Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlak secara umum dibagi menjadi dua, yaitu akhlak terpuji

(mahmudah) dan akhlak tercela (mazmumah). Kemudian, bagian-bagian

tersebut terperinci lagi menjadi beberapa bagian. Seperti akhlak terpuji terbagi

menjadi akhlak terpuji kepada Allah SWT, akhlak terpuji kepada manusia,

akhlak terpuji kepada makhluk, dan sebagainya. Kita sekarang ini hanya lebih

fokus untuk mengkaji akhlak-akhlak terpuji kepada sesama manusia dana lam.

Bahkan hal tersebut selalu menjadi praktik-praktik di dalam kehidupan kita.

Oleh karena itu, saat ini kita akan memfokuskan pembahasan khusus untuk

akhlak terpuji kepada Allah SWT. Kajian ini akan dikaitkan dengan berbagai

contoh-contoh akhlak terpuji kepada Allah SWT serta hadits-haditsnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian akhlak terpuji (akhlak mahmudah) kepada Allah

SWT?

2. Apa saja contoh-contoh akhlak terpuji kepada Allah SWT serta hadits-

haditsnya?

1
C. Tujuan

1. Agar dapat mengetahui akhlak terpuji (akhlak mahmudah) kepada Allah

SWT.

2. Agar dapat mengetahui contoh-contoh akhlak terpuji kepada Allah SWT

serta hadits-haditsnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah) Kepada Allah

SWT

Akhlak terpuji (akhlakul mahmudah) merupakan salah satu tanda

kesempurnaan iman. Tanda tersebut di manifestasikan ke dalam perbuatan

sehari-hari dalam bentuk perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan ajaran-

ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan al-Hadis. Akhlak mahmudah

dapat di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Akhlak yang berhubungan dengan Allah SWT.

2. Akhlak terhadap diri sendiri

3. Akhlak terhadap keluarga

4. Akhlak terhadap masyarakat dan

5. Akhlak terhadap Alam.1

Akhlakul karimah adalah akhlak yang mulia atau terpuji. Akhlak yang

baik yang dilahirkan oleh sifat-sifat yang baik pula, yaitu sesuai dengan

1
Rosihon Anwar, Akidah akhlak, (Bandung: CV Pustaka setia, 2008), h. 215

3
ajaran di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah2. Jadi, dari pengertian tersebut

dapat disimpulkan bahwa akhlak terpuji kepada Allah adalah akhlak yang

mulia dan terpuji khusus kepada Allah SWT, serta sesuai dengan Al-

Qur’an dan As-Sunnah.

B. Hadits-Hadits Tentang Akhlak Terpuji Kepada Allah SWT.

Pembahasan tentang pengertian akhlak terpuji secara umum dan

akhlak terpuji yang dikhususkan kepada Allah SWT, telah kita ketahui

bersama yang dijelaskan secara terperinci di atas. Secara lebih dalam,

akhlak terpuji kepada Allah SWT, di atur juga di dalam hadits-hadits

Rasulullah SAW. Di dalam pembahasan ini akan di bahas sebagian hadits-

hadits yang berkaitan dengan akhlak terpuji kepada Allah SWT, yaitu

sebagai berikut.

a. Taubat

Kata taubat dalam bahasa arab merupakan mashdar dari

kalimat “taba-yatubu-taubatan” yang artinya kembali3. Taubat adalah

amalan seorang hamba untuk tidak mengulangi segala bentuk

perbuatan kesalahan yang telah dilakukan dan menyesalinya, serta

kembali ke jalan Allah SWT, untuk melaksanakan segala perintah-

Nya.

Di dalam suatu hadits dikatakan bahwa :


2
Ahmad Dimyathi Badruzzaman, Panduan Kuliah Agama Islam, (Bandung: Pustaka setia,
2004), h. 62.
3
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Press, 2010),h. 197.

