Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
B. Pengertian Manajemen :
Adalah semua usaha/upaya untuk menmanfaatkan sumber daya bagi tercapainya
tujuan, dengan cara-cara yang efisien dan efektif.
1
B. Pengertian Industri Konstruksi :
Adalah suatu rangkaian kegiatan dalam proses membangun dibidang konstruksi
yang mempunyai dimensi fisik, biaya dan waktu.
Untuk melaksanakan pekerjaan manajemen, sebelumnya harus diketahui terlebih
dulu apa tujuan terakhir yang dikehendaki dan bagaimana tahapan-tahap kegiatan
sesuai dengan proses yang seharusnya akan dihadapi.
Garis-besar proses pembangunan industri konstruksi adalah sebagai berikut :
-Perkembangan cetusan gagasan/ide akan kebutuhan masyrakat.
-Studi pendahuluan untuk pengembangan gagasan.
-Feasibility studi.
-Penyelidikan dan penelitian untuk mendukung hasil feasibility studi dan rancangan
yang akan dibuat.
-Rancangan/desain.
-Persiapan pelaksanaan.
-Operasional dan pemeliharaan.
Untuk mendukung berhasilnya proses tersebut diatas baik secara menyeluruh
maupun tahap demi tahap agar mencapai hasil yang optimal, dibutuhkan teknik
pengelolaan secara sistematis (Engineering Systems).
Dari perincian proses tersebut akan dapat diuraikan disiplin-disiplin yang harus
diadakan. Disipilin-disiplin yang terdapat ini adalah salah satu yang akan
menentukan teknik pengelolaan selanjutnya.
Garis besar proses pengembangan pembangunan industri konstruksi adalah
tetap, tetapi tiap-tiap tahap akan mempunyai variasi yang tergantung daripada
kondisi lingkungan yang banyak menimbulkan masalah engineering. Dari masalah
engineering yang timbul ini berkembang menjadi ilmu-ilmu berupa suatu sistem,
metode dan lainnya yang menunjang teknik pengelolaan bangunan.
B. Manajer Konstruksi :
2
Adalah suatu badan/lembaga multi disiplin profesional, tangguh dan independent
yang bekerja untuk Pemilik Proyek dari saat awal perencanaan sampai
pengoperasian proyek untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek waktu,
biaya dan kwalitas sebagaiman yang telah ditentukan dan mampu bekerjasama
dengan Arsitek Engineer (AE).
Makna kata manajemen yang telah kita terima mengandung lingkungan luas
ketatalaksanaan dan pribadi manusianya. Ketatalaksanaan (proses pelaksanaan
administratif dinamis) meliputi perancangan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan, sedangkan pada dimensi manusianya meliputi kepribadian,
pengetahuan dan ketrampilannya.
Manajemen konstruksi haruslah diberi makna yang sebenarnya, yaitu merupakan
keahlian multi disipilinyang mencakup keahlian perancangan, perncanaan dan
pelaksanaan. Ia adalah super konsultan teknik yang mempunyai keahlian kontraktor
yang memiliki pengalaman perencanaan dan kelayakan yang jasanya dibayar
berdasrkan fee tanpa resiko (dalam pelaksanaan menggantikan kedudukan
Kontraktor Utama).
Konstruksi disini bukanlah “Konstruksi” yang kita kenal didunia teknik sipil,
dimana cenderung memiliki arti “structural”. Konstruksi harus diartikan sebagai
“construction” yang mengandung makna pembangunan fisik.
Dari cakupan makna kata manajemen dan kata konstruksi diatas inilah dibangun
istilah Manajemen Konstruksi. Dimana bukan hanya berarti sempit sebagai
manajemen kontraktor atau koordinasi dan pengawasan konsultan tetapi bahkan
lebih luas dari gabungan keduanya.
3
2. Tahap perencanaan
3. Tahap pelelangan
4. Tahap pelaksanaan
5. Tahap sesudah pelaksanaan.
4
-Menentukan fasilitas-fasilitas penunjang untuk pelaksanaan lapangan.
- Membantu proses ijin-ijin yang diperlukan.
