Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v9i2.15067
Received : January 2018; Accepted: November 2018; Published: December 2018
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari
perbedaan gaya kognitif dan gender. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Tempat
penelitian ini yaitu SMA Negeri 3 Merauke. Subjek penelitan ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Merauke yang
terpilih melalui teknik purpossive sampling. Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan non tes sedangkan
instrumen pendukung yang digunakan adalah Group Embeded Figure Test (GEFT), Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah (TKPM), dan Pedoman Wawancara (PW). Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh, (1) subjek FD laki-laki mampu memecahkan masalah pada kat-
egori cukup, (2) subjek FD perempuan mampu memecahkan masalah pada kategori kurang, (3) subjek FI laki-laki
mampu memecahkan masalah pada kategori baik, dan (4) subjek FI perempuan mampu memecahkan masalah pada
kategori baik.
Abstract
This study aimed to describe students mathematic problem solving abilities in reviewed of cognitive styles
and gender. This research is descriptive qualitative method. Place of this research is SMA Negeri 3 Merauke.
The subject of this research is the students of grade XI SMA Negeri 3 Merauke the choosen selected through
purposive sampling technique. Technique of collected data in the form of test and non test technique while
supported instrument that used is Group Embeded Figure Test (GEFT), Problem Solving Test (TKPM), and
Interview Guidance (PW). Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and conclu-
sions. The results of the study were obtained, (1) the male FD subjects were able to solve problems in suffi-
cient categories, (2) the female FD subjects were able to problems in the less categories, (3) male FI subjects
were able to solve problems in either categories, and (4) female FI subjects were able to solve problems in
either categories.
memperluas hasil pemecahan masalah. Hal wa FI perempuan berada pada kategori baik.
tersebut juga didukung oleh Colomeischia Berdasarkan kesimpulan hasil pene-
(2014) yang menyebutkan bahwa siswa pe- litian, maka dapat dituliskan saran sebagai
rempuan lebih mampu memikirkan solusi berikut: (a) Guru merancang pembelajaran
secara holistik dan divergen. Kemampuan pe- secara variatif dengan memperhatikan karak-
mecahan masalah trigonometri subjek FI pe- teristik gaya kognitif dan gender agar siswa
rempuan berada dalam kategori baik. mampu meningkatkan kemampuan peme-
cahan masalah, matematika; (b) Guru dapat
mengembangkan strategi pembelajaran yang
SIMPULAN
menjangkau kemampuan pemecahan masa-
Profil kemampuan pemecahan masalah ma-
lah siswa dengan gaya kognitif dan gender
tematika ditinjau dari perbedaan gaya kogni-
yang berbeda dalam satu komunitas belajar;
tif dan gender dapat dideskripsikan sebagai
(c) Siswa dapat mengenali gaya kognitif yang
berikut: (a) Kemampuan pemecahan masalah
dimilikinya dan menggunakan sarana belajar
subjek FD laki-laki pada tahap memahami dan
yang tepat untuk memecahkan masalah ma-
perencanaan penyelesaian masalah tergolong
tematika.
baik. Namun, pada tahap pemecahan masa-
lah dan pengecekan solusi subjek FD laki-laki
DAFTAR PUSTAKA
cenderung berpikir impulsif sehingga men- Arifin, S., Rahman, A., & Asdar. (2015). Profil Pemeca-
galami kesalahan prosedur. Secara umum, han Masalah Matematika Siswa Ditinjau Dari
kemampuan pemecahan masalah subjek FD Gaya Kognitif dan Efikasi Diri Pada Siswa Kelas
laki-laki berada pada kategori cukup; (b) Pada VII Unggulan SMPN 1 Watampone. Jurnal Daya
Matematis, 3(1), 20-29.
tahap memahami masalah subjek FD perem-
Benolken, R. (2014). Gender and Giftednes Spesifik Dif-
puan mengalami kesulitan dalam memvisu- ferences in Mathematical Self-Concepts, Attri-
alisasikan masalah. Keterampilan matematis butions and Interests. Procedia Social and Behav-
yang dimiliki subjek FD perempuan kurang ioral Science, 174, 464-473.
menunjang dalam mendeskripsikan rencana BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Stuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
pemecahan masalah. Pada tahap penyele- Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional
saian masalah, subjek FD perempuan lebih Pendidikan.
banyak berpikir spekulatif tanpa didasari kon- Colomeischia. (2014). The Student Emotional Life and
sep yang tepat. Secara umum, kemampuan Their Attitude Toward Mathematics Learning.
