan
dan Hubungan Stres/Ketegangan
dv
kamu kamu
dx
Kekakuan Balok
Langkah 3 - Tentukan Regangan/Perpindahan
dan Hubungan Stres/Ketegangan
Salah satu asumsi dasar dalam teori balok sederhana adalah bahwa
bidang tetap planar setelah deformasi, oleh karena itu:
d2v
x x,y du
dx
kamu
dx2
dv2 d 3v
saya x E s aya V x E
saya
dx2 d x3
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 13/39
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
M+
M+
V+ V+
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
d 3v EI
V EI
L3 12v1 6L 1 12v2 6L 2
f2kamu
dx 3 x L
saya saya
d2v
E saya2
EI 6Lv L 4 Lv 2L6
2 2 2
1 1 1 2
dx x 0
L 3
2v E saya 6Lv
saya
2
saya EI d 2 1
2L2 1 6Lv 2 4L2 2
dx x L
L3
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 14/39
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
12 6L 12 6L
EI 6L 4 L2 6L 2L2
k
L3 12 6L 12 6L
6L 2L2 6L 4L2
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
Lendutan total balok di suatu titik x terdiri dari dua bagian, satu
disebabkan oleh lentur dan satu oleh gaya geser. Kemiringan
kurva yang dibelokkan pada suatu titikx aku s:
dv
x x
dx
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 15/39
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
Kekakuan Balok
Langkah 4 - Turunkan Matriks Kekakuan Elemen
dan Persamaan
12 6L 12 6L
L2
6L 4 6L 2 L2
EI 12EI
k
L3 1 12 6L 12 6L ksAGL2
6L 2 L2 6L 4 L2
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 17/39
Kekakuan Balok
Langkah 5 - Merakit Persamaan Elemen
dan Perkenalkan Kondisi Batas
Pertimbangkan balok yang dimodelkan oleh dua elemen balok
(tidak termasuk deformasi geser):
Kekakuan Balok
Langkah 5 - Merakit Persamaan Elemen
dan Perkenalkan Kondisi Batas
Matriks kekakuan elemen balok adalah:
v1 v2
1 2
12 6L 12 6L
EI 6L 4L 2
6L 2L2
k(1)
L3 12 6L 12 6L
6L 2L2 6L 4L2
v2 v3
2 3
12 6L 12 6L
EI 6L 4L2 6L 2 L2
k(2)
L3 12 6L 12 6L
6L 2L2 6L 4L2
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 18/39
Kekakuan Balok
Langkah 5 - Merakit Persamaan Elemen
dan Perkenalkan Kondisi Batas
Dalam contoh ini, koordinat lokal bertepatan dengan
koordinat global seluruh balok (oleh karena itu tidak ada
transformasi yang diperlukan untuk masalah ini).
Matriks kekakuan total dapat dirakit sebagai:
F1kamu 12 6L 12 6L 0 0 v 1
1
saya 6L 4L2 6L 2L2 0 0 1
F EI 12
2kamu 6L 12 12 6L 6L 12 6L v2
saya L3 6L 2L2 6L 6 L 4L2 4L2 6L 2L2 2
2
F3kamu 0 0 12 6L 12 6L v 3
saya
3 0 0 6L 2L2 6L 4L2 3
Elemen 1 Elemen 2
Kekakuan Balok
Langkah 5 - Merakit Persamaan Elemen
dan Perkenalkan Kondisi Batas
Syarat batasnya adalah: v1 1 v3 0
F
1kamu
12 6L 12 6L 0 0 v01
saya 6L
1 4L2 6L 2L2 00 01
F EI 12
2kamu 6L 12 12 6L 6L 12 6L vv2 2
saya 3
2 L 6L 2L2 6L 6L 4L2 4L2
6L 2L2 2
F
3kamu 0 0 12 6L 12 6L v0
saya
3
0 0 6L 2L2 6L 4L2 3 3
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 19/39
Kekakuan Balok
Langkah 5 - Merakit Persamaan Elemen
dan Perkenalkan Kondisi Batas
1.000 lb 24 0 6L v 2
E saya
1,000 lb kaki 8L 2
2L 2 2
L3 0
0 6 L 2L2 4L2 3
Kekakuan Balok
Langkah 6 - Selesaikan untuk Derajat Kebebasan yang Tidak Diketahui
dx2 v 2
2
Turunan kedua dari tidak adalah linier; karena itum(x) adalah linier.