5
-Mengawasi pengadaan kwalitas tenaga kerja, material dan peralatan dari para
kontraktor.
- Menyiapkan prosuder untuk perubahan pekerjaan (change order).
-Menyusun program untuk keselamatan kerja dan keamanan proyek.
- Menyusun laporan berkala dan merekam data-data lapangan.
- Memproses pembayaran para kontraktor.
- Memproses tuntutan (claim).
- Memproses pengadaan gambar sesuai yang dilaksanakan (as built drawing).
6
/Koordinator (yang kadang-kadang dapat pula disebut pendekatan Kontraktor
Utama), mendasari pemilkiran dengan mengembangkan kawasan Pemilik dengan
keahlian Koordinasi Kontraktor Utama dan Kemudian memisahkannya.
Pendekatan Pemilik kini juga dapat di tinjau dari segi Kontraktor Utama,
sehingga dapat pula dosebut pendekatan Kontraktor Utama, yang mendasari
pemikirannya atau menarik keahlian Kontraktor Utama dari bagian Kontraktor dan
menambahkan sebagian tugas Pemilik kedalammya, kemudian
diciptakan dalam bentuk disiplin
tersendiri. Tahapan ini dapat bersifat tahapan
Pada kesempatan ini kami waktu, tetapi juga dapat
kemukakan kedua-duanya sebagai dilaksanakan secara simultan
bahan pengkajian. dimana tiap tahap menjadi bentuk
alternatif.
- Pendekatan Konsultan
Arsitek /Engineer : Bentuk Bagan kerjanya :
Pendekatan Konsultan PP : Pemilik/Pengelola Proyek
pengembangan tugas pengawasan A/E : Konsultan Perencana
(Directive Voering) dari Konsultan K.MK : Konsultan M.K.
Arsitek/Engineer, dengan demikian K.U. : Kontraktor Utama
harapan pertumbuhan dari ukuran K.S. : Kontraktor Spesialis
kecil dan pada mulanya tetap SP. : Supplier
mempertahankan adanya
kombinasi Manajemen Konstruksi _____ : Kontrak
dengan Kontraktor Utama, barulah -------- : Tugas/Perintah
bertahap Kontraktor Utama hilang. .......... : Konsultatip
* Bentuk 1 : PP
A/ E K.MK
K.U
S S S S
7
P P P P
Gambar 1 : Manajemen Konstruksi sebagai Pengawas Pembangunan berfungsi
sama dengan “Directive Voeder”
* Bentuk 2 :
PP
A/ E K.MK
K.U. KS KS
S S S S
P P P P
*Bentuk 3 :
PP
A/ E K.MK
KS KS KS KS
8
Gambar 3 : Manajemen Konstruksi mengkoordinir para Kontraktor dan Supplier dan
Kontraktor utama tidak ada lagi.
* Bentuk 1 : (MK)
PP
A/E
KS KS KS KS
9
Gambar 4 : Manajemen Konstruksi dikerjakan sendiri oleh Pemilik. Bentuk ini dapat
dikerjakan apabila masih sederhana sifatnya, mengingat biasanya
Pemilik tidak Profesional di bidang ini.
* Bentuk 2
PP
A/E K.MK
KS KS KS KS
Gambar 5 : Bentuk ini adalah pekerjaan cukup kompleks sehingga harus dikerjakan
secara profesional untuk menjamin biaya, waktu dan mutu. Diperlukan
perusahaan Manajemen Konstruksi yang memiliki tenaga ahli
/profesional berbagai disiplin ilmu yang tetap. Pada hakekatnya
Manajemen Konstruksi dimanfaatkan untuk fast-track.
10
Manfaat Manajemen Konstruksi disesuaikan menurut skala
prioritas proyek yang
Sebagaimana telah kami uraikan bersangkutan. Dan paket-paket
terdahulu berbagai peranan dalam pekerjaan dapat diatur dan
tahapan-tahapan dan bentuk bagan disesuaikan dengan kondisi dan
kerjaanya Manajemen Konstruksi spesialisasi masing-masing pihak
dalam proses Pembangunana pemborong / kontraktor
Industri Konstruksi, maka kami coba setempat, pengadaan material,
uraikan mengenai beberapa manfaat peralatan dan sebagainya.
