Anda di halaman 1dari 19

Program Religius Inovatif PROGRESIF

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Literasi tidak sekedar membaca dan menulis, namun meliputi beberapa aspek
keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,
digital, dan auditori. Literasi ialah keterampilan penting dalam hidup. Sebagian besar proses
pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam
dalam diri peserta didik memengaruhi tingkat keberhasilannya, baik di sekolah maupun dalam
kehidupan bermasyarakat. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang masyarakatnya literat sepanjang hayat melalui pelibatan public
Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi adalah kegiatan membaca. Keterampilan
membaca ialah fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi
pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui membaca peserta didik dapat menyerap
pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaa bagi kehidupannya.Membaca
mempersembahkan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap perkembangan literasi peserta
didik. Sayangnya, sampai saat ini prestasi literasi membaca peserta didik di Indonesia masih
rendah, berada di bawah rata-rata skor internasional. Dari laporkan hasil studi yang dilakukan
Central Connecticut State University di New Britain, diperoleh informasi bahwa kemampuan
literasi Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei (Jakarta Post, 2016).
Rendahnya literasi membaca tersebut akan berpengaruh pada daya saing bangsa dalam
persaingan global. Hal ini mempersembahkan penguatan bahwa pembiasaan wajib baca sangat
penting diterapkan dalam pendidikan di Indonesia, karena wajib baca mempunyai tujuan yang
sangat luas dan mendasar yakni: a) membentuk budi pekerti luhur; b) mengembangkan rasa
cinta membaca; c) merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah; d) menambah
pengetahuan dan pengalaman; e) meningkatkan intelektual; f) meningkatkan kreativitas; g)
meningkatkan kemampuan literasi tinggi.

Tujuan Gerakan Literasi Sekolah


Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bertujuan:

1. Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah,


2. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan lingkungan sekolah agar literat,
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang sangat bahagia dan ramah anak agar
masyarakat sekolah mampu mengelola pengetahuan,
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.

Kesimpulan
Gerakan Literasi Sekolah (LGS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan
berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang masyarakatnya

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


1
Program Religius Inovatif PROGRESIF

literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi
adalah kegiatan membaca. Keterampilan membaca ialah fondasi untuk mempelajari berbagai hal
lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik. Melalui membaca
peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang bermanfaa bagi
kehidupannya.Membaca mempersembahkan pengaruh budaya yang amat kuat terhadap
perkembangan literasi peserta didik.
Kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan
keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi
secara analitis, kritis, dan reflektif. Rendahnya keterampilan tersebut membuktikan
bahwa proses pendidikan belum mengembangkan kompetensi dan minat peserta
didik terhadap pengetahuan. Praktik pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
selama ini juga memperlihatkan bahwa sekolah belum berfungsi sebagai organisasi
pembelajaran yang menjadikan semua warganya sebagai pembelajar sepanjang
hayat.

Gerakan Literasi Sekolah memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti


sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah
“kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta
meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih
baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan
global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan


asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah dapat diketahui dan
terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu
menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk
bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian
penting dalam kehidupan. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun
mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.

Berdasarkan hal tersebut, SMP Negeri 2 Sukagumiwang mengembangkan


gerakan literasi sekolah (GLS) yang melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,
kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang
tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh
masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


2
Program Religius Inovatif PROGRESIF

pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar


dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dikembangkan berdasarkan sembilan agenda


prioritas (Nawacita) yang terkait dengan tugas dan fungsi Kemendikbud, khususnya
Nawacita nomor 5, 6, 8, dan 9. Butir Nawacita yang dimaksudkan adalah (5)
meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; (6) meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; (8)
melakukan revolusi karakter bangsa; (9) memperteguh kebinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia. Empat butir Nawacita tersebut terkait erat dengan
komponen literasi sebagai modal pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas, produktif dan berdaya saing, berkarakter, serta nasionalis.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Pasal 38 Ayat 2 dan Pasal 51 Ayat 1;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengolahan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
7. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti;
8. Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Pendidikan;
9. Permendikbud Nomor 19 Tahun 2016 tentang Program Indonesia
Pintar.