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 20/39
Kekakuan Balok
Langkah 6 - Selesaikan untuk Derajat Kebebasan yang Tidak Diketahui
3
875L 375L in
2 125L2 625L rad 125L2 125L rad
v2 2 3
12EI 4EI EI
V x E
saya
3
E saya 2 v
dx dx 1 2
2
Kekakuan Balok
Langkah 7 - Selesaikan untuk Strain dan Tegangan Elemen
Elemen #1:
v1
v
tidak
d 2
d 2
saya x E saya
2
E saya 2dx
v 1
dx 2
2
saya
EI
6Lv1 4L 1
2
6Lv2 2L 2 2 3,875lb kaki
1
L3
saya2
E saya
6Lv 1 2L 12 6Lv2 4L 2 2 3.562.5 lb kaki
L3
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 21/39
Kekakuan Balok
Langkah 7 - Selesaikan untuk Strain dan Tegangan Elemen
v 2 0,0433 di 2 7.758 10 5 rad 3 5.586 10
4 rad
Elemen #2:
v1
d2v 1 2
EI 6
saya
2
L 3
Lv 2 4L 2
2
6Lv 3 2L 32 2.562.5 lb kaki
EI
saya3 6L v 2 2L2 62Lv 4L 33 0
2
L3
Kekakuan Balok
Langkah 7 - Selesaikan untuk Strain dan Tegangan Elemen
Elemen #1:
v1
d v
3
3
1
V x EI
dx3 E saya
d N
dx2 v 2
2
EI
f1kamu 12v1 6L 1 12v2 6L 2 743,75lb
L3
EI
f2kamu 12v1 6L 1 12v2 6L 2 743,75lb
L3
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 22/39
Kekakuan Balok
Langkah 7 - Selesaikan untuk Strain dan Tegangan Elemen
Elemen #2:
v1
d 3v d 3N
V x E
saya
E
saya
2 2
dx3 dx 1 v
2
EI 1
3
f2kamu 2v 2 2 6 L
v3 6L 12 256,25lb
L3
EI 12v
26 L L lb
12v 3 3 6 256,25
L3
f3kamu
2
Kekakuan Balok
Langkah 7 - Selesaikan untuk Strain dan Tegangan Elemen
256,25lb
743,75lb F 1.000lb
3.562.5 lb kaki
2.562.5 lb kaki
Kekakuan Balok
Contoh 1 - Soal Balok
Perhatikan balok yang ditunjukkan di bawah ini. Asumsikan bahwaEI konstan
dan panjangnya adalah 2L (tidak ada deformasi geser).
v1 v2 v2 v3
1 2 2 3
12 6L 12 6L 12 6L 12 6L
EI 6L 4L 2 6L 2L2 E saya 6L 4L2 6L 2L2
3
k(1) k(2)
L 12 6L 12 6L L3 12 6L 12 6L
6L 2L2 6L 4L2 6L 2L2 6L 4L2
Kekakuan Balok
Contoh 1 - Soal Balok
Koordinat lokal bertepatan dengan koordinat global seluruh balok
(oleh karena itu tidak ada transformasi yang diperlukan untuk
masalah ini).
