Anda di halaman 1dari 7

Volume 11, Nomor 2, November 2019, pp 211-217 Copyright © 2017

Jurnal Akuntansi Maranatha, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,


Universitas Kristen Maranatha. ISSN 2085-8698 | e-ISSN 2598-4977.
http://journal.maranatha.edu

Pengaruh Leverage dan Liquidity Terhadap Tax Avoidance


Dengan Inventory Intensity Sebagai
Variabel Moderasi

David Malindo Pasaribu


FEIB Program Studi Magister Akuntansi-Univ. Trisakti
(Jl. Kyai Tapa No 1, Grogol, Jakarta Barat)
david.m.p1000@gmail.com

Susi Dwi Mulyani


FEIB Program Studi Magister Akuntansi-Univ. Trisakti
(Jl. Kyai Tapa No 1, Grogol, Jakarta Barat)
susi.dwimulyani@yahoo.com

Abstract
This study aims to analyze the effect of leverage and liquidity on tax avoidance with
inventory intensity as a moderating variable. The type of data used is secondary data. The
sample used is a manufacturing company that is listed active in BEI Period 2015-2017
which can be seen on the official website that www.idx.co.id. Methods of data analysis using
is moderated regression analysis (MRA). Data processing is done by using Eviews Version
10 for windows. The results showed that there is a significant negative effect between
liquidity with tax avoidance, there is a significant negative influence between inventory
intensity with tax avoidance, inventory intensity was able to moderate the effect of liquidity
to tax avoidance. In addition, the leverage did not effect to tax avoidance, the inventory
intensity was not able to moderate the effect of leverage to tax avoidance.

Keywords: Leverage, Liquidity, Tax Avoidance, and Inventory Intensity

Pendahuluan ketahanan dan keamanan, serta untuk


pembangunan di daerah (RAPBN 2017).
Pajak merupakan sumber pendapatan Menurut World Economic Forum (WEF),
negara yang terbesar, yaitu 1.343,5 trilliun lembaga non-profit yang didirikan di
rupiah (98,6 persen) dari total pendapatan Jenewa, Swiss merilis indeks daya saing
negara 1.362 triliun rupiah dalam APBN-P infrastruktur negara-negara di dunia. Pada
2017 (www.kemenkeu.go.id). Penerimaan periode 2015-2016 Indonesia menduduki
tersebut antara lain digunakan untuk posisi 62, periode 2016-2017 pada posisi
meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan 41, dan pada periode 2017-2018 pada posisi
rakyat, membangun infrastruktur pendorong 36 (liputan6.com diakses pada tanggal 19
pertumbuhan ekonomi, mendukung April 2018 pukul 06.16 WIB). Hal ini

211
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 2, November 2019 : 211-217