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


3
Program Religius Inovatif PROGRESIF

C. Tujuan dan Sasaran

 Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. Tujuan Khusus:
 Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
 Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
 Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
 Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin kami capai dalam bidang Gerakan Literasi Sekolah di
SMP Negeri 2 Sukagumiwang adalah sebagaimana berikut :
a) Sebelum pembelajaran di mulai atau setiap hari seluruh siswa diminta
membaca buku, melakukan refleksi (masa hening) selama 15 s.d 20 menit
b) Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran.
c) Peserta didik dapat diminta membawa bukunya sendiri dari rumah.
d) Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat dan
kesenangannya.
e) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini tidak diikuti oleh tugas-
tugas yang bersifat tagihan/penilaian.
f) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh diskusi
informal tentang buku yang dibaca/dibacakan. Meskipun begitu, tanggapan
peserta didik bersifat opsional dan tidak dinilai.
g) Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini berlangsung dalam
suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan. Suasana ini dapat
dibangun melalui pengaturan tempat duduk, pencahayaan yang cukupterang
dan nyaman untuk membaca, poster-poster tentang pentingnya membaca.
h) Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut
membaca buku selama 15 menit.

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


4
Program Religius Inovatif PROGRESIF

D. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP


Negeri 2 Sukagumiwang ini berisi penjelasan pelaksanaan kegiatan literasi yang
terbagi menjadi tiga tahap, yakni: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.
1. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi);
2. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga
sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi di SMP Negeri 2 Sukagumiwang;
3. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).

E. Sasaran

Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah di SMP Negeri 2 Sukagumiwang ini


ditujukan bagi guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan
untuk membantu mereka melaksanakan kegiatan literasi di SMP Negeri 2
Sukagumiwang, selain itu, kepala sekolah perlu mengetahui isi panduan ini guna
memfasilitasi guru dan pustakawan untuk menjalankan peran mereka dalam
kegiatan literasi sekolah.

F. Moto Juang, Visi Misi SMP Negeri 2 Sukagumiwang

 Moto Juang
PROGRESIF ( PROGRAM RELIGIUS INOVATIF ):
Berarti Program Peningkatan Mutu SMP Negeri 2 Sukagumiwang Berdasarkan
Nilai Religius,Yang Berkembang Secara Inovatif Dalam Mewujudkan Peserta Didik
Cerdas Dan Kompetitif.

 Visi
Tercapainya Prestasi Siswa Smp Negeri 2 Sukagumiwang Berkompetensi Amat
Baik Melalui Proses Pembelajaran “PROGRESIF”.

 Misi
(SAPTA KARYA INOVATIF)
1) Membangun Kultur Budaya Sekolah Berkarakter Religius

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


5
Program Religius Inovatif PROGRESIF

2) Menetapkan Regulasi Sekolah Sesuai Dengan Azas Hukum, Politik Dan


Sosial Etik.
3) Mengembangkan Kebutuhan Sarana Prasaran Sekolahberstandar Nasional.
4) Memfasilitasi Integritas Personal Di dalam Sistem Sekolah Yang Informatif
5) Meningkatkan Kualitas Personal Yang Religius, Maju, Mandiri Dan Sejahtera
6) Meningkatkan Proses Operasional dan Kurikulum Sekolah Secara Efektif dan
Efisien.
7) Mensosialisasikan Prestasi Hasil Pendidikan Menjadi Milik Publik

STRATEGI
1. Perencanaan
a. Menyusun hasil Analis SWOT fungsi-fungsi Sistem SMP Negeri 2
Sukagumiwang
b. Menetapkan target periodik prestasi sekolah
c. Mengesahkan regulasi penjaminan mutu edukatif dan administratif
sekolah
d. Menyusun program visioner inovatif pendidikan yang religius
e. Menyusun Skudel SUPMONEV Personal Untuk Mencapai Motivasi Kerja
Optimal