4
: ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْـو ُل‬
ُ ‫اهللا َصىَّل‬
ِ ‫ـول‬ُ ‫ َسـ ِم ْع ُت َر ُس‬: ‫هللا َع ْن ٌه قَا َل‬
ٌ َ ‫َو َع ْن َأيِب ه َُر ْي َر َة َريِض‬

)‫ (رواه البخاري‬.ً‫اهللا َوَأ ُْتو ُب ِإ لَ ْي ِه يِف الْ َي ْو ِم َأ ْكرَث َ ِم ْن َس ْب ِعنْي َ َم َّرة‬ ِ ‫َو‬
َ ‫اهللا إ يّن َأَل ْس َت ْغ ِف ُر‬

Artinya :

Abu Hurairah r.a, berkata : “Saya telah mendengar Rasulullah

SAW, bersabda : Demi Allah! Sesungguhnya saya membaca istighfar

(meminta ampun) dan bertaubat kepada Allah setiap hari lebih dari

tujuh puluh kali”. (HR Bukhori)4

Di dalam hadits lain dijelaskan bahwa :

‫ اَي َأهُّي َا‬: َ ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل‬


ُ ‫اهللا َصىَّل‬
ِ ‫ـول‬ ٌ َ ‫َو َع ِن اَألغَ ّ ِر ْب ِن ي ََس ٍار َالْ ُم ْزيِن ِ ّ َريِض‬
ُ ‫ قَال َر ُس‬: ‫هللا َع ْن ٌه قَا َل‬

)‫ (رواه مسمل‬.‫اهللا َو ْاس َت ْغ ِف ُرو ُه فَ يِّن ْ َأت ُْو ُب يِف الْ َي ْو ِم ِمئَ َة َم َّر ٍة‬
ِ ‫النَّ ُاس ت ُْوبُـوا ىَل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬

Artinya :

Al-Agharr bin Yasar Al-Muzany r.a, berkata : “Rasulullah

SAW, bersabda : Hai sekalian manusia, bertaubatlah kamu kepada

Allah, dan istighfarlah (meminta ampun) kepada-Nya, maka sungguh

saya bertaubat istighfar tiap hari seratus kali”. (HR Muslim).

Dari kedua hadits di atas, kita mendapatkan pelajaran bahwa

manusia adalah makhluk yang penuh kekhilafan dan kesalahan. Oleh


4
H. Salim Bahreisj, Tarjamah Riadhus Shalihin I, (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1986), h. 24.

5
karena itu, Rasulullah SAW, mengajarkan bahwa di setiap harinya

untuk selalu bertaubat kepada Allah SWT.

b. Sabar

Sabar (al-shabru), menurut bahasa adalah menahan diri dari

keluh kesah. Ada yang berpendapat, asal kata sabar adalah keras dan

kuat. Ada pula yang berpendapat, sabar itu diambil dari kata

mengumpulkan, memeluk, atau merangkul. Sebab, orang yang sabar

itu yang merangkul atau memeluk dirinya dari keluh-kesah.

Al-Ghazali memberikan definisi tentang sabar, bahwa sabar

adalah kata lain dari keteguhan pendorong agama dalam melawan

hawa nafsu. Pendorong hawa nafsu yang dikatakan tersebut ialah

mendorong orang malas mengerjakan ketaatan, cenderung melakukan

perbuatan yang dilarang atau keluh-kesah ketika mendapat ujian.5

Sabar merupakan sikap seseorang terhadap suatu peristiwa yang

dihadapinya. Peristiwa tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah ujian

yang diberikan Allah SWT, kepada manusia, seperti sabda Rasulullah

SAW, dibawah ini:

5
Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, Keistimewaan Akhlak Islam, (Bandung: Pustaka
Setia, 2006), h. 342-343.

6
ُ ‫ ي َ ُق ْــو ُل‬: ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَــا َل‬
‫اهللا‬ ُ ‫هللا َصىَّل‬
ِ ‫ َأ َّن َر ُســو َل‬: ‫هللا َع ْن ٌه‬
ٌ َ ‫ــن َأيِب ْ ه َُريْ َــر َة َريِض‬
ْ ‫َو َع‬

ْ ‫ َمــا ِل َع ْبــ ِدي الْ ُم ْـؤ ِم ِن ِع ْنــ ِدي َج َـزا ٌء إ َذا قَ َبــضْ ُت َصــ ِفيَّ ُه ِم‬: ‫تَ َعــاىَل‬
‫ــن َأ ْهـلِ الـدُّ نْ َيا ثُ َّــم‬

)‫ َ(ر َوا ُه الْ ُبخ َِاري‬.‫ا ْحتَ َـس َب ُه اَّل الْ َجنَّــ ُة‬
‫ِإ‬

Artinya :

Abu Hurairah r.a. berkata : “Rasulullah SAW, bersabda : Allah

Ta’ala berfirman : Tiada pembalasan bagi seorang hamba-Ku yang

telah Saya ambil kembali kekasihnya, kemudian orang itu

mengharapan pahala dari pada-Ku selain dari pembalasan dosa.”

(HR Bukhari).

Hadits di atas merupakan sikap kita sebagai hamba terhadap

Allah ‘Azza wa Jalla dalam menerima musibah dengan diambilnya

kembali seorang hamba untuk meninggalkan dunia, kemudian orang

lain, baik keluarga maupun kerabatnya dengan kelapangan hati dan

bersabar atas musibah tersebut, serta mengharapkan pahala dari Allah

SWT.

Di hadits lain dijelaskan bahwa :

7
‫ َّن‬: ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْو ُل‬
ُ ‫اهللا َصىَّل‬ ُ ‫ َسـ ِم ْع ُت َر ُسـو َل‬: ‫هللا َع ْن ُه قَا َل‬ ُ َ ‫َو َع ْـن َأن َ ٍـس َريِض‬
‫ِإ‬
‫ (رواه‬.‫ َذا ابْ َتلَ ْي ُت َع ْب ِدي حِب َ ِب ْيبَتَ ْي ِه فَ َصرَب َ َع َّوضْ ُت ُه ِمهْن ُ َما اجلَنَّ َة ُي ِريْدُ َع ْين َ ْي ِه‬: ‫اهللا قَــا َل‬
َ
‫ِإ‬
)‫البخاري‬

Artinya :

Anas r.a. berkata : “Saya telah mendengar Rasulullah SAW,

bersabda : Allah telah berfirman : Apabila Saya menguji seorang

hamba-Ku dengan buta kedua matanya, kemudian ia sabar, maka

Saya akan menggantikannya dengan syurga”. (HR Bukhori).

Kita harus menyadari bahwa hidup ini dipenuhi ujian maupun

cobaan. Namun ujian maupun cobaan tersebut bertujuan untuk

menentukan tingkat keimanan maupun kesabaran kita terhadap Allah

SWT. Kita harus yakin bahwa ujian dan cobaan tersebut dating dari

Allah SWT, dan menerima juga dengan penuh kesabaran. Karena

dibalik kesabaran menerima ujian dari Allah SWT, akan mendapat

balasan berupa syurga di akhirat kelak.

c. Taqwa

Taqwa adalah salah satu sikap terhadap Allah SWT, dalam

upaya untuk selalu melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi

segala larangan-larangan-Nya untuk selalu mendekatkan diri kepada

8
Allah SWT. Ali bin Abi Thalib menjelaskan bahwa orang-orang yang

bertakwa adalah orang-orang yang bijak bestari. Kebenaran

merupakan inti ucapan mereka, kesederhanaan merupakan pakaian

mereka, dan kerendahan hati mengiringi gerak gerik mereka6. Di

dalam suatu hadits dijelaskan :

َ ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ َك‬


ْ ‫ َاللّهُ َّم يِّن‬: ‫ـان ي َ ُق ْـو ُل‬ ُ ‫هللا َع ْن ُه َأ َّن النَّب َِّـي َصىَّل‬
ُ َ ‫َع ِـن ابْ ِـن َم ْـس ُعو ٍد َريِض‬
‫ِإ‬
)‫ (رواه مسمل‬. ‫َأ ْسـَأكُل َ الْهُدَ ى َوالتُّ َقى َوالْ َع َف َاف َوالْ ِغىَن‬

Artinya :

Abdullah bin Mas’ud r.a berkata : “Biasanya Nabi SAW,

berdo’a : Yaa Allah saya memohon kepada-Mu hidayah, jiwa

bertaqwa, kesopanan dan kekayaan”. (HR Muslim).