Matriks kekakuan total dapat dirakit sebagai:
F1
kamu
12 6L 12 6L 0 0 v 1
saya 6L
4L 2
6L 2L 2
0 0 1
1
F EI 12
2kamu 6L 24 0 12 6L v
saya
2 L3 6L 2L2 0 8L2 6L 2L2 2 2
F3
kamu 0 0 12 6L 12 6L v 3
saya
3 0 0 6L 2L2 6L 4L2 3
Elemen 1 Elemen 2
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 24/39
Kekakuan Balok
Contoh 1 - Soal Balok
Syarat batasnya adalah: v 2 v3 3 0
F 1kamu 12 6L 12 6L 0 0 vv1
saya 6L 4L2 6L 2L2 0 0 1 1
1
F EI 12
2kamu 6L 24 0 12 6L v02
saya
2 L3 6L 2L2 0 8L2 6L 2L2 22
F3kamu 0 0 12 6L 12 6L v03
saya
3 0 0 6L 2L2 6L 4L2 03
Kekakuan Balok
7L
Memecahkan persamaan di atas memberikan: 3
v1 2 3
PL
1
4E saya
2
1
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 25/39
Kekakuan Balok
Contoh 1 - Soal Balok
Tanda positif untuk rotasi menunjukkan bahwa keduanya
berlawanan arah jarum jam.
F 1kamu 12 6L 12 6L 0 0 7L
3
saya 6L 4L2 6L 2L 2
0 0 3
1
F
2kamu
P 12 6L 24 0 12 6L 0
saya 4L 6L 2L2 0 8L2 6L 2L 2 1
2
F3kamu 0 0 12 6L 12 6L 0
saya
3 0 0 6L 2L2 6L 4L2 0
Kekakuan Balok
Contoh 1 - Soal Balok
Gaya nodal lokal untuk elemen 1:
f 1kamu 12 6L 12 6L 7 L 3 P
saya
1 P 6L 4L2 6L 2L2 3 0
f 2kamu
4L 12 6L 12 6L 0 P
s aya 2
6L 2L 6L 4L 1 PL
2
2
f 2kamu 12 6L 12 6L 0
1.5P
saya
4L2 6L 2L2 1 PL
2 P 6L
f
3kamu
4L 12 6L 12 6L 0 1.5P
s aya
3
6L 2L2 6L 4L2 0 0,5PL
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 26/39
Kekakuan Balok
Contoh 1 - Soal Balok
Diagram benda bebas untuk setiap elemen ditunjukkan di
bawah ini.
Kekakuan Balok
Contoh 1 - Soal Balok
Oleh karena itu, diagram gaya geser dan momen lentur adalah:
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 27/39
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
Perhatikan balok yang ditunjukkan di bawah ini. MenganggapE = 30x106 psi dan
saya = 500 di4 konstan di seluruh balok. Gunakan empat elemen
dengan panjang yang sama untuk memodelkan balok.
12 6L 12 6L
4L2 6L 2L2
() EI 6 L
k saya
L3 12 6L 12 6L
6L 2L2 6L 4L2
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
Menggunakan metode kekakuan langsung, empat matriks kekakuan
elemen balok ditumpangkan untuk menghasilkan global
matriks kekakuan.
