0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan2 halaman
Menurut APTFI, kompetensi apoteker meliputi pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya, pelayanan obat dan perbekalan kesehatan lainnya, pelayanan konsultasi informasi dan edukasi, pencatatan dan pelaporan, partisipasi monitoring obat, partisipasi promosi kesehatan, serta fungsi dan tugas lain terkait pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia.
Menurut APTFI, kompetensi apoteker meliputi pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya, pelayanan obat dan perbekalan kesehatan lainnya, pelayanan konsultasi informasi dan edukasi, pencatatan dan pelaporan, partisipasi monitoring obat, partisipasi promosi kesehatan, serta fungsi dan tugas lain terkait pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia.
Menurut APTFI, kompetensi apoteker meliputi pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya, pelayanan obat dan perbekalan kesehatan lainnya, pelayanan konsultasi informasi dan edukasi, pencatatan dan pelaporan, partisipasi monitoring obat, partisipasi promosi kesehatan, serta fungsi dan tugas lain terkait pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia.
5 Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai Dengan Kompetensi Apoteker Indonesia di Apotek menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia)
Kompetensi Apoteker menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia) adalah :
a. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu melaksanakan pengelolaan obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Pelayanan Obat dan Perbekalan Kesehatan Lainnya Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu memberikan pelayanan obat/ untuk penderita secara profesional dengan jaminan bahwa obat yang diberikan kepada penderita akan tepat, aman, dan efektif. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan obat bebas dan pelayanan dengan resep dokter yang obatnya dibuat langsung oleh apotek. c. Pelayanan Konsultasi Informasi dan Edukasi Kompetensi yang diharapkan adalah apoteker mampu melaksanakan fungsi pelayanan konsultasi, informasi dan edukasi yang berkaitan dengan obat dan perbekalan kesehatan lainnya kepada penderita, tenaga kesehatan lain atau pihak lain yang membutuhkan. Tujuan konsultasi obat terhadap pasien adalah (Siregar,2004) : - Menciptakan hubungan yang baik dengan penderita sehingga mempermdah proses pengobatan - Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan mengenai sejarah pengobatan penderita - Memberikan pendidikan pada penderita mengenai cara penggunaan obat yang benar - Memberi dukungan dan keyakinan pada penderita mengenai proses pengobatan yang dijalankan Edukasi dan Konseling yang dilakukan Apoteker merupakan bagian dari pharmaceutical care dengan tujuan untuk meningkatkan hasil terapi. Edukasi terhadap pasien berhubungan dengan suatu tingkat dari perubahan perlaku pasien. Kegagalan pengobatan dapat disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya edukasi yang berkaitan dengan terapi sampai pada hambatan financial yang menghalangi pengadaan obat. Tujuan edukasi obat adalah agar pasien akan mengetahui betul tentang obatnya, meningktakan kepatuhan pasien, pasien lebih teliti dalam menggunakan dan menyimpan obat, pasien mengerti akan obat yang diresepkan dan akhirnya menghasilkan respon pengobatan yang lebih baik. d. Pencatatan dan Pelaporan Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Apoteker bertanggungjawab terhadap setiap kegiatan di Apotek termasuk pencatatan, administrasi pembelian, penjualan, pelaporan keuangan dan laporan penggunaan narkotik psikotropika (Permenkes No 73 Tahun 2016) e. Partisipasi Monitoring Obat Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu berpartisipasi aktif dalam program monitoring keamanan penggunaan obat. Apoteker berpartisipasi dalam program monitoring obat terutama monitoring reaksi obat merugikan (ROM) f. Partisipasi Promosi Kesehatan Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu berpartisipasi secara aktif dalam program kesehatan di lingkungan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan obat. g. Fungsi/ Tugas Lain (terkait dengan pengelolaan keuangan, Sumber Daya Manusia) Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu melaksanakan tugas dan fungsi lain sebagai pimpinan di Apotek, seperti pengelolaan keuangan yang salah satunya terkait dengan target yang ingin dicapai apotek, dan sumber daya manusia yang bertujuan untuk mendukung program yang dilaksanakan di Apotek serta terlaksananya pelayanan yang berkualitas terhadap pasien. Pengembangan Apotek dapat dilakukan dengan tujuan memperluas dunia usaha serta pelayanan kepada masyarakat.