Manajemen Konstruksi sebagai
berikut : Pemimpin Proyek dan
pengawasannya dilakukan oleh
Tahap pelaksanaan dapat Manajemen Konstruksi yang ahli
dimulai lebih awal, tanpa dan berpengalaman, sementara
menunggu selesainya pada umumnya Pemilik Proyek
perencanaan teknis seluruhnya, tergolong awam mengingat
sehinggan waktu pelaksanaan pengetahuan Pemilik Proyek
dapat dihemat/lebih pendek. pada bidang Industri Konstruksi
Dalam proyek komersial dimana agak terbatas (tidak selalu).
faktor pasaran, besarnya modal, Sehingga Pemilik Poryek tidak
tingginya bunga pinjaman dan perlu banyakmembuang
nilai inflasi berarti penghematan waktunya yang berharga, untuk
biaya. mengurus hal yang bukan
profesinya.
Perencanaan dapat lebih banyak
waktu merencana secara optimal Dan bagi Investor yang
dengan memepertimbangkan membangun bukan merupakan
semaksimal aspek dan alternatif hal rutin, penyelengaraan oleh
yang menguntungkan Pemilik. Manajemen Konstruksi sangat
membantu, karena Manajemen
Dengan sistim Manajemen Konstruksi mendampingi sampai
Konstruksi keputusan-keputusan mulai pemanfaatan bangunan.
dalam tahap perancangan –
perencanaan – pelelangan serta PEMBAHASAN
pelaksanaan dapat diatur dan
11
Tinjauan Penerapan Motivasi, yang meliputi pemilihan
pelaksana, penilaian &
Kegiatan Manajemen Konstruksi penghargaan, pendidikan &
sebagai kegiatan yang terpadu sari latihan, pengarahan & konsultasi.
unsur-unsur yang terikat didalamnya,
seperti telah diuraikan pada bagian Pengawasan, yang meliputi
yang terdahulu, semua diarahkan standar karya, pengukuran,
untuk mencapai penyelesaian penilaian karya dan tindakan
konstruksi secara efisien dan efektif koreksi.
berdasarkan langkah-langkah
penting dalam manajemen yang Pada suatu tahapan kegiatan
dikaitkan dengan tahapan-tahapan pembangunan Industri Konstruksi,
dalam proses pembangunan Industri maka rancangan /design yang harus
Konstruksi. dilaksanakan membutuhkan sumber
daya yaitu :
Dalam penerapan manajemen Tenaga Manusia
konstruksi, kita kenal berbagai Uang
tahapan dan kelompok fungsi Peralatan/tenaga mesin
manajemen, diantaranya adalah : Bahan bangunan/material
Metoda
Perancangan (planning), yang
meliputi : forecasting, sasaran,
Pada saat membangun pengaruh
kebijakan, program, jadwal,
lingkungan sangat menentukan
prosedur dan anggaran.
tinggi rendahnya biaya dan singkat
panjangnya waktu
Pengorganisasian, yang meliputi pelaksanaan.Untuk menghasilkan
identifikasi & pengelompokan bangunan yang efisien dan efektif
kerja, batasan & pendelegasian dibutuhkan Teknik Pengelolaan
wewenang/tanggung jawab dan Proyek yang ditunjang oleh :
penciptaan hubungan kerja. Dasar-dasar manajemen
Analisa
Koordinasi, yang meliputi
Sistim
keseimbangan, keselarasan dan
Metoda
keterpaduan.
Ekonomi teknik
12
Teknik Administrasi terakhir Nomor : 120/KPTS/CK/1983,
Tata Laksana Proyek tanggal 24 Agustus 1983) yang
13
satu penyerap tenaga kerja yang Supplier dan lain-lain. Dan kontraktor
tinggi. yang tidak bekerja dengan baik
dapat diganti tanpa perlu mengganti
Tinjauan Manfaat seluruh kontraktor dan tidak akan
Adanya “scond opinion” oleh menyebabkan pengaruh yang
Manajemen Konstruksi, dari review dramatis terhadap keseluruhan
terhadap studi kelayakan serta pekerjaan-pekerjaan proyek.
perkembangan dasar-dasar
asumsinya dan dari review terhadap Tidak terjadinya faktor ganda atas
perencanaan dari segi manfaat, keuntungan, pajak dan biaya umum
fungsi dan biayanya, maka akan untuk sub-kontraktor/kontraktor
lebih diperoleh efisiensi dan utama yang dibebankan pada
efektifitas bangunannya. Pemilik Proyek, seperti halnya dalam
sistim tradisional/kontraktor utama.