2. Pelaksanaan
a. Menemukan data permasalahan substansi kekuatan, peluang,hambatan
dan ancaman sekolah berstandar nasional
b. Melaksanakan proses, arah tindakan dan langkah-langkah operasional
kerja
c. Menata, merawat, memodernisasi dan menambah kebutuhan sarana
prasarana sekolah
d. Menerapkan profesionalisme pelayanan publik dengan integritas pribadi
mapan
e. Mengefektifkan serta mengefisiensikan dana, waktu dan daya yang telah
di siapkan

3. Pengevaluasian
a. Tingkat ketercapaian program-program renstra, renop dan kurikuluim
sekolah
b. Standarisasi kesejahteraan dan penghasilan sesuai dengan beban kerja
tambahan

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


6
Program Religius Inovatif PROGRESIF

c. Merevisi regulasi-regulasi sekolah kearah fungsi pengendalian


manajerial dan operatif secara lebih terukur serta terkontrol
d. Mengubah kegiatan prioritas sekolah sesuai dengan realitas anggaran
tahun berjalan
e. Mengevaluasi tingkat pencapaian kompetensi hasil pembelajaran

TUJUAN
1. Umum
a. Mewujudkan komitmen SMP Negeri 2 Sukagumiwang berprestasi maju
dengan sistem dan kultur yang berdasarkan hukum, sosialetik dan
religius
b. Menciptakan sekolah bercitra disiplin bersikap anti PEKAT, berspirit
belajar dan rasa bahagia
c. Menumbuhkan produktifitas dan integritas personal di dalam komitmen
organisasi
d. Memiliki sarana prasarana pendidikan yang baik,modern dan cukup
e. Memeiliki tenaga Guru, Staf TU dan penjaga yang kompeten dan
berdaya saing tinggi

2. Khusus
a. Tercapainya angka KKM semua mata pelajaran oleh setiap siswa
minimal 85 ( delapan puluh lima )
b. Tercapainya tingkat kehadiran individu dalam pembelajaran efektif
minimal 98% ( sembilan puluh delapan persen )
c. Tercapainya kondisi kesiapan fungsi-fungsi sekolah berstandar nasional
pendidikan
d. Tercapainya proses pembelajaran multidimensi, bermakna dan berbasis
kompetensi
e. Tercapainya angka kenaikan kelas, kelulusan dan melanjutkan 100%
(seratus persen)

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


7
Program Religius Inovatif PROGRESIF

G. Sistematka

BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Dasar Hukum
C. Tujuan dan Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Sasaran
F. Moto Juang. Visi, Misi SMP Negeri 2 Sukagumiwang
G. Sistematika

BAB II : Organigram

BAB III : Deskripsi Program Kerja


A. Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah
B. Tahap Pelaksanaan
C. Jurnal Pelaksanaan
D. Komponen Literasi

BAB IV : Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


8
Program Religius Inovatif PROGRESIF

BAB II
ORGANIGRAM

Organigram Gerakan Literasi Sekolah

1. Penanggung Jawab : UHAR SUHARA, M.Pd.


( Kepala Sekolah )
2. Wakil Penanggung Jawab : Drs. SUPYADI
( Wakil Kepala Sekolah )
3. Penasehat : K.H. ABDUL SYAKUR YASIN, M.A.
( Komite Sekolah )
4. Wakil Penasehat : Hj. BADRIYAH, S.Pd.
(Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan)
5. Koordinator Umum : ADIANOVERI, S.Pd.
(Kepala Perpustakaan)
6. Wakil Koordinator Umum : MIFTAHUDIN, S.,S.Pd.
(Koordinator Eskul/Mading/KIR/OSN)
7. Sekretaris Umum : BADRIYATUSSA’ADAH, A.Md.
(Tata Usaha Pengelolah Perpustakaan)
8. Koordinator Kelas VII A : JAHIDIN SUPRAYOGI, S.Pd. (Guru)
9. Koordinator Kelas VII B : GILANG UMARRIYANI, S.Pd. (Guru)
10. Koordinator Kelas VII C : ARIES IRIANTINI, S.Ag. (Guru)
11. Koordinator Kelas VII D : SUGENG, S.Pd. (Guru)
12. Koordinator Kelas VII E : ABDULLAH, S.Ag. (Guru)
13. Koordinator Kelas VIII A : MIFTAHUDIN, S., S.Pd. (Guru)
14. Koordinator Kelas VIII B : NENDEN RETNAWULAN, S.Pd. (Guru)
15. Koordinator Kelas VIII C : MAKHOLI, S.P, S.Pd.Bio (Guru)
16. Koordinator Kelas IX A : KURIAH, S.Ag. (Guru)
17. Koordinator Kelas IX B : CERAH BUDI SANTOSO, S.Pd. (Guru)
18. Koordinator Kelas IX C : drh. TOHIR (Guru)
19. Koordinator Kelas IX D : KADORI, S.Pd. (Guru)
20. Koordinator Kelas IX E : ADIANOVERI, S.Pd. (Guru)
21. Pembantu Umum : ABDUL AJIZ
(Pramu Kantor)