menunjukkan bahwa tingkat pembangunan Dimas et al (2018) mengenai pengaruh


infrastruktur di Indonesia semakin leverage (DAR), capital intensity dan
meningkat dari tahun ke tahun. Dalam inventory intensity terhadap agresivitas
pembangunan infrastruktur diperlukan pajak memperoleh hasil bahwa inventory
sumber dukungan dana yang cukup besar. intensity mempunyai pengaruh negatif pada
Sumber dana tersebut dapat berasal dari agresivitas pajak.
dalam negeri maupun luar negeri. Salah Tujuan utama penelitian ini dilakukan
satu sumber dana yang berasal dari dalam adalah untuk mencari informasi terkait
negeri berasal dari pajak. dengan ketaatan perusahaan dalam
Oleh karena itu persoalan tax membayar pajak atau perusahaan
avoidance merupakan persoalan yang unik melakukan tindakan penghindaran pajak.
dan rumit karena di satu sisi tax avoidance Penelitian ini diharapkan dapat
tidak melanggar hukum, tapi disisi lain tax memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
avoidance tidak diinginkan oleh Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
pemerintah. Penghindaran pajak yang antara lain:
dilakukan perusahaan biasanya dipengaruhi 1. Manfaat teoritis
oleh rasio keuangan. Penelitian ini diharapkan dapat
Leverage yaitu rasio yang dijadikan sebagai acuan dalam
dipergunakan untuk mengukur sejauh mana pengembangan ilmu ekonomi,
perusahaan dibiayai dengan menggunakan khususnya bidang akuntansi perpajakan.
utang (Kasmir, 2013:151). Berkaitan 2. Manfaat praktis
dengan leverage, hasil penelitian yang Penelitian ini diharapkan dapat
dilakukan oleh Siregar & Widyawati memberikan informasi bagi pihak
(2016), Suyanto dan Supramono (2012) terkait dengan keputusan atau kebijakan
mengatakan bahwa leverage berpengaruh yang akan diambil.
positif signifikan terhadap tindakan
penghindaran pajak (tax avoidance). Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Pajak merupakan salah satu bagian
dari kewajiban jangka pendek perusahaan. Teory Agensi (Agency Theory)
Kemampuan perusahaan untuk Teori keagenan menyatakan bahwa
melaksanakan kewajiban jangka pendeknya hubungan keagenan sebagai kontrak antara
dapat dilihat dari rasio likuiditas. satu atau beberapa orang (principals) yang
Kewajiban jangka pendek akan mampu mempekerjakan orang lain (agent) untuk
dipenuhi apabila rasio likuiditas perusahaan melakukan sejumlah jasa dan memberikan
sedang dalam keadaan yang tinggi (Suyanto wewenang dalam pengambilan keputusan.
dan Supramono, 2012). Menurut hasil (Jensen dan Meckling, 1976). Dalam teori
penelitian Anita M (2015) menunjukkan keagenan, manajemen perusahaan
bahwa perusahaan dengan kondisi likuiditas menyajikan laporan keuangannya
yang rendah cenderung akan berperilaku berdasarkan: (1) motivasi opportunistic,
agresif terhadap pajak supaya perusahaan dimana motivasi tersebut mendorong
dapat mempertahankan arus kasnya untuk manajemen untuk melakukan manajemen
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. laba sehingga laba yang disajikan dalam
Tingkat persediaan atau Inventory laporan keuangan menjadi lebih tinggi demi
Intensity Ratio yang tinggi juga dapat mendapatkan insentif, (2) motivasi
mengurangi jumlah pajak yang dibayar signaling, dimana manajemen akan
perusahaan. Hal ini karena timbulnya menyajikan laporan keuangan yang
beban-beban bagi perusahaan akibat dari berkualitas agar menimbulkan sinyal positif
adanya persediaan (Herjanto, 2007). terhadap investor dan sebagai evaluasi
Penelitian yang dilakukan oleh Anindyka, kinerja manajemen.
212
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 2, November 2019 : 211-217

Tax Avoidance total persediaan terhadap total aset (Lanis


Merupakan suatu cara mengurangi pajak dan Richardson, 2011). Inventory intensity
yang masih dalam batas ketentuan peraturan atau bisa disebut juga dengan intensitas
perundang-undangan perpajakan dan dapat persediaan merupakan salah satu komponen
dibenarkan, terutama melalui perencanaan penyusun aktiva yang diukur dengan
pajak (Santoso dan Rahayu, 2013:4). membandingkan antara total persediaan
Penghindaran pajak dapat dikategorikan dengan total aset yang dimiliki perusahaan
sebagai tindakan yang legal sepanjang (Siregar dan Widyawati, 2016).
dilakukan melalui suatu perencanaan dan
tidak melanggar peraturan pajak yang
berlaku serta dilakukan dengan tujuan untuk Pengembangan Hipotesis
menunda atau mengalihkan pembebanan
pajak ke periode berikutnya sehingga beban Pengaruh Leverage terhadap Tax
pajak pada periode berjalan tidak Avoidance
memberatkan bahkan sampai mengganggu Rasio leverage yang tinggi menunjukkan
cash flow perusahaan. besarnya jumlah pendanaan perusahaan
yang bersumber dari utang, sehingga akan
Leverage menimbulkan jumlah beban bunga yang
Leverage merupakan rasio yang tinggi yang dapat mengurangi laba sehingga
menunjukkan besarnya utang yang dimiliki akan menurunkan beban pajak perusahaan.
perusahaan untuk membiayai aktivitas Penelitian terkait leverage pernah dilakukan
operasinya (Darmawan dan Sukartha, oleh Marfirah dan Syam (2016) yang
2014). Leverage sebagai rasio yang timbul menemukan bahwa leverage berpengaruh
apabila dalam kegiatan operasionalnya negatif terhadap tax avoidance.
perusahaan menggunakan dana pinjaman Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis
atau menggunakan dana yang memiliki yang dirumuskan adalah:
beban bunga (Siswianti dan Kiswanto,
2016). H1: Leverage berpengaruh negatif
terhadap tax avoidance.
Liquidity
Likuditas mengacu pada kemampuan Pengaruh Liquidity terhadap Tax
perusahaan untuk memenuhi kewajiban Avoidance
jangka pendeknya. Likuiditas merupakan Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi
kemampuan untuk mengubah aktiva akan mencerminkan kondisi keuangan yang
menjadi kas atau kemampuan untuk baik sehingga perusahaan akan memiliki
memperoleh kas (Wild, et al, 2004 : 185). kemampuan untuk membayar seluruh
Kemampuan perusahaan untuk kewajibannya termasuk kewajiban
melaksanakan kewajiban jangka pendeknya membayar pajak, sebaliknya perusahaan
dapat dilihat dari rasio likuiditas, apabila yang likuiditasnya rendah maka akan lebih
perusahaan memiliki rasio likuiditas yang memilih untuk menjaga cash flows daripada
tinggi maka perusahaan tersebut sedang harus membayar beban pajak demi
berada dalam kondisi arus kas yang lancar, mengamankan keuangan perusahaan.
sehingga kewajiban jangka pendek akan Sehingga terdapat hubungan antara
mampu dipenuhi (Adisamartha dan Noviari, likuiditas terhadap penghindaran pajak (tax
2015). avoidance). Sesuai hasil penelitian yang
dilakukan oleh Siahaan (2005) yang
Inventory Intensity menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh
Inventory intensity atau intensitas negatif terhadap penghindaran pajak (tax
persediaan merupakan perbandingan antara avoidance). Berdasarkan hal tersebut diatas