Dengan dilepasnya sistim Kontraktor Dan jumlah biaya akhir proyek selalu
Utama (yang selayaknya mengambil dapat diketahui sebelumnya, sedang
laba dari hasil sub-kontraktor), maka peraturan biaya serta arus dana
biaya seluruhnya proyek akan lebih selalu diikuti dan diperbaharui terus
kecil, karena fee Manajemen menerus.
Konstruksi akan tetap lebih kecil dari
rencana margin laba terhadap sub- Pembelian material utama (import)
kontraktornya. yang memerlukan waktu
pemesanan/penyerahan lama dapat
Manajemen Poryek dilakukan oleh dilakukan seawal mungkin.
Manajemen Konstruksi dengan
menyatukan tahap perancangan- Tinjauan Efisiensi Waktu dan
perencanaan-pelelangan dan Biaya
pelaksanaan dalam satu kesatuan
sistim yang utuh dan terpadu. Tinjauan Efisiensi Waktu
14
penghematan waktu pada sebagai tergambar dalam
penerapan sistim Manajemen diagram/bagan dibawah ini :
Konstruski dalam proses
pembangunan industri konstruksi
N
A
U
J
U
T
JUAN E G
PERSETU S LELAN
SI R
EVALUA E
P USAN
KEPUT
TUNTUTAN PRA RENCANA RENCANA PASTI GAMBAR KERJA & LELANG PELAKSANAAN
PEMILIK / SELE
DOKUMEN LELANG PENUNJUKAN -SAI
RENCANA PASTI
LELANG/PENUNJUKAN
PELAKSANAAN SELE-
SAI
Gambar 6. : Perbandingan Antara Sistim Manajemen Konstruksi dengan sistim Tradisional dari Segi
Waktu
15
rendah sehingga terjadi konstruksi sebagai tergambar dalam
penghematan biaya pada penerapan diagram/bagan dibawah ini :
sistim Manajemen Konstruski dalam
proses pembangunan industri
DIREKSI
Profit 10%
Pajak = 10% KONTRAKTOR
KONTRAKTOR KONTRAKTOR
KONTRAKTOR KONTRAKTOR/
KONTRAKTOR/
SUPPLIER
SUPPLIER
Pajak = 10% profit = 10%
16
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
-Penerapan sistim/pola Manajemen
Konstruksi dalam proses
pembangunan industri konstruksi -Sebagai negara yang sedang
baik dari segi waktu, biaya maupun sistim/pola Manajemen Konstruksi ini
teoritis sebesar 16,50 % ditinjau dari mengerti dan kita terima dalam
17
dalam penerapannya secara luas sampai dilakukan proses serah
pada dunia pembangunan di terima.
Indonesia. mengngat sistim/pola -Menyusun program untuk kegiatan
tradisonal masih berperan secara awal operasional proyek.
luas. -Memproses garansi-jaminan-
sertifikat.
-Memproses segi admintrasi proyek.
- Memproses serah terima proyek,
DAFTAR PUSTAKA baik secara partial maupun
keseluruhan dari Manajemen
18
Pendekatan Konsultan Pendekatan Pemilik Proyek
Arsitej/Engineer, mendasari /Koordinator (yang kadang-kadang
pemilkiran dengan mengembangkan dapat pula disebut pendekatan
kawasan Konsultan Arsitek/Engineer Kontraktor Utama), mendasari
dan kemudian meisahkan tambahan pemilkiran dengan mengembangkan
kawasan baru salah satu disiplin kawasan Pemilik dengan keahlian
tersendiri yang disebut Manajemen Koordinasi Kontraktor Utama dan
Konstruksi. Kemudian memisahka
19