Procedia Social and Behavioral Science, 180, 744-
pemecahan masalah subjek FD perempuan
750.
berada pada kategori kurang; (c) Subjek FI Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik.
laki-laki memahami dan merencanakan pe- Bandung: Rosda.
mecahan masalah dengan baik. Tahapan pe- Dewanti, S. S. (2011). Menembangkan Kemampuan Ber-
mecahan masalah diuraikan secara sistematis pikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Matematika
Sebagai Calon Pendidik Karakter bangsa Melalui
dan terurut disertai ketelitian perhitungan. Pemecahan Masalah. Prosiding seminar Nasional
Prosedur pemecahan masalah diselesaikan Matematika (pp. 29-37). Surakarta: Universitas
dengan tepat, namun belum mampu diseles- Negeri Surakarta.
aikan menggunakan prosedur alternatif. Se- Fauziah, A. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemaha-
man dan Pemeacahan Masalah Matematika
cara umum, kemampuan pemecahan masa-
Siswa SMP Melalui Strategi REACT. Forum Pen-
lah subjek FI laki-laki berada pada kategori didikan, 30(1), 1-13.
baik; dan (d) Kemampuan memahami masa- Haloho, S. H. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan
lah subjek FI perempuan dinyatakan dalam Masalah Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Pada
notasi matematis dengan simbol gaya bahasa Model Pembelajaran Missouri Mathematics Proj-
ect (Doctoral dissertation, Universitas Negeri
sendiri. Perencanaan pemecahan masalah di- semarang).
lakukan dengan menguraikan bentuk komp- Hoang, T. N. (2008). The Effects of Grade Level, Gender,
leks ke dalam bentuk yang lebih sederhana. and Ethnicity on Attitude and Learning Environ-
Pemecahan masalah dilakukan secara teliti ment In Mathematics in High School. Interna-
tional Electronic Journal of Mathematics Educa-
dan menggunakan prosedur alternatif. Secara
tion, 3(1), 47-59.
umum, kemampuan pemecahan masalah sis- Istiqomah, N. & E.B. Rahaju. (2014). Proses Berpikir
UNNES JOURNALS
148 Andi Saparuddin Nur, Markus Palobo, Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa...
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dalam and Can Do – Student Performance in Mathemat-
Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Ber- ics, Reading and Science Volume I. PISA: OECD
dasarkan Gaya Kognitif pada Materi Bangun Publishing.
Ruang Sisi Lengkung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualita-
Matematika, 3(2), 144-149. tif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Kheirzaden, S. & Kassaian, Z. 2011. Field-dependence/ Ulya, H. (2015). Hubungan Gaya Kognitif dengan Ke-
independence as a Factor Affecting Performance mampuan Pemecahan Masalah Matematika
on Listening Comprehension Sub-skills: the Case Siswa. Jurnal Konseling Gusjigang, 1(2).
of Iranian EFL Learners. Journal of Language Upu, H. (2003). Problem Possing dan Problem Solving
Theaching and Research, 2(1), 188-195. dalam Pembelajaran Matematika. Bandung:
Nasrullah, A., & Marsigit. (2016). Keefektifan Problem Pustaka Ramadhan.
Posing dan Problem Solving Ditinjau dariK- Vendiagrys, L., Junaedi, I., & Masrukan. (2015). Analisis
etercapaian Kompetensi, Metode, dan Sikap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Matematis. Phytagoras: Jurnal Pendidikan Soal Setipe TIMSS Berdasarkan Gaya Kognitf
Matematika, 11(2), 123-135. Siswa Pembelajaran Model Problem Based
National Council of Teacher Mathematics (NCTM). Learning. Unnes Journal of Mathematics Educa-
(2000). Principle and Standards for School Math- tion Research, 4(1), 34-41.
ematics. Reston: NCTM. Wulandari. (2016). Eksperimentasi Model Pembela-
Ngilawajan, D. A. (2013). Proses Berpikir Siswa SMA jaran Survey, Question, Read, Recite, Review
dalam Memecahkan Masalah Matematika Ma- (SQ3R) dan SQ4R ditinjau dari Jenis Kelamin dan
teri Turunan Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Gaya Kognitif. Jurnal Elektronik Pembelajaran
Dependent dan Field Independent. Pendagogia, Matematika, 4(1), 34-47
2(1), 71-83. Yumiati. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Berba-
Nur, A.S. Rahman, A. (2013). Pemecahan Masalah sis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan
Matematika sebagai Sarana Mengembangkan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP N 9
Penalaran Formal Siswa Sekolah Menengah Per- Pamulung. Prosiding Seminar Nasional Matema-
tama. Jurnal Sainsmat, 1(2), 84-92. tika dan Pendidikan Matematika, (pp. 189- 195).
OECD. (2014). PISA 2012 Results: What Students Know Bandung.
UNNES JOURNALS