Anda di halaman 1dari 25

Pertemuan 2

AGAMA DAN BUKTI ADANYA TUHAN

MATERI 1 – TM 2
M ATA K U L I A H P E N D I D I K A N A G A M A I S L A M

FA K U LTA S E K O N O M I D A N B I S N I S ( F E B ) P R O D I A K U N TA N S I
2018 – 2019

Dosen :
Muhammad Ridhwan, M.Ag
Pengertian Agama (1)

 KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS


 Sansekerta : A=tidak GAMA=kacau, kocar-kacir,
berantakan AGAMA=tidak kacau, tidak kocar-kacir,
tidak berantakan, atau adanya keteraturan dan
peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu.
 Latin: Religio, Religere= mengembalikan ikatan,
memperhatikan dengan saksama AGAMA adalah
tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau
memulihkan hubungannya dengan Ilahi.
 Arab: Din berasal dari kata dana yadinu dinan
berarti tatanan, sistem atau tatacara hidup. Jadi Din
berarti tatacara hidup.
Pengertian Agama (2)

 KONSEP AGAMA SECARA TERMINOLOGIS


 AGAMA : aturan atau tata cara hidup manusia
dalam hubungannya dengan Tuhan dan
sesamanya (Ensiklopedi Nasional Indonesia)
 AGAMA : ajaran atau sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Mengapa Manusia Beragama (1)

 Francisco J. Moreno : Sejarah agama berumur


setua dengan sejarah manusia. Tidak ada suatu
masyarakat yang hidup tanpa suatu agama
 Max Muller – Joachim Wach : Sejarah umat
manusia adalah sejarah agama. Agama
merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan
dan cintanya kepada Tuhan. Agama merupakan
cahaya, jiwa, dan kehidupan sejarah.
 Milton Yinger : Manusia memerlukan nilai-nilai
mutlak sebagai pegangan dan jawaban terhadap
persoalan hidup dan mati.
Mengapa Manusia Beragama (2)
 Mircea Eliade : Manusia adalah ‘Homo Religius’.
Manusia yang hidup dalam suatu alam yang sakral
dan penuh dengan nilai-nilai religius disebabkan
kehadiran ‘Yang Suci’.
 H.M. Rasyidi : Agama sebagai problem of
ultimate concern.
Fungsi Agama

1. Agama menyajikan dukungan moral dan


sarana emosional, pelipur lara, dan rekonsiliasi
di saat Manusia menghadapi ketidakpastian
dan frustasi.
2. Agama menyajikan sarana hubungan
transendental melalui amal ibadat, yang
menimbulkan rasa damai dan identitas baru
yang menyegarkan.
3. Agama memberikan standar nilai untuk
mengkaji ulang nilai-nilai.
Fungsi Agama

4. Agama mengesahkan, memperkuat, memberi


legitimasi dan mensucikan nilai dan norma
masyarakat.
5. Agama memberikan status atau identitas baru
dalam pertumbuhan dan siklus perkembangan
individual melalui berbagai krisis.
Manusia Tanpa Agama (1)

 Berbagai upaya dengan bermacam-macam cara


telah dilakukan untuk menolak agama sejak zaman
dahulu.
 Perkembangan sains di Eropa modern mendorong
para saintis untuk meninggalkan agama yang
mereka anut (Kristen).
 Agama dipandang sebagai penghalang
kemajuan/modernisasi.
Manusia Tanpa Agama (2)
 Dapatkah manusia terbebas dari yg gaib?
 Betulkah ada manusia yang tak percaya dengan
sesuatu yang gaib?
 Kenapa orang takut menabrak kucing?
 Kenapa orang takut dengan angka 13?
 Untuk apa upacara selamatan?
 Kenapa banyak orang pintar berhubungan
dengan paranormal?
 Apakah keyakinan seperti ini hanya ada pada
orang bodoh?
Fitrah Manusia Beragama (1)

 Fitrah beragama disebutfitrah munazalah yang


berfungsi menguatkan fitrah majbulah yang
ada pada diri manusia secara alamiah.

 Agama merupakan kelanjutan dari nature


manusia untuk mencari kebaikan dan
kebenaran.
Unsur-unsur Agama

1. Keyakinan (credial, aqidah), yaitu keyakinan akan


adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini pengatur dan pencipta alam.
2. Peribadatan (ritual, ibadah), yaitu tingkah laku
manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau
pengakuan dan ketundukannya.
3. Sistem nilai (value, sumber hukum, syari’at) yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia
lainnya atau alam semesta yang dikaitkan
dengan keyakinan tersebut.
Bukti Adanya Tuhan
Bukti Adanya Tuhan

 Video 1
Bukti Adanya Tuhan

 Video 2
Dalil Fitrah
15

Fitrah umat manusia


 QS. Al-A’raf [7] :172.
 QS. As Sajdah [32] :9

Siapakah ALLAH SWT?


 QS. Al-Hasyr [59] : 22 - 24
 QS. Al Hajj [22]:22-24
 QS. Yunus [10]:12 dan 22
Dalil Aqli
16

 Adanya ALLAH, bisa dibuktikan melalui perenungan diri


dan alam semesta dengan menggunakan akal, berpikir
menurut patokan cara berpikir (reasoning).

“Man arofa nafsahu faqod arafa Rabbahu.”


“He who knows himself, knows God.”