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


9
Program Religius Inovatif PROGRESIF

BAB III
DESKRIPSI PROGRAM

A. Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah

Program kerja Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 2 Sukagumiwang


diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan
masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan
ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. Adapun program kerja Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) untuk tahun pelajaran 2016/2017 ini adalah sebagaimana berikut :

PEMBIASAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


 15 menit membaca  15 menit membaca  15 menit membaca
 Jurnal membaca  Jam membaca mandiri  Pemanfaatan berbagai
Harian untuk kegiatan kurikuler/ strategi literasi dalam
 Penataan sarana kokurikuler (bila pembelajaran lintas
Literasi memungkinkan) disiplin
 Menciptakan  Menanggapi bacaan  Pemanfaatan berbagai
lingkungan kaya teks secara lisan dan tulisan organizers untuk
 Memilih buku bacaan  Penilaian non-akademik pemahaman dan
 Pemanfaatan berbagai produksi berbagai jenis
graphic organizers untuk teks
portofolio membaca  Penilaian akademik
 Pengembangan  Pengembangan
lingkungan fisik, sosial lingkungan fisik, sosial,
dan afektif afektif, dan akademik

Tabel 1. Program Kerja Gerakan Literasi Sekolah SMPN 2 Sukagumiwang

B. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dalam Best Practice di bidang Gerakan Literasi Sekolah


(GLS) yang dilakukan berdasarkan hasil sosialisasi, ditetapkan melalui kesepakatan,
yaitu :
Orang tua/wali peserta didik yang mengantar dan menjemput putra-putrinya
diperbolehkan hanya sampai pintu gerbang,

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


10
Program Religius Inovatif PROGRESIF

Orang tua/wali peserta didik diperkenankan memasuki halaman sekolah jika


ada keperluan yang penting,
Peserta didik bersalaman dengan guru dengan mengucapkan salam ketika
sampai di pintu gerbang.

Gambar 1. Aktivitas Bersalaman Dengan Guru Sebelum Masuk Ke Sekolah

Nilai sopan santun pada siswa-siswi SMP Negeri 2 Sukagumiwang,


dikembangkan melalui kegiatan pembiasaan mengucapkan salam kepada
Bapak/ibu guru, sementara untuk mengembangkan nilai kemandirian orang tua
mengantar anak hanya sampai pintu gerbang.
Dalam rangka pengembangan peserta didik secara optimal dalam Gerakan
Literasi Sekolah (GLS), berbagai kegiatan diprogramkan dalam kalender akademik di
SMP Negeri 2 Sukagumiwang meliputi tahapan pembiasaan membaca untuk
kesenangan, yakni membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh guru.
Secara umum, kedua kegiatan membaca memiliki tujuan, antara lain:
Meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran;
Meningkatkan kemampuan memahami bacaan;
Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan
Menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


11
Program Religius Inovatif PROGRESIF

Adapun kegiatan sebelum pembelajaran dimulai peserta didik berbaris di depan


kelas untuk menyanyikan lagi Indonesia raya dan lagu wajib nasional dan dilanjutkan
dengan tahapan pembiasaan membaca untuk kesenangan, yakni ;
1. Mengaji 15 s.d. 20 menit sebelum jam pelajaran di mulai.

