Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andrian Dwi Hakmar

Nim : D011181008

Pengembangan Sumber Daya Air

1. Analisis Pengelolaan Air di Bandung Timur


Tantangan Permasalahan Pengelolaan Air di Indonesia dirasakan semakin
meningkat. Tidak hanya sebagai akibat pencemaran dan degradasi sumber daya,
tetapi juga dengan penurunan kapasitas sumber daya alam. Pemanfaatan kawasana
yang tidak terawasi seperti kawasan Tepi Air Sungai (KTAS) atau yang lebih
umumnya bantaran sungai merupakan salah satu masalah yang dihadapi di wilayah
bandung timur. Pada saat ini pemanfaatan KTAS cenderung tidak terkontrolnya
penggunaaan ruang, kepadatan serta fungsi ekologis yang mengakibatkan
menurunnya kualitas lingkungan fisik serta kualitas air sungai. Selain itu ada
beberapa permasalahan seperti permasalahan sumber daya air dari sisi
pasokan/ketersediaan yang biasanya diakibatkan oleh pengaruh gGlobal Climate
Change atau efek rumah kaca. Pemanasan global dan sebagainya mengakibatkan
semakin besarnya intensitas extreme climate events. Selanjutnya kerusakan daerah
aliran sungai dari akibat pembabatan hutan dan praktek pertanian serta perkebunan.
Kerusakan sumber daya air akibat tingginya kandungan lumpur akibat erosi dan
sedimentasi yang disebabkan rusaknya DAS maupun akibat sampah yang dibuang
penduduk disekitar sungai. Pencemaran air tanah diakibatkan oleh industri air laut
dan limbah domestik dan industri. Yang kedua adalah permasalahan dari sisi
penggunaan. Yang diakibatkan oleh dampak pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat yang menjadikan lokasi disana menjadi kumuh sepanjang aliran sungai
penuh dengan sampah rumah tangga dan akibat dari pencemaran itu kualitas air
menurun. Dampak pertumbuhan ekonomi yang dimanifestasikan dalam
meningkatnya kegiatan industri jasa dan perkotaan memerlukan dukungan dari
berbagai sector diantaranya air baku sehingga kebutuhan air meningkat pesat.
Daerah irigasi beralih fungsi menjadi pemukiman dan perilaku boros air, tidak
peduli seryta tidak ramah lingkungan. Yang ketiga permasalahan dari sisi
manajemen yaitu penanganan yang terfragmentasi serta Kelemahan koordinasi baik
itu koordinasi pengelolaan sumber daya air di pusat maupun di daerah masih lemah,
lembaga koordinas di tingkat pusat mencakup antar instansi terkait dan belum
melibatkan seluruh komponen secara lengkap, belum optimalnya lembaga
koordinasi di tingkat provinsi. Penyelesain permasalahan pengelolaan sumber daya
air dapat diatasi dengan memperhatikan dari sisi mana permasalahan tersebut
muncul, antara sisi pasokan/ keersediaan, permasalahan dari sisi penggunaan dan
permasalahan dari sisi manajemen. Selai nitu solusi yang dapat ditawarkan dapat
menggunakan tiga jangka waktu yaitu jangka pendek, menengah dan jangka
panjang yang juga disesuaikan dengan permasalahan pengelolaan yang telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai