Anda di halaman 1dari 4

KOPERASI SYARI'AH di INDONESIA

Wahidar Mulyanah
A33180036
Agama (Ekonomi Syari'ah)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi
Dosen Pengampu : Siti Yumsinah, M. E

A. Sejarah Koperasi Syari'ah di Indonesia


Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran terhadap perintah agama bagi
sebagian besar kaum muslimin di Indonesia, telah melahirkan berbagai
macam perusahaan dan lembaga keuangan yang menggunakan prinsip
syariah dalam pengelolaannya. Awalnya, pada tahun 1983, Bank Indonesia
memberikan keleluasaan pada bank-bank diIndonesia untuk menetapkan suku
bunga. Pada waktu itu pemerintah memiliki tujuan menciptakan kondisi
perbankan lebih efisien dan kuat dalam menopang perekonomian. Bahkan
pemerintah sudah merencanakan penerapan sistem bagi hasil dalam usaha
perkreditan yang merupakan konsep dari perbankan syari'ah.
Tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia membentuk suatu kelompok kerja untuk
mendirikan Bank Islam di Indonesia. Pada bulan Agustus tahun 1990, MUI
menyelenggarakan lokakarya tentang bunga bank dan perbankan yang
dilaksanakan di Jawa Barat. Hasil lokakarya dibahas lebih mendalam pada
Musyawarah Nasional ke-4 di Jakarta. Setelah beberapa kajian dan proses
berlangsung, maka pada tanggal 1 Mei 1991 didirikanlah bank syariah pertama
di Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia. Pada Undang-undang nomor 7
tahun 1992, DPR mencantumkan landasan hukum operasi bank yang
menggunakan sistem syariah, namun belum dibuat secara rinci landasan
hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkannya. Pada tahun
1998, DPR menyempurnakan UU nomor 7 tahun 1992 menjadi Undang-
undang nomor 10 tahun 1998. Dalam undang- undang tersebut dijelaskan
bahwa terdapat dua sistem dalam perbankan di tanah air, yaitu sistem
perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.

Koperasi syariah sendiri lahir sejak menjamurnya pendirian beberapa Baitul


Maal WatTamwiil (BMT) yang pada pertama kali dirintis oleh BMT Bina Insan
Kamil pada tahun 1992. BMT berbasis kegiatan ekonomi kerakyatan dengan
falsafah yang sama yaitu dari anggota oleh anggota untuk anggota maka
berdasarkan Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tersebut berhak
menggunakan badan hukum koperasi, dimana letak perbedaannya dengan
Koperasi Konvensional (nonsyariah) hanya terletak pada teknis operasionalnya
saja, Koperasi Syariah mengharamkan bunga dan mengusung etika moral
dengan melihat kaidah halal dan haram dalam melakukan usahanya.

1
Sebagaimana yang tercantum dalam UU nomor 25 tahun 1992, bahwa
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang beradasarkan atas
azas kekeluargaan. Maka pengelolaan koperasi berbeda dengan bank. Pemilik
koperasi adalah anggotanya sementara bank hanya para pemegang saham
saja. Sehingga pengelolaan koperasi sangat sederhana, sehingga layanan
pembiayaan pada anggotanya biasanya mudah dan cepat.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah koperasi di
seluruh Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 150.223 unit. Harapannya,
dengan angka tersebut koperasi mampu membantu masyarakat kecil dalam
memperoleh pinjaman sehingga dapat meringankan dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Namun, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) pada Maret 2016 jumlah penduduk Indonesia yang berada dalam
kategori miskin mencapai 28,01 juta orang atau sebesar 10, 86%. Oleh karena
itu, dibentuklah Koperasi Simpan Pinjam Syariah atau Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) serta Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dengan harapan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya pada
kalangan masyarakat menengah kebawah dan mewujudkan keadilan sesuai
dengan konsep Islam.

Saat ini, permasalahan utama koperasi syariah adalah loyalitas anggotanya.


Pengaruh isu-isu yang muncul di media informasi masih dianggap berita yang
bisa diakui kebenarannya. Tentunya hal ini menjadi tantangan semua pihak
yang berkepentingan dengan usaha koperasi baik departemen terkait ataupun
para pelaku usaha koperasi untuk melakukan pembuktian.

B. ANALISIS SWOT (SRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, DAN


THREATS)

a. Strength (Kekuatan)

1. Telah memiliki badan hukum.


2. Stukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi.
3. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
4. Resiko kekurangan pelanggan cukup kecil.
5. Biaya rendah.
6. Kepengurusan yang demokratis.
7. Banyaknya unit usaha yang dikelola.

b. Weakness (Kelemahan)
1. Lemahnya stuktur permodalan koperasi.

2
2. Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.
3. Kurang pengalaman usaha.
4. Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.
5. Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.
6. Pengelola yang kurang inovatif
7. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang usaha
yang dilakukan.
8. Kurang dalam penguasaan teknologi.
9. Sulit menentukan bisnis inti.
10. Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi
anggota rendah).
c. Opportunities (Peluang)
1. Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
2. Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan
masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
3. Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
4. Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya
pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
5. Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
6. Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
7. Dukungan kebijakan dari pemerintah.
8. Daya beli masyarakat tinggi.

d. Threats (Ancaman)
1. Persaingan usaha yang semakin ketat.
2. Peranan Iptek yang makin meningkat.
3. Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku
ekonomi lain dan antar koperasi.
4. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta
kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
5. Pasar bebas.
6. Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi.

3
7. Tarif harga yang ditetapkan pemerintah.
8. Menurunnya daya beli

Anda mungkin juga menyukai