Elemen 1 Elemen 2
Elemen 3
Elemen 4
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 28/39
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
Kondisi batas untuk masalah ini adalah:
v1 1 v3 v5 5 0
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
Kondisi batas untuk masalah ini adalah:
v1 1 v3 v5 5 0
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
Mengganti L = 120 dalam, E = 30x106 psi, dan saya = 500 di4 ke dalam persamaan di
atas dan penyelesaian untuk yang tidak diketahui memberikan:
v2 v4 0,048 di 2 3 4 0
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
Gaya nodal lokal untuk elemen 1:
f
1kamu 12 6L 12 6L 0 5 kips
saya 6L 4L 6L 2L2 0 25 kꞏkaki
1 E saya
2
3
f
2kamu L 12 6L 12 6L 0
. 048 5 kips
25 kꞏkaki
saya
2
6L 2 L2 6L 4L2 0
f
2kamu 12 6L 12 6L 0,048 5 kips
saya
4L2 6L 2L2 0 25 kꞏkaki
2 EI 6L
f L3 12 6L 12 6L 0 5 tidur s
3kamu
saya
3 6L 2 L2 6L 4L 2 0 25 kꞏkaki
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 30/39
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
Gaya nodal lokal untuk elemen 3:
f
3kamu 12 6L 12 6L 0 5 kips
saya 4L2 6L 2L 2 0 25 kꞏkaki
3 EI 6L
3 12
f L
4kamu
6L 12 6L 0 . 048 5 kips
saya
4 6L 2 L2 6L 4L2 0 25 kꞏkaki
f
4kamu 12 6L 12 6L 0,048 5 kips
saya 4L2 6L 2L2 0 25 kꞏkaki
4 EI 6L
3 12
f5 L 6L 12 6L 0 5 tidur s
kamu
saya
5
6L 2L2 6L 4L2 0 25 kꞏkaki
Kekakuan Balok
Contoh 2 - Soal Balok
catatan: Karena simetri terhadap bidang vertikal pada simpul 3, kita dapat
mengerjakan hanya setengah balok, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Garis simetri
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 31/39
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
Perhatikan balok yang ditunjukkan di bawah ini. MenganggapE = 210 IPK dan
saya = 2x10-4 saya4 konstan sepanjang balok dan konstanta pegas
spring k = 200 kN/m. Gunakan dua elemen balok dengan panjang
yang sama dan satu elemen pegas untuk memodelkan struktur.
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
Matriks kekakuan elemen balok adalah:
v1 1 v2 2 v2 2 v3 3
12 6L 12 6L 12 6L 12 6L
4L 6L 2L 6L 4 L2 6L
2 2
EI 6L EI 2L2
k (1) k(2)
L3 12 6L 12 6L L3 12 6L 12 6L
6L 2L2 6L 4L2 6L 2L2 6L 4L2
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
Menggunakan metode kekakuan langsung dan superposisi memberikan
persamaan balok global.
Elemen 2
Elelaki-lakiuntuk1
F1
kamu 12 6L 12 6L 0 0 0 v 1
saya 6L 4L2 6L 2L2
1 0 0 0 1
F
2kamu 12 6L 24 0 12 6L 0 v2
EI kL3
saya
2 3
6L 2L2 0 8L2 6L 2L2 0 2 k '
F L EI
0 0 12 6L 12 k ' 6L k ' v3
3kamu
saya 3
0 0 6L 2L2 6L 4L2 0 3
F 0 0 0 0 k' 0 k ' v 4
4kamu
Elemen 3
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
Kondisi batas untuk masalah ini adalah: v1 1 v2 v4 0
2
saya 6L 2L2 0 8L2 6L 2L2 k'
L3 EI
F
0 0 12 6L 12 k ' 6L k ' vv
3
3kamu
saya
3 0 0 6L 2L2 6L 4 L2 0 3
F
4kamu 0 0 0 0 k' 0 k ' 3 v04
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 33/39
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
saya
2
8L2 6L 2L2 20
E saya
F3 kamu
3 6L 12 k ' 6L v 3 P
saya L 2L2 6L
4L2 3 0
3
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
Mengganti L = 3 m, E = 210 IPK, saya = 2x10-4 saya4, dan
k = 200 kN/m persamaan di atas memberikan:
v3 0,0174 saya
2 0,00249 rad
3 0,00747 rad
Mengganti solusi kembali ke persamaan global memberikan:
F1kamu 12 6L 12 6L 0 0 0 0
saya 6L 4L2 6L 2L2 0 0 0 0
1
F2kamu 12 6L 24 0 12 6L 0 0
EI 6
saya2 2L2 0 8L2 6L 2L2 0 0,0 0249 rad
F L3 L
3 kamu 0 0 12 6L 1 2 k ' 6 L k ' 0,0174 saya
saya3 0 0 6L 2L2 6L 4L2 0 0 . 00747rad
F
4kamu 0 0 0 0 k' 0 k ' 0
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 34/39
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
Mengganti L = 3 m, E = 210 IPK, saya = 2x10-4 saya4, dan
k = 200 kN/m persamaan di atas memberikan:
v3 0,0174 saya
2 0,00249 rad
3 0,00747 rad
Mengganti solusi kembali ke persamaan global memberikan:
F kamu
1 69.9 kn
saya 69.7 kn saya
1
F
2kamu 116.4 kn
2
saya 0
F 50 kn
3kamu
saya 3 0
F 3.5 kn
4kamu
Kekakuan Balok
Contoh 3 - Soal Balok
46,5 kn
69.7kNm
139.5kNm
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 35/39
Kekakuan Balok
Pemuatan Terdistribusi
Anggota balok dapat mendukung pemuatan terdistribusi serta
pemuatan nodal terkonsentrasi.