Gambar 2. Aktivitas membaca Al-Qur’an Sebelum KBM Dimulai


Kegiatan Mengaji 15 s.d. 20 menit sebelum jam pelajaran di mulai dilakukan
secara rutin setiap hari, hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
2. Membaca dalam hati buku nonpelajaran 15 s.d. 20 menit sebelum jam
pelajaran di mulai, Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini
berlangsung dalam suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan.
Suasana ini dapat dibangun melalui pengaturan tempat duduk,
pencahayaan yang cukup terang dan nyaman untuk membaca, poster-
poster tentang pentingnya membaca dan dilakukan setiap hari setelah
selesai membaca Al-Quran.

Gambar 3. Aktivitas membaca dalam hati sebelum KBM dimulai

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


12
Program Religius Inovatif PROGRESIF

TAHAP
KEGIATAN
MEMBACA
Sebelum a) Meminta peserta didik untuk memilih buku yang
Membaca ingin dibaca dari sudut baca kelas.
b) Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
memilih buku sesuai dengan minat dan
kesenangannya.
c) Memberikan penjelasan bahwa peserta didik akan
membaca buku tersebut sampai selesai dalam kurun
waktu tertentu, bergantung ketebalan buku.
d) Peserta didik boleh memilih buku lain bila isi buku
dianggap kurang menarik atau terlalu sulit.
e) Peserta didik boleh memilih tempat yang disukainya
untuk membaca.
Saat Membaca Peserta didik dan guru bersama-sama membaca buku
masing-masing dengan tenang selama 15 menit.
Setelah a) Peserta didik mencatat judul dan pengarang buku,
Membaca serta jumlah halaman yang dibaca di jurnal
membaca harian.
b) Guru mengingatkan peserta didik untuk melanjutkan
membaca buku yang sama di pertemuan
berikutnya.
c) Peserta didik mengembalikan buku ke rak Sudut
Baca Kelas.
d) Guru memulai/melanjutkan kembali pelajaran di hari
itu.
e) Untuk memberikan motivasi kepada peserta didik
tentang membaca sebagai kegiatan yang
menyenangkan, secara berkala guru dapat bercerita
singkat tentang isi buku yang telah dibaca guru dan
menyampaikan mengapa suka dengan buku itu.
f) Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta didik,
sesekali guru dapat bertanya kepada mereka
tentang buku yang dibaca.

Tabel 2. Langkah-langkah Membaca dalam Hati

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


13
Program Religius Inovatif PROGRESIF

C. Jurnal Pelaksanaan

Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat


diprediksi. Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan menulis saling
beririsan antar tahap perkembangan. Memahami tahap perkembangan literasi
peserta didik dapat membantu sekolah untuk memilih strategi pembiasaan dan
pembelajaran literasi yang tepat sesuai kebutuhan perkembangan mereka. Oleh
karena itu setiap tahapan dalam membaca dibuat jurnal sebagai berikut :

JURNAL MEMBACA HARIAN


SMP NEGERI 2 SUKAGUMIWANG

Nama : ................................................
Kelas : ................................................

JUDUL/ HALAMAN YANG HARI KE


HARI/TANGGAL
PENGARANG DIBACA BERAPA

Tabel 3. Jurnal Membaca Harian

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


14
Program Religius Inovatif PROGRESIF

Dengan adanya Jurnal membaca harian diharapkan dapat membantu peserta


didik dan guru untuk memantau jenis dan jumlah buku yang dibaca untuk kegiatan
membaca 15 menit, terutama membaca dalam hati.
Peserta didik mengisi sendiri jurnal hariannya, dengan menyebutkan judul buku,
pengarang, genre, dan jumlah halaman yang dibaca, serta informasi lain yang
dikehendaki. Jurnal membaca dapat berupa buku, kartu, atau selembar kertas dalam
portofolio kegiatan membaca. Guru dapat memeriksa jurnal membaca secara
berkala, misalnya 1-2 minggu sekali.
Adapun jurnal secara berkala peserta didik membaca setiap hari di SMP Negeri
2 Sukagumiwang sebagai berikut :

JURNAL MEMBACA SECARA BERKALA


SMP NEGERI 2 SUKAGUMIWANG

Nama : ................................................
Kelas : ................................................