213
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 2, November 2019 : 211-217

maka penulis merumuskan hipotesis Pengaruh Inventory Intensity pada


sebagai berikut : Liquidity dan Tax Avoidance
Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi
H2: Liquidity berpengaruh negatif terhadap akan mencerminkan kondisi keuangan yang
tax avoidance. baik sehingga perusahaan akan memiliki
kemampuan untuk membayar seluruh
Pengaruh Inventory Intensity terhadap kewajibannya termasuk kewajiban
Tax Avoidance membayar pajak. Semakin tinggi inventory
Inventory intensity merupakan salah intensity akan membuat pembayaran pajak
satuukuran kinerja perusahaan yang semakin tinggi. Berdasarkan uraian
menggambarkan seberapa besar proporsi tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan
persediaan barang dagangan terhadap total adalah:
aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin tinggi nilai persediaan H5: Inventory intensity memperkuat
mencerminkan semakin rendahnya nilai pengaruh liquidity terhadap tax
harga pokok penjualan sehingga akan avoidance.
menyebabkan laba perusahaan dan beban
pajak yang semakin tinggi. Sesuai sudut Model kerangka konseptual dapat dilihat
pandang bisnis bahwa ketika inventory pada gambar sebagai berikut:
intensity dapat mempengaruhi peningkatan
laba dan beban pajak maka perusahaan akan
berusaha memaksimalkan laba dan
meminimalkan biaya dengan merancang
cara melalui perencanaan pajak (tax
planning) yang efektif melalui skema
penghindaran pajak (tax avoidance).
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis
yang dirumuskan adalah: Gambar 1
Kerangka Konseptual
H3: Inventory intensityberpengaruh negatif
terhadap tax avoidance. Skema hubungan antara tax avoidance
dengan variabel-variabel yang
Pengaruh Inventory Intensity pada mempengaruhinya dapat digambarkan
Leverage dan Tax Avoidance sebagai berikut:
Pendefinisian leverage berhubungan dengan
penggunaan utang untuk operasional Y= α + β1LEVit + β2LIQit + β3INVENTit +
perusahaan yang menyebabkan timbulnya β4LEV*INVENTit + β5LIQ*INVENTit + εi
bunga. Perusahaan yang memiliki inventory
intensity yang tinggi akan berusaha Keterangan:
memaksimalkan laba dan meminimalkan LEV = Leverage
beban pajak. Berdasarkan uraian tersebut, LIQ = Liquidity
maka hipotesis yang dirumuskan adalah: INVENT= Inventory Intensity
H4: Inventory intensity memperlemah α = Konstanta
pengaruh leverage terhadap tax β1,…,β5 = Koefisien Regresi
avoidance. t = Time series
ε = Kesalahan pengganggu (error
term)

214
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 2, November 2019 : 211-217

Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan


Jenis Penelitian Pemilihan Model Regresi Data Panel
Pendekatan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Tabel 1
Metode penelitian kuantitatif menurut Hasil Uji Lagrange Multiplier
Sugiyono (2015:7) adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Berdasarkan tabel 1, diperoleh nilai
probabilitas Breusch-Pagan (BP) sebesar
Populasi dan Sampel 0.0298 lebih besar dari taraf signifikansi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh 5% menunjukkan bahwa nilai probabilitas
perusahaan manufaktur yang terdaftar di (p-value) < 0,05 maka sesuai dengan
Bursa Efek Indonesia.Sampel yang ketentuan pengambilan keputusan bahwa
digunakan dalam penelitian ini diambil penelitian ini menggunakan metode random
dengan mengunakan pendekatan purposive effect.
sampling, yaitu tidak semua populasi
dijadikan sampel namun hanya populasi Uji Hipotesis
dengan kriteria dan pertimbangan tertentu Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji
saja yang dijadikan sampel (Sugiyono, hipotesis dengan taraf kepercayaan 95%,
2012, 122). dengan syarat sebagai berikut:
Adapun kriteria atau pertimbangan 1. Tolak hipotesis, jika nilai signifikansi
pengambilan sampel yang digunakan hitung lebih besar atau sama dengan
penulis adalah: α=0.05, yang berarti tidak terdapat
1. Perusahaan manufaktur yang telah pengaruh antara independen variabel
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun terhadap dependen variabel.
2015 – 2017. 2. Terima hipotesis, jika nilai signifikansi
2. laporan keuangannya menggunakan hitung lebih besar atau sama dengan
satuan mata uang rupiah α=0.05, yang berarti terdapat pengaruh
3. menyajikan laporan keuangan yang antara independen variabel terhadap
berakhir pada tanggal 31 Desember. dependen variabel.
4. Tidak mengalami kerugian selama tahun Berdasakan pengolahan data, maka
penelitian. peneliti menemukan hasil sebagai berikut:
5. Tidak mengalami lebih bayar selama
tahun penelitian. Tabel 2
Hasil Pengaruh Parsial

215
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 2, November 2019 : 211-217

Berdasarkan tabel 2, dapat disimpulkan Simpulan dan Saran


bahwa :
1. Pengujian hipotesis pertama (H1) Simpulan
Nilai thitung variabel LEV sebesar Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
-1.345946 dengan p-value sebesar liquidity dan inventory intensity
0.1807. Dikarenakan nilai prob. (p- berpengaruh negatif terhadap tax avoidance
value) > 0.05 (taraf signifikansi 5%) dan inventory intensity memperkuat
atau 0.1807 > 0.05, maka H0 diterima pengaruh liquidity terhadap tax avoidance,
dan diperoleh kesimpulan bahwa sedangkan leverage tidak berpengaruh
leverage tidak berpengaruh terhadap tax terhadap tax avoidance dan inventory
avoidance. intensity tidak memoderasi pengaruh
2. Pengujian hipotesis kedua (H2) leverage terhadap tax avoidance.
Nilai thitung variabel LIQ sebesar
-4.104809 dengan p-value sebesar Keterbatasan
0.0001. Dikarenakan nilai prob. (p- Masih adanya keterbatasan dalam penelitian
value) < 0.05 (taraf signifikansi 5%) ini yang masih perlu direvisi untuk
atau 0.0001 < 0.05, maka H0 ditolak penelitian selanjutnya, antara lain:
dan diperoleh kesimpulan bahwa 1. Masih terdapat variabel lain yang belum
liquidity berpengaruh negatif terhadap digunakan yang memiliki kontribusi
tax avoidance. yang besar dalam mempengaruhi yang
3. Pengujian hipotesis ketiga (H3) terjadi dalam sebuah perusahaan.
Nilai thitung variabel INVENT sebesar 2. Sampel yang digunakan hanya
-2.560413 dengan p-value sebesar menggunakan perusahaan manufaktur.
0.0116. Dikarenakan nilai prob. (p-
value) < 0.05 (taraf signifikansi 5%) Saran
atau 0.0116 < 0.05, maka H0 ditolak Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
dan diperoleh kesimpulan bahwa mengungkapkan saran sebagai berikut:
inventory intensity berpengaruh negatif 1. Bagi peneliti, sebaiknya menganalisa
terhadap tax avoidance. berbagai sektor perusahaan selain
4. Pengujian hipotesis ketiga (H4) manufaktur pada sub sektor industri
Nilai thitung variabel LEV*INVENT dasar dan kimia, sehingga menghasilkan
sebesar 1.579037 dengan p-value hasil penelitian yang lebih bervariasi
sebesar 0.1168. Dikarenakan nilai prob. lagi.
(p-value) > 0.05 (taraf signifikansi 5%) 2. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti
atau 0.1168 > 0.05, maka H0 diterima dapat menambahkan variabel-variabel
dan diperoleh kesimpulan bahwa lain yang ada diluar model penelitian
leverage dimoderasi inventory intensity untuk mendapatkan hasil yang lebih
ratio tidak mempunyai pengaruh yang bervariasi dan lebih baik lagi.
signifikan terhadap tax avoidance.
5. Pengujian hipotesis ketiga (H5) Daftar Pustaka
Nilai thitung variabel LIQ*INVENT
sebesar 3.467213 dengan p-value Adisamartha, I.B.P.F., dan Noviari, N.
sebesar 0.0007. Dikarenakan nilai prob. 2015. Pengaruh Likuiditas,
(p-value) < 0.05 (taraf signifikansi 5%) Leverage,Intensitas Persediaan Dan
atau 0.0007 < 0.05, maka H0 ditolak Intensitas Aset Tetap Pada Tingkat
dan diperoleh kesimpulan bahwa AgresivitasWajib Pajak Badan. E-Jurnal
inventory intensity memperkuat akuntansi universitas udayana, Vol 13,
pengaruh liquidity terhadap tax No.3,Desember 2015, hal 977-978, 980,
avoidance. 994-995
216
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 2, November 2019 : 211-217