Dari hadits di atas, kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah

SAW, sangat berambisi untuk memiliki sikap dan karakter yang

bertaqwa kepada Allah SWT. Di dalam hadits lain, disebutkan bahwa :

‫اهللا َصىَّل‬ ُ َ ‫َع ْن َأيِب ُأ َما َم َة ُصدَ ّي ْب ِن جَع ْ اَل َن الْ َبـا ِهيِل ِ ّ َريِض‬
ُ ‫ َسـ ِم ْع ُت َر ُسـو َل‬: ‫هللا َع ْن ُه قَا َل‬

ْ ‫اهللا َو َصـلُّوا مَخ ْ َـسمُك ْ َو ُص ْـو ُموا َشـه َْرمُك‬


َ ‫ َات َّ ُقـوا‬: ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ خَي ْ ُط ُب يِف ِح َّج ِة الْ َودَاعِ فَ َقا َل‬
ُ

)‫ (رواه الرتمذي‬. ْ ‫َوَأد ُّْوا َزاَك َة َأ ْم َوالَمُك ْ َوَأ ِط ْي ُعوا َا َم َر َاءمُك ْ تَدْ ُخ ُل الْ َجنَّ َة َر ِبّمُك‬

6
Badri Khaeruman, Moralitas Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), h. 102-103.

9
Artinya :

Abu Umamah (Shuday) bin Adjlan Albahily r.a. berkata :

“Saya telah mendengar Rasulullah SAW, ketika berkhutbah di

Hajjatil-wada’ bersabda : Bertaqwalah kepada Allah, sholatlah lima

waktu, puasalah pada bulan Ramadhan, tunaikanlan zakat hartamu,

dan ta’atlah kepada pimpinanmu, niscaya kamu akan masuk syurga

yang disediakan oleh Tuhanmu”. (HR At-Tirmidzi).

Rasulullah SAW, sangat menganjurkan dan memerintahkan

ummatnya untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Sebab, bertaqwa

kepada Allah SWT, memiliki ganjaran pahala berupa syurga yang

disediakan-Nya.

d. Tawakkal

Tawakkal artinya berserah diri kepada Allah Tuhan semesta

alam secara bulat dan utuh. Kata-kata secara bulat dan utuh berarti

bahwa menyerahkan sesuatu kepada Tuhan dengan usaha terlebih

dahulu, kemudian menyerahkannya kepada Tuhan secara bulat dan

utuh7. Di dalam suatu hadits dijelaskan bahwa :

7
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Membentuk Akhlak (Mempersiakan Generasi Islami), (Bandung:
Pustaka Setia, 2001), h. 209.

10
‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْـو ُل لَ ْو َانَّمُك ْ‬
‫اهللا َصىَّل ُ‬ ‫ــن مُع َ َــر َريِض َ ُ‬
‫هللا َع ْن ُه قَــا َل ‪َ :‬سـ ِم ْع ُت َر ُسـو َل ُ‬ ‫َع ْ‬

‫الطــرْي َ تَغْــدُ ومِخ َ ًاصــا َوتَ ُر ُو ُح‬ ‫ــق ت ََولُّك ِ ـــ ِه لَ َ‬


‫ــــر َزقَمُك ْ َ َكــــ َما ي َ ْــر ُز ُق َّ‬ ‫تَ َت َو َّكلُ ْ‬
‫ــــو َن َعــىَل ِ‬
‫اهللا َح َّ‬

