NPP : 31.0646
1. Jelaskan !
a. Perubahan sosial dari 3 persfektif sosiologi
Perubahan sosial dalam perspektif evolusionis : Dalam perspektif ini,
dikatakan bahwa perubahan manusia atau masyarakat senantiasa bergerak
maju (secara linear), tetapi ada beberapa hal yang tidak ditinggalkan sama
sekali dalam pola kehidupannya yang baru dan akan terus dibawa
meskipun hanya kecil sampai pada perubahan yang paling baru
Perubahan social dalam perspektif interaksionisme : perspektif ini
memusatkan perhatian pada interaksi antara individu dan kelompok,
terutama menggunakan simbol-simbol, antara lain tanda, isyarat, dan kata-
kata, baik lisan maupun tulisan
Perubahan social dalam perspektif konflik : Perspektif konflik memandang
masyarakat sebagai sesuatu yang selalu berubah akibat dari dinamika
pemegang kekuasaan yang senantiasa berusaha memelihara dan
meningkatkan kedudukannya.
2. Jelaskan!
a. Definisi perilaku menyimpang
Perilaku menyimpang merupakan sebuah tindakan atau perilaku yang melanggar/
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang
menimbulkan usaha dari pihak berwenang dalam system itu untuk memperbaiki
perilaku penyimpangan tersebut.
3. Jelaskan !
a. Definisi kelas sosial dan ragam kelas sosial
Kelas sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat ke dalam suatu tingkatan
status kelas yang memiliki perbedaan sehingga para anggota setiap kelas secara
relatif memiliki status yang sama, dan para anggota kelas lain mempunyai status
yang lebih tinggi atau lebih rendah.. Adapun jenis kelas social ialah sebagai
berikut
1) Kelas borjuis
Pengelompokkan kelas ini dilihat dari besarnya modal dan kapital yang
dimiliki. Kelas ini biasanya untuk mereka yang memiliki tanah yang luas
dan memiliki alat untuk melakukan sebuah produksi atau bisa disebut
sebagai kelompok penguasa. Tanah yang dimiliki akan disewakan kepada
orang yang membutuhkan dan orang tersebut tinggal menerima uang
sewa. Contoh kelas borjuis ini tingkatan tertinggi dalam kelompok kelas
sosial. Misalnya adalah pemilik perusahaan besar disebuah negara.
2) Kelas menengah
Orang yang menjadi pejabat atau pegawai negeri dalam suatu negara.
Mereka termasuk kaum kapitalis, yang memiliki keinginan mengusai
kapital tertentu. Mereka telah memiliki gaji tetap atas pekerjaan yang
dimiliki. Kaum ini tidak terlalu kaya namun cukup terpandang. Untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka tidak merasa kekurangan.
Tigkat pendidikan yang dimiliki pasti lumayan tinggi dan menguasai
bidang tertentu. Misal, guru, pejabat pemerintahan, dan lain-lain.
3) Kelas Proletar
Kelompok sosial yang terendah dalam kelompok sosial ini. Mereka yang
tidak memiliki penghasilan tetap dan tidak memiliki tanah atau alat
produksi. Contoh kelas proleter ini pada umumnya merupakan kelompok
yang sering terabaikan. Mereka bahkan merasa kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya. Tempat tinggal kadang juga kurang layak. Misalnya
saja seperti buruh, pekerja pabrik, dan lain-lain.
Adapun macam kelas menurut beberapa ahli yang berada di Eropa, antara lain;
1) Kelas Puncak (Top Class)
Kelompok sosial yang memiliki kekayaan dalam jumlah yang banyak dan
sudah mampu memenuhi segala kebutuhan dengan baik. Status ini tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan namun dilihat dari segi kekayaan saja.
Biasanya orang di kelas puncak ini sudah pasti memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi. Contohnya saja seperti keluarga konglomerat,
pemilik perusahaan terbedar di suatu negara.
2) Kelas menengah
Kelas ini dibagi menjadi dua yaitu kelas menegah berpendidikan dan kelas
menengah ekonomi. Kelas menengah berpendidikan ialah mereka yang
berpendidikan tinggi namun kekayaan yang dimiliki tidak terlalu banyak.
Pendidikan menjadi penunjang tersendiri dalam melaksanakan peranny di
kelas sosial tertentu. Kelas menengah merupakan kelas ekonomi yang
memiliki jumlah kekayaan cukup banyak dengan tanda memiliki sebuah
perusahaan atau bekerja menjadi tenaga ahli dalam sektor tertentu dan
profesional. Contoh, arsitek, ekonom handal dalam bidang analisis, guru,
pemilik perusahaan kecil, dan lain-lain.
3) Kelas Pekerja
Kelas untuk para pekerja tetap dengan gaji yang lumayan tinggi. Mereka
masuk kelas ini karena mereka telah memiliki penghasilan sendiri
walapun jumlahnya tidak sebanyak orang yang berada di kelas menengah.
Kelas ini juga untuk orang yang tidak berpendidika dan tidak
berpendidikan asal bekerja. Contohnya dalam hal ini seperti, pekerja
pabrik, karyawan perusahaan, pekerja dipercetakan, pekerja di pabrik, dan
lain-lain.
4) Kelas Bawah
Kelas untuk mereka yang tidak berpendidikan. Pendidikan rendah dan
tidak memiliki pekerjaan. Apabila dilihat dari harta kekayaan mereka yang
tergolong miskin dan menghandalkan bantuan dari pemerintah yang biasa
diberikan kepada kelas ini. Contohnya saja berbagai jenis pengangguran,
buruh harian, buruh musiman, dan lain-lain.