Anindyka S, Dimas, dkk, 2018. pengaruh Siregar, Widyawati. 2016. Pengaruh


leverage (dar), capital intensity dan Karakteristik Perusahaan Terhadap
inventory intensity terhadap tax Penghindaran Pajak Pada Perusahaan
avoidance dalam e-Proceeding of Manufaktur Di BEI. Jurnal Ilmu Dan
Management : Vol.5, No.1. ISSN: 2355- Riset Akuntansi 5 (2). ISSN : 2460-
9357. 0585.
Anita M, Fitri. 2015. “Pengaruh Corporate Siswianti dan Kiswanto, 2016, Analisis
Social Responsibility, Leverage, Determinan Tax Aggressiveness
Likuiditas dan Ukuran Perusahaan PadaPerusahaan Multinasional,
terhadap Agresivitas Pajak” dalam Jom Accounting Analysis Journal ISSN
FEKON Volume 2 Nomor 2. 2252-6765,Universitas Negeri
Pekanbaru: Fakultas Ekonomi Semarang.
Universitas Riau. Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Bisnis.
Darmawan, I. G. H., & Sukartha, I. M. Bandung: Alfabeta.
(2014). Pengaruh Penerapan Corporate Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Governance, Leverage, Return On Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Assets, dan Ukuran Perusahaan pada Kualitatif dan R&D). Penerbit CV.
Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi Alfabeta: Bandung.
Universitas Udayana 9.1. Suyanto, Supramono. 2012. Likuiditas,
Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi. Leverage, Komisaris Independen Dan
Jakarta: Grasindo. Manajemen Laba Terhadap Agresivitas
Jensen & Meckling, 1976, The Theory of Pajak Perusahaan. Jurnal Keuangan dan
the firm: Manajerial Behavior, Agency Perbankan 16 (2) : 167-177.
Cost, and Ownership Structure, Journal Wild S, Roglic G & Green A, et al. 2004.
of Financial and Economics, 3:305-360 Global Prevalence of Diabetes. Diabetes
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Care 27:1047-1053.
Jakarta, Rajawali Pers, 2015.
Lanis, R. and Grant Richardson. 2011. The Internet:
Effect of Board Director Composition
on Corporate Tax Aggressiveness. www.idx.co.id
Journal of Accounting and Public Policy www.kemenkeu.go.id
30 (1), 50-70. Liputan6.com
Marfirah, Dina, dan Fazli Syam BZ. 2016.
“Pengaruh Corporate Governance
danLeverage terhadap Tax
Avoidancepada Perusahaan Manufaktur
yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2011-2015.” Jurnal
IlmiahMahasiswa Ekonomi Akuntansi.
Santoso, Iman dan Rahayu, Ning. (2013).
Corporate Tax Management.
Observationand Research of Taxation
(Ortax). Jakarta.
Siahaan, F. O. (2005). Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Perilaku Kepatuhan
TaxProfessional dalam Pelaporan Pajak
Badanpada Perusahaan Industri
Manufaktur diSurabaya. Tesis. Program
Pasca SarjanaUniversitas Airlangga.

217

Anda mungkin juga menyukai