DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
AK18P
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan zaman manusia telah beradaptasi dengan
lingkungannya. Perubahan ini juga mempengaruhi pola gaya hidup mereka,
membawa dampak yang positif ataupun negatif. Setiap perubahan ini
mengindikasikan bahwa manusia untuk menunjukkan jati diri atau
eksistensinya akan nampak dari akhlak dan perilakunya.
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas,
minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk
merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan kebiasaan atau adat
yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku dan akan membentuk pola
perilaku tertentu. Perubahan yang paling dominan terjadi pada kalangan
remaja. Remaja selalu antusias terhadap hal yang baru, dengan arus
perkembangan zaman yang serba modern sehingga mempengaruhi pola pikir
yang terlihat selalu ingin instan.
Remaja cenderung menginginkan hidup mewah, bersenang-senang,
berfoya-foya, bergaya hidup secara berlebihan mementingkan pergaulan dan
percintaan yang menuju ke dalam seks bebas. Kecenderungan tersebut sering
diistilahkan sebagai gaya hidup hedonis. Remaja sering tidak berpikir
panjang terhadap risiko dari setiap keputusan mereka dalam beradaptasi
dengan lingkungannya sehingga banyak yang terjerumus dalam gaya hidup
hedonis. Remaja berjuang untuk memperoleh kebebebasan, tetapi mereka
juga ingin memperoleh pijakan rasa aman dan sering kali menunjukkan rasa
ingin tahu yang semakin dewasa terhadap dirinya serta lingkungan.1
Gaya hidup hedonis sangat menarik bagi remaja. Daya pikirnya sangat
luar biasa, sehingga dalam waktu singkat remaja mudah terpengaruh oleh
gaya hidup ini. Fenomena yang muncul ada kecenderungan untuk lebih
memilih hidup enak, mewah, dan serba kecukupan tanpa harus bekerja keras.
Titel “Remaja yang Gaul dan Funky” baru melekat bila mampu memenuhi
standar trend saat ini, yaitu minimal harus memiliki gadget, smartphone lalu
baju serta dandanan yang selalu mengikuti model. Beruntung bagi mereka
yang termasuk dalam golongan ekonomi kelas atas, sehingga dapat
memenuhi semua tuntutan kriteria tersebut. Akan tetapi bagi mereka yang
tidak mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan pintaslah yang akan
mereka tempuh.1
Pelaku hedonis apabila dibiarkan ini akan menjadi dampak negatif bagi
bangsa dan khususnya bagi kita yang beragama islam karena tentu
berbanding terbalik dengan syariat islam. Gaya hidup hedonis disebabkan
oleh akhlak manusia yang rendah, khususnya pada masa remaja. Oleh karena
itu, peran dan tugas syariat islam dihadapkan pada tantangan yang besar dan
kompleks akibat pengaruh dari gaya hidup hedonis remaja islam yang
mempengaruhi kepribadian akhlak orang islam.
Akhlak merupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam kehidupan,
bagaimanapun pandainya seorang siswa dan tingginya intelegensi siswa
harus dilandasi dengan akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur, maka
kelak akan mencerminkan kepribadian yang baik. Baik buruknya akhlak
seseorang akan terlihat pada perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut Ihwanul Muslimin aspek yang terpenting dalam
pendidikan adalah aspek kejiwaan atau akhlak karena akhlak merupakan
tonggak pertama untuk perubahan masyarakat.2
Menurut Imam Al Ghazali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan mudah, tidak
memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
Firman Allah SWT :
1
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam (Jakarta : PT. Rajawali Press, 2006),
hlm.165
2
Al Qardhawy,Yusuf, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al Banna,
(Jakarta : Bulan Bintang, 1980),hlm. 47
3
Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Darus Sunnah, 2002), hlm. 565
manusia, berupa pegangan hidup mengarah pada perbuatan atau akhlak serta
akan memberikan nilai positif bagi perkembangan anak. Dengan
ditanamkan ajaran islam tersebut, pola perilaku anak akan terkontrol
sehingga dapat mengurangi tindakan kriminalitas. Oleh karena itu, sangat
sesuai apabila ajaran-ajaran agama islam digunakan untuk menuntun
manusia dalam kehidupan, baik hablun minallah (hubungan manusia dengan
Allah) ataupun hablun minannas (hubungan manusia dengan manusia
maupun dengan alam sekitarnya).
Membina akhlak sejak dini sama artinya dengan memberikan sumbangan
yang besar bagi masa depan penerus generasi bangsa yang lebih baik.
Sebaliknya, membiarkannya terjerumus ke dalam perbuatan yang tersesat,
berarti bangsa dan negara terjerumus ke dalam jurang kehancuran.
Pembinaan akhlak pada remaja juga berguna bagi yang bersangkutan, karena
dengan cara demikian masa depan kehidupan mereka akan penuh harapan
yang menjanjikan yaitu memiliki akhlak yang luhur. Untuk itu pembentukan
atau pembinaan akhlak tidak bisa secara langsung atau instan tetapi melalui
proses atau bertahap sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan, agar
dapat menjadi insan yang berakhlak mulia (Akhlakul Karimah).
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat fenomena diatas, pembahasan ini akan difokuskan pada
perumusan masalah tentang Gaya Hidup Hedonisme dan Menanggulangi
Gaya Hidup Hedonisme melalui Syariat Islam.
Dari pernyataan tersebut, secara rinci dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa itu hedonisme ?
2. Kapan dan dimana mulainya perkembangan hedonisme yang membawa
dampak negatif bagi remaja atau masyarakat sekitar ?