‫الرتمذي)‬ ‫ب َِطااًن ‪( .‬رواه‬

‫‪Artinya :‬‬

‫‪Dari Umar r.a, berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW,‬‬

‫‪bersabda : Andaikata engkau sekalian itu suka bertawakkal kepada‬‬

‫‪Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan memberikan‬‬

‫‪rezeki padamu sekalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada‬‬

‫‪burung. Pagi-pagi burung-burung pergi dengan perut kosong dan‬‬

‫‪sore-sore kembali dengan perut berisi”. (HR Tirmidzi).‬‬

‫‪Di dalam hadits lain dikatakan bahwa :‬‬

‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ‪َ :‬م ْن َقَـا َل‪,‬‬


‫اهللا َصىَّل ُ‬ ‫َع ْـن َأن َ ٍـس َريِض َ ُ‬
‫هللا َع ْن ُه قَـا َل ‪ :‬قَـا َل َر ُسـو َل ُ‬

‫اهللا َو َال َح ْـو َل َواَل قُ َّـو َة إ الَّ ب ِ‬


‫ِـاهللا يُ َق ُال‬ ‫ـت عَىَل ِ‬ ‫ي َ ْع ِنـي ‪َ :‬ذا خ ََر َج ِم ْن بَيْ ِت ِه ب ِْـس ِم ِ‬
‫هللا ت ََولَّك ُ‬
‫ِإ‬
‫لَـ ُه هُـ ِديْ َت َو ُك ِف ْي َت َو ُو ِق ْي َت َوتَنَ َّحى َع ْن ُه َّ‬
‫الش ْي َط ُان‪( .‬رواه أبـو داود والرتمـذي والنـسايئ‬

‫‪11‬‬
َّ ‫ ي َ ْع ِنـي‬: ‫ـول‬
‫الـش ْي َط َان‬ ُ ‫ َزا َد َأبُو د َُاو َد فَ َي ُق‬,‫ َح ِديْ ٌث َح َس ٌن‬: ‫ َوقَا َل الرُّت ْ ُم ْذ ُّي‬.)‫وغـريمه‬

َ ‫ ِل َـش ْي َط ِان آخ ََر َك ْي َف كَل َ ِب َر ُج ٍل قَدْ ُه ِد َي َو ُك ِف َي َو ُويِق‬.

Artinya :

Dari Annas r.a, berkata : “Rasulullah SAW, bersabda :

Barangsiapa yang mengucapkan, yakni ketika keluar dari rumahnya :

Dengan menyebut nama Allah, saya bertawakkal kepada Allah dan

tiada daya serta kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah SWT.

Maka kepada orang itu dikatakanlah : Engkau telah diberi petunjuk

dan dicukupi keperluanmu, jika telah diberi penjagaan, syaitanpun

menyingkir dari orang tersebut”.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Timidzi, Nasa’i serta lain-lainnya.

Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. Abu Dawud

menambahkan lalu berkata : “Bahwa syaitan yang satu berkata

kepada syaitan yang lainnya : “Bagaimana engkau dapat menggoda

orang yang telah diberi petunjuk telah dicukupi dan telah pula diberi

penjagaan”.

Dari kedua hadits di atas, kita sebagai hamba harus menyadari

akan kekuasaan Allah SWT, dalam memberikan kehendaknya kepada

manusia. Apabila kita menginginkan sesuatu hal, maka kita harus

12
berusaha memperolehnya dengan cara-cara yang baik. Selain itu harus

disertai dengan doa juga. Kemudian, setelah melakukan berbagai

usaha untuk memperolehnya, maka manusia harus menyerahkan

(bertawakkal) hasilnya nanti kepada Allah SWT, dan kita harus

menerima hasilnya.

Sebelumnya, kita harus mengingat bahwa “Tidak ada proses

yang mengkhianati hasil”, akan tetapi, apa yang kita katakan “baik”,

belum tentu baik di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, pentingnya

bertawakkal kepada Allah SWT, setelah berusaha memperoleh apa

yang kita inginkan, serta menerima hasil yang ditetapkan oleh Allah

SWT.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Akhlak terpuji kepada Allah adalah akhlak yang mulia dan terpuji khusus

kepada Allah SWT, serta sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Ada beberapa contoh akhlak terpuji kepada Allah SWT dan haditsya, antara

lain :

a) Taubat

: ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْـو ُل‬


ُ ‫اهللا َصىَّل‬
ِ ‫ـول‬ُ ‫ َسـ ِم ْع ُت َر ُس‬: ‫هللا َع ْن ٌه قَا َل‬
ٌ َ ‫َو َع ْن َأيِب ه َُر ْي َر َة َريِض‬

