Uji Daya Hambat Ekstrak Buah Pala (Myristica Fragrans Houtt) Terhadap Bakteri Penyebab Periodontitis Porphyromonas Gingivalis Secara in Vitro
Uji Daya Hambat Ekstrak Buah Pala (Myristica Fragrans Houtt) Terhadap Bakteri Penyebab Periodontitis Porphyromonas Gingivalis Secara in Vitro
Uji daya hambat ekstrak buah pala (myristica fragrans Houtt) terhadap
bakteri penyebab periodontitis porphyromonas gingivalis
secara in vitro
1
Pricillia T. Kaawoan
2
Jemmy Abidjulu
2
Krista V. Siagian
1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedeokteran
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedeokteran
Email: pricillia_kaawoan@yahoo.com
Abstrak: Penyakit periodontal berawal dari penumpukan plak yang mengandung kumpulan
bakteri. Bakteri yang paling banyak ditemukan yaitu bakteri Porphyromonas gingivalis yang
menyebabkan penyakit periodontitis. Terdapat beberapa cara untuk mengobati periodontitis,
salah satunya dengan penggunaan bahan alami. Pala (Myristica fragrans Houtt) memiliki
kandungan minyak atsiri, saponin, dan alkaloida yang diketahui berefek antibakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya daya hambat ekstrak buah pala terhadap
bakteri penyebab periodontitis Porphyromonas gingivalis. Jenis penelitian ini ialah
eksperimental laboratorik secara in vitro dengan post test only control group design. Metode
pengujian yang digunakan yaitu modifikasi Kirby-bauer menggunakan sumuran. Sampel
buah pala diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Bakteri
Porphyromonas gingivalis yang digunakan dalam penelitian ini dikirim dari Universitas
Hasanuddin Makassar yang telah diremajakan di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi
FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian mendapatkan zona hambat
ekstrak buah pala sebesar 13,5 mm. Simpulan: Ekstrak buah pala (Myristica fragrans
Houtt) mempunyai daya hambat terhadap bakteri penyebab periodontitis Porphyromonas
gingivalis.
Kata kunci: pala (Myristica fragrans Houtt), zona hambat, periodontitis, porphyromonas
gingivalis
111
Kaawoan, Abidjulu, Siagian: Uji daya hambat...
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar berikutnya diisi obat metronidazol dengan
(Riskesdas) di Indonesia 2013 masalah pelarut akuades sebagai kelompok kontrol
kesehatan gigi dan mulut masih tergolong positif dan 5 sumur lainnya diisi dengan
tinggi.1 Penyakit gigi dan mulut terutama akuades sebagai kelompok kontrol negatif.
penyakit periodontal berawal dari Media Brain Heart Infusion Broth
penumpukan plak dan bakteri yang paling (BHI-B) digunakan untuk suspensi uji
banyak ditemukan ialah Porphyromonas bakteri yang disamakan dengan standar
gingivalis.2 kekeruhan McFarland. Kekeruhan ini
Periodontitis yaitu infeksi gusi yang dipakai sebagai standar suspensi bakteri uji.
dapat menyebabkan kerusakan pada Kontrol positif dibuat dengan mengguna-
jaringan lunak dan tulang penyangga.3 kan sediaan bubuk obat metronidazole yang
Periodontitis akan mengakibatkan adanya dicampur dengan pelarut akuades hingga
gigi goyang, pergeseran gigi hingga homogen. Kontrol negatif yang digunakan
tanggalnya gigi-geligi.2 Banyak cara yang yaitu akuades.
dilakukan untuk mengobati penyakit Pengamatan dilakukan setelah 24 jam
periodontitis Salah satunya dengan masa inkubasi. Zona bening yang terbentuk
tanaman alami yaitu pala (Myristica di sekitar sumur diukur diameter vertikal
fragrans Houtt).4 Pala mempunyai prospek dan diameter horizontal dengan satuan
yang baik karena selalu dibutuhkan, baik millimeter (mm) dengan menggunakan
dalam industri makanan, minuman, obat- mistar. Data perhitungan hasil diameter
obatan dan lain-lain. Keperluannya yang zona hambat pada setiap bahan coba diukur
lebih spesifik yaitu pala dapat dibuat melalui nilai rata-rata.
sebagai bahan antibakteri.5
Minyak atsiri dan saponin merupakan HASIL PENELITIAN
zat yang terkandung sebagai antibakteri Pertumbuhan bakteri terlihat
pada pala.6 Hasil fitokimia juga disekitaran sumur yang telah ditetesi
menyebutkan pala memiliki zat alkaloida ekstrak buah pala (Myristica fragrans
sebagai antibakteri.7 Berdasarkan hal di Houtt) dan pada sumur yang ditetesi obat
atas maka peneliti tertarik untuk melakukan metronidazole sebagai kontrol positif,
penelitian tentang uji daya hambat ekstrak sedangkan pada sumur yang ditetesi
buah pala terhadap bakteri penyebab akuades sebagai kontol negatif tidak telihat
periodontitis Porphyromonas gingivalis. pertumbuhan bakteri. Zona hambat yang
terbentuk dalam penelitian ini dapat dilihat
BAHAN DAN METODE PENELITIAN pada Gambar 1.
Jenis penelitian ini ialah eksperimental
laboratorik (true experimental) secara in
vitro dengan post test only control group
design. Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Ekstrak
FMIPA Universitas Sam Ratulangi pada
bulan April 2016. + -
Ekstrak buah pala (Myristica fragrans
Houtt) dilakukan maserasi dengan etanol
96%. Metode pengujian yang digunakan
ialah metode modifikasi Kirby-Bauer
dengan sumuran. Media MHA disediakan
sebanyak 5 cawan petri dengan 15 buah Gambar 1. Hasil diameter zona hambat
sumur. Lima sumur pertama yang sudah
terbentuk pada media agar di 5 cawan petri Perbandingan diameter zona hambat
diisi dengan larutan ekstrak buah pala ekstrak buah pala, metronidazole sebagai
(Myristica fragrans Hout). Lima sumur kontrol (+), dan akuades sebagai kontrol (–)
112
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 Nomor 2, Juli-Desember 2016
113
Kaawoan, Abidjulu, Siagian: Uji daya hambat...
114