Makalah PKN
Makalah PKN
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Amin Ya Rabbal’alamin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan ……………………………………………………… 3
1.1Latar Belakang ……………………………………………….. 3
2. Pembahasan ……………………………………………………… 5
2.1 Kewaspadaan Nasional ………………………………………... 5
2.1.1 Pengertian Kewaspadaan Nasional …………………… 5
2.1.2 Fungsi Kewaspadaan Nasional ………………………….. 5
2.2 Bela Negara ………………………………………………. 6
2.2.1 Pengertian Bela Negara …………………………………. 6
2.2.2 Unsur Dasar Bela Negara …………………………………. 6
2.2.3 Dasar Hukum ………………………………………... 7
2.2.4 Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara ……. 10
3. Penutup …………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kewaspadaan nasional dan bela negara sangat penting untuk dipelajari oleh
semua warga negara, saat ini banyak warga negara yang kurang memperhatikan
pengaruh luar yang masuk, tidak dapat kita sadari bahwa pengaruh itu
membawa perubahan pada tatanan nilai di Indonesia. Euforia reformasi telah
menjadikan kehidupan nasional Indonesia salah arah, kebablasan, kehilangan
kompas, dan mengabaikan kewaspadaan nasional dari berbagai bentuk ancaman
yang menghadangnya. Kondisi seperti ini dirasakan sudah lebih dari satu dasa
warsa ditengah hirup pikuk, kebisingan dan kegaduhan demokratisasi.
3
Oleh sebab itu penulis membuat makalah yang berjudul “Kewaspadaan
Nasional dan Bela Negara” . hal ini dimaksud agar kita lebih bias memahami
sejauhmana kewaspadaan nasional dan bela Negara diterapkan di Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kewaspadaan Nasional
2.1.1 Pengertian Kewaspadaan Nasional
kewaspadaan nasional adalah kualitas kesiapan dan kesiagaan yang dimiliki
olehbangsa indonesia untuk mampu mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan
melakukan aksipencegahan terhadap berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman
terhadap NKRI.Kewaspadaan nasional juga bisa diartikan dengan suatu sikap
dalam hubungannya dengannasionalisme yang dibangun dari rasa peduli dan tanggung
jawab seorang warga negaraterhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dari suatuancaman.Terdapat tingkatan/strata sikap waspada, yaitu :
1.kewaspadaan individu
2.kewaspadaan keluarga
3.kewaspadaan kelompok
4.Kewaspadaan RT/RK/RW
5.Kewaspadaan lurahan
6.kabupaten/otonomi daerah
7.kewaspadaan propinsi
8.kewaspadaan nasional.
5
5.Melindungi rakyat dari berbagai bencana (alam, kesengajaan, lalai) termasuk perlindungan
hak-hak rakyat.
Hubungan Kewaspadaan nasional tidak terlepas dari paradigma nasional.
Paradigmanasional adalah pola nasional yang digunakan dalam menjalankan
sistem kehidupan nasional.Segala permasalahan nasional harus didudukkan dalam
kerangka paradigma nasional sebagai komitmen bangsa dan negara dalam menjalankan
kehidupan nasionalnya.
7
"memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara
secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan bela
negara secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk
mempertahankan negara kesatuan republik indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara".
10
kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik-cabik oleh bangsa
lain/dengan adanya bela negara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara
penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika. Sikap bela negara
terhadap bangsa Indonesia merupakan kekuatan Negara Indonesia bagi proses
pembangunan nasional menuju tujuan nasional dan merupakan kondisi yang
harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat
berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan
nasional yang sesuai dengan karakterristik bangsa Indonesia. Dengan adanya
kesadaran akan bela negara, kita harus dapat memiliki sikap dan prilaku yang
sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap
cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan
Negara lebih meyakini dan lebih dalam.
Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak
mungkin kita tunjukan sikap bela negara yang bersifat keras seandainya situasi
keamanan nasional terkendali.
Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah
satu sikap bela negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan
lain sebagainya. Bahkan menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh
Dharma Oratmangun atau mengenang hari bela negara yang jatuh pada tanggal
19 Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2006 adalah salah satu bentuk bela negara sekala kecil.
Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak
dan kewajiban sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya
ada konprontasi atau intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya
11
bahkan dengan mengangkat senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara
dalam diri kita sudah terlatih dan terbiasa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Dwiyono, Agus dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Yudistira,
2006
http://hanalestary.blogspot.com/2012/05/makalah-kewarganegaraan-
bela-negara.html (diakses pada tanggal 26 Oktober 2013)
http://wahyudiputra26.blogspot.com/2012/10/makalah-bela-
negara_3787.html (diakses pada tanggal 26 Oktober 2013)
13