3. Bagaimana gaya hidup dan budaya hedonisme di kalangan remaja atau
masyarakat?
4. Mengapa gaya hidup hedonisme dapat terjadi? Apa saja faktor yang
menyebabkan seorang manusia menjadi hedonis?
5. Apa dampak negatif dari gaya hidup hedonis?
6. Bagaimana peran agama islam dalam upaya penanggulangan gaya hidup
hedonisme melalui penerapan syariat islam?
7. Bagaimana cara mengatasi budaya hedonisme pada diri sendiri atau
lingkungan sekitar ?
1. Pengertian Hedonisme
Hedo berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesukaan,
kesenangan atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran filsafat
yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah
mencari kesenangan (hedone) yang bersifat dunia. Berpandangan pada
teori ini apabila menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia
cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan
kesenangan daripada yang mengakibatkan kesulitan, penderitaan dan
keseimbangan.4
Hedonisme adalah suatu paham yang tujuan utamanya adalah
memandang kehidupan untuk meraih kesenangan dan kenikmatan hidup.
2. Perkembangan Hedonisme
Kuswandono menyatakan bahwa hedonisme adalah paham
sebuah aliran filsafat dari Yunani dan tujuan paham aliran ini yaitu
untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak
mungkin dalam kehidupan di dunia. Hedonisme awalnya memiliki arti
yang positif. Penganut paham ini menjalani kegiatan-kegiatan seperti
puasa, hidup miskin, bahkan menjadi pertapa untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati. Hedonis mengalami pergeseran ke arah yang
negatif setelah kekaisaran Romawi menguasai seluruh Eropa dan
Afrika. Paham ini mengalami pergeseran dengan semboyan baru yaitu
carpe diem (raihlah kenikmatan sebanyak mungkin selagi kamu hidup).
Kebahagiaan hanya diartikan sebagai kenikmatan tanpa mempunyai arti
yang mendalam sehingga pemahaman hedonis telah mengedepankan
kebahagiaan diganti dengan kenikmatan. Kebahagiaan dan kenikmatan
mempunyai arti yang berbeda. Kenikmatan cenderung lebih bersifat
4
Purwanto, Ngalim, Psikologi Perkembangan sebagaimana dikutip Baharuddin,
Pendidikan dan Psikologi Perkembangan ( Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010), hlm. 50
duniawi daripada rohani, kenikmatan hanya mengejar hal-hal yang
bersifat sementara dan masa depan dianggap tidak penting.
5
Eriyanti, Mega Yuni, Hubungan Antara Intensitas Menonton Sinetron
Percintaan Remaja dengan Gaya Hidup Hedonis
(http:www.jurnalpendidikanbudayahedonis.co.id)
produk manusia diarahkan ke penikmat seksual. Pergaulan seks bebas
adalah datangnya dari paham hedonisme ini.6
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Hedo berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan
atau kenikmatan. Gaya hidup hedonis adalah pola hidup seseorang dalam
menjalani hidupnya yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini yang
mengarah kepada pencarian kesenangan dan kenikmatan hidup yang
berlebihan serta menghindari penderitaan yang bersifat duniawi dan
sementara.
Hedonisme dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, eksternal dan internal.
Gaya hidup hedonis sangat bertolak belakang dengan ajaran agama islam
yang telah diatur oleh Allah dan rasul-Nya melalui Al-Quran dan As-Sunnah.
Prinsip gaya hidup islam yaitu berniat untuk ibadah karena Allah, halal, tidak
berlebihan, dan sesuai kemampuan. Cara menjauhkan diri dari sikap
hedonisme yaitu menanamkan pendidikan agama yang berisi tatanan hidup
yang sesuai dengan Al-Quran, selalu mengingat bahwa kehidupan di dunia
hanya sementara, menerapkan pola hidup sederhana, senantiasa mempunyai
rasa syukur akan nikmat yang diberikan Allah, harus bisa membedakan mana
barang yang benar-benar dibutuhkan dan barang-barang yang diinginkan
namun tidak di perlukan.
B. SARAN
Hedonisme merupakan kebiasaan yang dilarang dalam ajaran islam,
untuk dapat menjadi muslim yang baik kita harus menjauhi bahkan
meninggalkan kebiasaan gaya hidup hedonisme. Sesuatu yang dilarang Allah
sudah pasti tidak baik yang akan menimbulkan dampak negatif untuk kita.
Hedonisme tidak akan memberikan kepuasan dan kebahagian abadi. Budaya
hedonisme akan merusak kaum muslimin jika tidak dapat menghindari dan
menyadarinya. Kita harus lebih selektif lagi dalam dalam memilih teman dan
pada pergaulan di masa sekarang. Pastikan pada diri masing-masing untuk
selalu mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya. Memegang teguh
panduan hidup pada Al-Qur’an dan Hadist.
C. REFERENSI
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam (Jakarta : PT. Rajawali Press,
2006), hlm.165
Al Qardhawy,Yusuf, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al Banna,
(Jakarta : Bulan Bintang, 1980),hlm. 47
Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Darus Sunnah, 2002), hlm. 565
Purwanto, Ngalim, Psikologi Perkembangan sebagaimana dikutip
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan ( Yogyakarta: Ar Ruzz
Media, 2010), hlm. 50
Eriyanti, Mega Yuni, Hubungan Antara Intensitas Menonton Sinetron
Percintaan Remaja dengan Gaya Hidup Hedonis
(http:www.jurnalpendidikanbudayahedonis.co.id)
https://fatonikeren.blogspot.com/2016/06/hedonisme.html?m=1
https://www.academia.edu/5114522/Hedonisme
https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/bahaya-hedonisme-dalam-islam