Tantangan Permasalahan Pengelolaan Air di Indonesia dirasakan semakin meningkat. Tidak hanya sebagai akibat pencemaran dan degradasi sumber daya, tetapi juga dengan penurunan kapasitas sumber daya alam. Pemanfaatan kawasana yang tidak terawasi seperti kawasan Tepi Air Sungai (KTAS) atau yang lebih umumnya bantaran sungai merupakan salah satu masalah yang dihadapi di wilayah bandung timur. Pada saat ini pemanfaatan KTAS cenderung tidak terkontrolnya penggunaaan ruang, kepadatan serta fungsi ekologis yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan fisik serta kualitas air sungai. Selain itu ada beberapa permasalahan seperti permasalahan sumber daya air dari sisi pasokan/ketersediaan yang biasanya diakibatkan oleh pengaruh gGlobal Climate Change atau efek rumah kaca. Pemanasan global dan sebagainya mengakibatkan semakin besarnya intensitas extreme climate events. Selanjutnya kerusakan daerah aliran sungai dari akibat pembabatan hutan dan praktek pertanian serta perkebunan. Kerusakan sumber daya air akibat tingginya kandungan lumpur akibat erosi dan sedimentasi yang disebabkan rusaknya DAS maupun akibat sampah yang dibuang penduduk disekitar sungai. Pencemaran air tanah diakibatkan oleh industri air laut dan limbah domestik dan industri. Yang kedua adalah permasalahan dari sisi penggunaan. Yang diakibatkan oleh dampak pertumbuhan penduduk yang terus meningkat yang menjadikan lokasi disana menjadi kumuh sepanjang aliran sungai penuh dengan sampah rumah tangga dan akibat dari pencemaran itu kualitas air menurun. Dampak pertumbuhan ekonomi yang dimanifestasikan dalam meningkatnya kegiatan industri jasa dan perkotaan memerlukan dukungan dari berbagai sector diantaranya air baku sehingga kebutuhan air meningkat pesat. Daerah irigasi beralih fungsi menjadi pemukiman dan perilaku boros air, tidak peduli seryta tidak ramah lingkungan. Yang ketiga permasalahan dari sisi manajemen yaitu penanganan yang terfragmentasi serta Kelemahan koordinasi baik itu koordinasi pengelolaan sumber daya air di pusat maupun di daerah masih lemah, lembaga koordinas di tingkat pusat mencakup antar instansi terkait dan belum melibatkan seluruh komponen secara lengkap, belum optimalnya lembaga koordinasi di tingkat provinsi. Penyelesain permasalahan pengelolaan sumber daya air dapat diatasi dengan memperhatikan dari sisi mana permasalahan tersebut muncul, antara sisi pasokan/ keersediaan, permasalahan dari sisi penggunaan dan permasalahan dari sisi manajemen. Selai nitu solusi yang dapat ditawarkan dapat menggunakan tiga jangka waktu yaitu jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang juga disesuaikan dengan permasalahan pengelolaan yang telah terjadi.