)‫ (رواه البخاري‬.ً‫اهللا َوَأ ُْتو ُب ِإ لَ ْي ِه يِف الْ َي ْو ِم َأ ْكرَث َ ِم ْن َس ْب ِعنْي َ َم َّرة‬ ِ ‫َو‬
َ ‫اهللا إ يّن َأَل ْس َت ْغ ِف ُر‬

14
Artinya :

Abu Hurairah r.a, berkata : “Saya telah mendengar Rasulullah SAW,

bersabda : Demi Allah! Sesungguhnya saya membaca istighfar (meminta

ampun) dan bertaubat kepada Allah setiap hari lebih dari tujuh puluh kali”.

(HR Bukhori).

b) Sabar

‫ َّن‬: ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْو ُل‬


ُ ‫اهللا َصىَّل‬ ُ ‫ َسـ ِم ْع ُت َر ُسـو َل‬: ‫هللا َع ْن ُه قَا َل‬ ُ َ ‫َو َع ْـن َأن َ ٍـس َريِض‬
‫ِإ‬
‫ (رواه‬.‫ َذا ابْ َتلَ ْي ُت َع ْب ِدي حِب َ ِب ْيبَتَ ْي ِه فَ َصرَب َ َع َّوضْ ُت ُه ِمهْن ُ َما اجلَنَّ َة يُ ِريْدُ َع ْين َ ْي ِه‬: ‫اهللا قَــا َل‬
َ
‫ِإ‬
)‫البخاري‬

Artinya :

Anas r.a. berkata : “Saya telah mendengar Rasulullah SAW,

bersabda : Allah telah berfirman : Apabila Saya menguji seorang hamba-Ku

dengan buta kedua matanya, kemudian ia sabar, maka Saya akan

menggantikannya dengan syurga”. (HR Bukhori).

c) Taqwa

15
َ ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ َك‬
ْ ‫ َاللّهُ َّم يِّن‬: ‫ـان ي َ ُق ْـو ُل‬ ُ ‫هللا َع ْن ُه َأ َّن النَّب َِّـي َصىَّل‬
ُ َ ‫َع ِـن ابْ ِـن َم ْـس ُعو ٍد َريِض‬
‫ِإ‬
)‫ (رواه مسمل‬. ‫َأ ْسـَأكُل َ الْهُدَ ى َوالتُّ َقى َوالْ َع َف َاف َوالْ ِغىَن‬

Artinya :

Abdullah bin Mas’ud r.a berkata : “Biasanya Nabi SAW, berdo’a :

Yaa Allah saya memohon kepada-Mu hidayah, jiwa bertaqwa, kesopanan dan

kekayaan”. (HR Muslim).

d) Tawakkal

ْ ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْـو ُل لَ ْو َانَّمُك‬


ُ ‫اهللا َصىَّل‬ ُ َ ‫ــن مُع َ َــر َريِض‬
ُ ‫ َسـ ِم ْع ُت َر ُسـو َل‬: ‫هللا َع ْن ُه قَــا َل‬ ْ ‫َع‬

‫الطــرْي َ تَغْــدُ ومِخ َ ًاصــا َوتَ ُر ُو ُح‬ َ َ‫ــق ت ََولُّك ِ ـــ ِه ل‬


َّ ‫ــــر َزقَمُك ْ َ َكــــ َما ي َ ْــر ُز ُق‬ ْ ُ‫تَ َت َو َّكل‬
ِ ‫ــــو َن َعــىَل‬
َّ ‫اهللا َح‬

)‫الرتمذي‬ ‫ (رواه‬. ‫ب َِطااًن‬

Artinya :

Dari Umar r.a, berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW,

bersabda : Andaikata engkau sekalian itu suka bertawakkal kepada Allah

dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki

padamu sekalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Pagi-

16
pagi burung-burung pergi dengan perut kosong dan sore-sore kembali

dengan perut berisi”. (HR Tirmidzi).

17

Anda mungkin juga menyukai