 Untuk lebih jelas lihat QS. an Nahl [16]:10-18


Dalil Naqli
17

 Manusia tetap memerlukan Dalil Naqli yang


bersumber dari al Qur’an dan Sunnah, untuk
membimbing manusia agar tidak mengingkari
ALLAH SWT (QS. Al-Hadiid [57]: 3; QS. Al-Rahman
[55]: 26-27; Qs. Asy Syura [42]: 11).
 ALLAH SWT mempunyai nama-nama yang disebut
asmaul husna dan sifat-sifat yang ada di dalam al
Qur’an (QS. al A’raf [7]: 180).
‫‪Belajar dari Pengalaman Teologis Nabi Ibrahim as‬‬
‫‪ Pendekatan Empiris‬‬
‫علَ ْي ِه اللَّ ْي ُل َرأَى ك َْو َكبًا قَا َل َهذَا َر ِبي فَلَ َّما أَفَ َل قَا َل ََل‬
‫‪ ‬فَلَ َّما َج َّن َ‬
‫أ ُ ِح ُّ‬
‫ب ْاْلَفِ ِل َ‬
‫ين‬
‫‪ Pendekatan Rasional‬‬
‫غا قَا َل َهذَا َر ِبي فَلَ َّما أَفَ َل قَا َل لَئِ ْن لَ ْم‬ ‫‪ ‬فَلَ َّما َرأَى ا ْلقَ َم َر بَ ِاز ً‬
‫َي ْه ِد ِني َر ِبي ََلَكُونَ َّن ِم َن ا ْلقَ ْو ِم ال َّ‬
‫ض ِال َ‬
‫ين‬
‫‪ Pendekatan Kritis‬‬
‫غةً قَا َل َهذَا َر ِبي َهذَا أ َ ْك َب ُر فَلَ َّما أَفَلَتْ قَا َل‬
‫س َب ِاز َ‬ ‫‪ ‬فَلَ َّما َرأَى الش َّْم َ‬
‫يَا قَ ْو ِم ِإنِي بَ ِري ٌء ِم َّما تُش ِْرك َ‬
‫ُون‬
‫‪ Pendekatan Intuitif‬‬
‫ت َو ْاَل َ ْر َ‬
‫ض َحنِيفًا َو َما‬ ‫اوا ِ‬
‫س َم َ‬ ‫ت َو ْج ِه َي ِللَّ ِذي فَ َ‬
‫ط َر ال َّ‬ ‫‪ِ ‬إنِي َو َّج ْه ُ‬
‫أَنَا ِم َن ا ْل ُمش ِْر ِك َ‬
‫ين‬
 Pengakuan dan penyerahan diri nabi Ibrahim a.s
pada Tuhan pencipta langit, bumi, matahari, bulan,
dan bintang adalah karena :
manusia terlahir dengan membawa
fitrah kesucian dan keimanan.

ُ‫وإذ أخذ ربك من بني أدم من ظهورهم ذريتَهم وأشهدهم على أنفسهم ألست‬
.)172:‫بربكم قالوا بلى شهدنا (اَلعراف‬
‫كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه (رواه‬
)‫البخاري‬
Esa
 Tauhid bukanlah mengesakan Allah, sebab diluar pengaruh
manusia, Allah esa karena dirinya semata
 Tauhid bukan pula mengakui keesaanNya, sebab Ia maha suci
dari setiap pengakuan dan pengingkaran
 Tauhid adalah menomorsatukan. Allah utama dalam bernafas
dan bekerja, Allah utama dalam tidur dan jaga. Lainnya nomor
dua
 Bagaimana tauhid men-SATU-kannya, kalau Allah mustahil
lebih dari tunggal adanya.
 Tauhid adalah menggerakkan diri pada yang Allah kehendaki
 Orang yg bertauhid tak bersedih oleh dunia, tak takut, dan tak
menjual diri ke alam fana
 Tauhid ialah menyesuaikan gerak dan tujuan kepada qudrah
dan iradah Tuhan. (Emha Ainun Nadjib, 1986)
Daftar Bacaan:
1. Prof. Dr. Nurhayati Djamas, M.A, et.all, Islam dan Realitas
Kontekstual, Jakarta: UAI Press, 2014
2. Prof. M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi al-Qur’an, Jakarta:
Paramadina, 1996
3. Prof. Fazlur Rahman, Tema Pokok Al Qur’an, Bandung: Pustaka,
1983
4. Prof. M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an, Bandung: Mizan,
1996
5. Prof. M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, Bandung Mizan,
2002
6. Jeffrey Lang, Berjuang untuk Berserah, Jakarta: Serambi, 2003
7. Daniel L. Pals, Seven Theories of Religion, Yogyakarta: IRCiSod,
2012
8. Drs. H. Achmad Gholib, MA, Study Islam, Jakarta: Faza Media, 2006
9. dll
 Paper diketik di kertas A4 dengan margin atas 3 cm,
bawah 3 cm, kiri 3 cm dan kanan 3 cm, dengan Font
Times New Roman ukuran 12, spasi 1.5, minimal 10
halaman
 Catatan kaki (footnote) menggunakan model Chicago
(Chicago Style)
 Susunan Penulisan:
1. Pendahuluan
2. Permasalahan
3. Pembahasan
4. Simpulan
 Pendahuluan berisi pengantar singkat seputar kajian
yang akan dibahas dan latar belakang masalah.
 Permasalahan berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan
dijawab di pembahasan.
Gunakan pertanyaan investigatif 5W+1H (What, Where,
Who, When and Why plus How)
 Pembahasan merupakan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang dimunculkan ada permasalahan.
 Simpulan merupakan inti dari pembahasan yang
menjawab pertanyaan dalam permasalahan secara
singkat, padat, dan jelas.
 Paper dalam bentuk soft file harus sudah di-upload
ke e-learning paling telat hari Kamis agar audien
dapat membaca sebelum diskusi dilaksanakan.
 Audien yang wajib bertanya adalah pemakalah
berikutnya, misalkan Kel. 1 Presentasi, yang wajib
bertanya adalah Kel.2
 End of Session 2

Anda mungkin juga menyukai