Oleh karena itu, kita harus dapat memperhitungkan beban terdistribusi.
Pertimbangkan balok tetap-tetap yang mengalami pembebanan
terdistribusi secara merata w ditunjukkan gambar di bawah ini.
Kekakuan Balok
Pemuatan Terdistribusi
Secara umum, reaksi ujung tetap adalah reaksi di ujung
elemen jika ujung elemen diasumsikan tetap (perpindahan
dan rotasi nol).
Oleh karena itu, dengan berpedoman pada hasil analisis struktural untuk
kasus beban terdistribusi seragam, kami mengganti beban dengan gaya
nodal terkonsentrasi dan momen yang cenderung memiliki efek yang
sama pada balok sebagai beban terdistribusi aktual.
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 36/39
Kekakuan Balok
Pemuatan Terdistribusi
Gambar di bawah mengilustrasikan gagasan beban nodal ekivalen
untuk balok umum. Kita dapat mengganti efek beban seragam
dengan sekumpulan gaya nodal dan momen.
Kekakuan Balok
Metode Kesetaraan Kerja
Metode ini didasarkan pada konsep bahwa kerja yang dilakukan oleh beban
terdistribusi sama dengan kerja yang dilakukan oleh beban nodal diskrit.
Usaha yang dilakukan oleh beban terdistribusi adalah:
L
Kekakuan Balok
Contoh 4 - Penggantian Beban
Pertimbangkan balok, yang ditunjukkan di bawah ini, dan tentukan
gaya nodal ekivalen untuk beban terdistribusi yang diberikan.
Kekakuan Balok
Contoh 4 - Penggantian Beban
Mengevaluasi sisi kiri dari ekspresi di atas dengan:
w x w
2 1
v(x) L3 v1 v2 1
2 x3
L 2
3 1 2 2
2 v 1 v2 1 x2 x v1
L L
1
memberikan:
L
Lw L2w
wvx dx
0
2
v1 v
4
2
1 2 Lw v2 v1
L2w L2w
2 1 2 1 w Lv1
3 2
SIP 7/8117 Bab 4 - Pengembangan Persamaan Balok - Bagian 1 38/39
Kekakuan Balok
Contoh 4 - Penggantian Beban
Menggunakan satu set perpindahan nodal arbitrer, seperti:
v1 v2 2 0 1 1
Kekakuan Balok
Contoh 4 - Penggantian Beban
Menggunakan satu set perpindahan nodal arbitrer, seperti:
v1 v2 1 0 2 1
Kekakuan Balok
Contoh 4 - Penggantian Beban
Mengatur rotasi nodal sama dengan nol kecuali untuk nodal
perpindahan memberikan:
LW Lw
f Lw Lw
2 2
1kamu
LW Lw Lw
f2kamu
2 2
Ringkasnya, gaya nodal ekivalen dan momen adalah:
Akhir Bab 4a