JUDUL/
JUDUL GENRE KOMENTAR SAYA
PENGARANG

Tabel 4. Jurnal Membaca Secara Berkala

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


15
Program Religius Inovatif PROGRESIF

Dari kegiatan literasi SMP Negeri 2 Sukagumiwang dapat melakukan evaluasi


diri untuk mengukur ketercapaian pelaksanaan literasi tahap pembiasaan di SMP
Negeri 2 Sukagumiwang.
Berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk rujukan SMP
Negeri 2 Sukagumiwang untuk meningkatkan kegiatan literasinya dari tahap
pembiasaan ke tahap pengembangan.
N
INDIKATOR BELUM SUDAH
o
Ada kegiatan 15 menit membaca (membaca dalam hati,
1 membacakan nyaring) yang dilakukan setiap hari (di 
awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran).
Kegiatan 15 menit membaca telah berjalan selama
2 
minimal 1 semester.
3 Peserta didik memiliki jurnal membaca harian 
Guru, kepala sekolah, dan/atau tenaga kependidikan
4 menjadi model dalam kegiatan 15 menit membaca 
dengan ikut membaca selama kegiatan berlangsung.
Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan area
5 
baca yang nyaman dengan koleksi buku nonpelajaran
Ada poster-poster kampanye membaca di kelas, koridor,
6 
dan/atau area lain di sekolah
7 Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap kelas 
Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi lingkungan
8 yang bersih, sehat dan kaya teks. Terdapat poster-poster 
tentang pembiasaan hidup bersih, sehat, dan indah
Sekolah berupaya melibatkan publik (orang tua, alumni,
9 dan elemen masyarakat) untuk mengembangkan 
kegiatan literasi sekolah
Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen
10 
melaksanakan dan mendukung gerakan literasi sekolah
Tabel 5. Indikator Ketercapaian GLS Tahap Pembiasaan di
SMP Negeri 2 Sukagumiwang

D. Komponen Literasi

Komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


16
Program Religius Inovatif PROGRESIF

Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap


selanjutnya.
a. Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk menyimak,
memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang
dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di
rumah. Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu
menjadi fondasi perkembangan literasi dasar.
b. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan
informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi
(drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman
cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi
dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi
pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan,
memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki
pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah
tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.

Gambar 4. Aktivitas Membaca Di Perpustakaan


d. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio,
media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya.

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


17
Program Religius Inovatif PROGRESIF

e. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami


kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti
lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam prak- tiknya, juga
pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya
mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola
data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan
membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan
pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
f. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan
belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan
bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam
bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks
multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak
manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan


asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 2
Sukagumiwang dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi
Sekolah diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan,
dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan
gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang
18
Program Religius Inovatif PROGRESIF

Dari uraian yang telah dipapar tiap Bab, maka kami mengambil kesimpulan
sebagaimana berikut :
Dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMP Negeri 2
Sukagumiwang ini diharapkan dapat memberikan fondasi dan petunjuk praktis
untuk memahami bagaimana sebaiknya gerakan literasi dilaksanakan di SMP
Negeri 2 Sukagumiwang
Program ini terbuka untuk dikembangkan secara kreatif dan inovatif oleh warga
SMP Negeri 2 Sukagumiwang agar Gerakan Literasi Sekolah dapat mencapai
hasil yang diharapkan. Dan dapat memberikan informasi yang jelas kepada
semua pihak, khususnya warga SMP Negeri 2 Sukagumiwang untuk untuk ikut
berperan aktif dalam menyukseskan GLS.

B. Saran

Kami mohon kepada semua pihak agar membantu pelaksanaan program ini,
karena pendidikan budi pekerti bukanlah tugas sekolah semata, melainkan tugas kita
bersama.
Tanpa kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak program Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) ini tak akan terlaksana dengan maksimal, akhirnya kami hanya
merencanakan, namun Allah jualah yang menentukannya.

Program Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Sukagumiwang


19

Anda mungkin juga menyukai